Share

Pembuktian Seorang Istri Yang Terbuang
Pembuktian Seorang Istri Yang Terbuang
Author: Chau08

Bab 1

Author: Chau08
last update Last Updated: 2022-06-04 16:13:21

"Dia Widia sekertaris ku! Dia juga istri kedua ku! Aku menikahinya seminggu yang lalu," setiap kata yang di ucapkan suami ku, bagaikan belati yang seolah menusuk tepat di relung hati, begitu sakit dan pedih.

Meskipun aku tau selama ini, dia memang tidak menginginkan aku. Namun, mendengar dia menikahi wanita lain, sungguh sakit hati ini. Ku tatap wajah suami yang sudah 10 tahun ini bertahta di hati ku.

Lalu ku lihat wanita yang di bawa suami ku. Dia terlihat modis dalam berpakaian, juga sangat sexy. Menurut ku bajunya sudah tidak layak pakai. Bahkan jika anaku yang pakai saja masih kekecilan. Riasan wajah yang tebal, bibir yang merah menyala. Sebenarnya, melihat penampilannya, aku ngeri sendiri melihat gaya wanita itu.

" Kamu anggap aku apa selama ini mas? Pernah kah kamu memperlakukan aku dengan baik? Aku tidak pernah menuntut selama ini, aku selalu menerima setiap perlakuan buruk mu! Apa masih kurang aku berbakti kepada mu selama ini? Sehingga kamu membawa perempuan lain ke rumah kita," Mas Ardi diam tampak enggan menjawab pertanyaan dari ku.

"Mas Ardi bosen mbak, setiap pulang ke rumah melihat istrinya seperti pembantu," jawab wanita tidak tahu diri itu seakan sedang mengejek ku.

"Mau mu apa mas?" tanyaku langsung, rasanya muak kalau harus basa basi dengan sepasang mahluk tidak tahu diri ini.

"Aku dan Widia akan tinggal di rumah ini! Terserah kalau kamu mau pindah atau tetap di sini, melayani aku dan Widia. Karena Widia sedang hamil, jadi harus di jaga!" Demi apapun sakit sekali rasanya hati ini telingaku panas mendengarnya. Sungguh tidak punya otak mereka berdua ini.

" Jangan mimpi mas," ucap ku ketus.

"Apa maksud mu?" tanya nya bingung.

" Aku tidak sudi kamu dan wanita ini tinggal di rumah ku."

" Aku tidak meminta pendapat mu Astri. Karena ini rumah ku! Jangan lupa kamu sendiri yang bodoh, membalik nama rumah ini atas nama ku! Kamu terlalu mencintaiku, dan bodoh sampai kamu tidak sadar selama ini di bodohi dan di manfaatkan oleh ku dan keluarga ku! Hahah haha hah," dia dengan bangga mengatakan kebusukannya dan tertawa kencang.

" Benar - benar tidak punya hati kamu mas! Jadi selama ini kalain semua memanfaatkan aku?" tanyaku sungguh aku sudah dalam batas kesabaran ku.

"Ya, aku dan ibu memanfaatkan mu, agar bisa mendapatkan sedikit harta dari paman mu yang kaya itu!" ucapnya dengan senyum bangga nya.

"Sekarang juga pergi kamu dari sini, Astri! Aku muak melihat mu dan aku capek harus berpura pura baik dan cinta sama kamu." mendengar perkataannya sungguh miris rasanya. Selama ini, aku selalu berbakti kepadanya. Dengan sepenuh hati aku melayani nya. Ternyata dia hanya berpura-pura, dan keluarga yang selama ini begitu baik juga memanfaatkan aku sungguh, aku terlihat bodoh sekarang. Di bohongi selama 10 tahun lebih. Luar biasa keluarga ini.

" Tunggu apa lagi Astri? Pergi dari sini dan jangan pernah datang menemui ku lagi! Jangan lupa bawa anak mu itu!" sungguh tidak menyangka perlakuan suami ku seperti ini.

" Kamu masih di sini, Astri? Kenapa belum juga pergi?" ku balik badanku, untuk melihat orang yang baru saja bicara, dan ternyata ibu mertuaku yang berbicara dengan sinis. Baru kali pertama melihat mukanya seperti ini.

" Kenapa ibu seperti ini? Apa ibu tau kelakuan mas Ardi ?" tanyaku masih dengan nada biasa. Biar bagai manapun dia sosok orang tua.

"Tau lah, orang kita semua tau, ini kan emang rencana nya ibu! Kamu saja yang bodoh, bisa di bodohi selama 10 tahun." lanjut mbak Tari, kakak pertama mas Ardi.

" Ya gampang di bodohi lah, mbak! Orang dia ini kan tidak berpendidikan, jadi wajar saja kalau gampang tertipu." lanjut mbak Sindi kakak kedua mas Ardi.

" Iya lah, beda jauh sama mantu ibu, istri baru nya Ardi yang sekarang. Lulusan Sarjana, kerja kantoran pula! Tidak seperti Astri yang bisanya ngurus rumah." tambah ibu menghinaku.

Aku hanya tersenyum mendapatkan cacian dan hinaan. Merasa cukup puas meyakinkan hati dan puas mendengar pengakuan mereka,serta kebusukan mereka, aku melangkah ke dalam kamar anak ku.

Betapa kagetnya melihat anakku, duduk di lantai sambil menangis. Sungguh sakit hati ini, lebih sakit dari pada yang tadi mereka lakukan kepadaku.

Ku peluk Syifa dia melihatku, lalu memelukku dan menangis lagi. Aku tau Syifa pasti mendengar semua yang di ucapkan orang orang di rumah ini.

" Kita pergi ma!" ucapnya sedih.

"Iya sayang kita pergi! Syifa ga papa pergi kan?" tanyaku memastikan.

"Asal dengan mama, Syifa mau pergi kemana pun! Syifa ga mau sama papa dan nenek.

" Mereka ga suka Syifa ma!" ucap Syifa yakin.

" Ya sudah mari kita berkemas nak, kita bereskan baju mu! Mama ajak Syifa biar ga ketemu orang-orang yang ga suka Syifa ya! Mama bakal jaga Syifa." ajakku pada Syifa karena jujur saja aku juga sudah malas berlama lama di neraka ini.

Ketika sedang membereskan baju yang akan di bawa, aku mendengar keributan di luar. Karena penasaran aku pun mengintip dari pintu kamar. Ternyata ibu sedang memarahi Alin, aku tidak dapat mendengar dengan jelas apa yang mereka katakan.

Aku melanjutkan ke kamar ku, untuk membereskan pakaian yang akan aku bawa. Ketika aku keluar kamar Syifa, hendak menuju kamarku. Aku tidak mendengar lagi keributan. Mungkin telah usai pikirku, makanya aku bergegas merapikan pakaian ku.

Aku tidak banyak membawa apapun, karena setelah menikah aku, hanya seorang istri yang sangat patuh. Aku tidak pernah keluar rumah. Bahkan aku sudah tidak pernah keluar hanya untuk shopping. Paling keluar ke pasar membeli sayur untuk makan.

Sebenarnya 10 tahun ini aku menjalani kehidupan yang sangat jauh berbeda dengan kehidupan ku sebelum menikah. Namun karena aku mulai mencintai suami ku. Ku buang jauh kehidupan ku yang dulu, supaya bisa menjadi istri yang berbakti pada suami ku. Tapi nyatanya semua itu hanya ke bohongan. Pernikahan ini terjadi untuk mendapat keuntungan dari paman ku.

Ternyata mereka semua belum tahu siapa aku sebenarnya. Lihat saja akan ku tunjukan siapa aku sebenarnya.

Continue to read this book for free
Scan code to download App

Latest chapter

  • Pembuktian Seorang Istri Yang Terbuang   bab 26

    Hari ini Astri, Alin, Syifa, dan juga Reta. Mereka akan pergi berlibur, karena Astri yang tengah hamil, jadi mereka memutuskan liburan kali ini hanya mengunjungi tempat-tempat indah di kota Bandung.Rencana pertama mereka akan mengunjung Maribaya. Mereka akan menginap dan menghabiskan waktu selama beberapa hari di sana.Mereka memilih Glamping di Maribaya. Suasan yang sejuk, pemandangan yang indah, ada juga wahana bermain untuk Syifa, juga spot foto untuk Alin dan Reta.Alin dan Reta asyik menikmati pemandangan sekitar, apalagi Alin yang selama ini hanya terkurung di rumah. Alin begitu senang bisa pergi berlibur, dia dan Reta berfoto, lalu memposting di akun sosial medianya.“Alin, yang ini bagus deh ftonya!” ucap Reta.“Ihh iya , ta! Bagus coba kamu yang post nanti tag ke aku ya!” pinta Alin pada Reta.Reta pun langsung memposting fotonya bersama Alin. Banyak komen dan laike di akun sosmed nya Reta. Apalagi mereka berdua cantik di tambah background pemandangan yang mendukung.Se

  • Pembuktian Seorang Istri Yang Terbuang   bab 25

    Setelah mengantar Syifa dan Aline. Astri tidur kembali, karena tiba-tiba dia merasa mual dan lemas.Saat tengah tidur tiba-tiba handphone Astri berdering. Astri bangun melihat siapa yang menelepon.‘ayah , ada apa ya?’ gumam Astri pelan, langsung mengangkat telepon dari Ayah.[Assalamualaikum, ayah].[Waalaikumsalam,nak! Ayah ganggu ya? Kayanya lagi tidur ya?][Tidak yah, tadi ketiduran, hehe,,, ada apa yah?][Tumben jam segini tidur,nak? ][Tadi pagi mual lagi ,yah! Jadi tiduran . Eh malah keterusan tidur!][Pasti lemes ya ,nak? ][Iya ayah, makanya Astri udah ga ke kantor lagi. Pasti repot kalau mual di kantor.][Iya ayah setuju, baiknya kamu Istirahat di rumah, nak .][Iya ayah][Oh iya Ayah sampai lupa, Ayah mau ngabarin, nanti sore Ayah pergi ke tempat proyek yang di Kalimantan,ya][Ayah, serius. Ayah bisa pergi kesana?][Iya, kemarin Ayah sudah mengundurkan diri, kebetulan atasan Ayah mengijinkan][Loh , Ayah keluar? Bukannya Ayah bilang mau ijin ya?][Tadinya Ay

  • Pembuktian Seorang Istri Yang Terbuang   bab 24

    Alin dan Syifa pulang ke rumah telat, karena Alin ada kelas ekskul tambahan. Syifa dengan senang hati menemani Alin. Jadilah mereka sampai di rumah hampir Maghrib.Saat memasuki rumah mereka tidak melihat keberadaan Astri. Akhirnya mereka memutuskan pergi mandi dan bersih-bersih. Selesai mandi Alin mengerjakan tugas sekolahnya. Untuk di kumpulkan besok. Setelah selesai Alin keluar, dia duduk di balkon kamarnya, sambil menikmati angin malam.Alin selalu bersyukur dengan kehidupan yang sekarang ia jalani. Kakak yang baik, keponakan yang menemani, Ayah yang sangat menyayanginya walau pun jauh.Tak pernah terpikir sebelumnya Alin bisa bebas dari pahitnya , kehidupan sebelumnya, sekarang Alin merasa semua yang dia inginkan bisa dia dapat.“Dek?” . Alin terkejut saat ada yang memanggil dan menepuk bahunya, sepontan Alin langsung menengok ke belakang.“Kakak panggil dari tadi loh! Ga taunya lagi di sini!” ucap Astri.“Eh iya ,kak! Kenapa?” balas Alin , masih dengan muka terkejutnya.“

  • Pembuktian Seorang Istri Yang Terbuang   bab 23

    Ketika Astri bangun, dia langsung mandi, dan berpakaian. Dia berniat bertemu dengan pemuda aneh, yang di temui beberapa hari ini. Yang selalu mengganggunya.Setelah selesai Astri turun ke bawah, dia mencari BI Ina, ternyata BI Ina, sedang di dapur.“Bi?” Sapa Astri.“Loh, neng bikin kaget bibi saja!” “Iya, habis bibi serius benar. Lagi apa sih BI?” Tanya Astri penasaran.“Ini loh bibi lagi coba masakan baru neng, bibi dapat resep dari hape!” Seru BI Ina senang.“ Oh gitu, toh! Ehm BI?”“ Kenapa neng? Ada mau sesuatu? Biar bibi buatkan!”“Enggak kok bi, Astri cuman mau titip pesan. Astri mau keluar sebentar. Nanti kalau Syifa sama Alin, pulang bibi bilang aja Astri , mau bertemu teman ya!” ucap Astri menjelaskan.“siap ,neng!” balas BI Ina yang masih fokus pada bahan masaknnya.“ya udah, Astri pamit BI, assalamualaikum!” setelah mendapat jawaban dari BI Ina. Astri langsung pergi keluar.Astri memilih membawa mobil sendiri untuk bertemu dengan Devan. Biar mang Ujang bisa jemput, anak-a

  • Pembuktian Seorang Istri Yang Terbuang   Bab 22

    POV AstriHari ini aku di rumah sendirian, tadi pagi saat akan berangkat kerja, tiba tiba aku sedikit pusing dan merasa lelah. Aku bingung kehamilanku yang sekarang lebih mudah lelah. Tak jarang pula aku merasa malas melakukan sesuatu.Saat kehamilan Syifa aku masih bisa mengerjakan semua pekerjaan rumah. Tapi sekarang bawaannya lelah dan malas. Akhirnya aku memutuskan hanya rebahan di kasur yang sangat nyaman ini.Ah, aku melupakan sesuatu! Aku harus mencari orang untuk mengecek proyek di luar pulau. Sepertinya aku tau harus meminta tolong siapa. Akhirnya aku memutuskan untuk menelponnya.[Assalamualaikum, ayah][Waalaikumsalam, nak][Apa kabar, Ayah? Ayah sehat kan?][Alhamdulillah, ayah sehat! Gimana kabar kamu? Alin dan Syifa baik,nak?][Alhamdulillah, kami di sini baik Ayah! Ayah jangan khawatir,][Syukurlah kalau kalian baik! Tumben telepon Ayah? Kamu tidak sibuk kerja,nak?][Tidak, Ayah. Sudah dua hari aku di rumah. Akhir-akhir ini aku mudah lelah, bawaannya malas terus

  • Pembuktian Seorang Istri Yang Terbuang   Bab 21

    Pagi ini Astri tidak berangkat ke kantor, setelah mengantar Alin dan Syifa, Astri kembali pulang ke rumah. Astri sedang memikirkan orang yang akan Astri percayakan mengurus pembangunan di luar pulau. Tiba-tiba Astri teringat seseorang. Ya Astri sudah tau siapa orangnya. Astri memutuskan untuk meneleponnya nanti siang.Astri lalu masuk ke dalam kamarnya. Dia duduk di ranjang. Astri teringat akan suaminya. Suami yang dulu sangat Astri cintai. Namun, sekarang rasa cintanya sedikit menghilang, tergantikan dengan rasa kecewa dan benci.Di depan semua orang Astri bisa terlihat tegar, akan tetapi bila sedang sendiri Astri selalu teringat saat, di mana suaminya begitu sempurna di matanya.Dulu sempat suaminya begitu memanjakannya, di awal Astri merasa jatuh cinta pada suaminya. Namun itu hanya bertahan tiga tahun lamanya. Sampai sekarang Astri belum tahu penyebab suaminya berubah. Yang pasti ada campur tangan Ibu mertuanya.Saat sedang membayangkan sikap manis suaminya, tiba-tiba handphone As

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status