Home / Thriller / Pembungkaman Dua Gadis Nahas / Memuncaknya Rasa Curiga

Share

Memuncaknya Rasa Curiga

Author: Anione
last update Last Updated: 2025-09-04 22:39:30

Tok, tok, tok

Rumah keluarga Maya siang itu ada yang bertamu.

Luthfi yang mendengar pintu diketuk membukanya.

Setelah membuka pintu,

“Loh, Siska. Ayo masuk!” Luthfi kaget melihat Siska yang sudah lama tidak berkunjung ke rumahnya, tiba-tiba datang sendirian tanpa suaminya dan orang tuanya.

“Kak Luthfi sendirian di rumah?” Siska masuk rumah sambil melihat rumah yang terlihat sunyi.

“Papa dan mama sedang keluar, aku di rumah sama Ratih.”

Siska mengangguk.

Ratih yang sedang berada di kamarnya mendengar suara Siska. Dia langsung keluar kamar dan turun ke lantai satu.

“Loh Siska, kamu sendirian kesini?” Tanya Ratih.

“Iya kak. Kalian sekeluarga sehat semua kan?”

“Alhamdulillah, kami sehat semua.” Ucap Luthfi.

“Maaf kesini sendiri, nggak dicariin suamimu?” Tanya Ratih.

“Nggak, suamiku sedang ada urusan bisnis di Singapura. Tapi, kalian juga curiga ya dengan suamiku?” Tanya Siska tiba-tiba.

Pertanyaan ini membuat Luthfi dan Ratih kaget, bagaimana Siska bisa tahu kalau mereka mencu
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter

Latest chapter

  • Pembungkaman Dua Gadis Nahas   Keegosian Mengalahkan Nalar

    “Gue nyuruh kalian buat nyingkirin perempuan satu aja, kalian malah babak belur kek gini.” Kai memegangi kerah baju pria yang wajahnya babak belur. “Kita sudah hampir bisa menghabisi nyawa perempuan itu bos, tapi kita dihadang sama perempuan lain. Dia jago berantem dan sebelum kita berhasil melumpuhkan dia, datang warga sekitar mengeroyok kita. Kalau kita nggak kabur, kita bisa mati di tempat. Ini saja kami sudah babak belur dihajar mereka, untungnya kita bisa kabur dari amukan mereka.” Kata salah satu pria yang lainnya. Ternyata dua pria tersebut adalah orang yang akan menyakiti Ratih, dengan kata lain dua pria itu adalah suruhan Kai. “Kalian tadi bilang ada perempuan lain jago berantem yang membantu? Siapa dia?” Tanya Kai. “Kami tidak tahu bos, sepertinya dia adalah warga lokal di sana. Sebab, tidak berapa lama banyak warga yang datang mengeroyok kita.” Kata pria yang kerah bajunya dipegang Kai. “Kenapa kalian nggak habisin juga perempuan pengganggu itu?”“Bagaimana kita mau

  • Pembungkaman Dua Gadis Nahas   Kejadian Mengerikan saat Aku Kembali

    Sekian menit Luthfi dan Siska terpaku, “Ma, pa, ini bukan mimpi kan? Ratih kamu nggak apa-apa, kenapa minta tolong tadi?” Kata Luthfi, dia mendekati Ratih terlebih dahulu sebelum memastikan kondisi Maya. “Aku nggak apa-apa kak, untuk ada Maya yang membantu aku.” Kata Ratih. Dia menunjukkan tubuhnya selamat tidak ada luka sedikitpun. Luthfi mendekati Maya. Dia memegang pipi adiknya untuk memastikan bahwa adiknya benar-benar nyata masih hidup. “Maya, baju kamu kenapa ada percikan darah seperti ini? Kamu kemana aja selama ini? Kamu baik-baik saja? Kamu benar-benar Maya kan?” Tanya Luthfi. Dia memeluk adiknya dengan tetesan air mata tanda bahagia dan perasaan tidak percaya, karena dia bisa bertemu lagi dengan adiknya yang sudah setahun lebih hilang. Siska juga mendekati Maya. “Kamu dari mana aja May?” Tanya Siska. Mendengar pertanyaan Siska, Maya yang sedang di peluk kakaknya menatap Siska dengan tajam. Siska kembali heran, kenapa Maya yang dia temui sekarang ini berbeda. Di teng

  • Pembungkaman Dua Gadis Nahas   Aku Sudah Kembali

    “Kai tidak pulang beberapa hari ini. Beberapa waktu lalu dia mengancamku, tapi aku tunggu di rumah dia tidak pulang-pulang kemana dia?” Ucap Siska dalam hati. Siska membuka gorden di ruang kerjanya. Dia melihat nuansa malam yang indah, namun hatinya malah gundah dan bingung. Jam sudah menunjukkan pukul 8 malam. Siska masih menunggu Kai yang tiga hari belum pulang ke rumah. Meski demikian, Siska tidak berusaha menghubunginya. Saat masih termenung, Siska flashback kembali saat pertemuannya dengan Radian. Cerita demi cerita yang Radian katanya membuat Siska semakin yakin bahwa Kai ada dibalik teror yang dialami Radian. Tapi yang Siska bingungkan kenapa Kai melakukan hal itu kepada Radian, salah Radian apa? “Kenapa permasalahan ini jadi ruwet seperti ini. Aku harus memulai penyelidikan ini dari mana?” Siska benar-benar bingung. Tok tok tokPintu ruangan kerja Siska ada yang mengetuk, “Siapa?” Tanya Siska. “Aku, Luthfi.” Siska berjalan menuju arah pintu dan membukanya. Luthfi masuk,

  • Pembungkaman Dua Gadis Nahas   Siapa Pria Mencurigakan Itu?

    Maya sedang belanja dengan mak Linlin ke pasar, sebenarnya dia tidak diizinkan untuk ikut, namun dia maksa. Saat mereka sedang berangkat ke pasar, ada seseorang naik sepeda motor mendempet mereka. “Ya Allah.” Ucap mak Linlin yang terserempet setir sepeda motor orang itu. Tidak tinggal diam, Maya langsung mengambil batu dan melemparkannya ke orang tersebut. Karena pengendara motor tersebut tidak terlalu ngebut, jadi batu itu terkena helm-nya. Pengendara motor langsung berhenti dan dia turun dari motornya. “Kurang ajar, lu ngapain nimpuk gue pake batu?” Tanya seorang pria muda dengan garangnya. Pria itu berperawakan tinggi kekar berkacamata. Maya tidak bisa melihat wajahnya karena menggunakan masker dan helm full-face.“Loh, seharusnya saya yang tanya ke masnya. Mas nggak punya mata? Udah lihat ada orang jalan ngapain mengendarai motor terlalu minggir. Mas nggak bisa lihat jalan selebar ini?” Maya menjawab ketus. Sebenarnya mas Linlin sudah mencegah Maya agar membiarkannya, karena

  • Pembungkaman Dua Gadis Nahas   Semakin Hari, Sungguh Sangat tidak Masuk Akal

    Luthfi sedang bersiap untuk pulang kerja,“Luthfi, kamu pulang kerja sama siapa?” Kata bapak manager. “Nanti saya dijemput sopir pak pakek mobil. Ada apa ya pak?” “Kabarnya adikmu disiram air keras sama orang tidak dikenal ya? Bapak khawatir kamu juga mengalaminya. Jadi, kamu harus selalu hati-hati.” “Iya pak, beberapa hari lalu memang adik saya terkena musibah, disiram air keras sama orang tidak dikenal. Tapi, syukurlah kondisi adik saya tidak parah pak dan sekarang sudah bisa beraktivitas seperti biasanya.” Setelah percakapan itu, pak Kisman datang menjemput. Luthfi berpamitan kepada bapak managernya dan pulang. Saat diperjalanan, “Mas, saya tadi tidak sengaja melihat dua orang yang dulu pernah datang ke rumah dan mengintai rumah mas. Mereka berdua sedang nongkrong di warung dekat tempat kerja mas.” Jelas pak Kisman. “Bapak yakin, kalau itu memang mereka?” Luthfi penasaran. “Yakin mas.” Jawab pak Kisman.“Bapak, kita putar balik dan coba lewat warung yang bapak maksud. Siap

  • Pembungkaman Dua Gadis Nahas   Aku Sudah Tahu!

    Pertemuan Siska dengan Radian menjadi awal mula Siska mulai menyelidiki lebih lanjut keterlibatan suaminya dalam semua kejadian yang selama ini terjadi. Awalnya Siska masa bodoh dengan ini semua, namun sekarang dia harus mencari tahu dan ikut menyelidikinya. “Pumpung hari ini dia tidak di rumah. Kesempatan bagiku untuk mulai membuka kedoknya.” Batin Siska dalam hati. Dia berjalan menuju ruangan kerja Kai dan berusaha membuka pintunya,“Dan seperti ini, pintunya selalu dikunci.” Batin Siska. Tidak kurang akal, Siska menyuruh satpam mencarikan tukang kunci dan membuatkan kunci baru. Syukurlah proses pembuatan kunci duplikat tidak terlalu lama. “Siska, ngapain kamu panggil tukang kunci ke rumah?” Tanya papa Deon. “Membuatkan duplikat kunci untuk ruangan kerja Kai, pa.” Jawab Siska sambil menunjukkan kunci duplikat yang dipegangnya.“Lah kenapa kamu buat kunci duplikat?” “Siska mau tahu apa isi di dalam ruangan kerja Kai.” “Kamu curiga sama Kai?” Mama Sintya yang sejak tadi mengupi

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status