Pada malam yang sunyi, terdengar suara tangisan pelan. Papa Farel terbangun dan melihat istrinya menangis tersendu-sendu dalam tidurnya. “Mama, mama, mama, bangun!” Papa Farel menggoyang-goyangkan tubuh mama Lia. “Pa.” Mama langsung memeluk papa. “Mama kenapa?” “Pa, Mama bermimpi Maya berlarian di sebuah taman yang indah.” “Ya Allah, itu hanya mimpi Ma. Pasti Maya bakal ketemu cepat atau lambat.” “Tapi, saat Maya mama ajak pulang, dia nggak mau pulang Pa. Dia malah tersenyum dan terus lari-larian dan nggak menggubris mama.” “Udah Ma, itu hanya mimpi.” Papa berusaha menenangkan istrinya, meskipun tidak bisa dibohongi papa Farel juga takut dan kepikiran dengan mimpi istrinya. “Maya, Maya, Mayaaa!” Ratih teriak sangat keras sampai membangunkan Luthfi. Sedangkan papa dan mama yang sedari tadi sudah bangun, langsung kaget dan berlari menuju kamar Ratih. “Ratih, Ratih, bangun!” Luthfi menggoyang-goyangkan badan adiknya itu. “Luthfi, kenapa adikmu?” Tanya papa dan mama. Ratih te
Last Updated : 2025-08-02 Read more