Share

Dekapan Penuh Cinta

Penulis: Atieckha
last update Terakhir Diperbarui: 2025-09-26 19:20:59

“Baiklah, Om. Maaf ya Devan ganggu waktu, Om,” ucap Devan dengan sungguh-sungguh. Ia tahu betul pengacaranya ini bukan orang sembarangan. Jadwalnya padat, setiap hari penuh dengan klien penting, bahkan kasus-kasus besar yang jadi sorotan publik. Namanya sudah sangat terkenal, sampai-sampai kadang lebih sering muncul di televisi daripada artis papan atas.

Pengacaranya hanya tersenyum ramah. “Tidak apa, Dev. Nanti setelah kamu kembali dari Prancis, kita bahas lagi soal itu.”

“Siap, Om,” jawab Devan singkat tapi mantap.

“Salam buat nenek, ya,” kata sang pengacara sambil berdiri dari sofa tempatnya duduk.

Devan pun ikut berdiri, menyesuaikan.

“Baik, Om. Kayaknya Nenek bakal menetap di Indonesia. Tante juga rencananya mau pulang sama keluarganya,” balas Devan.

“Syukurlah kalau nenekmu mau pulang. Lagian, ngapain juga lama-lama tinggal di negara orang. Kan lebih baik di rumah keluarga Wijaya. Itu rumahnya sendiri, rumah yang sudah jelas warisan dari kakekmu,” jawab pengacara sambil meraih
Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi
Bab Terkunci

Bab terbaru

  • Pemuas Hasrat Atasanku    Bicaralah

    “Kenapa kamu seolah tidak setuju dengan rencana awal yang sudah kita sepakati?” Nenek dari pihak wanita kembali berujar pada sahabatnya. Wajahnya menegang, garis halus di keningnya makin jelas. Kalimat yang keluar dari mulutnya berubah penuh amarah, seolah ingin menegaskan bahwa dia benar-benar merasa dipermainkan jika sampai keluarga Wijaya membatalkan niat perjodohan ini. Ia merasa sahabatnya, yang sudah sama-sama melewati masa muda hingga menua, sedang mengkhianati kesepakatan lama mereka. Bagi dia, perjodohan cucunya dengan Devan bukan hanya tentang janji keluarga, tapi juga tentang harapan terakhir yang bisa ia pegang di sisa hidupnya. Kalau sampai Devan tidak jadi menikahi cucunya, bagaimana mereka akan membayar hutang keluarga yang sudah menghimpit? Hanya Devan satu-satunya jalan untuk menyelamatkan keluarga mereka dari kebangkrutan. Tapi sekarang, justru kenyataan lain yang ia lihat di depan matanya.“Aku tidak bilang begitu. Bahkan aku belum bilang apa-apa,” jawab Nyonya

  • Pemuas Hasrat Atasanku    Keputusan

    “Ini semua gara-gara nenek. Kan kita jadi telat datangnya, nenek sih pakai dandan segala, padahal gitu-gitu aja.” Mulut Devan, kalau dia lagi dekat neneknya memang tak bisa diem, ada saja yang bikin neneknya naik darah. Bahkan kini sang uncle memukul lengan Devan.Bug“Kamu ini ya, Dev, kapan akurnya sama nenek?” Tanyanya.Devan terkekeh. Sang nenek yang sudah berjalan di depannya menoleh pada Devan.“Biarin saja, kita nikahkan paksa dia hari ini, biar kapok.”Bukannya takut dengan ancaman itu, Devan malah tergelak. Sementara pihak perempuan sudah menunggu di sana. Mereka sengaja menyewa restoran ini untuk pertemuan keluarga, bahkan neneknya dari pihak wanita juga ikut duduk di kursi rodanya. Tapi tekad Devan tak berubah, dia harus menolak perjodohan ini. Hanya Luna yang boleh menjadi istrinya. “Hay Wijaya, apa kabarmu. Aku sangat merindukanmu.” Neneknya si pihak wanita menyapa neneknya Devan. Devan memperhatikan wajahnya tidak seperti orang sakit keras, hanya saja memang duduk di a

  • Pemuas Hasrat Atasanku    Demi Kamu

    (Aku tidak bisa berpura-pura untuk melanjutkan perjodohan ini. Aku tidak mau mengorbankan waktuku hanya untuk kebahagiaan orang lain. Kamu pernah menolakku, dan sekarang aku sudah punya pilihan sendiri. Jadi kumohon urusan menyenangkan hati keluargamu itu menjadi urusanmu, jangan bawa-bawa aku dan keluargaku lagi.)Pesan itu langsung dikirim Devan. Tangannya mantap menekan tombol kirim. Dia tahu konsekuensinya tidak akan mudah. Beberapa waktu lalu dia dan wanita itu memang sempat sepakat berpura-pura melanjutkan perjodohan ini demi menenangkan keluarga masing-masing. Tapi semakin ke sini Devan merasa dirinya yang paling dirugikan. Dia menanggung beban berat di pundaknya, sementara pihak wanita seolah punya jalan pintas menjeratnya dengan alasan permintaan terakhir neneknya.(Tapi, Dev. Kamu sudah janji akan berpura-pura menerima perjodohan ini. Bagaimana kalau nenekku kenapa-napa? Ini permintaan terakhir beliau. Minimal kita setuju dulu, kelanjutannya kita bisa pikirkan nanti).Devan

  • Pemuas Hasrat Atasanku    Bulat

    “Jangan bercanda, Dev. Nenek tahu betul kamu tak pernah punya pacar,” jawab sang nenek menolak ucapan Devan barusan. Raut wajahnya terlihat serius, meski sorot matanya sedikit bergetar setelah mendengar ucapan cucunya. “Lagian kita sudah tinggal selangkah lagi menuju pernikahan kalian. Kalau kamu menolak, harusnya dulu kamu tolak, bukan sekarang,” tambah Nyonya Wijaya dengan suara yang sedikit meninggi, menegaskan kalau keputusan yang diambil tak boleh diganggu gugat.Devan hanya menghela napas panjang. Ia sudah menduga reaksi neneknya akan seperti ini. Ia tahu, neneknya bukan tipe orang yang mudah dibelokkan dari keputusan yang sudah dipegang. Namun, kali ini Devan merasa ia tidak bisa lagi diam.Wanita berusia senja ini tahu betul cucunya sedang tidak bercanda, tapi dia menolak itu. Pembicaraan terkait pernikahan Devan dengan wanita pilihannya, yang juga merupakan pilihan kedua orang tua Devan sebelum mereka meninggal, sudah berjalan terlalu jauh. Bahkan keluarga besar sudah menget

  • Pemuas Hasrat Atasanku    Devan Mencintainya

    Pesawat pribadi berlogo Wijaya Group baru saja meninggalkan landasan di Singapura, melaju stabil di udara menuju Prancis. Devan bersandar di kursinya, tetapi tubuhnya sama sekali tidak bisa rileks. Meski kabin pesawat dirancang senyaman mungkin, pikirannya justru penuh dengan kegelisahan.Bayangan Arkana kembali muncul, jelas sekali di benaknya. Bagaimana mungkin pria itu tiba-tiba bisa begitu dekat dengan Tuan Baron, pengusaha senior yang terkenal tidak sembarangan memberi kepercayaan? Bukan hanya soal itu. Yang lebih membuat Devan terusik adalah uang dua miliar yang dikembalikan Arkana.Seharusnya uang itu bisa menjadi tameng untuk Luna, pegangan jika sewaktu-waktu Arkana mencoba mengekang dan menyakiti Luna lagi. Tapi fakta bahwa Arkana begitu saja mengembalikannya membuat Devan merasa tidak tenang. Kalau Arkana sudah berani mengembalikan uang sebesar itu, artinya dia punya sumber kekuatan lain. Sumber yang bahkan Devan sendiri belum bisa tebak.Devan menutup mata sejenak, tapi sem

  • Pemuas Hasrat Atasanku    Mesum

    Arkana melangkah masuk ke dalam bank dengan wajah sedikit kesal. Ia masih terbayang kejadian beberapa menit lalu, ketika Luna menolak menemaninya menabung. Niatnya hanya ingin menunjukkan bahwa dirinya kini punya uang banyak. Tapi Luna sama sekali tidak tertarik, malah wanita itu semakin keras kepala. Bahkan tadi dirinya hampir diludahi, kalau saja Arkana tidak cepat menghindar. Alhasil sekarang mood nya jadi hancur.Sesampainya di dalam, Arkana langsung menuju mesin antrean dan mengambil nomor. Angka kecil di kertas itu membuatnya tersenyum tipis. Ia berharap suatu hari dirinya bisa duduk di kursi nasabah prioritas, yang tidak perlu lagi menunggu lama. Di dalam benaknya, menjadi nasabah prioritas berarti diakui bank, diakui orang banyak, dan tentu saja bisa menambah harga dirinya.Sambil menunggu, ia melirik sekeliling. Ruangan bank penuh dengan orang dari berbagai latar belakang, ada yang rapi dengan setelan jas, ada yang biasa saja dengan pakaian kerja harian. Semua duduk dengan sa

Bab Lainnya
Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status