Share

Mau Susu Gak?

Author: Atieckha
last update Last Updated: 2025-09-09 15:01:40

Luna tenggelam dalam pelukan Devan. Untuk pertama kalinya setelah sekian lama, tubuhnya benar-benar lemas, seakan seluruh tenaga yang ia punya selama ini hilang begitu saja. Air matanya tumpah tak bisa dicegah, deras, jatuh membasahi bahu pria yang selama ini diam-diam selalu menjadi tempat bersandar.

Tangis itu bukan tangisan biasa. Ada rasa sakit yang sudah terlalu lama dipendam, rasa sakit yang tak bisa diungkapkan dengan kata-kata. Ada luka yang setiap hari digores oleh sikap dingin dan kasar suaminya, cemooh mertuanya, dan hinaan dari perempuan yang sekarang resmi jadi madu di rumahnya. Semua itu menumpuk, menghantam, dan akhirnya tumpah tanpa bisa ia tahan lagi dalam pelukan atasannya.

Devan tidak bisa berkata apa-apa. Pelukannya menguat, hangat, kokoh, seakan ingin mengatakan bahwa Luna saat ini tidak sendirian. Ia hanya mengusap pelan punggung wanita itu, membiarkan tangisnya keluar, membiarkan semua luka yang tertahan selama seminggu ke belakang akhirnya menemukan jalan kelua
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter
Comments (1)
goodnovel comment avatar
Ningsih Torano
nice...mengaduk2 perasaan y...
VIEW ALL COMMENTS

Latest chapter

  • Pemuas Hasrat Atasanku   Chapter 273

    Pagi ini kediaman keluarga Wijaya masih terasa tenang. Hari baru saja dimulai, dan Devan sudah bangun lebih cepat dari biasanya. Ia tidak menunggu alarm ataupun suara sang istri untuk membangunkannya. Entah karena pikirannya masih terpaku pada rencana hari ini, atau memang ia ingin menyelesaikan semuanya sebelum anak-anak bangun, yang jelas ia tak ingin menunda lebih lama lagi. Ryan juga akan datang sebentar lagi, karena tanggung jawab suster itu adalah Ryan, dari mencarikannya dan memilih suster terbaik serta menyiapkan kontrak kerja untuk kedua susternya.Ia langsung membersihkan diri tanpa menunda waktu lagi. Biasanya ia harus menunggu beberapa menit sebelum benar-benar siap memulai hari, tetapi kali ini semua terasa lebih cepat. Sementara itu, anak-anak masih tidur di atas ranjang. Selimut mereka belum bergerak, menandakan si kembar masih terlelap dan belum sadar kalau pagi sudah datang.Luna juga sudah bangun sejak subuh. Ia berada di dapur, menata bahan-bahan yang akan dipakai

  • Pemuas Hasrat Atasanku   Chapter 271

    Nia menjawab, “kami mau makan bakso, dad. Sepertinya bakso yang besar-besar punya anak kembar banyak itu enak deh. Tapi yang keju ya.”Devan sempat mematung sambil memandang keduanya secara bergantian. Bukan karena marah atau bingung, tapi lebih karena mencoba memahami maksud dua anak yang selalu punya cara unik dalam menjelaskan sesuatu. Dua pasang mata kecil itu memandangnya tanpa rasa bersalah, seolah apa yang mereka katakan benar-benar masuk akal.Devan mengernyit heran, sejak kapan ada bakso punya anak kembar? Pertanyaan itu berputar-putar di kepalanya. El dan Nia memang sering memberikan istilah aneh untuk makanan atau apapun yang ingin mereka minta, tapi kali ini menurutnya cukup membuat kepala bekerja lebih keras untuk berpikir. Ia sempat membuka mulut, ingin memastikan apakah ia benar-benar mendengar hal yang sama seperti apa yang keluar dari bibir anak-anaknya, namun belum sempat ia bertanya, suara istrinya terdengar begitu lembut di telinganya. Penjelasan Luna justru membua

  • Pemuas Hasrat Atasanku   Chapter 271

    Setelah pelayan restoran itu pergi, Devan, Luna, dan neneknya langsung mulai menyantap makanan sambil mengobrol. “Jadi, apa yang mau kamu katakan, Dev?” tanya sang nenek. “Besok kontrak kerja kedua suster El dan Nia berakhir. Rencananya, Devan dan Luna tidak memperpanjang lagi kontrak itu. Tapi kami akan tetap memberikan kompensasi supaya mereka punya modal untuk memulai usaha atau apa pun. Yang penting, kita bertanggung jawab waktu memberhentikan mereka secara mendadak. Lagian, anak-anak lebih sering sama Mommynya. Nanti bisa dibantu sama Bi Inem aja,” ujar Devan. Sang nenek menoleh ke cucu menantunya. “Memangnya kamu bisa ngurus dua anak yang super aktif itu, sayang?” Terkadang Nyonya Wijaya memang kewalahan melihat Luna dan dua pengasuhnya yang dibuat sibuk oleh si kembar. Meskipun tidak setiap hari mereka banyak tingkah, tetap saja Luna yang paling sering dibuat kerepotan. Apalagi kedua anak itu sangat cerdas, bahkan bisa dikatakan mereka punya kemampuan berpikir di atas an

  • Pemuas Hasrat Atasanku   Chapter 270

    Baru kemarin Amel membahas soal sayang suami dengan para tetangganya, hari ini dia dikejutkan dengan kedatangan pria itu tanpa pesan apapun sebelumnya.Kepulangan Arkana ke tanah air datang lebih cepat dari perkiraan siapa pun. Tidak ada kabar lebih dulu, tidak ada pesan singkat, bahkan tidak ada telepon. Dia muncul begitu saja di halaman rumahnya. Sore yang biasanya tenang berubah menjadi ramai hanya karena sosoknya berdiri di depan pagar. Rambutnya lebih rapi, tubuhnya tampak lebih terawat, dan wajahnya… jauh lebih tampan daripada terakhir kali para tetangga melihatnya beberapa tahun lalu, saat hidupnya sedang kacau dan dia tenggelam dalam kesedihan akibat kepergian ibunya.Kali ini auranya berbeda. Bukan lagi pria yang berjalan dengan kepala menunduk dan bahu berat seperti memikul seluruh masalah dunia. Arkana terlihat lebih tegak, lebih percaya diri, bahkan ada semacam energi baru yang terpancar dari gerak-geriknya. Senyumnya muncul lebih cepat, langkahnya lebih santai, dan tata

  • Pemuas Hasrat Atasanku   Chapter 269

    “Ayo cepat, Dad, ganti bajunya. Mau tidur bareng juga atau tidur di luar?” ancam Nia karena sang Daddy mematung di kembang pintu kamar saat menemukan kedua bocah kecilnya berada di atas ranjang kedua orang tuanya.“Tapi kenapa kalian tidur di sini? Dad and Mom mau istirahat loh,” ucap Devan. Suaranya memang lembut, akan tetapi Luna tahu suaminya sedang menahan kesal. Ritual malam untuk dua ronde mereka gagal sudah.“Because we want to sleep with Mommy and Daddy. Kalau Daddy nggak suka, you can sleep in our room,” El bersuara. Sementara itu Luna yang sudah memakai piyama memilih merangkak naik ke atas ranjang yang sama dengan kedua buah hatinya. Mendengar perdebatan antara anak dan suaminya, ia justru merasa terhibur.“Daddy gak tahu lagi ya harus bilang apa sama kalian. Atau apa perlu kamar kalian Daddy jual?” Devan berharap ancaman ini berhasil membuat kedua anaknya pindah ke kamar mereka yang berada persis di sebelah kiri kamar utama yang ia tempati dengan Luna.Namun tentu saja itu

  • Pemuas Hasrat Atasanku   Chapter 268

    “Ayo, sayang. Mumpung anak-anak sudah tidur, saatnya Daddy minta jatah. Yang tadi pagi masih berasa sampai sekarang, loh,” Devan merengek seperti anak kecil. Tadi pagi hampir dia dapat jatah tapi tiba-tiba si kembar menangis, katanya mimpi buruk. Saat Devan bertanya pada anaknya, “memang kalian sudah mengerti mimpi buruk?”Dengan lantang gadis kecilnya menjawab, “mimpi buruk itu si kembar mau ke mall beli mainan, dad.” Devan memang sudah berjanji pada kedua buah hatinya akan mengajak mereka ke mall setiap kali weekend tiba setelah usia keduanya 3 tahun. Jadi kalau mereka berlibur ke luar negeri, barulah Nia dan El bisa puas masuk Mall. Devan beralasan, segala mainan yang ada di mall sudah tersedia di rumah mereka. Tapi yang namanya anak-anak butuh suasana ramai, mereka pasti ingin suasana baru.Luna menatap suaminya, pria ini sejak Luna sudah bisa melayaninya, gairah sang suami tidak pernah padam. Devan selalu merasa kurang dan kurang untuk urusan hubungan intim.Lihatlah dengan pen

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status