Share

69

Author: sidonsky
last update Last Updated: 2025-10-04 16:33:09

Perjalanan pulang setelah pertemuan makan siang membuat tubuh Nora terasa letih.

Udara mobil yang sejuk, ditambah ritme jalan yang tenang, perlahan-lahan membuat kelopak matanya tertutup. Ia sempat berusaha menahan, namun akhirnya tertidur tanpa sadar, bersandar di kaca jendela.

Dirga hanya menoleh sebentar. Ada rasa getir dalam senyumnya saat memandangi wajah Nora yang tertidur lelap. Begitu rapuh, begitu polos, seakan semua luka yang pernah mereka lalui menghilang begitu saja dalam tidurnya.

Tanpa banyak berpikir, ia memutuskan arah. Sopirnya tak bertanya ketika diarahkan menuju rumah pribadi Dirga, rumah besar bercat putih dengan desain modern yang jarang ia tempati. Setiap kali Nora ada di sekitarnya, Dirga merasa alasan untuk pulang ke rumah itu tiba-tiba jadi masuk akal.

Mobil berhenti di halaman. Dirga turun lebih dulu, lalu membuka pintu di sisi Nora. Dengan hati-hati, ia mengangkat tubuh gadis itu dari kursi. Ringan. Terlalu ringan untuk seseorang yang tampak selalu kuat men
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter

Latest chapter

  • Pemuas Hasrat CEO Dingin   152

    Jam di dinding ruang keluarga itu sudah menunjukkan pukul dua belas lewat lima belas. Setiap detik yang bergerak lambat itu terasa seperti cambukan bagi Nora yang duduk di sofa yang terlalu besar dan terlalu sunyi. Ia sudah mencoba menelepon Dirga sebanyak tujuh kali, dan setiap kali, suara operator yang sama menyatakan nomor yang dihubungi tidak dapat dijangkau. Kegelisahan yang awalnya hanya embun di pagi hari, kini telah berubah menjadi badai yang mengamuk di dalam dadanya.Dengan baju tidur sutra berwarna lavender yang sudah ia kenakan dan rambutnya yang masih setengah basah dari mandi air hangat, Nora akhirnya tidak bisa lagi diam. Ia berdiri, tekadnya mengeras. Ia harus ke kantor. Ia harus melihat dengan mata kepala sendiri apa yang sebenarnya terjadi.Langkahnya yang hampir tanpa suara di atas lantai marmer langsung diikuti oleh dua bayangan setia. Matthew dan Lucas muncul dari posisi tersembunyi mereka, wajah mereka siaga. "Nyonya?" panggil Matthew pelan."Mas Dirga masih di

  • Pemuas Hasrat CEO Dingin   151

    Aroma harum daging panggang yang dibalut rempah-rempah mahal menyapa indera penciuman Nora, sebuah aroma yang seharusnya membuat perutnya bergemuruh. Tapi malam ini, ia lebih tertarik pada sang koki. Di dapur besar yang terasa seperti sebuah katedral marmer, Dirga berdiri dengan fokus penuh, dibalut apron putih yang kontras dengan kemeja hitamnya yang digulung hingga siku. Lelaki itu tampak begitu serius, berkutat dengan mangkuk keramik berisi saus jamur yang akan melengkapi steak di atas panggangan.Sebuah pemandangan yang mustahil, namun nyata. Nora tidak pernah membayangkan akan melihat Dirgantara Ardawijaya, pria yang biasanya mengendalikan ruang rapat dengan satu tatapan, kini berjuang dengan sendok kayu dan saus. Tadi malam saat mereka sampai, ia melihat sendiri betapa para pelayan di dapur itu terkejut saat Dirga datang dengan semangat membara, meminta mereka untuk mengeluarkan semua peralatan terbaik dan mengusir mereka dengan santai. "Saya yang akan meng-eksekusi," katanya,

  • Pemuas Hasrat CEO Dingin   150

    Beberapa hari telah berlalu sejak malam itu, sejak ribuan kelopak mawar merah menyaksikan janji mereka. Berlian di jari manis Nora kini terasa seperti bagian dari dirinya, sebuah konstan yang hangat dan mengingatkannya pada kenyataan baru yang masih terasa seperti mimpi. Mereka kembali tenggelam dalam rutinitas, namun rutinitas itu kini memiliki warna yang berbeda. Di hari libur, Nora akan menyerap pada dunianya, mengetik naskahnya hingga larut malam, sesekali bertemu Talyra untuk membahas alur cerita yang terasa jauh lebih ringan dari kehidupan nyatanya. Tapi di hari biasa, ia adalah Elanora, CCO di Ardawijaya Publisher, berkutat dengan deadline dan manuskrip yang menumpuk, sebuah peran yang ia jalani dengan dedikasi penuh.Sementara itu, Dirga terus memerangi perang lainnya. Perang untuk memperbaiki nama perusahaan yang hampir runtuh. Kehadiran Ravindra ternyata adalah angin segar, sebuah sekutu yang cerdas dan bisa diandalkan. Bersama-sama, mereka berhasil membalikkan keadaan. I

  • Pemuas Hasrat CEO Dingin   149

    Perjalanan ke rumah Dirga berlangsung dalam keheningan yang nyaman, namun penuh dengan desir-dersir energi tak terlihat. Di dalam mobil Ford Mustang yang mewah, tangan Dirga tidak pernah lepas dari genggaman Nora, ibarat jangkar yang menahannya agar tidak melayang terlalu tinggi karena kebahagiaan. Nora sesekali mencuri pandang ke arah lelaki itu, melihat bagaimana sorot lampu kota berlalu-lalang di wajahnya yang serius, dan ia tidak bisa menahan senyumnya. Mereka sudah resmi bertunangan, di atas piring nasi goreng gila. Kenyataan itu terasa begitu absurd, namun begitu sempurna.Ketika mobil meluncur masuk ke perumahan yang eksklusif dan berhenti di depan gerbang rumah Dirga, Nora sedikit heran. Dirga biasanya langsung masuk, tapi malam ini, ia mematikan mesin dan membiarkan mereka duduk sejenak dalam keheningan."Kenapa, Mas?" tanya Nora pelan.Dirga hanya tersenyum misterius. "Coba masuk saja dulu."Dengan rasa penasaran, Nora mengikuti Dirga keluar dari mobil. Begitu pintu utama t

  • Pemuas Hasrat CEO Dingin   148

    Suasana di ruang tamu penthouse itu mewah, namun terasa membeku. Lampu gantung kristal di langit-langit memantulkan cahaya lembut ke permukaan sofa kulit mahoni yang Nora duduki dengan canggung. Setiap detik terasa seperti satu jam, diisi hanya oleh desir halus AC dan suara denting halus gelas wine yang Saphira pegang. Nora bisa merasakan tatapan wanita itu, bukan sekadar melihat, tapi meneliti, menimbang-nimbang setiap inci dirinya yang terasa begitu asing di ruangan ini. Ia adalah tetamu di dunia yang bukan miliknya, dan kehadirannya sedang diadili.Kemudian, satu kata meluncur dari bibir Saphira, memecah keheningan dengan tajamnya petir di malam kelam ini. "Menikah?"Dunia Nora seolah berhenti berputar. Darahnya mengalir dingin, dan ia bisa mendengar dentuman jantungnya di telinga, keras dan panik. Dengan reflek, ia menunduk dalam-dalam, kedua tangannya yang ia letakkan sopan di atas paha itu kini tergenggam erat sampai sendi-sendinya putih. Ia berusaha mengendalikan napasnya ya

  • Pemuas Hasrat CEO Dingin   147

    "Ingin menikah dengan saya?"Suara Dirga yang rendah dan serius itu bukan sekadar pertanyaan; itu adalah sebuah guncangan seismik yang menghancurkan ketenangan malam itu. Nora, yang sedang menikmati sensasi pedas dan gurih ayam suwir di mulutnya, membeku seketika. Satu detik ia berada di surga kuliner, detik berikutnya ia jatuh ke jurang kekacauan emosi. Matanya membelalak, dan napasnya tercekat. Nasi goreng yang baru saja terasa seperti anugerah di langit, kini berubah menjadi gumpalan kasar yang menyumbat tenggorokannya, mencegah udara masuk."Nora!" Seruan Dirga memecah kepanikannya. Ia sudah berdiri, gerakannya cepat dan terlatih. Dua pukulan ringan namun tegas mendarat di punggung Nora. "Tenang, pelan-pelan. Bernapas."Nora menepuk dadanya, wajahnya memerah karena sesak dan malu. Setelah beberapa kali menelan dengan susah payah, gumpalan itu akhirnya turun. Ia menarik napas dalam-dalam, napas yang terasa lebih berharga dari sebelumnya. Matanya berair saat ia menatap Dirga, campu

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status