Share

Bab 174. Akad

Penulis: Kak Gojo
last update Terakhir Diperbarui: 2025-03-25 22:00:15

Junot pun ikut memuji kecantikan kakak perempuannya itu. Junot lalu memeluk erat sang kakak saking bahagianya.

“Kak Nina, kalau Bang Bryan nyakitin kakak, lapor sama aku ya! Biar aku tonjok dadanya!”

Nina tertawa kecil mendengar ancaman yang keluar dari mulut adiknya yang masih duduk di bangku SMP itu.

“Iya, iya. Nanti kakak laporin ke kamu ya, kalau suami kakak jahatin kakak!”

Aliyah turut tersenyum mendengar percakapan anaknya itu.

“Oh ya, Brianna sama siapa, Bu?” tanya Nina.

“Brianna lagi digendong sama tantenya Bryan.”

“Dia gak rewel, Bu?”

“Dia kalem-kalem aja kok, Nak. Sepertinya Brianna juga tau kalau hari ini adalah hari bahagia orang tuanya. Brianna juga tersenyum dengan para tamu. Banyak tamu undangan mau minta foto bareng sama anak kamu, Nina!” celetuk Aliyah senang.

Nina tersenyum mendengar cerita ibunya. Hatinya terasa ringan. Dia sangat

Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi
Bab Terkunci

Bab terkait

  • Pemuas Hasrat Liar Tuan Mudaku   Bab 175. I'm Promise

    “Iya, Pak. Aku janji akan menjaga Nina sepenuh hati. Aku juga berjanji tidak akan menyakiti hati anak Bapak, karena kalau Nina terluka, aku pun ikut mengalami hal yang sama,” jawab Bryan.Rozak menganggukkan kepalanya, kemudian beralih kepada anak sulungnya. Rozak memeluk dan mencium kening putri kesayangannya itu. Rozak tak kuasa menahan air mata haru dan bahagia melepas anaknya itu.Begitu pula dengan Aliyah yang turut menjatuhkan air mata penuh harunya saking bahagianya, karena anak perempuannya itu akan memulai hidup baru bersama suaminya.“Tolong jaga anak ibu, ya!” ucap Aliyah pada menantunya.“Siap, Bu. Laksanakan.”Setelah sungkeman dengan orang tua Nina selesai, kedua mempelai beralih ke keluarga Bryan. Posisi ibu Bryan sudah tiada, kini digantikan oleh Jenna, tante Bryan sendiri.Jenna memeluk Nina erat-erat. “Selamat datang di keluarga Lawrence, ya. Jadilah istri yang baik dan penuru

    Terakhir Diperbarui : 2025-03-25
  • Pemuas Hasrat Liar Tuan Mudaku   Bab 176. Pemuda Misterius

    Singkat cerita, Nina dan Bryan akhirnya mengganti kostum mereka untuk resepsi nanti malam. Tim MUA memperbaiki riasan Nina. Sedangkan asistent designer memakaikan gaun pengantin di tubuh Nina.Bryan tak henti-hentinya memandangi istrinya yang tampak memukau saat mengenakan gaun pengantin. Aura kecantikan Nina memancar dari dalam dirinya.Saat ini Nina mengenakan gaun pengantin rancangan seorang designer ternama. Gaun pengantin itu berbahan satin dengan detail lace di bagian sisi dan di bagian dadanya serta heart neckline yang terlihat elegan. Gaun itu terlihat mengembang sedikit dengan veil yang tidak terlalu panjang. Ditambah dengan mahkota yang membuat Nina tampak semakin cantik dan elegan. Tak lupa juga dengan buket bunga mawar segar sebagai pelengkap yang akan dibawa oleh Nina menuju ke pelaminan.Bryan sendiri terlihat gagah dengan tuxedo berwarna hitam, dihiasi bunga kecil di bagian dada kirinya. Tuxedo itu dipadu dengan kemeja putih serta dasi kupu-kupu b

    Terakhir Diperbarui : 2025-03-26
  • Pemuas Hasrat Liar Tuan Mudaku   Bab 177. Come Here Baby!

    Setelah beberapa lama, para tamu undangan sudah tak lagi naik ke atas panggung untuk memberikan ucapan selamat, mereka semuanya sudah pada sibuk sendiri, ada yang menikmati prasmanan, ada yang berdansa, ada yang selfie-selfie dan lain-lain. Nina dan Bryan bernapas lega, karena akhirnya mereka bisa turun dari pelaminan dan mengambil makan.Setelah keduanya makan, maka tiba saatnya mereka untuk berdansa di tengah ruangan. Tangan Bryan melingkari pinggang Nina. Sedangkan tangan Nina mengalung di leher kokoh Bryan. Mereka bergerak sangat pelan seirama dengan alunan suara musik. Musik romantis yang dialunkan oleh para pemain biola, mengiringi dansa mereka.“Kamu cantik sekali, sayang. Aku beruntung memilikimu,” bisik Bryan di telinga istrinya. Dia lalu mencium bibir istrinya yang sontak membuat para tamu undangan histeris dan bertepuk tangan.“Ya ampun, Mas. Ini kita sedang di tengah ruangan dan jadi perhatian banyak orang. Kamu mencium tidak lihat tempat!” sungut Ni

    Terakhir Diperbarui : 2025-03-26
  • Pemuas Hasrat Liar Tuan Mudaku   Bab 178. Ujian Pengantin Baru

    Nina tak kuasa menahan desahan kala tangan suaminya menyentuh gundukan kembar di dadanya. Tubuhnya terasa bergairah. Gelenyar panas mulai menari-nari dalam inti tubuhnya di bawah sana.“Mas… ahh,” desah Nina manja kala Bryan terus menyentuh dan meremas seluruh bagian tubuhnya.Bryan mengumpat kala melihat Nina menggeliat. Bergerak gelisah yang cukup menggoda walaupun lingerie hitam itu masih melekat pada tubuhnya.Bryan mengatur napasnya yang memburu, begitu juga dengan Nina. Tangan Bryan bergerilya ke seluruh tubuh sang istri. Tangan Bryan membelai lembut dan hal itu membuat istrinya mengerang nikmat. Mereka saling bersitatap dengan penuh gairah.“I want you tonight,” bisik Bryan parau. Dia lalu mencium bibir Nina kembali dan melumatnya.Bryan melepaskan lingerie hitam milik istrinya. Nina hanya pasrah saat satu per satu kain yang menutupi tubuhnya teronggok di lantai. Kini dirinya sudah tampil polos. Bryan menatap t

    Terakhir Diperbarui : 2025-03-26
  • Pemuas Hasrat Liar Tuan Mudaku   Bab 179. Brianna Usil

    Nina terkekeh saat melihat Bryan yang menghela napas dan menurunkan kedua bahunya pasrah. Nina menatap anaknya yang kini menyusu dengan lahap. Mata Brianna masih segar dan entah sampai kapan anaknya ini akan terus terjaga.Bryan mengelus kening anaknya, berharap dengan elusan itu anaknya akan mengantuk. Namun ekspetasi tidak sesuai realita. Brianna menghalau tangan Bryan dari keningnya. Bayi berusia delapan bulan itu sepertinya tidak suka kalau tangan ayahnya ada di salah satu bagian wajahnya itu.“Ih, anak Papa ini! Papa mau kamu segera tidur, eh malah tangan Papa disingkirin!” Bryan tertawa kecil melihat anaknya yang spontan melirik ke arahnya tanpa melepas tautan bibirnya dari dada ibunya. Bryan lalu mencium kening anak itu gemas. Bryan kemudian turun dari tempat tidur dan berjalan ke arah sofa. Bryan memilih untuk menunggu Nina selesai, sambil menonton tayangan televisi.Beberapa lama kemudian, Brianna akhirnya kenyang. Anak itu melepaskan bibirn

    Terakhir Diperbarui : 2025-03-26
  • Pemuas Hasrat Liar Tuan Mudaku   Bab 180. Rencana Bulan Madu

    “Wah, Mama melamun ya?” goda Bryan dengan senyuman yang menghiasi wajah tampannya. “Aku tadi bilang, besok kita berangkat ke Prancis. Mama mau ke Prancis, kan? Atau Mama ada opsi lain? Papa ikut kemauan Mama aja deh.”Pipi Nina mendadak merah merona. Nina menundukkan wajahnya, menyembunyikan ekspresi saltingnya.“Kamu kok manggil aku ‘Mama’ sih, Mas?” gumam Nina sembari melirik ke arah Bryan.“Gak apa-apa dong. Lagian kita sudah menjadi suami istri dan punya anak. Apa salahnya manggil begitu?”Nina menggeleng pelan. “Malu, Mas. Panggil aku seperti biasa aja. Jangan pake Mama Papa segala. Lagian kita baru nikah kemarin sore. Menurut aku panggilan Mama Papa itu layaknya digunakan kalau usia pernikahan kita udah lama,” ucap Nina berpendapat.Bryan hanya menghela napas pasrah. “Oke deh, Nin. Terserah kamu ajalah.”“Lagian kita ke Prancis untuk apa, Mas? Apa

    Terakhir Diperbarui : 2025-03-26
  • Pemuas Hasrat Liar Tuan Mudaku   Bab 181. Gangguan Mantan

    Singkat cerita, pasangan suami istri itu akhirnya pulang ke apartemen mereka. Seperti yang sudah dikatakan sebelumnya, Bryan akan numpang tinggal sementara bersama keluarga Nina di apartemen milik tantenya itu.Malam ini, Nina sedang sibuk berkemas-kemas barang apa saja yang akan mereka bawa untuk berbulan madu di Bali selama seminggu. Tiba-tiba sebuah lengan kekar melingkar di perutnya. Nina menoleh dan menerbitkan senyum kala melihat suaminya yang kini menenggelamkan wajahnya di leher jenjangnya.“Eh, Mas Bryan. Anak kita mana, Mas?”“Anak kita lagi main sama neneknya di ruang tengah, sayang.”Bryan menghirup aroma wangi dari leher jenjang Nina. “Kamu wangi banget, sayang.”“Aku baru kelar mandi, Mas.”“Ihh, kok kamu mandinya gak ngajak-ngajak sih, sayang?” protes Bryan kemudian melepaskan pelukannya di pinggul istrinya.“Kamu tadi sibuk gendong Brianna, Mas.”

    Terakhir Diperbarui : 2025-03-26
  • Pemuas Hasrat Liar Tuan Mudaku   Bab 182. Kecewa

    Bryan menghampiri Nina yang terduduk lemas di tepi ranjang. Bryan meraih tangan Nina kemudian menggenggamnya. “Emangnya kenapa dengan dia, sayang? Dia ngechat aku ya?”Bryan lalu menyeka buliran air yang keluar dari mata istrinya itu. “Jangan nangis lagi dong, sayang. Mungkin dia kangen sama aku, makanya tiba-tiba ngechat. Lagian itu kan hanya masa lalu. Yang penting sekarang, aku udah resmi jadi milik kamu seutuhnya,” ucap Bryan santai sembari menampakkan senyumnya.Tiba-tiba…PLAK!Bryan terhentak kaget saat sebuah tamparan keras mendarat di pipinya.“Kamu masih bisa tersenyum di saat seperti ini? Sakit kamu, Mas!” bentak Nina emosi. Tangisan Nina semakin histeris. “Harusnya kamu jujur ke aku sebelum kita menikah! Jangan ditutup-tutupi begini, Mas! Aku menyesal menikah sama kamu! Laki-laki bangsat!”Dengan kasarnya, Nina mendorong tubuh Bryan agar menjauh darinya. “Pergi sana kam

    Terakhir Diperbarui : 2025-03-27

Bab terbaru

  • Pemuas Hasrat Liar Tuan Mudaku   [S-2] Bab 28. Tolong!

    Alex kembali menjalankan mobil itu dengan laju. Tak lupa juga Alex mengaktifkan fitur door lock sehingga Nina tidak bisa membuka pintu selama perjalanan.Hati Nina was-was saat ini. Rasa gugup dan takut menyertainya. Apalagi Alex membawanya keluar jauh dari pusat kota. Namun, Nina tidak tinggal diam. Nina mengambil ponselnya dari dalam tas, hendak menghubungi suaminya, namun panggilan itu tidak diangkat.[Mas, please. Jawab telponku!][Tolong aku, Mas. Aku dibawa kabur sama temanmu. Dia mengaku namanya adalah Alex][Aku sharelock lokasiku sekarang. Tolong cari aku di area sini, Mas. Sumpah, aku tidak tau sekarang berada di jalan apa]“Kau menghubungi suamimu?”Suara Alex membuat Nina terkesiap. Tangannya mendadak tremor sehingga menjatuhkan ponselnya ke bawah kabin, tepatnya di bawah kursi pengemudi. Nina hendak menunduk untuk mengambil ponselnya yang terjatuh. Namun apa yang didapatnya setelah kembali mendongak membuatnya terkej

  • Pemuas Hasrat Liar Tuan Mudaku   [S-2] Bab 27. "Tebus Kesalahan Suamimu!"

    Siang ini Nina kembali mengunjungi kantor Bryan untuk membawakan makan siang sekaligus mengingatkan Bryan untuk meminum obatnya. Tugas yang biasa dilakukan oleh Devika, dokter yang juga merangkap sebagai sekretaris itu kini berpindah tangan ke Nina. Nina tidak rela jika Bryan lebih diperhatikan oleh Devika, meskipun dia adalah seorang dokter. Sebagai seorang istri, Nina tidak mau kalah. Makanya hampir setiap hari saat suaminya pergi bekerja, Nina selalu menyempatkan diri untuk membawakan Bryan makan siang dan juga buah-buahan sebagai pelengkap.“Kamu langsung pulang saja ya. Soalnya sebentar lagi akan ada tamu yang datang,” imbuh Bryan kepada Nina yang baru saja datang membawakan makanan untuknya.“Bukannya ini jam istirahat makan siang, Mas? Kok kamu mau menerima tamu jam segini?” tanya Nina kemudian dengan santainya duduk di sofa sembari membuka kotak bekal itu. “Sini, Mas. Biar aku suapin.”“Aku makannya nanti saja. Kamu pulanglah. Soalnya tamuku sudah

  • Pemuas Hasrat Liar Tuan Mudaku   [S-2] Bab 26. Ancaman untuk Nina

    Bryan sedikit kecewa mendengar sang istri yang tidak ingin hamil lagi. Tapi Bryan mencoba memahami keadaan Nina. Lagi pula, mereka juga telah memiliki empat orang anak. Bryan rasa, itu sudah lebih dari cukup.“Oke, sayang. Aku paham kalau kamu gak mau hamil lagi. Tolong ambilkan kondomku di dalam laci.”Suasana kamar yang sebelumnya sunyi kini terdengar desahan dari keduanya. Selain itu, terdengar juga deru napas yang memburu dari pasangan suami istri yang sedang melakukan penyatuan.Nina segera merebahkan tubuhnya di samping Bryan kala dia sudah selesai melaksanakan tugasnya sebagai seorang istri. Dia lalu mengambil selimut untuk menutupi tubuh polos mereka berdua.Bryan merengkuh tubuh istrinya yang dipenuhi keringat. Dia mengusap wajah istrinya yang banjir pelu dengan telapak tangannya yang lebar, lalu dia kecup kening sang istri dengan mesra.“Terima kasih, sayang. Kamu hebat sekali,” ucap Bryan sembari mempererat peluka

  • Pemuas Hasrat Liar Tuan Mudaku   [S-2] Bab 25. Masih Trauma

    Satu bulan kemudian...Setelah melakukan serangkaian proses terapi, kini kondisi Bryan mengalami kemajuan yang sangat pesat. Dia kini sudah jarang merasakan yang namanya sesak napas atau pun nyeri dada yang biasanya dia alami. Hal itu membuat Nina merasa bahagia.“Sudah ku bilang kan, Mas. Kamu pasti bisa sembuh. Apalagi kankermu belum terlalu parah. Kita tinggal rajin-rajin periksa ke rumah sakit saja dan berobat biar sel kankermu cepat musnah.”“Iya, sayang. Ini semua juga berkat kamu yang merawat aku tiap hari, mengatur pola makanku, mengingatkan aku untuk minum obat dan lain sebagainya. Kalau tidak ada kamu, mungkin penyakitku tambah parah.”Mereka baru saja selesai melakukan kontrol. Nina selalu setia mendampingi Bryan ke rumah sakit untuk berobat. Dan saat ini pasangan suami istri itu sedang duduk menunggu di taman rumah sakit sembari menunggu sopir menjemputnya.“Ayo, Mas. Kita pulang. Pak Jaka sudah sampai,&rdq

  • Pemuas Hasrat Liar Tuan Mudaku   [S-2] Bab 24. Promise?

    “J-jangan marah ya, Mas. Aku beneran gak sengaja. Maaf, aku ceroboh,” lanjut Nina enggan menatap suaminya. Dia takut dan merasa bersalah karena telah merusak mobil baru milik Bryan yang kata Pak Jaka harganya tembus ratusan milliar.Bryan menghela napas pasrah. “Ya sudahlah, gak apa-apa. Lagian cuman penyok sedikit, kan? Untung saja kita gak mati.”Bryan kembali merebahkan tubuhnya di ranjang perawatan. “Terus anak-anak gimana kabarnya? Di mana mereka sekarang?”“Mereka masih sekolah, Mas. Ini masih jam sembilan pagi,” jawab Nina.Bryan termenung sejenak sembari menatap istrinya yang sedang duduk tepat di samping ranjangnya. “Nina… aku ingin jujur tentang semuanya.”Kini Nina memberanikan diri menatap sang suami. Tatapan mereka saling bertemu. Manik mata Bryan tampak berkaca-kaca.“Aku sudah tau semuanya, Mas. Aku tau dari dokter tentang penyakitmu ini.”&l

  • Pemuas Hasrat Liar Tuan Mudaku   [S-2] Bab 23. Terungkap

    “Mas, jawab aku! Kamu tuh sebenarnya ada apa? Jawab aku dengan jujur! Jangan diam aja kayak orang bisu gini!” desak Nina. “Kamu cuman akting ya, Mas? Biar aku merasa kasihan dan bisa memaafkan kamu dengan mudah? Begitu ya?”Nina pasrah melihat keterdiaman suaminya. Bryan masih saja enggan terbuka. “Kalau kamu masih tertutup begini, aku beneran akan pergi. Aku muak, Bryan! Urus saja hidupmu sendiri! Aku pun akan mengurus hidupku sendiri!”Nina kembali melangkah menjauhi suaminya. Dia benar-benar kecewa berat dan marah.“Nina, stop! Jangan pergi, Nina. Kembali, sayangku. Please. Jangan tinggalkan aku. Aku mohon. Aku tidak sanggup hidup tanpamu,” teriak Bryan kepada Nina yang semakin jauh.“Urus saja hidupmu sendiri, Bryan! Aku tidak peduli lagi denganmu!” balas Nina dengan teriak pula.Saat Nina hendak melanjutkan langkahnya, Bryan justru mendadak diam seperti patung. Bryan lalu memegangi da

  • Pemuas Hasrat Liar Tuan Mudaku   [S-2] Bab 22. "Ayo, Cerai!"

    Di sisi lain, Nina sedang meratapi nasibnya. Wanita itu berdiri di tepi jembatan flyover sembari termenung. Pandangannya kosong. Manik matanya memandangi kendaraan yang berlalu-lalang di bawah fly over tersebut.Nina kembali terisak mengingat kejadian yang dia lihat di kantor. “Ah sial. Aku menangis lagi. Kenapa air mata ini gak mau berhenti sih?” umpat Nina di sela-sela isakan tangisnya.Sudah beberapa jam Nina berdiam diri di fly over itu bagaikan orang gila. Nina sengaja tidak pulang ke rumah dan tidak mengaktifkan ponselnya agar Bryan merasa bersalah lalu mencari-carinya. Tetapi Nina merasa Bryan sudah tidak peduli lagi padanya. Buktinya, hari hampir malam, tetapi Bryan masih juga belum menemukannya di tempatnya sekarang ini.“Kenapa aku goblok banget ya nungguin dia? Dari tadi diam di sini terus. Kenapa dia belum muncul-muncul juga? Seluas apa sih kota Jakarta sampai dia gak bisa menemukan aku di sini? Atau jangan-jangan dia gak nyariin aku? Apa dia masih b

  • Pemuas Hasrat Liar Tuan Mudaku   [S-2] Bab 21. Nina Menghilang

    Bryan kemudian ikut berlari meninggalkan ruangan, hendak menyusul Nina.“Nina!! Tunggu aku!” teriak Bryan saat melihat istrinya sudah berada di anak tangga pada lantai bawah. “Nina! Jangan salah paham! Dengarkan penjelasanku dulu!”Bryan terus mengikuti langkah istrinya yang cepat itu sampai di lobi kantor.“Nina! Jangan lari dong. Aku gak sanggup ngejar kamu,” teriak Bryan lagi. Namun istrinya itu tetap menggerakkan kakinya keluar dari gedung. Sementara Bryan memilih untuk berhenti dan mengatur napasnya yang sudah tidak beraturan.“Oh My God! Kepalaku seperti diputar-putar. Rasanya mau pingsan,” keluh Bryan dengan napas yang terputus-putus.Salah satu karyawannya menghampirinya dan bertanya, “Pak Bryan baik-baik saja?”Bryan menggeleng. “Tidak. Saya tidak baik-baik saja. Tolong susul istri saya itu. Cegat dia. Jangan sampai dia pergi.”“Baik, Pak.”

  • Pemuas Hasrat Liar Tuan Mudaku   [S-2] Bab 20. Ketahuan Selingkuh?

    “Tidak. Kamu ini jangan asal menuduh.”Nina merebahkan tubuhnya di ranjang mengikuti Bryan yang lebih dulu rebah di sana. Nina menoleh ke suaminya yang tidur dengan posisi membelakanginya. “Mas, kamu langsung mau tidur ya? Kamu gak mau minta jatah dulu?” tawar Nina.“Iya, sayang. Aku mau langsung tidur,” jawab Bryan tanpa berbalik badan.Tubuh Nina makin menempel ke tubuh Bryan. Nina sengaja ingin memancing gairah suaminya. Nina lalu memeluk erat Bryan kemudian berkata dengan manja. “Kok gitu, Mas? Biasanya kan kamu gak bisa tidur kalau gak dilayani dulu. Ayo, Mas. Kita habiskan malam ini dengan bercinta menggunakan seribu macam gaya.”Bryan menjauhkan tangan Nina yang melingkar di perutnya. “Lain kali saja ya, sayang. Aku benar-benar lelah malam ini. Aku mau tidur sekarang.”“Mas, ayo dong. Kita main! Aku kebelet, Mas. Pengen dicolokin sama kamu,” ucap Nina berusaha menggoda i

Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status