Beranda / Romansa / Pemuas Hasrat Liar Tuan Mudaku / Bab 178. Ujian Pengantin Baru

Share

Bab 178. Ujian Pengantin Baru

Penulis: Kak Gojo
last update Terakhir Diperbarui: 2025-03-26 22:01:11

Nina tak kuasa menahan desahan kala tangan suaminya menyentuh gundukan kembar di dadanya. Tubuhnya terasa bergairah. Gelenyar panas mulai menari-nari dalam inti tubuhnya di bawah sana.

“Mas… ahh,” desah Nina manja kala Bryan terus menyentuh dan meremas seluruh bagian tubuhnya.

Bryan mengumpat kala melihat Nina menggeliat. Bergerak gelisah yang cukup menggoda walaupun lingerie hitam itu masih melekat pada tubuhnya.

Bryan mengatur napasnya yang memburu, begitu juga dengan Nina. Tangan Bryan bergerilya ke seluruh tubuh sang istri. Tangan Bryan membelai lembut dan hal itu membuat istrinya mengerang nikmat. Mereka saling bersitatap dengan penuh gairah.

“I want you tonight,” bisik Bryan parau. Dia lalu mencium bibir Nina kembali dan melumatnya.

Bryan melepaskan lingerie hitam milik istrinya. Nina hanya pasrah saat satu per satu kain yang menutupi tubuhnya teronggok di lantai. Kini dirinya sudah tampil polos. Bryan menatap t

Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi
Bab Terkunci

Bab terkait

  • Pemuas Hasrat Liar Tuan Mudaku   Bab 179. Brianna Usil

    Nina terkekeh saat melihat Bryan yang menghela napas dan menurunkan kedua bahunya pasrah. Nina menatap anaknya yang kini menyusu dengan lahap. Mata Brianna masih segar dan entah sampai kapan anaknya ini akan terus terjaga.Bryan mengelus kening anaknya, berharap dengan elusan itu anaknya akan mengantuk. Namun ekspetasi tidak sesuai realita. Brianna menghalau tangan Bryan dari keningnya. Bayi berusia delapan bulan itu sepertinya tidak suka kalau tangan ayahnya ada di salah satu bagian wajahnya itu.“Ih, anak Papa ini! Papa mau kamu segera tidur, eh malah tangan Papa disingkirin!” Bryan tertawa kecil melihat anaknya yang spontan melirik ke arahnya tanpa melepas tautan bibirnya dari dada ibunya. Bryan lalu mencium kening anak itu gemas. Bryan kemudian turun dari tempat tidur dan berjalan ke arah sofa. Bryan memilih untuk menunggu Nina selesai, sambil menonton tayangan televisi.Beberapa lama kemudian, Brianna akhirnya kenyang. Anak itu melepaskan bibirn

    Terakhir Diperbarui : 2025-03-26
  • Pemuas Hasrat Liar Tuan Mudaku   Bab 180. Rencana Bulan Madu

    “Wah, Mama melamun ya?” goda Bryan dengan senyuman yang menghiasi wajah tampannya. “Aku tadi bilang, besok kita berangkat ke Prancis. Mama mau ke Prancis, kan? Atau Mama ada opsi lain? Papa ikut kemauan Mama aja deh.”Pipi Nina mendadak merah merona. Nina menundukkan wajahnya, menyembunyikan ekspresi saltingnya.“Kamu kok manggil aku ‘Mama’ sih, Mas?” gumam Nina sembari melirik ke arah Bryan.“Gak apa-apa dong. Lagian kita sudah menjadi suami istri dan punya anak. Apa salahnya manggil begitu?”Nina menggeleng pelan. “Malu, Mas. Panggil aku seperti biasa aja. Jangan pake Mama Papa segala. Lagian kita baru nikah kemarin sore. Menurut aku panggilan Mama Papa itu layaknya digunakan kalau usia pernikahan kita udah lama,” ucap Nina berpendapat.Bryan hanya menghela napas pasrah. “Oke deh, Nin. Terserah kamu ajalah.”“Lagian kita ke Prancis untuk apa, Mas? Apa

    Terakhir Diperbarui : 2025-03-26
  • Pemuas Hasrat Liar Tuan Mudaku   Bab 181. Gangguan Mantan

    Singkat cerita, pasangan suami istri itu akhirnya pulang ke apartemen mereka. Seperti yang sudah dikatakan sebelumnya, Bryan akan numpang tinggal sementara bersama keluarga Nina di apartemen milik tantenya itu.Malam ini, Nina sedang sibuk berkemas-kemas barang apa saja yang akan mereka bawa untuk berbulan madu di Bali selama seminggu. Tiba-tiba sebuah lengan kekar melingkar di perutnya. Nina menoleh dan menerbitkan senyum kala melihat suaminya yang kini menenggelamkan wajahnya di leher jenjangnya.“Eh, Mas Bryan. Anak kita mana, Mas?”“Anak kita lagi main sama neneknya di ruang tengah, sayang.”Bryan menghirup aroma wangi dari leher jenjang Nina. “Kamu wangi banget, sayang.”“Aku baru kelar mandi, Mas.”“Ihh, kok kamu mandinya gak ngajak-ngajak sih, sayang?” protes Bryan kemudian melepaskan pelukannya di pinggul istrinya.“Kamu tadi sibuk gendong Brianna, Mas.”

    Terakhir Diperbarui : 2025-03-26
  • Pemuas Hasrat Liar Tuan Mudaku   Bab 182. Kecewa

    Bryan menghampiri Nina yang terduduk lemas di tepi ranjang. Bryan meraih tangan Nina kemudian menggenggamnya. “Emangnya kenapa dengan dia, sayang? Dia ngechat aku ya?”Bryan lalu menyeka buliran air yang keluar dari mata istrinya itu. “Jangan nangis lagi dong, sayang. Mungkin dia kangen sama aku, makanya tiba-tiba ngechat. Lagian itu kan hanya masa lalu. Yang penting sekarang, aku udah resmi jadi milik kamu seutuhnya,” ucap Bryan santai sembari menampakkan senyumnya.Tiba-tiba…PLAK!Bryan terhentak kaget saat sebuah tamparan keras mendarat di pipinya.“Kamu masih bisa tersenyum di saat seperti ini? Sakit kamu, Mas!” bentak Nina emosi. Tangisan Nina semakin histeris. “Harusnya kamu jujur ke aku sebelum kita menikah! Jangan ditutup-tutupi begini, Mas! Aku menyesal menikah sama kamu! Laki-laki bangsat!”Dengan kasarnya, Nina mendorong tubuh Bryan agar menjauh darinya. “Pergi sana kam

    Terakhir Diperbarui : 2025-03-27
  • Pemuas Hasrat Liar Tuan Mudaku   Bab 183. Saling Terbuka

    “Taraaa! Surprise!!” sorak mereka secara bersamaan.Nina terperangah saat melihat suaminya dan yang lainnya sedang berdiri di hadapannya. Tampak Bryan sedang memegang kue ulang tahun dengan lilin berangka 20. Ada ibu, bapak dan adiknya, tak ketinggalan juga ada tantenya Bryan, mereka bersama-sama menyanyikan lagu ulang tahun untuk Nina dengan kompaknya.Ya Nabi Salam Alayka~(Maaf ralat, kebawa suasana Ramadhan)Selamat ulang tahun, kami ucapkan~Selamat panjang umur, kita kan doakan~Tiup lilinnya, tiup lilinnya sekarang juga~“Happy birthday, sayangku. Semoga di umurmu yang ke-20 ini semakin berkah ya,” ucap Bryan setelah lagu mereka selesai dinyanyikan.Bryan mendekatkan kue ulang tahun itu kepada Nina.“Tiup lilinnya, Nak!” imbuh Aliyah.Nina melirik sejenak ke arah suaminya. Ia pun tak paham dengan apa yang terjadi. Sedari tadi Bryan terlihat bahagia dengan senyumnya yang m

    Terakhir Diperbarui : 2025-03-27
  • Pemuas Hasrat Liar Tuan Mudaku   Bab 184. (Bukan) Malam Pertama

    “Ayo dong, sayang. Mumpung Brianna lagi tidur di kamar sebelah,” pinta Bryan memelas.“Gak sekalian aja pas di Bali, Mas? Kita kan harus tidur sekarang! Ntar bangunnya telat loh!”“Aku dari kemarin udah kepengen tau. Masa harus ditunda lagi?”Sebagai seorang istri, Nina tidak menolak saat suaminya mulai melucuti bajunya satu per satu. Nina tersenyum dan merasakan pipinya merona kala tatapan mata Bryan mengarah ke gundukan kembar miliknya. Dan saat tangan Bryan terulur ke dadanya, Nina mendekatkan wajahnya ke wajah Bryan dan melabuhkan bibirnya di bibir sang suami.Bryan bersorak dalam hati. Dia merasa senang karena Nina berinisiatif untuk mencumbunya terlebih dahulu. Tanpa melepaskan tautan bibir mereka, Bryan mulai membuka bajunya sendiri.Bryan yang kini telah tampil polos segera membalikkan tubuh Nina menjadi berada di bawah tubuhnya.Saat Bryan bersiap-siap ingin menusuk istrinya dari belakang, Nina ti

    Terakhir Diperbarui : 2025-03-27
  • Pemuas Hasrat Liar Tuan Mudaku   Bab 185. Cemburu Berat

    Nina memeriksa kembali perlengkapan yang akan mereka bawa untuk berlibur di Bali. Tiba-tiba saja tepukan pelan dari sebuah tangan mungil mendarat di punggungnya.“Ada apa anaknya Mama? Kamu udah gak sabar ya? Pengen cepat-cepat liburan?” Nina menoleh dan tersenyum ke arah Brianna yang saat ini tengah digendong oleh Bryan.“Sudah siap? Gak ada yang ketinggalan kan, sayang?” tanya Bryan memastikan. “Kalau semuanya udah beres, aku akan menyuruh Pak Jaka untuk mengangkat koper dan tas kita.”“Semuanya sudah siap, Mas,” sahut Nina.“Oke deh, aku mau panggil Pak Jaka dulu ya.” Bryan lalu berjalan ke ruang tamu, di mana sopir pribadinya itu sudah menunggunya dari tadi.Setelah semua perlengkapan dimasukkan ke dalam bagasi, Nina dan Bryan beserta anak mereka berangkat menuju bandara. Mereka terbang ke Bali menggunakan jet pribadi milik keluarga Lawrence.Setelah selesai urusan administrasi

    Terakhir Diperbarui : 2025-03-27
  • Pemuas Hasrat Liar Tuan Mudaku   Bab 186. Tiba di Bali

    Setelah menempuh perjalanan kurang lebih dua jam, jet yang mereka tumpangi akhirnya mendarat di Bandara Ngurah Rai International, Bali.Nina dan Bryan pun bangkit dari sofa, ingin mengambil Brianna yang masih tertidur pulas di stroller bayi.“Biar aku aja yang gendong anak kita, sayang.”“Terima kasih, Mas.” Nina mengecup bibir Bryan tepat di depan pramugari tadi yang telah membuatnya kesal. Pramugari itu segera melenggang pergi dari hadapan mereka setelah melihat pemandangan mesra itu.‘Pergi sana kau, dasar cewek ganjen!’ batin Nina merasa menang.Setelah mengurus di bagian administrasi dan lainnya, mereka kemudian berjalan menuju lobi bandara. Di sana terlihat seorang pria muda dengan menggunakan papan bertuliskan nama Bryan, berdiri di antara banyak orang yang ada di lobi bandara tersebut.“Pak Bryan!” teriak pria itu sampai Bryan menoleh ke arahnya. Bryan bersama Nina bersama-sama me

    Terakhir Diperbarui : 2025-03-27

Bab terbaru

  • Pemuas Hasrat Liar Tuan Mudaku   [S-2] Bab 22. "Ayo, Cerai!"

    Di sisi lain, Nina sedang meratapi nasibnya. Wanita itu berdiri di tepi jembatan flyover sembari termenung. Pandangannya kosong. Manik matanya memandangi kendaraan yang berlalu-lalang di bawah fly over tersebut.Nina kembali terisak mengingat kejadian yang dia lihat di kantor. “Ah sial. Aku menangis lagi. Kenapa air mata ini gak mau berhenti sih?” umpat Nina di sela-sela isakan tangisnya.Sudah beberapa jam Nina berdiam diri di fly over itu bagaikan orang gila. Nina sengaja tidak pulang ke rumah dan tidak mengaktifkan ponselnya agar Bryan merasa bersalah lalu mencari-carinya. Tetapi Nina merasa Bryan sudah tidak peduli lagi padanya. Buktinya, hari hampir malam, tetapi Bryan masih juga belum menemukannya di tempatnya sekarang ini.“Kenapa aku goblok banget ya nungguin dia? Dari tadi diam di sini terus. Kenapa dia belum muncul-muncul juga? Seluas apa sih kota Jakarta sampai dia gak bisa menemukan aku di sini? Atau jangan-jangan dia gak nyariin aku? Apa dia masih b

  • Pemuas Hasrat Liar Tuan Mudaku   [S-2] Bab 21. Nina Menghilang

    Bryan kemudian ikut berlari meninggalkan ruangan, hendak menyusul Nina.“Nina!! Tunggu aku!” teriak Bryan saat melihat istrinya sudah berada di anak tangga pada lantai bawah. “Nina! Jangan salah paham! Dengarkan penjelasanku dulu!”Bryan terus mengikuti langkah istrinya yang cepat itu sampai di lobi kantor.“Nina! Jangan lari dong. Aku gak sanggup ngejar kamu,” teriak Bryan lagi. Namun istrinya itu tetap menggerakkan kakinya keluar dari gedung. Sementara Bryan memilih untuk berhenti dan mengatur napasnya yang sudah tidak beraturan.“Oh My God! Kepalaku seperti diputar-putar. Rasanya mau pingsan,” keluh Bryan dengan napas yang terputus-putus.Salah satu karyawannya menghampirinya dan bertanya, “Pak Bryan baik-baik saja?”Bryan menggeleng. “Tidak. Saya tidak baik-baik saja. Tolong susul istri saya itu. Cegat dia. Jangan sampai dia pergi.”“Baik, Pak.”

  • Pemuas Hasrat Liar Tuan Mudaku   [S-2] Bab 20. Ketahuan Selingkuh?

    “Tidak. Kamu ini jangan asal menuduh.”Nina merebahkan tubuhnya di ranjang mengikuti Bryan yang lebih dulu rebah di sana. Nina menoleh ke suaminya yang tidur dengan posisi membelakanginya. “Mas, kamu langsung mau tidur ya? Kamu gak mau minta jatah dulu?” tawar Nina.“Iya, sayang. Aku mau langsung tidur,” jawab Bryan tanpa berbalik badan.Tubuh Nina makin menempel ke tubuh Bryan. Nina sengaja ingin memancing gairah suaminya. Nina lalu memeluk erat Bryan kemudian berkata dengan manja. “Kok gitu, Mas? Biasanya kan kamu gak bisa tidur kalau gak dilayani dulu. Ayo, Mas. Kita habiskan malam ini dengan bercinta menggunakan seribu macam gaya.”Bryan menjauhkan tangan Nina yang melingkar di perutnya. “Lain kali saja ya, sayang. Aku benar-benar lelah malam ini. Aku mau tidur sekarang.”“Mas, ayo dong. Kita main! Aku kebelet, Mas. Pengen dicolokin sama kamu,” ucap Nina berusaha menggoda i

  • Pemuas Hasrat Liar Tuan Mudaku   [S-2] Bab 19. Masih Tertutup

    Sudah lima hari Nina bedrest di rumah sakit akibat pendarahan yang dialaminya, hingga menyebabkan janinnya gugur di dalam kandungan. Kini saatnya Nina kembali pulang ke rumah setelah memeriksa kondisinya. Dengan senyum yang merekah, Nina merapikan pakaiannya dan menunggu suaminya yang sedang mengurus administrasi rumah sakit.Bryan tersenyum sumringah melihat istrinya yang sudah siap dan tampak segar saat dia masuk ke dalam ruang rawat inap. Bryan lalu mencium bibir ranum Nina yang semakin hari terlihat semakin menggoda.“Sudah siap pulang ke rumah?” tanya Bryan sambil mengarahkan lengan kanannya untuk dirangkul istrinya.“Sudah dong, Mas. Aku sudah siap dari tadi. Ayo kita pulang sekarang, Mas. Aku sudah gak sabar mau ketemu dengan anak-anak,” sahut Nina. Dengan cepat dia melingkarkan tangannya di lengan kanan suaminya. Namun, Nina melepaskan lagi tangannya yang sudah melingkar manis di lengan Bryan, kala pria itu tiba-tiba menghentikan

  • Pemuas Hasrat Liar Tuan Mudaku   [S-2] Bab 18. Bryan 'Misterius'

    “Sudah beribu kali aku katakan padamu. Aku cinta sama kamu.”Nina merasa sedikit lega mendengar jawaban Bryan. Meskipun belum bisa dipastikan benar atau tidaknya.Di saat Bryan tengah memeluk tubuh istrinya, tiba-tiba pintu kamar ruang rawat inap itu terbuka. Aliyah dan Rozak beserta keempat anaknya berjalan memasuki ruangan.“Mama!” seru anak-anaknya secara bersamaan.Nina sontak melepaskan diri dari pelukan suaminya dan merentangkan kedua tangan, menyambut keempat anaknya.“Nana, Yaya, Lala, Jojo, sini sayang!” ucap Nina dengan tatapan penuh kerinduan.Walaupun keempat anaknya itu setiap hari mengunjunginya di rumah sakit, tapi tetap saja Nina merasa rindu pada anak-anaknya.Bryan membawa keempat anaknya ke atas ranjang perawatan dan menempatkan mereka di sisi Nina, kiri dan kanan.“Mama kapan pulangnya? Yaya kangen sama Mama,” ucap Cattleya ketika berada dalam pelukan ibunya. Dia menatap ibunya dengan tatapan penuh kerinduan.“Iya, Lala juga kangen sama Mama. Pengen Mama cepat-cepa

  • Pemuas Hasrat Liar Tuan Mudaku   [S-2] Bab 17. Kabar Duka

    Bryan mondar-mandir berjalan di depan ruang UGD seraya mengusap wajahnya berulang kali. Sementara Pak Jaka hanya duduk di kursi tunggu sembari memperhatikan majikannya yang dari tadi bergerak gelisah.“Mendingan Tuan duduk saja dulu di kursi,” ucap Pak Jaka.“Tidak bisa, Pak. Aku khawatir sama istriku. Kenapa sih dia harus menyusul aku ke hotel? Kenapa Pak Jaka mau saja mengantarkannya menemuiku?”“Maaf, Tuan. Tapi Nyonya sendiri yang mau bertemu dengan Tuan. Katanya sih ada hal penting yang mau disampaikan kepada Tuan. Nyonya juga tampaknya bersemangat sekali ingin bertemu dengan Tuan,” jelas Pak Jaka, sedikit merasa bersalah.Bryan memutuskan untuk duduk sembari menghela napas panjang. “Sesuatu yang penting seperti apa yang ingin dia katakan kepadaku sampai harus mengorbankan nyawanya?” gumam Bryan pelan kemudian kembali mengusap wajahnya.Tak lama kemudian, seorang dokter muncul dari dalam ruang UGD yang pintunya baru saja terbuka.“Apa Anda suaminya Ibu Nina Anatasya?” tanya dokte

  • Pemuas Hasrat Liar Tuan Mudaku   [S-2] Bab 16. "Papa Selingkuh, Ya?"

    “Mama juga gak tau. Kita samperin Papa sekarang yuk.”Nina menguatkan dirinya sendiri untuk melanjutkan langkahnya menghampiri sang suami.Bryan sedikit terkejut ketika melihat Nina dan juga anak sulungnya berada di bandara.“Nina? Kenapa kamu bisa ada di sini? Aku kan gak nyuruh kamu menjemputku di bandara,” ucap Bryan dalam kondisi yang masih bergandengan tangan dengan wanita cantik di sebelahnya.“Kenapa, Mas? Supaya kamu bisa mesra-mesraan dengan wanita ini ya?” semprot Nina. Nina menoleh lalu melemparkan tatapan tajamnya ke arah wanita itu. “Bisa lepasin tangan suami saya?”Dengan cepat wanita itu melepaskan tangannya di lengan Bryan dan berdiri agak menjauh dari Bryan. “Maaf, Bu. Saya hanya menjalankan tugas saja.”Nina menyipitkan matanya kala mendengar suara itu. Suara yang familiar. ‘Oh ternyata ini wanita yang juga mengangkat telponku waktu itu.’“

  • Pemuas Hasrat Liar Tuan Mudaku   [S-2] Bab 15. Menyambut Bryan

    Dua minggu kemudian…Nina terkesiap ketika menatap kalender. Dia baru menyadari kalau saat ini dia telah terlambat datang bulan. Dalam perhitungannya, sudah ada dua bulanan dia tidak mengalami datang bulan. Seketika tangannya mengelus perut ratanya. Senyum merekah dari bibirnya yang ranum.Nina memang belum memeriksakan dirinya ke dokter kandungan untuk memastikan apakah benar dia hamil atau tidak. Namun, ciri-ciri kehamilan sudah dia alami saat ini. Dia sering mengantuk dan pusing pada pagi hari dengan disertai mual. Sehingga hal itu, membuat Nina yakin bahwa dirinya memang tengah mengandung buah hatinya.“Mas Bryan pasti senang kalau tau ada buah cinta kami di dalam sini. Nanti setelah Mas Bryan sampai, aku akan memintanya untuk menemaniku ke dokter kandungan. Dia pasti sangat antusias,” ucap Nina bermonolog.Sesuai janji yang pernah Bryan katakan sebelumnya, hari ini adalah hari kepulangan Bryan ke Jakarta. Saat ini Bryan sudah berad

  • Pemuas Hasrat Liar Tuan Mudaku   [S-2] Bab 14. Stop Menghindariku, Mas!

    Nina terdiam cukup lama sebelum memberanikan diri untuk menjawab pertanyaan anaknya. “Papa pasti pulang kok,” jawabnya penuh yakin di hadapan anak-anaknya.“Kalau misalnya Papa gak mau pulang gimana, Ma?”“Kenapa Lala ngomong gitu? Papa pasti pulang ke rumah.”“Siapa tau Papa ketemu anak-anak yang lebih baik dari kami. Makanya Papa gak mau nelpon dan bicara sama kami,” cetus Khaylila.“Lala kok bisa kepikiran seperti itu? Jangan pikir yang macam-macam ya, sayang. Papa di sana cuman kerja doang. Gak buat yang aneh-aneh.”“Soalnya di sekolah, Lala punya teman yang Mama Papanya udah pisah.”Kata-kata anak berusia empat tahun itu sukses membuat air mata Nina luruh seketika. “Kalau Papa ketemu anak-anak baru di sana, ya udah, berarti Mama juga harus cari Papa baru buat kalian. Bagaimana? Mantap kan rencana Mama?”“Tapi pilih Papa barunya jangan

Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status