Share

Bab 212. Amnesia?

Penulis: Kak Gojo
last update Terakhir Diperbarui: 2025-04-12 20:00:34

Fredrinn seketika melemparkan tatapan tidak percayanya kepada Nina. “Apa kamu bilang? Melissa? Kenapa kamu mencurigai dia? Melissa sudah empat tahun bekerja di perusahaan Papa. Dia orangnya cekatan dan teliti. Apa pun yang dia kerjakan, pasti hasilnya maksimal. Kenapa kamu menuduh Melissa sebagai dalang di balik kecelakaan ini? Kenapa Melissa ingin mencelakai Bryan?”

Nina menundukkan wajahnya. Takut apabila Fredrinn marah padanya karena menuduh sekretarisnya yang macam-macam.

“Coba jelaskan pada Papa, apa alasan kamu menuduh Melissa melakukan hal ini?” tanya Fredrinn lagi.

“Nah iya, Nina. Coba jelaskan pada kami berdua, kenapa kamu menuduh sekretaris itu?” ucap Jenna ikut bertanya.

“S-soalnya Bryan pernah bilang, kalau dia sudah resmi menjadi direktur, dia akan memecat Melissa,” jawab Nina tergagap.

“Tapi kenapa Bryan ingin memecat Melissa? Melissa kan cerdas, lulusan luar negeri, kerjaannya pun

Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi
Bab Terkunci

Bab terkait

  • Pemuas Hasrat Liar Tuan Mudaku   Bab 213. Bryan Berubah

    Kini, Nina tinggal sendirian di ruang rawat inap setelah Jenna undur diri. Nina menatap suaminya yang sedang tertidur di atas ranjang perawatan.Saat ini, Nina sedang khusyuk berdoa. Berharap ada keajaiban di mana sosok pria yang dicintainya itu lekas pulih dan kembali mengingatnya. Di saat Nina masih berdoa, seorang wanita masuk ke dalam ruangannya. Wanita itu berjalan mendekati Nina yang sedang duduk di samping ranjang perawatan sambil memejamkan mata, merapalkan doa untuk kesembuhan suaminya.Nina tersentak kala wanita itu menepuk pelan pundaknya. Dia mendongakkan kepalanya untuk melihat orang yang menepuk pundaknya itu. Dia lalu memaksakan dirinya untuk tersenyum kala tatapan mereka saling bertemu.“Nina, kamu lebih baik pulang dulu untuk istirahat. Anak kamu juga pasti mencari-cari kamu, Nak. Pulanglah! Biar ibu dan Junot yang menjaga Nak Bryan malam ini.” Wanita yang ternyata adalah Aliyah, kini ikut duduk di sebelah Nina. Tak lama kemudian, ma

    Terakhir Diperbarui : 2025-04-12
  • Pemuas Hasrat Liar Tuan Mudaku   Bab 214. Bryan Semakin Rese

    “Hah? Memangnya ini sudah tahun berapa? Dan apa benar, aku sudah menikah?”“Lihat saja cincin yang melingkar di jari manismu itu!” ucap Fredrinn. “Jangan merasa jadi bujangan kamu, Bry!”Bryan memijat pelipisnya sendiri. “Kenapa aku tidak ingat apa-apa ya? Uh, menyebalkan.” Karena kepalanya tambah nyeri, Bryan memutuskan untuk kembali tidur.Fredrinn lalu memanggil petugas untuk membersihkan makanan yang berserakan di lantai. Dia pun meminta penjelasan kepada dokter mengenai keadaan Bryan yang membingungkannya.“Lakukan yang terbaik untuk anak saya, Dok. Berapa pun biayanya, akan saya bayar asalkan anak saya pulih total. Kasihan menantu saya, dilupakan oleh suaminya sendiri.”“Baik, Pak. Kami akan berusaha semaksimal mungkin agar pasien cepat sembuh,” jawab dokter.*Tujuh hari kemudian, Bryan sudah diperbolehkan untuk pulang ke rumah. Dengan catatan, Bryan harus

    Terakhir Diperbarui : 2025-04-13
  • Pemuas Hasrat Liar Tuan Mudaku   Bab 215. Kemakan Sumpah Sendiri

    Bryan tidak peduli dengan teriakan istrinya yang mengucapkan sumpah serapah untuknya. Dia terus melangkah hingga ke garasi mobil dan memilih mobil yang paling mewah untuk dikendarainya menuju klub malam.Singkat cerita, Bryan akhirnya tiba di klub malam yang terletak di pusat kota Jakarta. Kerlap-kerlip lampu berbagai warna menyapa indera penglihatannya bersamaan dengan aroma alkohol yang menusuk di indera penciumannya. Iringan musik dance terdengar mengentak keras di telinga. Banyak dari pengunjung yang ikut berdansa dengan hebohnya, seolah-olah rasa malu di dalam diri mereka sudah menghilang.Kedua bola mata Bryan fokus menatap para gadis-gadis seksi dan bohayy yang menggerakkan pinggulnya sesuai irama musik di lantai dansa.“Wow. Seksi abis. Sepertinya dia cocok menjadi partnerku di ranjang nanti. Muehehe,” gumam Bryan dengan sudut bibir yang terangkat.Bryan lalu berjalan menuju bartender untuk memesan segelas alkoholnya.“Ber

    Terakhir Diperbarui : 2025-04-17
  • Pemuas Hasrat Liar Tuan Mudaku   Bab 216. Go To Sydney

    Karena rudal Bryan yang tidak bisa menegang untuk sesaat. Nina akhirnya memutuskan untuk mengenakan piyamanya kembali, karena sudah tidak bergairah.“Loh, loh? Kok kamu pake baju sih? Kan belum selesai.”“Kamu juga pake baju, Mas. Percuma kita terusin. Rudal kamu bakalan loyo selama 24 jam ke depan, Mas.”“Kok bisa?""Bisa, Mas. Soalnya kamu habis aku sumpahin! Udahlah, Mas. Kamu bobo aja gih! Kamu harus banyak istirahat biar pulih seutuhnya.""Emang aku sakit?""Otak kamu itu geser, Mas. Udah ih, jangan banyak tanya. Aku keburu badmood."Nina pun kembali rebah di ranjang. Sementara Bryan hanya dibuat bingung oleh istrinya.*Hari demi hari pun terus berlalu, Bryan akhirnya kembali bekerja di perusahaan ayahnya dan sudah resmi menjadi direktur utama menggantikan Fredrinn. Pelaku kecelakaan itu pun telah ditemukan dan sudah dijatuhi hukuman penjara. Dalang di balik kecelakaan yang menimpa Bry

    Terakhir Diperbarui : 2025-04-17
  • Pemuas Hasrat Liar Tuan Mudaku   Bab 217. Minta Cium

    “Hari ini aku akan meeting dengan pegawaiku di kantor. Jadi aku tidak bisa ikut makan siang bersamamu. Kamu makan siang sama Mbak Siti saja ya. Mungkin besok kesibukanku sudah berkurang. Rencananya besok aku akan mengajak kamu berkunjung ke kantor. Aku ingin memperkenalkanmu kepada rekan kerjaku. Mereka sangat penasaran dengan sosok Nina Anatasya, istri dari Bryan Lawrence.” Bryan berkata sambil mencium bibir istrinya.“Kalau begitu, hari ini aku jalan-jalan bertiga ya, Mas. Aku mau jalan-jalan sekalian makan siang di luar. Setelah makan siang, rencananya aku akan belanja bahan makanan untuk kita makan malam nanti.” Nina berkata sambil menatap kagum pada suaminya yang sudah berpenampilan rapi.“Oke. Nanti aku akan menyuruh Jonas untuk mengantar kamu ke tempat yang akan kamu kunjungi hari ini.”“Iya, Mas. Terima kasih.”Setelah itu mereka keluar dari kamar untuk sarapan bersama. Mereka sarapan bersama B

    Terakhir Diperbarui : 2025-04-18
  • Pemuas Hasrat Liar Tuan Mudaku   Bab 218. Hamil Lagi?

    Melihat raut wajah Nina yang kebingungan, Jonas pun kembali berbicara sembari memasang senyum tipisnya. “Silakan berbicara bahasa Indonesia saja, Nyonya. Kebetulan saya menguasai bahasa Indonesia juga.”Nina menghela napas lega. “Baguslah. Saya hari ini ingin jalan-jalan, bisakah kamu rekomendasikan tempat menarik yang bisa kami kunjungi hari ini?”“Tentu. Saya akan mengantar dan memandu Nyonya ke tempat wisata yang menarik di kota ini. Mari kita berangkat sekarang. Pertama saya akan mengantar Anda untuk mengunjungi Museum dan Galeri Australia. Lalu Anda bisa ke Taronga Zoo Sydney. Kemudian Anda juga bisa mengunjungi pasar budaya Sydney, di sana Anda bisa berbelanja produk buatan suku Aborigin.” Jonas menjelaskan sambil berjalan menuju area parkir tempat mobilnya berada.“Oh, baiklah. Saya mau mengunjungi tempat yang kamu maksud. Lalu kalau saya mau berbelanja bahan makanan sehari-hari, apa bisa di pasar yang kamu sebutk

    Terakhir Diperbarui : 2025-04-19
  • Pemuas Hasrat Liar Tuan Mudaku   Bab 219. Ngidam

    “Selamat! Istri Anda hamil, Pak,” ucap dokter kandungan yang kini memeriksa Nina.Melalui USG yang dilakukan, walau janin Nina masih kecil, tapi hasil gambar yang ditangkap di layar cukup membuktikan bahwa saat ini Nina tengah hamil lagi.“Apa istri saya mengandung bayi kembar, Dok?”“Saya belum bisa memastikan, Pak. Karena kehamilan istri Bapak masih berusia 4 minggu. Sulit untuk dideteksi. Bapak dan ibu bisa kembali lagi untuk melakukan pemeriksaan USG di usia kehamilan 10 minggu untuk memastikan apakah benar ada janin kembar atau tidak,” jawab dokter.Bryan menganggukkan kepalanya, tanda paham. “Oh begitu ya. Baiklah.”“Dok, kami di Sydney ini hanya sementara. Mungkin dalam minggu ini kami akan kembali ke Jakarta. Apa kondisi istri saya yang hamil ini, aman untuk bepergian naik pesawat dalam waktu yang lama?” tanya Bryan lagi. “Oh ya, kami menggunakan pesawat pribadi,” timpa

    Terakhir Diperbarui : 2025-04-20
  • Pemuas Hasrat Liar Tuan Mudaku   Bab 220. Jatuh Cinta Lagi

    “Ya aku membelinya di restoran.”“Terus kenapa harganya bisa semahal mobil sport?” tanya Nina bingung.“K-karena tadi uangku kurang dan aku meminjamnya pada Jonas. Lalu aku memberikan mobilku kepada Jonas sebagai bentuk pelunasan utang.”“Astaga, Mas. Apa itu tidak terlalu berlebihan? Kenapa semudah itu kamu memberikan mobil kepada karyawanmu?”“Mobilku kan masih banyak, sayang.”“Itu di Indonesia, Mas. Tapi di sini, hanya itu mobil kamu. Masa harus dikirim lagi sih dari Jakarta? Atau kamu mau membeli baru? Boros dong.”“Udahlah, sayang. Jangan dipikirin. Kamu habiskan saja gulai kambingnya biar aku gak kecewa karena telah mengorbankan mobilku untuk beliin kamu gulai kambing ini.”Akhirnya mereka menghabiskan gulai kambing itu berdua dan saling menyuapi secara bergantian. Suatu hal yang sering mereka lakukan dari awal kenal dan hal sekecil itu mampu membuat suasana menjadi lebih berkesan dan romantis.“Terima kasih ya, Mas. Hamil kali ini terasa beda. Karena ada kamu yang bakalan menem

    Terakhir Diperbarui : 2025-04-23

Bab terbaru

  • Pemuas Hasrat Liar Tuan Mudaku   [S-2] Bab 26. Ancaman untuk Nina

    Bryan sedikit kecewa mendengar sang istri yang tidak ingin hamil lagi. Tapi Bryan mencoba memahami keadaan Nina. Lagi pula, mereka juga telah memiliki empat orang anak. Bryan rasa, itu sudah lebih dari cukup.“Oke, sayang. Aku paham kalau kamu gak mau hamil lagi. Tolong ambilkan kondomku di dalam laci.”Suasana kamar yang sebelumnya sunyi kini terdengar desahan dari keduanya. Selain itu, terdengar juga deru napas yang memburu dari pasangan suami istri yang sedang melakukan penyatuan.Nina segera merebahkan tubuhnya di samping Bryan kala dia sudah selesai melaksanakan tugasnya sebagai seorang istri. Dia lalu mengambil selimut untuk menutupi tubuh polos mereka berdua.Bryan merengkuh tubuh istrinya yang dipenuhi keringat. Dia mengusap wajah istrinya yang banjir pelu dengan telapak tangannya yang lebar, lalu dia kecup kening sang istri dengan mesra.“Terima kasih, sayang. Kamu hebat sekali,” ucap Bryan sembari mempererat peluka

  • Pemuas Hasrat Liar Tuan Mudaku   [S-2] Bab 25. Masih Trauma

    Satu bulan kemudian...Setelah melakukan serangkaian proses terapi, kini kondisi Bryan mengalami kemajuan yang sangat pesat. Dia kini sudah jarang merasakan yang namanya sesak napas atau pun nyeri dada yang biasanya dia alami. Hal itu membuat Nina merasa bahagia.“Sudah ku bilang kan, Mas. Kamu pasti bisa sembuh. Apalagi kankermu belum terlalu parah. Kita tinggal rajin-rajin periksa ke rumah sakit saja dan berobat biar sel kankermu cepat musnah.”“Iya, sayang. Ini semua juga berkat kamu yang merawat aku tiap hari, mengatur pola makanku, mengingatkan aku untuk minum obat dan lain sebagainya. Kalau tidak ada kamu, mungkin penyakitku tambah parah.”Mereka baru saja selesai melakukan kontrol. Nina selalu setia mendampingi Bryan ke rumah sakit untuk berobat. Dan saat ini pasangan suami istri itu sedang duduk menunggu di taman rumah sakit sembari menunggu sopir menjemputnya.“Ayo, Mas. Kita pulang. Pak Jaka sudah sampai,&rdq

  • Pemuas Hasrat Liar Tuan Mudaku   [S-2] Bab 24. Promise?

    “J-jangan marah ya, Mas. Aku beneran gak sengaja. Maaf, aku ceroboh,” lanjut Nina enggan menatap suaminya. Dia takut dan merasa bersalah karena telah merusak mobil baru milik Bryan yang kata Pak Jaka harganya tembus ratusan milliar.Bryan menghela napas pasrah. “Ya sudahlah, gak apa-apa. Lagian cuman penyok sedikit, kan? Untung saja kita gak mati.”Bryan kembali merebahkan tubuhnya di ranjang perawatan. “Terus anak-anak gimana kabarnya? Di mana mereka sekarang?”“Mereka masih sekolah, Mas. Ini masih jam sembilan pagi,” jawab Nina.Bryan termenung sejenak sembari menatap istrinya yang sedang duduk tepat di samping ranjangnya. “Nina… aku ingin jujur tentang semuanya.”Kini Nina memberanikan diri menatap sang suami. Tatapan mereka saling bertemu. Manik mata Bryan tampak berkaca-kaca.“Aku sudah tau semuanya, Mas. Aku tau dari dokter tentang penyakitmu ini.”&l

  • Pemuas Hasrat Liar Tuan Mudaku   [S-2] Bab 23. Terungkap

    “Mas, jawab aku! Kamu tuh sebenarnya ada apa? Jawab aku dengan jujur! Jangan diam aja kayak orang bisu gini!” desak Nina. “Kamu cuman akting ya, Mas? Biar aku merasa kasihan dan bisa memaafkan kamu dengan mudah? Begitu ya?”Nina pasrah melihat keterdiaman suaminya. Bryan masih saja enggan terbuka. “Kalau kamu masih tertutup begini, aku beneran akan pergi. Aku muak, Bryan! Urus saja hidupmu sendiri! Aku pun akan mengurus hidupku sendiri!”Nina kembali melangkah menjauhi suaminya. Dia benar-benar kecewa berat dan marah.“Nina, stop! Jangan pergi, Nina. Kembali, sayangku. Please. Jangan tinggalkan aku. Aku mohon. Aku tidak sanggup hidup tanpamu,” teriak Bryan kepada Nina yang semakin jauh.“Urus saja hidupmu sendiri, Bryan! Aku tidak peduli lagi denganmu!” balas Nina dengan teriak pula.Saat Nina hendak melanjutkan langkahnya, Bryan justru mendadak diam seperti patung. Bryan lalu memegangi da

  • Pemuas Hasrat Liar Tuan Mudaku   [S-2] Bab 22. "Ayo, Cerai!"

    Di sisi lain, Nina sedang meratapi nasibnya. Wanita itu berdiri di tepi jembatan flyover sembari termenung. Pandangannya kosong. Manik matanya memandangi kendaraan yang berlalu-lalang di bawah fly over tersebut.Nina kembali terisak mengingat kejadian yang dia lihat di kantor. “Ah sial. Aku menangis lagi. Kenapa air mata ini gak mau berhenti sih?” umpat Nina di sela-sela isakan tangisnya.Sudah beberapa jam Nina berdiam diri di fly over itu bagaikan orang gila. Nina sengaja tidak pulang ke rumah dan tidak mengaktifkan ponselnya agar Bryan merasa bersalah lalu mencari-carinya. Tetapi Nina merasa Bryan sudah tidak peduli lagi padanya. Buktinya, hari hampir malam, tetapi Bryan masih juga belum menemukannya di tempatnya sekarang ini.“Kenapa aku goblok banget ya nungguin dia? Dari tadi diam di sini terus. Kenapa dia belum muncul-muncul juga? Seluas apa sih kota Jakarta sampai dia gak bisa menemukan aku di sini? Atau jangan-jangan dia gak nyariin aku? Apa dia masih b

  • Pemuas Hasrat Liar Tuan Mudaku   [S-2] Bab 21. Nina Menghilang

    Bryan kemudian ikut berlari meninggalkan ruangan, hendak menyusul Nina.“Nina!! Tunggu aku!” teriak Bryan saat melihat istrinya sudah berada di anak tangga pada lantai bawah. “Nina! Jangan salah paham! Dengarkan penjelasanku dulu!”Bryan terus mengikuti langkah istrinya yang cepat itu sampai di lobi kantor.“Nina! Jangan lari dong. Aku gak sanggup ngejar kamu,” teriak Bryan lagi. Namun istrinya itu tetap menggerakkan kakinya keluar dari gedung. Sementara Bryan memilih untuk berhenti dan mengatur napasnya yang sudah tidak beraturan.“Oh My God! Kepalaku seperti diputar-putar. Rasanya mau pingsan,” keluh Bryan dengan napas yang terputus-putus.Salah satu karyawannya menghampirinya dan bertanya, “Pak Bryan baik-baik saja?”Bryan menggeleng. “Tidak. Saya tidak baik-baik saja. Tolong susul istri saya itu. Cegat dia. Jangan sampai dia pergi.”“Baik, Pak.”

  • Pemuas Hasrat Liar Tuan Mudaku   [S-2] Bab 20. Ketahuan Selingkuh?

    “Tidak. Kamu ini jangan asal menuduh.”Nina merebahkan tubuhnya di ranjang mengikuti Bryan yang lebih dulu rebah di sana. Nina menoleh ke suaminya yang tidur dengan posisi membelakanginya. “Mas, kamu langsung mau tidur ya? Kamu gak mau minta jatah dulu?” tawar Nina.“Iya, sayang. Aku mau langsung tidur,” jawab Bryan tanpa berbalik badan.Tubuh Nina makin menempel ke tubuh Bryan. Nina sengaja ingin memancing gairah suaminya. Nina lalu memeluk erat Bryan kemudian berkata dengan manja. “Kok gitu, Mas? Biasanya kan kamu gak bisa tidur kalau gak dilayani dulu. Ayo, Mas. Kita habiskan malam ini dengan bercinta menggunakan seribu macam gaya.”Bryan menjauhkan tangan Nina yang melingkar di perutnya. “Lain kali saja ya, sayang. Aku benar-benar lelah malam ini. Aku mau tidur sekarang.”“Mas, ayo dong. Kita main! Aku kebelet, Mas. Pengen dicolokin sama kamu,” ucap Nina berusaha menggoda i

  • Pemuas Hasrat Liar Tuan Mudaku   [S-2] Bab 19. Masih Tertutup

    Sudah lima hari Nina bedrest di rumah sakit akibat pendarahan yang dialaminya, hingga menyebabkan janinnya gugur di dalam kandungan. Kini saatnya Nina kembali pulang ke rumah setelah memeriksa kondisinya. Dengan senyum yang merekah, Nina merapikan pakaiannya dan menunggu suaminya yang sedang mengurus administrasi rumah sakit.Bryan tersenyum sumringah melihat istrinya yang sudah siap dan tampak segar saat dia masuk ke dalam ruang rawat inap. Bryan lalu mencium bibir ranum Nina yang semakin hari terlihat semakin menggoda.“Sudah siap pulang ke rumah?” tanya Bryan sambil mengarahkan lengan kanannya untuk dirangkul istrinya.“Sudah dong, Mas. Aku sudah siap dari tadi. Ayo kita pulang sekarang, Mas. Aku sudah gak sabar mau ketemu dengan anak-anak,” sahut Nina. Dengan cepat dia melingkarkan tangannya di lengan kanan suaminya. Namun, Nina melepaskan lagi tangannya yang sudah melingkar manis di lengan Bryan, kala pria itu tiba-tiba menghentikan

  • Pemuas Hasrat Liar Tuan Mudaku   [S-2] Bab 18. Bryan 'Misterius'

    “Sudah beribu kali aku katakan padamu. Aku cinta sama kamu.”Nina merasa sedikit lega mendengar jawaban Bryan. Meskipun belum bisa dipastikan benar atau tidaknya.Di saat Bryan tengah memeluk tubuh istrinya, tiba-tiba pintu kamar ruang rawat inap itu terbuka. Aliyah dan Rozak beserta keempat anaknya berjalan memasuki ruangan.“Mama!” seru anak-anaknya secara bersamaan.Nina sontak melepaskan diri dari pelukan suaminya dan merentangkan kedua tangan, menyambut keempat anaknya.“Nana, Yaya, Lala, Jojo, sini sayang!” ucap Nina dengan tatapan penuh kerinduan.Walaupun keempat anaknya itu setiap hari mengunjunginya di rumah sakit, tapi tetap saja Nina merasa rindu pada anak-anaknya.Bryan membawa keempat anaknya ke atas ranjang perawatan dan menempatkan mereka di sisi Nina, kiri dan kanan.“Mama kapan pulangnya? Yaya kangen sama Mama,” ucap Cattleya ketika berada dalam pelukan ibunya. Dia menatap ibunya dengan tatapan penuh kerinduan.“Iya, Lala juga kangen sama Mama. Pengen Mama cepat-cepa

Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status