Beranda / Romansa / Pemuas Hasrat Liar Tuan Mudaku / Bab 63. Gunjingan Orang Kantor

Share

Bab 63. Gunjingan Orang Kantor

Penulis: Kak Gojo
last update Terakhir Diperbarui: 2025-02-15 20:00:19

Tanpa berpikir panjang, Nina langsung menuju dapur dan membuat nasi goreng sesuai permintaan Bryan. Setelah beres, Nina pun bersiap-siap pergi ke kantor Bryan. Saat sudah tiba di halaman rumah, langkah Nina terhenti karena memikirkan sesuatu.

“Apa aku mandi lagi ya?” gumam Nina yang tiba-tiba berubah pikiran. Ia melihat penampilannya sendiri yang sangat sederhana, saat ini ia hanya mengenakan rok plisket hitam polos dan juga hoodie big size tak bermotif untuk menutupi tubuh montoknya.

Nina pun memutuskan untuk kembali masuk ke rumah dan mandi lagi. Ia lalu memilih pakaian yang lebih pantas dan lebih bagus dari yang ia gunakan sebelumnya. Entah mengapa, tiba-tiba Nina ingin tampil cantik dan menawan di depan Bryan. Padahal sebelumnya, ia tidak terlalu memedulikan penampilannya dan selalu berpakaian apa adanya di depan Bryan.

Sudah 30 menit berlalu, tetapi Nina masih kebingungan untuk mengenakan setelan apa. ‘Aduh… pusing aku… bagus

Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi
Bab Terkunci

Bab terkait

  • Pemuas Hasrat Liar Tuan Mudaku   Bab 64. Sedang Kasmaran

    Bryan menggeleng kecil. “Kamu selalu terlihat cantik, Nina. Kamu bahkan lebih cantik dari langit malam yang bertaburan bintang-bintang,” jawab Bryan lembut. Pria itu bahkan tidak mengalihkan pandangannya sedetik pun dari wajah Nina.Nina hampir saja dibuat terbang ke langit kala mendengar pujian dari Bryan. Tetapi ia kurang percaya sebab hampir semua orang di luar sana memandangnya aneh.“T-tapi kata mereka, penampilan saya ini norak banget. Soalnya terlalu berwarna. Dandanan saya juga menor.”“Jangan terlalu memikirkan kata orang-orang di luar sana. Mereka hanya iri dengan kecantikanmu, Nina. Kamu itu sama seperti pelangi, warna-warni tapi enak dipandang. Jika ada yang mengatakan bahwa kamu norak, mungkin mereka juga tidak suka melihat pelangi.”Nina hanya terdiam setelah mendengar kata-kata itu. Nina kembali memberi suapan ke mulut Bryan. Tapi mendadak tangannya tremor parah. Bryan bisa melihat dengan jelas betapa gem

    Terakhir Diperbarui : 2025-02-15
  • Pemuas Hasrat Liar Tuan Mudaku   Bab 65. Bryan Tidak Peka

    Kini mereka telah sampai di pinggir jalan, Bryan memberhentikan taksi untuk Nina.“Pak sopir, tolong antarkan gadis cantik ini ke alamat xxx ya. Pastikan dia sampai dengan selamat,” ucap Bryan kemudian membukakan pintu mobil untuk Nina.Nina lantas masuk ke dalam mobil itu. Bryan kembali berbicara kepada sopir taksi tersebut. “Pak sopir, jika gadis ini ingin singgah ke suatu tempat, turuti saja kemauannya ya. Sebagai imbalannya, ini aku akan membayar Bapak lebih,” tutur Bryan kemudian mengeluarkan uang senilai 500 ribu dari dompetnya.Sopir taksi itu mengambil uang Bryan dengan senyum sumringah. “Siap, bosku. Aman!”Bryan kembali berbicara melalui jendela mobil sebelum mobil itu melaju pergi. “Nina, jangan lupa memberiku kabar jika kamu sudah tiba di rumah ya.”Nina hanya mengangguk kecil.Taksi itu pun melaju ke jalan raya, dari kejauhan Nina bisa melihat Bryan masih berdiri di tempatnya.“Suaminya cakep banget, Neng. Udah cakep, der

    Terakhir Diperbarui : 2025-02-15
  • Pemuas Hasrat Liar Tuan Mudaku   Bab 66. Naif

    Melihat ekspresi Nina yang menggemaskan membuat Bryan terkekeh.“Tuan Bryan kok ketawa sih?” tanya Nina dengan raut wajah merengut.“Kamu itu lucu kalau lagi manyun begini.”“Hmm.”“Kamu juga kepengen ya?” tanya Bryan.Nina menggeleng pelan. Masih jual mahal.“Kalau kamu mau, masih ada kok di mobil.”Nina langsung mengangkat wajahnya dan menatap Bryan penuh binar. “Benarkah?”“Benar dong. Aku emang sengaja beli dua porsi. Kan niatnya buat kita makan berdua.”Nina seketika bahagia mendengar jawaban dari Bryan.“Ayo ke mobil. Ambil makananmu.”“Makasih ya, Tuan. Saya masuk duluan ya,” ucap Nina bersorak bahagia. Gadis itu lalu masuk ke dalam rumah setelah mendapatkan apa yang ia mau. Ia pun menikmati makanannya sendirian di dalam kamar.*Pukul 01.00, larut malam…Nina belum

    Terakhir Diperbarui : 2025-02-16
  • Pemuas Hasrat Liar Tuan Mudaku   Bab 67. Cinta atau Nafsu?

    Nina mendadak salah tingkah. Ia menoleh ke belakang dengan mata yang membelalak. “Eh? T-Tuan Bryan? Sejak kapan Tuan ada di sini?”“Sejak lima menit yang lalu. Sedari tadi aku memperhatikanmu membongkar isi lemariku. Memangnya kamu sedang mencari apa di lemariku, Nina?”Nina menggeleng cepat. “T-tidak. S-saya tidak nyari apa-apa kok, Tuan.”“Oh begitu. Baiklah. Tapi kamu beresin lagi ya isi lemariku,” jawab Bryan dengan santainya.Nina mengangguk pelan. Ia lalu memperhatikan susunan pakaian Bryan yang telah acak-acakan saat ini. Semuanya karena ulahnya. Dengan kesadaran diri, Nina pun melipat ulang semua pakaian yang ia bongkar tadi dan menyusunnya lagi dengan rapi. Sedangkan Bryan memilih untuk mandi sekarang.Tidak lama kemudian, Bryan telah keluar dari kamar mandi dengan mengenakan handuk pendek yang melilit di tubuhnya. Buliran air masih berjatuhan dari tubuhnya. Handuk itu hanya menutupi bagian b

    Terakhir Diperbarui : 2025-02-16
  • Pemuas Hasrat Liar Tuan Mudaku   Bab 68. Kamu Fantasi Liarku

    Akhirnya Nina telah tiba di kantor Bryan. Tanpa basa-basi, Nina segera menuju ruang kerja Bryan. Kali ini Nina tidak lagi mengenakan pakaian yang terlalu berwarna. Dia juga hanya mengenakan riasan tipis di wajahnya sehingga dirinya tidak lagi mendapatkan tatapan aneh dari orang-orang yang berlalu-lalang di sana.Tok Tok Tok“Masuk!” sahut Bryan dari dalam ruangan.Nina langsung membuka pintu. Ia melihat Bryan sangat fokus menatap tabletnya.“Tuan Bryan, ini saya bawakan makanannya,” ujar Nina yang kemudian langsung duduk di sofa. Namun lelaki itu masih diam dan terlihat sibuk membuat sebuah diagram kerja lewat tabletnya.Nina duduk menunggu Bryan hingga berbicara. Hingga sepuluh menit kemudian barulah Bryan mematikan tabletnya dan meregangkan otot-ototnya yang kaku.Sambil membawa tabletnya, Bryan berdiri dan berjalan menuju Nina. “Maaf ya. Aku tidak bermaksud cuek, tapi ada kerjaan yang belum beres. Mana aku pu

    Terakhir Diperbarui : 2025-02-16
  • Pemuas Hasrat Liar Tuan Mudaku   Bab 69. Melissa Kepanasan

    Bryan yang tadinya fokus membaca lembaran demi lembaran isi proposal itu, seketika sadar ketika Nina sudah tak lagi duduk tepat di sampingnya. Atensi Bryan buyar. Ia melihat wajah Nina yang semakin murung. Kepala gadis itu pun kini tertunduk.“Melissa, kamu pindah sana! Duduk di sofa depan saja!” titah Bryan. Suaranya semakin meninggi. Bryan tidak mau lagi menerima penolakan. Perintahnya itu harus segera dituruti.“Kamu pindah sekarang juga, atau mau saya pecat?” ancam Bryan serius. Menatap tajam pada sang sekretaris.Melissa mendengus kesal. Suka tidak suka, Melissa pun menurut. Ia mengalah dan pindah ke sofa yang ada di hadapannya itu. Kini giliran Melissa yang menatap tajam ke arah Nina. Tak kalah tajamnya dari tatapan mata Bryan barusan. ‘Dasar gadis kampung! Bisa-bisanya Bryan membentakku hanya karena gadis sepertimu! Huh! Ini gak bisa dibiarin begitu saja! Awas saja kau gadis kampung! Akan aku buat Bryan tergila-gila denganku.

    Terakhir Diperbarui : 2025-02-17
  • Pemuas Hasrat Liar Tuan Mudaku   Bab 70. Cinta itu Buta

    “Ya sudah keluar saja!” ketus Bryan.Akhirnya Melissa memutuskan untuk keluar dari ruangan itu karena tidak tahan melihat kemesraan Bryan dan Nina. Melissa keluar dari ruangan Bryan penuh amarah, menutup pintu dengan kuat.Bryan pun kembali duduk seperti biasa dan menghela napas lega. “Akhirnya jerah juga si cewek ganjen itu.”“Perempuan itu tadi namanya Melissa ya, Tuan?” tanya Nina.“Kok kamu tau?”“Waktu itu saya gak sengaja dengar dari staff di sini, bahwa Tuan Bryan pacaran sama orang yang namanya Melissa. Jadinya saya penasaran dengan sosok Melissa, pasti dia cantik dan berprestasi. Ternyata memang benar, terjawab sudah rasa penasaran saya. Melissa selevel sama Tuan. Dia lebih pantas untuk Tuan Bryan.”Bryan menatap lekat manik mata Nina. Tidak paham dengan arah pembicaraan Nina.“Maksud kamu ngomong ini ke aku tujuannya apa, Nina?”Nina menundukkan w

    Terakhir Diperbarui : 2025-02-17
  • Pemuas Hasrat Liar Tuan Mudaku   Bab 71. Waktunya Bersinar

    Sepulang dari kantor, Bryan menemani Nina berbelanja di mall. Tidak peduli seberapa banyak uang yang nantinya harus ia keluarkan, yang penting Nina bahagia. Bryan membelikan Nina berbagai barang-barang branded, mulai dari baju, celana, rok, topi, kacamata, bahkan jam tangan sekaligus.“Tuan, jangan beli banyak-banyak. Saya gak enak,” kata Nina saat hendak menuju kasir.“Sudahlah, Nina. Kamu nurut aja. Semuanya juga demi kebaikan kamu. Biar kamu bisa tampil fashionable kalau ke kantorku besok-besok. Jadi kamu gak merasa insecure lagi sama staff-staff di kantorku.”Dengan hati yang berat, Nina pun mengangguk.Setelah dari mall. Bryan mengajak Nina ke salon. Mereka melangkah ke dalam. Salon itu sangat luas dan ramai pelanggan. Fasilitasnya juga lengkap. Bryan memang sengaja memilih salon yang berkualitas dengan para pekerja yang sudah ahli dan berpengalaman.“Selamat datang, Tuan dan Nona. Ada yang bisa saya bantu?”

    Terakhir Diperbarui : 2025-02-17

Bab terbaru

  • Pemuas Hasrat Liar Tuan Mudaku   [S-2] Bab 22. "Ayo, Cerai!"

    Di sisi lain, Nina sedang meratapi nasibnya. Wanita itu berdiri di tepi jembatan flyover sembari termenung. Pandangannya kosong. Manik matanya memandangi kendaraan yang berlalu-lalang di bawah fly over tersebut.Nina kembali terisak mengingat kejadian yang dia lihat di kantor. “Ah sial. Aku menangis lagi. Kenapa air mata ini gak mau berhenti sih?” umpat Nina di sela-sela isakan tangisnya.Sudah beberapa jam Nina berdiam diri di fly over itu bagaikan orang gila. Nina sengaja tidak pulang ke rumah dan tidak mengaktifkan ponselnya agar Bryan merasa bersalah lalu mencari-carinya. Tetapi Nina merasa Bryan sudah tidak peduli lagi padanya. Buktinya, hari hampir malam, tetapi Bryan masih juga belum menemukannya di tempatnya sekarang ini.“Kenapa aku goblok banget ya nungguin dia? Dari tadi diam di sini terus. Kenapa dia belum muncul-muncul juga? Seluas apa sih kota Jakarta sampai dia gak bisa menemukan aku di sini? Atau jangan-jangan dia gak nyariin aku? Apa dia masih b

  • Pemuas Hasrat Liar Tuan Mudaku   [S-2] Bab 21. Nina Menghilang

    Bryan kemudian ikut berlari meninggalkan ruangan, hendak menyusul Nina.“Nina!! Tunggu aku!” teriak Bryan saat melihat istrinya sudah berada di anak tangga pada lantai bawah. “Nina! Jangan salah paham! Dengarkan penjelasanku dulu!”Bryan terus mengikuti langkah istrinya yang cepat itu sampai di lobi kantor.“Nina! Jangan lari dong. Aku gak sanggup ngejar kamu,” teriak Bryan lagi. Namun istrinya itu tetap menggerakkan kakinya keluar dari gedung. Sementara Bryan memilih untuk berhenti dan mengatur napasnya yang sudah tidak beraturan.“Oh My God! Kepalaku seperti diputar-putar. Rasanya mau pingsan,” keluh Bryan dengan napas yang terputus-putus.Salah satu karyawannya menghampirinya dan bertanya, “Pak Bryan baik-baik saja?”Bryan menggeleng. “Tidak. Saya tidak baik-baik saja. Tolong susul istri saya itu. Cegat dia. Jangan sampai dia pergi.”“Baik, Pak.”

  • Pemuas Hasrat Liar Tuan Mudaku   [S-2] Bab 20. Ketahuan Selingkuh?

    “Tidak. Kamu ini jangan asal menuduh.”Nina merebahkan tubuhnya di ranjang mengikuti Bryan yang lebih dulu rebah di sana. Nina menoleh ke suaminya yang tidur dengan posisi membelakanginya. “Mas, kamu langsung mau tidur ya? Kamu gak mau minta jatah dulu?” tawar Nina.“Iya, sayang. Aku mau langsung tidur,” jawab Bryan tanpa berbalik badan.Tubuh Nina makin menempel ke tubuh Bryan. Nina sengaja ingin memancing gairah suaminya. Nina lalu memeluk erat Bryan kemudian berkata dengan manja. “Kok gitu, Mas? Biasanya kan kamu gak bisa tidur kalau gak dilayani dulu. Ayo, Mas. Kita habiskan malam ini dengan bercinta menggunakan seribu macam gaya.”Bryan menjauhkan tangan Nina yang melingkar di perutnya. “Lain kali saja ya, sayang. Aku benar-benar lelah malam ini. Aku mau tidur sekarang.”“Mas, ayo dong. Kita main! Aku kebelet, Mas. Pengen dicolokin sama kamu,” ucap Nina berusaha menggoda i

  • Pemuas Hasrat Liar Tuan Mudaku   [S-2] Bab 19. Masih Tertutup

    Sudah lima hari Nina bedrest di rumah sakit akibat pendarahan yang dialaminya, hingga menyebabkan janinnya gugur di dalam kandungan. Kini saatnya Nina kembali pulang ke rumah setelah memeriksa kondisinya. Dengan senyum yang merekah, Nina merapikan pakaiannya dan menunggu suaminya yang sedang mengurus administrasi rumah sakit.Bryan tersenyum sumringah melihat istrinya yang sudah siap dan tampak segar saat dia masuk ke dalam ruang rawat inap. Bryan lalu mencium bibir ranum Nina yang semakin hari terlihat semakin menggoda.“Sudah siap pulang ke rumah?” tanya Bryan sambil mengarahkan lengan kanannya untuk dirangkul istrinya.“Sudah dong, Mas. Aku sudah siap dari tadi. Ayo kita pulang sekarang, Mas. Aku sudah gak sabar mau ketemu dengan anak-anak,” sahut Nina. Dengan cepat dia melingkarkan tangannya di lengan kanan suaminya. Namun, Nina melepaskan lagi tangannya yang sudah melingkar manis di lengan Bryan, kala pria itu tiba-tiba menghentikan

  • Pemuas Hasrat Liar Tuan Mudaku   [S-2] Bab 18. Bryan 'Misterius'

    “Sudah beribu kali aku katakan padamu. Aku cinta sama kamu.”Nina merasa sedikit lega mendengar jawaban Bryan. Meskipun belum bisa dipastikan benar atau tidaknya.Di saat Bryan tengah memeluk tubuh istrinya, tiba-tiba pintu kamar ruang rawat inap itu terbuka. Aliyah dan Rozak beserta keempat anaknya berjalan memasuki ruangan.“Mama!” seru anak-anaknya secara bersamaan.Nina sontak melepaskan diri dari pelukan suaminya dan merentangkan kedua tangan, menyambut keempat anaknya.“Nana, Yaya, Lala, Jojo, sini sayang!” ucap Nina dengan tatapan penuh kerinduan.Walaupun keempat anaknya itu setiap hari mengunjunginya di rumah sakit, tapi tetap saja Nina merasa rindu pada anak-anaknya.Bryan membawa keempat anaknya ke atas ranjang perawatan dan menempatkan mereka di sisi Nina, kiri dan kanan.“Mama kapan pulangnya? Yaya kangen sama Mama,” ucap Cattleya ketika berada dalam pelukan ibunya. Dia menatap ibunya dengan tatapan penuh kerinduan.“Iya, Lala juga kangen sama Mama. Pengen Mama cepat-cepa

  • Pemuas Hasrat Liar Tuan Mudaku   [S-2] Bab 17. Kabar Duka

    Bryan mondar-mandir berjalan di depan ruang UGD seraya mengusap wajahnya berulang kali. Sementara Pak Jaka hanya duduk di kursi tunggu sembari memperhatikan majikannya yang dari tadi bergerak gelisah.“Mendingan Tuan duduk saja dulu di kursi,” ucap Pak Jaka.“Tidak bisa, Pak. Aku khawatir sama istriku. Kenapa sih dia harus menyusul aku ke hotel? Kenapa Pak Jaka mau saja mengantarkannya menemuiku?”“Maaf, Tuan. Tapi Nyonya sendiri yang mau bertemu dengan Tuan. Katanya sih ada hal penting yang mau disampaikan kepada Tuan. Nyonya juga tampaknya bersemangat sekali ingin bertemu dengan Tuan,” jelas Pak Jaka, sedikit merasa bersalah.Bryan memutuskan untuk duduk sembari menghela napas panjang. “Sesuatu yang penting seperti apa yang ingin dia katakan kepadaku sampai harus mengorbankan nyawanya?” gumam Bryan pelan kemudian kembali mengusap wajahnya.Tak lama kemudian, seorang dokter muncul dari dalam ruang UGD yang pintunya baru saja terbuka.“Apa Anda suaminya Ibu Nina Anatasya?” tanya dokte

  • Pemuas Hasrat Liar Tuan Mudaku   [S-2] Bab 16. "Papa Selingkuh, Ya?"

    “Mama juga gak tau. Kita samperin Papa sekarang yuk.”Nina menguatkan dirinya sendiri untuk melanjutkan langkahnya menghampiri sang suami.Bryan sedikit terkejut ketika melihat Nina dan juga anak sulungnya berada di bandara.“Nina? Kenapa kamu bisa ada di sini? Aku kan gak nyuruh kamu menjemputku di bandara,” ucap Bryan dalam kondisi yang masih bergandengan tangan dengan wanita cantik di sebelahnya.“Kenapa, Mas? Supaya kamu bisa mesra-mesraan dengan wanita ini ya?” semprot Nina. Nina menoleh lalu melemparkan tatapan tajamnya ke arah wanita itu. “Bisa lepasin tangan suami saya?”Dengan cepat wanita itu melepaskan tangannya di lengan Bryan dan berdiri agak menjauh dari Bryan. “Maaf, Bu. Saya hanya menjalankan tugas saja.”Nina menyipitkan matanya kala mendengar suara itu. Suara yang familiar. ‘Oh ternyata ini wanita yang juga mengangkat telponku waktu itu.’“

  • Pemuas Hasrat Liar Tuan Mudaku   [S-2] Bab 15. Menyambut Bryan

    Dua minggu kemudian…Nina terkesiap ketika menatap kalender. Dia baru menyadari kalau saat ini dia telah terlambat datang bulan. Dalam perhitungannya, sudah ada dua bulanan dia tidak mengalami datang bulan. Seketika tangannya mengelus perut ratanya. Senyum merekah dari bibirnya yang ranum.Nina memang belum memeriksakan dirinya ke dokter kandungan untuk memastikan apakah benar dia hamil atau tidak. Namun, ciri-ciri kehamilan sudah dia alami saat ini. Dia sering mengantuk dan pusing pada pagi hari dengan disertai mual. Sehingga hal itu, membuat Nina yakin bahwa dirinya memang tengah mengandung buah hatinya.“Mas Bryan pasti senang kalau tau ada buah cinta kami di dalam sini. Nanti setelah Mas Bryan sampai, aku akan memintanya untuk menemaniku ke dokter kandungan. Dia pasti sangat antusias,” ucap Nina bermonolog.Sesuai janji yang pernah Bryan katakan sebelumnya, hari ini adalah hari kepulangan Bryan ke Jakarta. Saat ini Bryan sudah berad

  • Pemuas Hasrat Liar Tuan Mudaku   [S-2] Bab 14. Stop Menghindariku, Mas!

    Nina terdiam cukup lama sebelum memberanikan diri untuk menjawab pertanyaan anaknya. “Papa pasti pulang kok,” jawabnya penuh yakin di hadapan anak-anaknya.“Kalau misalnya Papa gak mau pulang gimana, Ma?”“Kenapa Lala ngomong gitu? Papa pasti pulang ke rumah.”“Siapa tau Papa ketemu anak-anak yang lebih baik dari kami. Makanya Papa gak mau nelpon dan bicara sama kami,” cetus Khaylila.“Lala kok bisa kepikiran seperti itu? Jangan pikir yang macam-macam ya, sayang. Papa di sana cuman kerja doang. Gak buat yang aneh-aneh.”“Soalnya di sekolah, Lala punya teman yang Mama Papanya udah pisah.”Kata-kata anak berusia empat tahun itu sukses membuat air mata Nina luruh seketika. “Kalau Papa ketemu anak-anak baru di sana, ya udah, berarti Mama juga harus cari Papa baru buat kalian. Bagaimana? Mantap kan rencana Mama?”“Tapi pilih Papa barunya jangan

Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status