Share

59~

Penulis: Na_Vya
last update Terakhir Diperbarui: 2025-01-26 23:49:38

"Jadi, suamimu setuju dengan tawaran Tuan Ozkhan? Dia setuju menceraikanmu? Gila! Suamimu benar-benar sudah gila, Shanum!"

Elis terkejut dengan apa yang diceritakan Shanum mengenai Orhan, yang tidak berpikir panjang hanya demi uang. Di sisi lain, dia prihatin dengan hidup Shanum, yang berurusan dengan lelaki berengsek dan serakah macam Orhan.

Shanum meraup raut murungnya, hatinya kecewa dengan kenyataan pahit ini. Dia menyesal karena pernah mencintai Orhan, yang sama sekali tidak pernah menghargainya.

"Dia memang sudah gila, Elis. Sejak awal dia memang tidak pernah menganggapku sebagai istri. Dia hanya menganggapku sebagai mesin uang."

"Laki-laki seperti itu pantasnya di tembak mati saja. Andai dia suamiku, sudah sejak lama dia sudah menjadi arwah." Decakan Elis sangat keras.

"Aku sendiri masih tidak menyangka, jika aku pernah menikahi pria semacam itu."

Elis mengusap-usap pundak Shanum, yang makin terlihat murung dan sedih. "Kamu terlalu baik untuknya, Shanum. Memang sudah seharusnya
Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi
Bab Terkunci
Komen (2)
goodnovel comment avatar
Nuada Airlangga
ditunggu kelanjutannya kak ......
goodnovel comment avatar
Slamet Rahayu
teruskan kak ......
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terbaru

  • Pemuas Hasrat Tuan Atasan    70~

    "Mereka ..." "Sebentar." Elis tiba-tiba menyela pembicaraan Shanum dan temannya yang nampaknya cukup serius.Shanum dan temannya menatap Elis. "Ada apa, Elis?" tanya Shanum. "Maaf, Shanum. Aku menyela pembicaraan kalian," kata Elis, yang merasa tidak enak lantaran sudah lancang. "Pembicaraan kalian sepertinya sangat serius. Apa sebaiknya kita mencari tempat ngobrol yang lebih nyaman? Kebetulan aku juga sangat lapar." "Ah, iya. Maaf, Elis. Aku tidak memikirkanmu." Keasyikan ngobrol, Shanum sampai lupa dengan Elis dan perutnya yang sedari tadi belum diisi. Dia kemudian menawari temannya agar ikut. "Kamu ikut kami, ya? Kita cari tempat yang nyaman. Bagaimana?" Teman Shanum mengangguk. "Hmm. Boleh." "Terimakasih." Ketiganya lantas memasuki mobil, yang dikendarai Pedro. "Pedro, kita cari tempat makan dulu," ucap Shanum, yang duduk bersama dengan temannya di bangku belakang. "Ya, Shanum." Pedro bergegas membawa mobilnya melesat dari pelataran panti. 🌸🌸🌸Tibalah mereka di sebuah

  • Pemuas Hasrat Tuan Atasan    69~

    ☘️ Tujuh tahun yang lalu..Pernikahan Numa dan Ozkhan memang berdasarkan semacam pertukaran bisnis. Segala upaya dilakukan oleh perempuan itu agar bisa mendapatkan pria yang disukainya, dan tentunya dengan bantuan sang ayah. Setelah akhirnya berhasil mendapatkan apa yang dia mau, Numa pun merasa menjadi perempuan yang paling beruntung. Kendati dia tahu—bagaimana asal usul suaminya itu. Numa tak peduli, sekalipun Ozkhan hanya berstatus anak dari istri kedua. Satu tahun pernikahannya, Numa memang hamil, tetapi dia kehilangan janinnya di usia yang masih rentan. Janin tersebut seratus persen anak Ozkhan. Namun, akibat kecerobohannya, Numa keguguran dan tidak berani memberitahu Ozkhan. Pada saat sang suami dalam perjalanan bisnis, Numa pun diam-diam menggoda Keenan, hingga terjadilah malam panas diantara mereka, lalu menumbuhkan kembali benih di rahim perempuan itu.Numa pikir, masalah akan selesai sebab dia melahirkan Ghul dan bisa terus menjadi istri Ozkhan. Sayangnya, semua di luar d

  • Pemuas Hasrat Tuan Atasan    68~

    "Cepat, apa yang ingin kamu bicarakan. Saya sedang tidak ada waktu," ucap Ozkhan sangat dingin terkesan cuek. Dia bahkan masih berdiri, memunggungi sang istri. Pemandangan kota lebih menarik di penglihatannya. Setelah beberapa saat yang lalu berhasil membuat Orhan pergi. Kini Ozkhan justru terjebak bersama Numa. Ck! Sikap Ozkhan yang terlampau cuek tentunya menyinggung perasaan Numa. Akan tetapi, itu tidak penting lagi saat ini. Dia memberanikan diri datang menemui suaminya untuk berdiskusi dari hati ke hati bukan untuk berdebat. Numa menarik napas panjang, lalu melangkah mendekati Ozkhan. "Ozkhan, bisakah kita bicara serius? Bukankah ada hal yang harus kita diskusikan?" Ozkhan tersenyum miring, memasukkan tangan kanannya ke saku celana, kemudian berkata, "Kamu benar, ada banyak sekali yang ingin aku bicarakan denganmu." Raut Numa pias, dan perasaannya makin tidak enak. "A-apa itu, Ozkhan? "Tadinya, aku sedang mencari waktu yang pas untuk membicarakan masalah kita. Aku juga seda

  • Pemuas Hasrat Tuan Atasan    67~

    Siang ini Shanum berencana hendak mengunjungi sang ibu di panti jompo, setelah beberapa pekan tak bertemu, dan menahan rindu. Ozkhan memberinya izin dengan syarat; Elis dan Pedro ikut menemani. 'Kamu boleh pergi asal ada Pedro dan Elis.' Itu yang dikatakan Ozkhan semalam. Shanum tentu tidak dapat menolak perintah Ozkhan, yang katanya demi kebaikannya. 'Coba kalau dia juga bisa ikut.' Benak Shanum menyeru, berandai-andai jika Ozkhan bisa ikut menemaninya. "Shanum," panggil Elis, yang ingin tahu mengenai perkembangan hubungan Shanum dan Ozkhan. "Ya?" Arah pandang Shanum yang semula ke luar jendela mobil, beralih pada Elis. "Ada apa?" "Hmm ..." Elis nampak berpikir sejenak, lalu dia tersenyum. "Aku cuma ingin tau perkembangan hubunganmu dan Tuan Ozkhan. Beberapa hari ini aku kepikiran kamu." Setelah Shanum tinggal di apartemen baru yang dibeli Ozkhan, Elis jarang datang menemui. Dia datang jika Ozkhan menghubunginya, seperti sekarang ini. Mendengar Elis yang nampak mengkhawatirkan

  • Pemuas Hasrat Tuan Atasan    66~

    "Tuan ..." Shanum menyambut Ozkhan dengan senyum seperti biasa.Sementara Ozkhan langsung memeluk Shanum dengan erat sambil berkata, "Saya merindukanmu, Shanum." Senyum Shanum makin lebar mendapat pelukan hangat serta kecupan bertubi-tubi di pelipis. Sikap Ozkhan memang sehangat ini semenjak pria itu serius dengan hubungannya ini. Setelah dirasa puas, Ozkhan lantas menuntun Shanum ke ruang tengah—tempat favoritnya. Di apartemen ini Ozkhan bisa lebih leluasa melakukan apa saja bersama Shanum tanpa siapa pun yang mengganggu. Dan seperti biasa, Shanum pun meminta Ozkhan untuk berbaring di bed sofa dengan posisi kepala pria itu di atas paha Shanum. Tanpa sungkan jemarinya memijat dengan lembut rambut atasannya itu. Sentuhan jemari Shanum memang sangat ajaib. Ozkhan merasa nyaman hingga dia bisa melupakan sejenak masalahnya. Sepasang maniknya terpejam, tetapi sekelebat bayangan masa lalu tiba-tiba muncul. Andaikan dia tahu jika Shanum adalah putri dari Kemal, pastinya Ozkhan tidak akan

  • Pemuas Hasrat Tuan Atasan    65~

    "Aku serius dengan perkataanku. Aku ingin menceraikan Numa."Ozkhan mengulang perkataannya dengan tegas. Tak ada keraguan mau pun ketakutan dari sorot matanya, meski kini sang ayah tengah menatap penuh amarah. Ozkhan sudah memikirkan hal ini selama berhari-hari, tentunya dengan segala risiko yang harus dia tanggung di kemudian hari.Nyonya Jihan menghela pasrah sebab tak menyangka jika putranya sungguh-sungguh dengan ucapannya. Kini, dia sangat yakin jika Ozkhan memiliki perempuan lain. Kalau tidak, mana mungkin suami dari Numa itu tiba-tiba berkata demikian."Apa kamu sudah gila, Ozkhan, huh!" Tuan Baris tentu murka dengan keputusan Ozkhan yang dirasa tidak masuk akal sama sekali. "Kamu ingin menghancurkan nama baik keluarga ini, begitu?""Bukankah selama ini nama baik kita sudah rusak? Lantas, apa lagi yang bisa dibanggakan?" Senyum remeh Ozkhan tercetak samar di bibir. Apa pun yang dikatakan Tuan Baris, tak lagi berpengaruh bagi Ozkhan.Tekat lelaki itu sudah bulat. Keputusannya unt

Bab Lainnya
Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status