Share

Sepuluh

Author: Na_Vya
last update Last Updated: 2024-11-09 17:00:00

Dua jam sebelumnya...

Sekembali dari rumah ayahnya, Ozkhan langsung menuju ke sebuah Hotel bintang satu, yang jaraknya tidak terlalu jauh dari kantor. Pertemuan rahasia yang seharusnya dilakukan kemarin terpaksa diundur menjadi hari ini karena Ozkhan sibuk membantu Shanum.

Tanpa sekretarisnya, Ozkhan masih bisa menghandle meeting tersebut dengan bantuan Emir tentunya. Lelaki itu berencana untuk mengembangkan proyek yang sedang dia persiapkan tanpa sepengetahuan ayahnya.

Sebab itu, Ozkhan butuh pasokan dana dari investor luar agar proyeknya dapat segera terealisasi. Beberapa investor yang dia tunjuk semula ragu untuk memberikan bantuan, karena mereka sebelumnya sudah bekerjasama dengan Tuan Baris.

Namun, bukan Ozkhan namanya jika tidak mendapat apa yang dia inginkan. Tiga dari lima investor setuju menjalin kerjasama karena percaya dengan kemampuan Ozkhan, yang tidak perlu diragukan lagi.

 

Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter

Latest chapter

  • Pemuas Hasrat Tuan Atasan    86~

    Beberapa saat sebelumnya... Mobil yang membawa Ozkhan tiba di Vila. Pedro bergegas turun untuk membukakan pintu majikannya. "Kamu bisa menginap di hotel dekat sini," kata Ozkhan agar besok dia tidak perlu menunggu lama kedatangan Pedro ke sini. Di sekitar tempat itu ada banyak motel dan penginapan yang cukup bagus. "Baik, Tuan." Pedro tidak banyak bertanya lagi. "Tadi sore saya sudah menyuruh Emir untuk mengirim bonus lebih untuk kamu. Semoga bermanfaat. Jangan beli minuman. Kamu masih muda, lebih baik gunakan uangnya untuk hal yang positif. Besok saya kabari lagi." Ozkhan menepuk-nepuk pundak Pedro, setelah memberi sedikit nasihat. Manik Pedro berbinar kala Ozkhan tak sungkan menyentuh dan memberinya nasihat. "Terimakasih, Tuan. Terimakasih." Dia menunduk sekilas. Selama bekerja dengan Ozkhan, Pedro tak memiliki keluhan sedikit pun terhadap pria itu. Sikap Ozkhan yang sangat baik, loyal, dan care kepada seluruh pekerjanya, membuat Pedro betah. "Ah, iya. Kamu bisa menungg

  • Pemuas Hasrat Tuan Atasan    85~

    Waktu berlalu sangat cepat. Tiba-tiba langit sudah menggelap, dan itu adalah pertanda jika kebersamaan ini harus berakhir. Seharian menghabiskan waktu bersama Gul, membuat perasaan Shanum senang bukan main. Kehadiran putri Ozkhan itu nampaknya sedikit mengobati keinginan Shanum, yang pernah sempat menginginkan seorang anak. Sebagai seorang perempuan sekaligus istri. Shanum tentu pernah berada di fase tersebut. Bisa mengandung benih dari lelaki yang menikahi merupakan suatu keinginan terbesarnya kala itu. Namun, Shanum harus mengubur keinginan tersebut dikarenakan Orhan menyuruhnya untuk memasang alat pencegah kehamilan di rahim, di hari pertama mereka menjadi sepasang pengantin. Shanum pun sempat menanyakan alasan Orhan, yang memintanya melakukan pemasangan alat pencegah kehamilan di rahim. Jawaban Orhan cukup membuat Shanum sedih, lantaran sang suami yang belum siap memiliki anak. Lalu rumah tangga yang dia pikir akan berjalan sebagaimana mestinya justru kini sedang terombang-a

  • Pemuas Hasrat Tuan Atasan    84~

    "Aku tidak mengerti apa maksud semua ini," kata Numa, lalu meletakkan kembali berkas laporan, yang sudah dia baca ke meja. Dia sungguh tidak mengira jika Ozkhan bisa dengan mudah mendapatkan bukti-bukti tersebut. 'Darimana Ozkhan mendapatkan semua bukti-bukti ini? Siapa orang yang bekerja sama dengannya?' Numa bertanya-tanya dalam hati. Ibu dari Gul itu tetap berusaha berpura-pura tidak tahu apa-apa, walau dia sudah membaca laporan kasus kecelakaan Shanum dua tahun lalu. Tentu dia tahu segalanya mengenai kerja sama sang ayah dan Orhan serta pihak kepolisian. Namun, Numa tetap tidak akan terpancing dengan semua bukti-bukti yang dibawa oleh sang suami. Sikap Numa membuat Ozkhan sangat muak. "Sepertinya kamu memang sengaja menutupi kejahatan ayahmu," singgungnya, yang kemudian tertawa mengejek. Ozkhan berbalik, memandang ke arah Numa, yang terlihat acuh tak acuh. Dia berkata lagi, "Tidak masalah kalau kamu tetap ingin menutupinya. Itu tidak akan mempengaruhi apa pun. Setelah aku be

  • Pemuas Hasrat Tuan Atasan    83~

    'Darimana dia bisa tahu semua itu? Siapa yang sudah memberitahunya?' Ozkhan tertegun mendengar sang istri menyebut nama 'Shanum' serta fakta yang entah didapatkan dari mana. Pria itu tak menduga jika Numa akan mengetahui segalanya. Melihat reaksi suaminya yang bungkam, membuat Numa tersenyum sinis. "Kenapa, Ozkhan? Kamu terkejut? Kamu tidak menyangka kalau aku bisa tahu semuanya, hmm?" Numa menyilangkan kaki, dan mengangkat dagu. "Aku memang agak terkejut," sahut Ozkhan, yang kemudian mencoba bersikap biasa saja, meski dalam kepalanya banyak sekali pertanyaan. Dia menyandarkan punggung, lalu menyilangkan kaki. Sepertinya, ini akan dia jadikan kesempatan untuk mendesak istrinya, pikir Ozkhan. "Tapi aku juga merasa yakin, kalau kamu juga tahu masa lalu Shanum," ucap Ozkhan, menyinggung masalah yang terjadi beberapa tahun lalu. Manik Numa sontak memicing. Dia merasa jika Ozkhan sudah tahu mengenai asal-usul Shanum. "Jadi, kamu sudah tahu?" Sepasang alis Ozkhan naik. "Menurutmu?

  • Pemuas Hasrat Tuan Atasan    82~

    Hari ini Ozkhan memang sengaja ingin menemui Numa, karena beberapa hari yang lalu orang suruhannya memberikan informasi jika ibu dari Gul itu menemui tuan Ahmed. Ozkhan sangat yakin jika ayah mertuanya itu sudah mengetahui perihal perceraian Numa dan dirinya. Namun sebelum ke yayasan, Ozkhan hendak ke suatu tempat lebih dulu. Di sana dia hendak menemui orang yang akan memberinya informasi mengenai kecelakaan Shanum dua tahun lalu. Tepat di pertigaan setelah lampu lalu lintas, Pedro membelokkan arah mobilnya menuju ke sebuah gedung kosong. Di jalanan itu agak sepi, jarang sekali kendaraan lewat. Mobil berhenti, terparkir tepat di depan gedung kosong. Pedro yang sadar diri lantas menoleh ke belakang lalu berkata, "Saya akan turun." Ozkhan hanya mengangguk. Setelah mendapat izin dari majikannya, Pedro bergegas turun dan memilih menunggu di luar. Tak lama sebuah mobil sedan hitam muncul, berhenti tepat di belakang mobil Ozkhan. Seorang pria bertopi hitam, dan berkacamata warna

  • Pemuas Hasrat Tuan Atasan    81~

    "Bibi Shanum!" Gul berlari menghampiri Shanum yang sedang menikmati sarapan paginya bersama Ozkhan di ruang makan. Di belakang gadis kecil itu ada Sira dan Elis, yang turut mendekat. Shanum menoleh, dan terkejut dengan kedatangan Gul yang tiba-tiba. "Gul?" Dia meletakkan sendok di piring kemudian berdiri. "Bibi...." Alih-alih mendekati sang ayah, Gul justru langsung memeluk lutut Shanum. Rautnya begitu semringah, senyuman di bibirnya begitu lebar. Kejutan ini membuat Shanum menatap bingung pada Ozkhan. Pria itu sama sekali tidak memberitahu apa pun mengenai Gul yang akan datang. Namun, Shanum tentu merasa amat senang sekali bisa bertemu kembali dengan malaikat kecil ini. "Terimakasih, sudah mengizinkanku bertemu Gul lagi," ucapnya. Ozkhan tersenyum seraya mengangguk. Ide itu pun sebenarnya dadakan. Ozkhan sengaja mendatangkan Gul, Sira dan Elis karena dirinya hendak pergi sebentar untuk mengurus suatu hal. "Gul sudah sarapan?" tanya Shanum, sambil mengusap-usap kepala Gul.

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status