Share

Cukup Satu Saja

Penulis: CitraAurora
last update Terakhir Diperbarui: 2025-06-06 16:14:32

“Mas kamu kenapa?” Mendadak Alea panik melihat suaminya mual-mual begitu.

“Sayang perut aku bergejolak melihat masakan ini.” Jawab sang suami.

Kenapa? Itulah yang Alea pikirkan, sambil menutup kembali makanan yang dia bawa.

Wanita itu membawa suaminya ke dalam dekapannya, dia tak tega jika melihat Adrian sakit begini.

“Kita ke dokter yuk Mas.” Katanya cemas.

“Nggak usah sayang, ini sudah baikan.” Jawab Adrian.

Setelah makanan itu dijauhkan memang rasa mual Adrian perlahan menghilang bahkan dia sudah tidak apa-apa.

Niat awalnya hanya ingin mengantar makan siang tapi keadaan Adrian membuat Alea khawatir sehingga dia memutuskan untuk menunggui suaminya kerja.

“Aku sudah baikan sayang, kamu bisa pulang.”

Adrian yang ingin mengganti pakaiannya meminta Alea pulang namun istrinya bersikeras tetap disana.

“Baiklah.” Sahut Adrian pasrah.

#####

Huek huek…

Pagi itu, saat sarapan Adrian kembali mual, tak hanya mual dia juga sampai muntah-muntah karena mencium aroma nasi.

Aroma nasi ya
Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi
Bab Terkunci

Bab terbaru

  • Pemuas Nafsu Liar Majikanku    Marah Sekali

    “Nona besok Tuan Aiden ulang tahun, apa anda tidak memberinya kejutan?” Kata Kate yang membuat Aira menghentikan aktivitasnya. “Benarkah Kate? Aku tidak tahu.” Sahut Aira. Dirinya telah menang taruhan, itu artinya dia dan Aiden akan menjalani pernikahan ini selama nya. Jadi harus ada perhatian agar hubungan mereka jadi lebih baik. “Aku akan memberikannya kado dan merayakan ulang tahun bersama besok.” Gumamnya sambil tersenyum. Memasuki musim dingin, Aira membelikan Aiden syal, dia juga menambahkan inisial nama mereka di syal tersebut. Usai membeli kado, Aira pulang. Kebetulan Aiden juga baru saja pulang. “Tuan besok anda ada waktu?” Tanya Aira.“Ada apa?” Tanyanya dingin. “Bagaimana jika kita makan malam bersama.” Jawab Aira sambil menatap Aiden lekat. Pria itu bergeming, memang selama ini dia tidak pernah mengajak Aira makan diluar.“Baiklah.” Aiden mengiyakan permintaan Aira. Sesekali makan diluar bersama sang istri bukanlah suatu hal yang buruk, lagipula itung-itung menyen

  • Pemuas Nafsu Liar Majikanku    Cukup Satu Saja

    “Mas kamu kenapa?” Mendadak Alea panik melihat suaminya mual-mual begitu. “Sayang perut aku bergejolak melihat masakan ini.” Jawab sang suami. Kenapa? Itulah yang Alea pikirkan, sambil menutup kembali makanan yang dia bawa.Wanita itu membawa suaminya ke dalam dekapannya, dia tak tega jika melihat Adrian sakit begini. “Kita ke dokter yuk Mas.” Katanya cemas. “Nggak usah sayang, ini sudah baikan.” Jawab Adrian. Setelah makanan itu dijauhkan memang rasa mual Adrian perlahan menghilang bahkan dia sudah tidak apa-apa. Niat awalnya hanya ingin mengantar makan siang tapi keadaan Adrian membuat Alea khawatir sehingga dia memutuskan untuk menunggui suaminya kerja. “Aku sudah baikan sayang, kamu bisa pulang.” Adrian yang ingin mengganti pakaiannya meminta Alea pulang namun istrinya bersikeras tetap disana. “Baiklah.” Sahut Adrian pasrah. #####Huek huek… Pagi itu, saat sarapan Adrian kembali mual, tak hanya mual dia juga sampai muntah-muntah karena mencium aroma nasi. Aroma nasi ya

  • Pemuas Nafsu Liar Majikanku    Sikap Aneh Sang Istri

    “Mas kan sudah aku bilang jangan memakai pakaian gelap begitu, seperti suram saja hidup kamu!” Alea terus saja mengomentari penampilan suaminya. Rasanya Adrian menyerah dengan sang istri, dari bangun sampai bersiap ke kantor, wanitanya terus saja berkomentar. “Apa sih mau kamu Sayang, tadi komentar warna handuk, warna celana dalamku sekarang kemeja dan jas yang aku pakai.” Pria itu mengusap kepalanya kasar, heran dengan sikap sang istri pagi ini. Alea memberengut, dia hanya tidak mau suaminya memakai pakaian warna gelap. Menurutnya pakaian gelap berpengaruh akan cerah dan gelapnya hidup seseorang. "Dapat kalimat itu darimana?" Tanya Adrian heran. "Kata orang Tua Mas!" sahut Alea kesal. Tak ingin cari gara-gara dengan Alea, akhirnya Adrian mengalah. “Baiklah Sayang, tapi jangan marah.” Bujuknya. Senyuman Alea merekah, lalu dia mengambilkan dasi warna kuning milik sang suami. Melihat dasi yang Alea ambil, Adria membulatkan bola matanya, raut wajahnya semakin muram tapi apa bol

  • Pemuas Nafsu Liar Majikanku    Beraninya Kamu Memelukku!

    “Nyonya toko kita ramai sekali.” Kata Kate dengan senang. Aira tersenyum, jika setiap hari ini begini pasti dia akan memenangkan taruhan dan anak dalam kandungannya akan mendapatkan kasih sayang dari Aiden. Di sela ramainya pembeli, ada seseorang ingin Aira mendesain hiasan bunga di hari ulang tahunnya yang akan digelar di sebuah klub malam. Mendengar itu Aira mengerutkan alis, jarang sekali ada orang yang melakukan pesta ulang tahun di bar dengan konsep bunga. Meskipun begitu, Aira tetap menyanggupi keinginan customernya. Itung-itung tambah pendapatan toko. Malam itu di sebuah ruangan VIP club malam, Aira memulai pekerjaannya. Dia menghias beberapa bunga mawar putih dan merah sesuai konsep yang customernya inginkan. Belum selesai menyelesaikan pekerjaannya, teman customernya sudah pada datang, bahkan ada yang menggoda Aira. “Kalian mau apa!” Tanya Aira sambil memasang gestur waspada. "Mengajak kamu berpesta Nona.” Jawabnya dengan tertawa. “Aku buta jadi jangan menggangguku!”

  • Pemuas Nafsu Liar Majikanku    Semakin Aneh

    Aira duduk sambil termenung, seminggu kemudian juga akan sama, pengunjung toko masih standar, belum sampai ramai apalagi ramai banget. Apa benar Aiden menahannya? Atau dia ingin menertawakannya lagi? Tak ingin terus-terusan memikirkan Aiden, Aira memutuskan bangkit. Dia menghela nafas dalam-dalam, lalu turun memanggil Kate. Melihat sang Nyonya tidak jadi pergi pelayan itu sangat senang. “Tuan Aiden tidak mungkin membiarkan anda pergi Nyonya.’ Ujarnya. “Entahlah, bisa saja dia ingin menertawakan aku nanti.” Sahut Aira melemas. Sesampainya di toko, Aira dan Kate mulai melakukan aktivitas mereka. Sedangkan Aiden yang baru sampai di kantornya memerintahkan Arthur untuk membawa pembeli ke toko Aira. Usai memberikan perintah Aiden tersenyum puas, apa artinya semua ini? Sikap Aiden ini membuat asisten tampan itu juga tersenyum, lalu dia pun berkomentar. “Tuan apa anda ingin Nona Aira berhasil dalam bisnisnya?” Ucapan Arthur membuat Aiden kikuk, dia sontak mengelak. “Mana mungkin,

  • Pemuas Nafsu Liar Majikanku    Ada Apa Denganku?

    “Maaf Tuan.” Aira melepaskan pelukannya. Dia bilang kalau sangat merindukan Aiden, selama Aiden di negaranya dia sangat kesepian. Aiden hanya tersenyum sinis, lalu dia bertanya apa yang Aira lakukan selama dirinya tidak ada. “Saya sudah membeli toko, besok selesai renovasi dan siap diisi bunga.” Jawab Aira. Suara tawa menggema, pria itu tak yakin Aira akan menang taruhan jika hanya membuka toko bunga. “Dalam waktu tiga bulan memangnya bisa memenuhi syarat dariku?” Aiden menepuk pipi Aira dengan tangannya. Toko bunga jarang diminati, hanya pada acara tertentu toko itu akan ramai pembeli. “Kalau mau bisnis otak dipakai.” Telunjuk Adrian sedikit menekan pelipis Aira. Sementara itu Aira hanya bisa menghela nafas, keahliannya kini hanya merangkai bunga. Malam ini Aiden meminta Aira untuk melayaninya kembali, tak ada alasan menolak jadi dia memenuhi keinginan suaminya. Meskipun diawali dengan pemanasan yang cukup brutal namun lambat laun permainan Aiden melembut, dia juga sangat b

Bab Lainnya
Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status