Home / Rumah Tangga / Pemuas Nafsu Liar Majikanku / Kenapa Menginginkanya Lagi?

Share

Kenapa Menginginkanya Lagi?

Author: CitraAurora
last update Last Updated: 2025-05-07 12:59:11

Latar belakang Alea benar-benar membuat Adrian tak habis pikir. Pewaris satu-satunya dengan harta triliunan bagaimana mungkin tidak memiliki tempat tinggal seperti yang dikatakan kemarin?

Segala sesuatu yang berhubungan dengan Alea terus menari di otak Adrian hingga CEO itu tidak fokus bekerja.

“Pak sudah ditunggu petinggi kantor di ruang meeting.” Anita datang menghadap untuk melapor.

Sedari tadi dia berusaha menghubungi Adrian tapi atasannya tidak merespon satu pun panggilan telpon darinya.

Bukannya segera bangkit Adrian justru bergeming memikirkan Alea.

“Apa sebenarnya yang terjadi pada wanita itu?" Gumamnya.

“Apa pak?” Sahut Anita yang membuat lamunan Adrian berhamburan.

Dia menatap sekretarisnya, “Ada apa?” Tanyanya kemudian.

“Sudah ditunggu petinggi kantor untuk meeting pak.” Jawab Anita mengulang laporannya.

Helaan nafas terdengar, Adrian mengambil laptop dan meminta sekretarisnya untuk menyiapkan berkas.

Sore harinya Adrian pulang cepat lagi, dia yang sudah kecanduan
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter

Latest chapter

  • Pemuas Nafsu Liar Majikanku   Haruskah! Aku Resign?

    Gina bergegas pergi ke apotek untuk mengambil tespek, dia ingin memastikan Apa benar dia hamil atau hanya masuk angin. Saat Gina memeriksanya, benar saja dua garis muncul di tespacknya dan untuk kedua kalinya dia hamil."Tidak! tidak...." Gina berteriak. Dia menolak bayi yang ada di rahimnya. Tangisnya pecah, dia merasa apabila dunia tak adil padanya. Saat dia berhasil menetap di ibukota kini malah ada benih tumbuh di perutnya. Dan parahnya siapa ayah biologis anaknya dia tidak tahu. “Kenapa hal seperti ini selalu terjadi padaku! Kenapa bukan Alea saja!” Katanya keras. Lagi-lagi dia terus menyalahkan orang lain atas tindakannya, tidak ada yang menyuruh memberi obat perangsang pada Aiden dan Adrian, tidak ada juga yang menyuruhnya menginginkan suami orang tapi ketika perbuatannya dibalas dia malah menyalahkan orang lain. Tangan Gina mengepal, dendam terhadap Alea membara, dia menyesal karena waktu itu tidak langsung membunuh Alea. Waktu menunjukkan pukul tiga sore hari, sudah wa

  • Pemuas Nafsu Liar Majikanku   Jangan-jangan....

    Pagi harinya Gina menangis mendapati dirinya yang tak berbusana di samping beberapa pria tak dikenal. Dia mengutuk Aiden dan Adrian yang berlaku kejam terhadapnya. Masih menangis dia memunguti pakaiannya, lalu dia keluar kamar neraka itu. Niatnya ingin bersama Adrian dan Aiden tapi dirinya justru dikoyak pria yang tak dikenal. Di bawah shower Gina mengamuk, warna biru di sekujur tubuhnya membuktikan betapa ganasnya orang-orang semalam. “Adrian, Aiden!” Wanita itu berteriak. Usai membersihkan diri dia bersiap ke rumah sakit, kebetulan di depan lobi dia bertemu dengan Adrian. “Adrian brengsek kamu!” makinya dan langsung menampar pipi mantan suaminya itu. Kejadian itu tentu menjadi pusat perhatian banyak orang. Tangan Adrian mengepal, ingin rasanya mencekik Gina di depan umum. “Apa maksudmu datang-datang langsung main tampar.” Sambil mencengkram kuat lengan Gina. “Apa pantas perbuatan kamu semalam!” Air matanya keluar. Adrian melepas tangannya, “Bukankah kamu dulu yang mencari

  • Pemuas Nafsu Liar Majikanku   Siasat Aiden

    “Tenang Sayang gak usah malu.” bajuk Adrian sambil tersenyum licik. Tidak ada yang bisa Alea lakukan selain menuruti kemauan suaminya lagi pula ini semua demi Azalea. “Baiklah.” Sahut Alea pasrah. “Yes,” kata Adrian. Pria itu begitu senang akhirnya setelah beberapa hari dia bisa mencicipi dada istrinya. Sudah dapat dipastikan jika Adrian menghisap area dadanya, Alea pasti menggeliat keenakan. “Ahhh Mas.” Alea menggeliat. Isapan suaminya membuat hasrat wanita itu mencuat, tangan Alea menekan kepala Adrian agar menghisap lebih kuat. “Mas, terus.” Pintanya sambil memejamkan mata. “Dengan senang hati.” Sahut Adrian. Tak hanya hasrat Alea, hasrat Adrian pun mencuat. Miliknya kini sudah menegang, “Sayang apa sudah surut?” Tanyanya.Bersamaan Aiden masuk, dia yang mendengar pertanyaan Aiden langsung menyahut. “Jangan macam-macam Alea baru saja sembuh.” Ujar Aiden. Adrian melemas lalu bagaimana dengan nasibnya kali ini, semalam dia sudah disuntik obat disfungsi ereksi, apakah sek

  • Pemuas Nafsu Liar Majikanku   Apa Rencana Selanjutnya

    “Beri kami obat disfungsi ereksi!” Kata Aiden sambil menahan hasratnya yang terus bergejolak. Gina terdiam dia menatap Adrian dan Aiden secara bergantian. “Cepat atau kami berdua akan memakanmu disini!” Sambung Aiden. Digilir Aiden dan Adrian, mungkin itu yang Gina inginkan. “Kalau itu bisa membuat kalian sembuh tidak masalah.” Ujar Gina. Meski tubuhnya dipenuhi hasrat membara tapi Adrian masih sadar.“Tidak!” Kedua pria itu menggeliat seperti cacing Adrian bahkan sudah melepas semua kancing bajunya. Tubuhnya yang putih dan berotot terpampang jelas di hadapan Gina. Melihat pemandangan indah itu, Gina menelan salivanya dengan kasar. Pikirannya melayang kembali ke saat dia masih menjadi istri Adrian. Dia teringat cara pria itu menciumnya, dia juga dapat merasakan bagaimana otot perut yang bak roti sobek itu menjadi satu dengan tubuhnya. Namun belum sempat mengingat lebih jauh suara Aiden membuyarkan lamunannya. “Cepat! Teriak Aiden. Tangan Aiden menarik tangan Gina, Adrian y

  • Pemuas Nafsu Liar Majikanku   Apa Yang Bisa Aku Lakukan?

    Pagi itu saat Gina hendak menuju ruangannya dia melihat Aira yang sedang menggendong baby Grey. Sontak tangan Gina mengepal, dendam karena tidak dibantu telah menyelimuti hatinya. Dengan langkah cepat wanita itu segera menghampiri Aira. “Hey Aira.” Panggil Gina. “Hai Dok.” Sahut Aira sambil tersenyum. Dia bersikap biasa pada Gina karena Aira memang merasa tak bersalah. “Aku kira kamu berbaik hati akan membantu Namun ternyata kamu tidak melakukannya.” kata Gina sambil menunjukkan ekspresi sedih. Melihat Gina, Aira merasa bersalah. Bukan tidak ingin membantu tapi suaminya memang tidak ingin membahas masalah itu. “Maafkan saya Dok.” Ujar Aira. “Tidak bisakah kamu mencobanya lagi Aira?” Pinta Gina memelas. Helaan nafas terdengar, Aira benar-benar tidak bisa membujuk Aiden. “Tuan Aiden tidak bisa dibujuk.” Kata Aira. Gina terus memohon, tapi bagaimana lagi karakter suaminya memang seperti itu jika dia tidak mau sampai mati pun tak kan tidak mau.Sekali lagi maafkan saya Dokter

  • Pemuas Nafsu Liar Majikanku   Azalea

    “Bagaimana ya Dok, bukannya aku tidak mau tapi tahu sendiri kan bagaimana Tuan Aiden.” Kata Aira yang mencoba menolak keinginan Gina. Wanita itu tak menyerah dia kembali memprovokasi Aira supaya mau menolongnya bahkan dia tak segan mengeluarkan air mata buayanya agar mendapatkan iba. Melihat Gina Aira tak tega dia pun mengangguk tapi dia juga tidak berjanji membuat Aiden mendengarkannya. Senyum indah merekah di bibir Gina pasti Aiden mau mendengarkan perkataan Aira. “Aku tunggu kabar baiknya Aira.” kata Gina lalu dia meninggalkan Aira di depan lobby rumah sakit. Meski hanya membujuk tapi itu benar-benar menjadi beban Aira walaupun Aiden mencintainya tapi suaminya tetaplah seorang yang berpendirian teguh bukan lelaki menya-menye yang apabila bucin mengikuti semua kemauannya. Esok harinya Aira datang ke rumah sakit dengan membawa baby Grey dan baby sitternya. Bersamaan anak Alea juga dibawa ke rumah sakit oleh orang tua Adrian, jadi di ruang rawat Alea rame dengan beberapa orang.

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status