Share

Pesta Pebisnis

Penulis: CitraAurora
last update Terakhir Diperbarui: 2025-05-21 19:13:43

"Tapi aku tetap istri kamu Mas!" Ujar Gina lirih.

Muak dengan Gina Adrian tertawa tanpa senyum, entah apa maunya.

"Hanya status saja sampai anak kamu lahir, setelah itu kita tidak ada hubungan apa-apa." Kata Adrian lalu pergi meninggalkan Gina.

Wanita itu menangis, meratapi nasibnya tapi dia bukannya sadar malah menyalahkan Alea dalam kasus ini.

"Aku akan buat perhitungan padamu Alea, kamu hanya babu tidak akan bisa sebanding denganku." Tangannya mengepal kuat, dendam terhadap Alea terus membara.

Malam itu Aiden meminta Gina ke hotel, dia butuh pemuasnya untuk menuntaskan hasrat yang seminggu ini belum tersalurkan.

"Bagaimana ini." Gina nampak bingung, dia tidak berani bilang akan kehamilannya pada Aiden.

Mengindahkan kehamilannya Gina tetap datang ke hotel.

"Lama sekali! beraninya kamu membuat aku menunggu." Tatapan Aiden melesat ke arah Gina yang baru saja datang.

"Maaf Pak Aiden."

Gina berjalan mendekat, dia langsung saja duduk di pangkuan atasannya.

"Aku
Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi
Bab Terkunci

Bab terbaru

  • Pemuas Nafsu Liar Majikanku    Siap-Siap Masuk Jeruji Besi

    Adrian dan Alea mulai merasakan sesuatu yang aneh. “Mas ayo kita ke kamar.” Pinta Alea. “Ayo sayang.” Sahut Adrian sambil memegang belakang lehernya. Saat mereka akan ke kamar, tiba-tiba Anita keluar dari tempatnya, dengan membawa berkas dia mengajak Adrian untuk diskusi mengenai proyek besok.“Apa harus sekarang?” Suara Adrian terdengar sangat berat. “Iya Pak, karena besok ada janji dengan klien penting." Jawab Anita sambil menunjukkan pesan yang dikirim asisten kliennya. Adrian meminta Alea ke kamar dulu, dia harus menyelesaikan pekerjaannya malam ini juga. Alea menatap Anita, dia terus memegang tengkuknya. “Aku temani.” Sahut Alea. Anita mengepalkan tangan, tapi kemudian dia tersenyum licik. Obat tidur yang dia berikan pada Alea akan segera bereaksi jadi tidak masalah jika Alea menunggui mereka berdiskusi. Mata Adrian kian lama kian berat, dia sudah tidak bisa menahan kantuk, sementara Alea terus memanas, melihat Adrian dia sudah tak tahan lagi. Wanita itu bangkit, dia s

  • Pemuas Nafsu Liar Majikanku    Maafkan Aku

    Wanita itu sangat gugup, bagaimana suaminya tahu jika dia telah mengobrol dengan Diego mantan kekasihnya? “Kenapa diam! Jawab!” Teriak Aiden yang membuat Aira tersentak kaget. Lamunannya berhamburan, rasa takut semakin menyebar sehingga membuatnya berkata jujur. “Mantan.” Jawab Aira lirih. BugAiden meninju jok kemudi di depannya, dadanya bergejolak mengetahui pria yang dia lihat di CCTV adalah seorang mantan."Apa? Mantan?” Emosi Aiden meluap, dia yang dikuasai amarah tak sanggup lagi menahan diri. Aira menunduk ketakutan, tubuhnya bergetar hebat. Dia sudah pasrah jika Aiden akan membunuhnya. “Arthur keluarlah!” Pintanya. Bola mata Aira membulat, dia mengiba menatap Arthur, berharap pria itu tidak keluar dari mobil. “Jangan keluar.” Pinta Aira. Arthur sebenarnya juga tak tega tapi bagaimana lagi perintah sang Tuan mustahil dia tolak. Kini tetapan Aira mengarah ke Aiden, sangat jelas terlihat apabila suaminya begitu murka. “Anda mau apa Tuan?” Tanya Aira was-was. Aiden mel

  • Pemuas Nafsu Liar Majikanku    Siapa Pria Itu!

    “Kamu terlihat kecewa Anita.” Alea menyindir Anita, sedari awal dia sudah tahu jika sekretaris suaminya agak mencurigakan. “Kecewa bagaimana maksud anda Ibu Alea.” Sahut Anita sambil tersenyum. “Kamu pasti tahu apa maksud aku.” Ujar Alea lalu mempercepat langkah menyusul Adrian. Di dalam pesawat, Adrian meminta Alea untuk berbaring, memang Adrian memesan kelas nomor satu untuk penerbangan mereka kali ini. “Kalau kurang nyaman bilang padaku.” Pesan Adrian. Alea mengangguk, dia kemudian memejamkan mata. Sementara Anita yang melihat mereka nampak kesal. “Tau hamil masih mengekor saja!” batin Anita. Setibanya di pulau S, mereka segera menuju Mes. “Mas rumahnya sejuk banget.” Alea segera masuk. Dia meninggalkan kopernya di depan rumah. “Anita tolong bawakan koper-koper kami ke kamar.” Pinta Adrian. Kekesalan Anita bertambah saat dia mulai disuruh-suruh. Kalau tahu begini dia akan mencari ART tapi waktu itu dia sendiri yang menyanggupi untuk mengurus keperluan disini. Setelah

  • Pemuas Nafsu Liar Majikanku    Siapa Sangka

    Malam itu di kamarnya, Aira sibuk memainkan ponsel. Dia aktif mempromosikan toko bunganya agar dikenal banyak orang. Anastasia teman lama Aira turut berkomentar, mereka yang lama tidak bertemu akhirnya ngobrol. Saking asiknya mengobrol dengan teman lama Aira sampai tidak tahu jika Aiden sudah pulang. Merasa diabaikan Aiden merebahkan diri di tempat tidur, dia juga ikut memainkan ponsel. Sampai dia bosan, Aira masih saja asyik dengan ponselnya.“Aku sudah pulang.” Ujar Aiden. Perkataan keras Aiden barulah direspon istrinya, “Maaf Tuan, saya fokus dengan ponsel saya jadi tidak tahu anda sudah datang." "Memangnya apa yang kamu lakukan?" Tanya Aiden."Promosi toko saya Tuan." Aiden merubah posisinya, dia menghela nafas. Dunia bisnis ada di genggamannya jadi untuk apa Aira repot-repot promosi. “Tidak perlu turun tangan mempromosikan, biar Arthur yang mengatur semua.” Sahut Aiden. Aira mengangguk, dia berjalan mendekat ke tempat dimana Aiden berada. Dia membantu sang suami melepas

  • Pemuas Nafsu Liar Majikanku    Sandiwara Jatuh

    “Anita apa yang kamu lakukan?” Andra yang baru kembali dari luar ingin menyampaikan kabar baik tapi saat masuk ke ruangan CEO, Andra malah melihat Anita duduk menunggui kakak sepupunya. “Sa-saya.” Anita segera bangkit. Dia menjelaskan jika tadi Adrian mual dan pusing jadi dia mencoba membantu atasannya. “Keluarlah!” Andra merasa aneh dengan sikap Anita. Andra lalu membangunkan Adrian, dia memperingatkan Adrian supaya menjaga jarak dengan Anita. “Kamu tenang saja.” Sahut Adrian. Tak ingin membahas Anita, Adrian dan Andra membicarakan soal bisnis mereka. “Oh ya Pak, aku tadi bertemu Arkan, katanya perusahaan Kak Alea mendapatkan proyek puluhan triliun, terus bagaimana ini?” Andra bingung, keadaan Adrian lemas begini sementara dua perusahaan membutuhkan dirinya. Malam itu juga Adrian pergi ke dokter, dia meminta obat yang bisa menekan mual, tak hanya itu dia juga minta vitamin yang bisa membuat tubuhnya bugar. “Yang hamil bukan saya, jadi beri saja obat yang banyak.” Kata Adrian

  • Pemuas Nafsu Liar Majikanku    Sekretaris Adrian

    “Tidak perlu repot-repot Tuan.” Sahut Aira sambil tersenyum getir. Kekecewaan waktu itu masih dia rasakan, dan dia tidak ingin mengulanginya lagi. “Jangan khawatir aku tidak akan membuat kamu menunggu.” Aiden berusaha meyakinkan istrinya. Dia tahu jika Aira enggan tapi dia harus menebus kesalahannya. Malam harinya, mereka bersiap makan bersama. Aira memakai dress putih selutut, sementara Aiden memakai pakaian formal seperti saat dia berangkat ke kantor hanya saja tanpa dasi. Memang bagi kalangan atas ketika makan di restoran bintang lima mereka harus memakai pakaian yang formal. Satu restoran Aiden booking, dia tidak ingin momen bersama sang istri terganggu karena suara bising pengunjung lain."Waktu itu kamu ingin merayakan ulang tahunku, maka kali ini aku sengaja memesan kue." Kata Aiden."Ulang tahun anda sudah lewat Tuan?” Tanya Aira heran. “Tidak masalah.” Jawab Aiden. Sebenarnya Aira sudah tidak peduli lagi tapi Aiden tetap bersikeras meminta Aira merayakan ulang tahu

Bab Lainnya
Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status