Beranda / Romansa / Pemuas Nafsu Tuan Muda 21+ / 85. Baru Foreplay Udah Muncrat

Share

85. Baru Foreplay Udah Muncrat

Penulis: Callista_ Ivan
last update Terakhir Diperbarui: 2025-06-27 13:44:10

"Sialan!" Daffa menggerutu dengan kesalnya.

Seketika ia pun langsung mencabut ujung rudalnya yang tadi sudah hampir ia lesapkan masuk ke dalam dinding rahim Nada yang sudah luar biasa becek.

Nada yang semula sudah siap dengan posisi mengangkangnya, kini pun tampak segera terbangun dengan menopang tubuh seksinya menggunakan kedua lengannya.

Buah dadanya yang besar dan padat itu tampak menggantung sempurna dengan sangat kencang. Perut ramping yang mulus dan rata, juga sukses membuat mata Daffa kembali terbelalak lebar.

Terlebih dengan gua kemerahan yang menganga lebar dengan bulu halus yang sangat jarang itu, membuat Nada semakin terlihat cantik, seksi, dan teramat menggoda.

"Kenapa? Ada apa, Daffa?” Nada bertanya keheranan, saat tiba-tiba dia melihat Daffa yang mencabut ujung tombak perkasanya yang tadi sudah menyentuh sebagian bibir memew milik Nada.

Daffa tersentak. Dia cepat-cepat mengunci ponselnya dan meletakkan di atas meja. Pria itu tersenyum sembari menggeleng kepada Nada.

“Ngg
Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi
Bab Terkunci

Bab terbaru

  • Pemuas Nafsu Tuan Muda 21+   86. Genjot Terus Sampai Keluar Berkali-kali

    “Kamu nggak bisa membantah aku lagi, Nada. Pokoknya malam ini kita main sampai puas. Kita main sampai pagi ya, Sayang.”Cup!Setelah mengatakan demikian, Daffa kembali melumat bibir Nada, menghisap dua benda kenyal itu, dan menariknya dengan setengah digigit. Tangannya juga mulai menggerayangi tubuh seksi Nada yang putih mulus dan ber toket jumbo.“Tubuh kamu indah sekali, Sayang. Ahh! Rasanya aku nggak tahan ingin menggenjotmu.”“Lakukan saja, Sayang. Lakukan aja apa yang kamu mau,” lirih Nada dengan suara manja.Tak buang waktu, Daffa cepat-cepat memasukkan kedua jarinya di lubang memek milik Nada dan mengocoknya dengan cepat. Ia merasakan liang memek Nada sudah kembali basah dan becek. Sedangkan tangan yang satunya ia gunakan untuk meremas-remas tetek jumbo Nada, sambil ia hisap dan gigit putingnya hingga semakin mengeras.Dijilatinya, dimainkan lidahnya berputar memutari puting itu, dan ditariknya benda mungil itu dengan bibirnya.“Ahh! Ahh! Enak, Daffa. Mmpphh!” Nada mendesah sam

  • Pemuas Nafsu Tuan Muda 21+   85. Baru Foreplay Udah Muncrat

    "Sialan!" Daffa menggerutu dengan kesalnya.Seketika ia pun langsung mencabut ujung rudalnya yang tadi sudah hampir ia lesapkan masuk ke dalam dinding rahim Nada yang sudah luar biasa becek.Nada yang semula sudah siap dengan posisi mengangkangnya, kini pun tampak segera terbangun dengan menopang tubuh seksinya menggunakan kedua lengannya.Buah dadanya yang besar dan padat itu tampak menggantung sempurna dengan sangat kencang. Perut ramping yang mulus dan rata, juga sukses membuat mata Daffa kembali terbelalak lebar.Terlebih dengan gua kemerahan yang menganga lebar dengan bulu halus yang sangat jarang itu, membuat Nada semakin terlihat cantik, seksi, dan teramat menggoda."Kenapa? Ada apa, Daffa?” Nada bertanya keheranan, saat tiba-tiba dia melihat Daffa yang mencabut ujung tombak perkasanya yang tadi sudah menyentuh sebagian bibir memew milik Nada.Daffa tersentak. Dia cepat-cepat mengunci ponselnya dan meletakkan di atas meja. Pria itu tersenyum sembari menggeleng kepada Nada.“Ngg

  • Pemuas Nafsu Tuan Muda 21+   84. Ahh Ahh, Aku Basah! Ini Enak Banget

    “Oh! Ahh! Mmphh!” desah Nada, merasakan liangnya di bawah sana sedang diobok-obok oleh Daffa.Nada pun kembali menjilati seluruh batang Daffa yang sudah tegak dan panjang itu, kemudian ia pun juga mengulum dan menyesap ujung batang yang sudah terlihat basah."Ah, oh, Nada. Kamu benar-benar luar biasa," desah Daffa yang terus merem melek merasakan betapa nikmat dan hangat rongga mulut Nada ketika tengah menikmati dan menghisap batangnya layaknya sedang memakan es krim.Nada tersenyum puas ketika melihat Daffa yang benar-benar sudah ketagihan oleh aksinya. Tak hanya menjilati batang itu dengan lidahnya, tetapi kali ini Nada juga memainkan dua buah telur yang menggantung di bawah batang besar berurat tersebut.Bagaikan seorang gadis jalang yang kelaparan, Nada langsung melahap dua telur tersebut. Memainkannya dengan lidahnya, kemudian mengulumnya dan menyesapnya dengan penuh nafsu. Lalu ia kembali mengarahkan lidahnya pada batang jumbo Daffa dan menjepitnya dengan jari-jarinya, memegangn

  • Pemuas Nafsu Tuan Muda 21+   83. Ahh! Ohh! Pengen Dimasukin

    Brak!“Akhh, lepas!”Entah sudah berapa lama Alya dibawa oleh para pria tak dikenal itu. Yang jelas, ketika malam ini dia ditarik paksa turun dari mobil, gadis itu langsung diseret masuk ke sebuah kamar yang lebih mirip seperti gudang.Tubuh Alya dibanting dengan kasar, hingga kepalanya nyaris membentur dinding. Ia mengaduh kesakitan, karena biasanya dirinya tak pernah mendapat perlakuan sekadar itu.“Kamu tunggu di sini malam ini! Besok pagi-pagi bakalan ada seseorang yang buka pintu ini. Awas kalau kamu berani macam-macam! Jangan coba-coba buat kabur dari sini!” ancam seorang pria yang wajahnya hanya terlihat samar di kegelapan.“Siapa kalian hah? Lepasin aku!” teriak Alya berontak.“Nggak penting siapa kami! Sekarang nikmati saja malam mu di sini! Awas kalau macam-macam!”Setelah mengatakan hal itu, para pria bertubuh besar itu segera pergi meninggalkan ruangan tersebut sambil membanting pintu dengan sangat keras.Brak!“Sialan! Kurang ajar kalian!” teriak Alya marah.Ia menatap ma

  • Pemuas Nafsu Tuan Muda 21+   82. Siapa yang Menyuruh Mereka?

    Kilauan lampu darurat memantul di genangan air. Udara dingin dan bau tanah basah menyelimuti malam saat mobil berhenti mendadak di depan rumah sakit.Daffa melompat turun, membuka pintu belakang. Ayu terbaring bersimbah darah, wajahnya pucat.“Bos Daffa, biar aku saja!” seru Yugo cepat.“Cepat, Yugo.”Yugo menggendong Ayu dan berlari. Nada menyusul di belakang, menangis.“Daffa, tolong Ayu! Jangan sampai Ayu—”“Kamu tenang! Ayu akan baik-baik saja!”Pintu rumah sakit terbuka. Beberapa orang menoleh. Seorang perawat datang mendorong tandu.“Suster, tolong!” seru Yugo.“Letakkan di sini!” sahut perawat tegas.Yugo menaruh Ayu. Tangannya gemetar. “Dia kehilangan banyak darah... tolong selamatkan dia.”Dokter datang. “Kami akan lakukan yang terbaik. Tunggu di luar.”Pintu ICU tertutup. Nada jatuh terduduk, menangis.“Aku takut, Daffa… aku gak mau kehilangan Ayu.”Daffa memeluknya. “Ayu kuat. Kita harus percaya.”“Tapi kalau dia gak selamat…”“Ayu tahu kita di sini. Dia akan berjuang.”Nad

  • Pemuas Nafsu Tuan Muda 21+   81. Sang Penyelamat

    “Daffa!” seru Nada dengan suara penuh harapan.Secercah harapan terlihat di wajah Nada dan Ayu, ketika mereka melihat Daffa dan Yugo berdiri di sana. Daffa melangkah masuk dengan tangannya terkepal. Di belakangnya, Yugo berjalan dengan patuh.“Lepaskan dia, Aldi, atau gue nggak akan segan-segan menghancurkan hidup lo itu!” katanya tegas.Aldi tersenyum sinis, tetapi ketegangan terlihat jelas di wajahnya. “Berani sekali lo datang ke sini, Daffa. Apa Lo pikir Lo bisa ngalahin gue?” tanyanya, mencoba terdengar tenang.“Gue nggak datang untuk banyak bicara kayak Lo, Aldi. Gue datang untuk menghentikan lo,” balas Daffa, tatapannya penuh determinasi.“Sialan Lo, Daffa!”Suasana semakin memanas, ruangan terasa sesak oleh ketegangan. Alya mundur selangkah, merasa gentar melihat keberanian Daffa. Sementara itu, Nada dan Ayu menatap pria itu dengan penuh harapan, mereka lega karena bantuan akhirnya datang.Daffa berdiri tegak di hadapan Aldi, matanya menatap tajam penuh amarah.“Sekarang juga l

Bab Lainnya
Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status