Betapa senangnya Elisabet mendengar Darren ingin mengajaknya ke butik untuk membeli baju penganten, bukan menyewanya.
"Tunjukan baju penganten yang termewah di butik ini yang tinggal dipakai pada upacara pesta pernikahan kami tiga hari lagi." Kata Darren dengan lantang di depan Elisabet.
"Manajer butik, semua biaya akan di tanggung oleh perusahaan atas nama John Wilson." Kata Darren kepada manager.
Mendengar nama John Wilson, manajer kaget dan cepat cepat melayani dengan teliti dan cepat.
"Kami pastikan pada hari pernikahan , baju pengantin ini ada di badan pengantin."
"Bagus"
"Hayo kita pulang, beritahu ayah ibu mu , malam ini ayah saya akan datang melamar kamu untuk menikah dan tidak dapat cerai setelah menikah apapun yang terjadi." Kata Darren mengingatkan.
Tapi sayang Elisabet tidak mendengarkan dengan jelas.
Darren mengantar pulang Elisabet masuk ke rumah dibukakan pintu oleh Hendrik.
"Minggir pecundang, apa mau di rotan kamu?" kata Elisabet sebel dan mengambil rotan memukul Hendrik beberapa kali sampai di tahan oleh Darren.
Hendrik berjalan masuk sambil berbisik di telinga Darren:" apa yang dilakukan oleh Elisabet ke diri saya barusan akan saya tagih lunas ke kamu dan ayah kamu, besok, camkan dan nanti dapat kamu tagihkan ke badan Elisabet."
Mendengar itu , Darren menggigil dan buru buru pamit.
"Ibu... ayaah.... saya akan menikah tiga hari lagi dengan Darren dan nanti malam ayahnya akan datang untuk melamar." kata Elisabet ke orang tuanya.
"Bersenang senanglah kamu sekarang dan jangan sampai nangis setelah kamu menikah, penderitaan seumur hidup. ha ha ha saya sudah katakan, jika saya berkuasa saya akan membalas dendam berkali kali lipat. ha ha ha." Batin Hendrik dengan senangnya melihat kebahagiaan Elisabet sekarang tapi..... penderitaan akan datang.
Dia sudah membalaskan dendam ke Markus, besok Hendrik ingin melihat sendiri hukuman yang di derita markus. sudah puaskah dia membalaskan dendam ke Markus?
"Hebat, keluarga Lou, lihat Elisa, betapa hebatnya adikmu bisa mendapatkan anak konglomerat, tidak seperti kamu menikah dengan pecundang, pria yang di temukan di dekat tong sampah itu. Lihat suamimu yang sedang mencuci pakaian kita, dan setelah ini masak untuk makan malam kita."
"Ibu, adik sudah tidak ada disini, hukuman rotan untuk Hendrik, saya yang kerjakan saja , boleh ya, Bu?" Rengek Elisabet dengan manjanya.
Pada saat makan malam berlangsung, ayah Darren datang dan melihat Hendrik sedang berlutut disamping meja makan melihat anggota keluarga yang lain sedang makan.
Seperti tidak terlihat mereka mempersilahkan kedua tamu duduk di bangku yang kebetulan mengapit hendrik yang sedang berlutut di tengah mereka.
"Pecundang, berlututnya agak kebelakang sehingga tidak mengganggu tamu kita." Kata Amanda.
Tiba tiba rotan memukul badan Hendrik yang menyebabkan emosi John memuncak, hampir di muntahkan tapi melihat gelengan kepala Hendrik, dia melemah dan memegang pundak Hendrik untuk menghilangkan rasa sakit di badan Hendrik.
Sejak bertemu dengan mereka , teman teman immortal, Hendrik sudah tidak merasakan sakit yang parah lagi, karena rasa sakit itu bisa dihilangkan oleh mereka diambil oleh energi alam.
"Pecundang, jika diajak bicara dengan ibu, kamu harus jawab, kalau tidak mau di cambuk lagi." Kata Elisabet sambil memegang rotan berdiri di belakang Hendrik.
"Sudahlah kamu duduk, kita harus menjamu tamu." kata Amanda.
"Tunggu, saya mau tahu kenapa Tuan Muda ini harus berlutut disini, sedangkan kita makan di meja." Tanya JOhn.
"OH,,,, dia bukan siapa siapa? dia cuma mantu tidak berguna yang dibiayai hidup oleh istrinya jadi sekarang dia numpang tinggal disini dengan menuruti semua perintah kami, kalau tidak , ya seperti tadi di rotan."
"saya suruh dia berlutut, karena kalian datang berdua sedangkan bangku yang tersedia cuma satu, jadi ya, dia yang harus berlutut."
"Kami tidak akan lama dan kami tidak akan makan hidangan kalian, saya datang cuma menemani Tuan Derrick, silahkan tuan derrick , lebih cepat lebih baik."
"Ibu bapak saya datang untuk melamar anak ibu, Elisabet untuk jadi mantu perempuan saya pada hari minggu, pas ulang tahun nya, jadi ulang tahunnya tidak perlu di rayain lagi. saya permisi, ibu boleh mengundang se banyak banyaknya," sesudah berkata Derrick permisi sambil merasakan punggungnya merinding.
"Hore, ibu ayah akhirnya saya menikah dengan orang kaya , hidup ku akan bahagia, jangan takut bu, ayah, saya bisa belikan lagi barang barang mewah untuk kalian."
"Bagaimana Markus, apakah dia bisa pulang, hai pecundang besok kamu ke smalltown untuk mengajak Markus pulang merayakan pesta pernikahan Elisabet. dengar tidak kau pecundang?"Bentak Amanda.
"iya, bu, saya akan kesana menjemputnya." kata Hendrik sambil makan.
Begitu John dan Derrick pulang, Hendrik disuruh duduk makan bersama.
Keesokan harinya, Hendrik menyuruh Bobby menjemputnya , Bersama deengan hans mereka ke smalltown.
Pemimpin di smalltown kenal dengan Hans dan dulu pernah menjadi bawahan jendral pada kehidupan sebelum ini.
Mereka langsung ke barak latihan khusus, Markus di masukkan kedalam latihan khusus yang banyak kamar hukuman,
Sekarang Markus lagi di hukum karena tidak bisa tepat waktu.
"Berapa menit kamu telat tadi pagi.Prajurit'."
"Sepuluh menit."
"Terus , ucapkan itu sampai saya suruh berhenti, setiap selesai kamu ucapkan sepuluh menit, kamu harus cepat kemari untuk menerima cambukan sepuluh kali."
"Bukankah jika di suruh telanjang lebih bagus." kata Hendrik gurau.
"Hai, prajurit, kemari kamu."
Markus melihat Hendrik, seperti kebiasaan setiap melihat Hendrik . dia akan mengucapkan:" pecundang, untuk apa kamu kemari."
Baru selesai berkata bibirnya dipukul oleh Hans, dihentikan oleh Hendrik.
"Pukul boleh tapi jangan terlihat oleh ibu ayahnya, saya datang ingin menjemputmu untuk hadir ditempat pesta pernikahan Elisabet dengan Darren yang saya rencanakan."
"Apa maksudmu yang direncanakan.?"
"Kamu akan tahu sebentar lagi."
Perintah kanlah prajurit itu telanjang.
Markus di perintahkan melaksanakan perintah,
"Berlutut" kata Hendrik.
Tentu saja Markus tidak mau, siapa yang mau di perintah pecundang,tapi jika dia tidak mau cambuk menderanya, akhirnya markus berlutut.
"Bobby, rotan yang saya pesan , kamu bawa."
Dengan memegang sebuah rotan, Hendrik menghampiri markus.
"Bobby, bukakan sepatu botnya, angkat kaki kanan nya, suruh dia tidur telentang. kalian injak lengan nya agak dia tidak dapat bangun."
Diayunkannya rotan itu sebanyak lima kali di masing masing kaki, setelah itu Markus di suruh lari mengelilingi ruangan hukuman sambil berkata sepuluh menit dan terima cambukan. semua itu dilakukan sampai menjelang malam, tanpa makan hari ini. lalu Markus di masuki kamar pribadi yang kosong tanpa satu macam barang pun.
Keesokan harinya, masih dalam keadaan tanpa baju, Markus dikeluarkan dari kamar pribadi dan dimasukan kedalam ruangan hukuman lagi yang tidak beratap, Baju markus disuruh di taruh di pojokan didepan pintu kamarnya biar kering dantidak terkena basah, lalu Markus di suruh keliling lapangan lagi dari subuh sebelum matahari terbit, tapi sekarang lagi hujan lebat, Markus harus lari keliling ruangan sambil mengatakan sepuluh menit, sampai hujan berhenti atau matahari terbit di tepat ubun ubun nya.
" Mau berapa hari kalian menghukum dia seperti ini."
"OOh , ini hukuman tambahan atas permintaan Tuan Hans, karena Tuan Hans memintakan cuti untuk dia , untuk hari minggu pesta pernikahan kakaknya."
"Dan sudah dapat ijin, dia akan di antar ke pesta pernikahan dengan borgol di pasang ditangan dibawah baju panjangnya dan di pergelangan kakinya akan dipadang besi yang ada chip nya, jadi dia tidak dapat melarikan diri."
"Berhenti.berdiri menghadap kelapangan."
Markus membalikkan badannya, dan cambuk mendera badan.
"Ingat kamu tidak boleh jatuh dan tidak boleh berhenti, lari yang cepat tanpa berhenti."
"Kalau kau melakukan itu, kamu akan disuruh berhenti dan akan dicambuk."
Ketika tengah hari, hujan berhenti dan markus disuruh istirahat dengan berdiri dan di beri makan tapi dengan sengaja ditepak oleh Hendrik.
"Makanlah nasi yang di tempat kotak yang tumpah, kamu laparkan. Jika masih lapar makan saja nasi yang di lantai, "
"Biarkan dia disini sampai sore, anggap saja kita memberikan dia istirahat, masukkan semua bajunya ke kamar dan konci kamarnya, biarkan dia seperti itu, jika ada temannya yang juga sedang cuti dan ada disini suruh satu persatu datang mengunjunginya dan dia harus berdiri di tengah menghadap kemari dalam posisi tangan di atas kepala dan di borgol."
"saya mau pulang sekarang, besok kalian antar dia ketempat pesta."
"Berikan hukumannya seperti hari ini sampai besok, ingat tanpa baju."
Hendrik mendatangi Markus dan membisikinya:" Sekarang kamu tahu bertapa berkuasanya saya, saya dapat menyuruh mereka menghukummu seperti apapun, kamu harus membayar perlakuanmu kepada saya selama tiga tahun dan kamu juga akan mengalami perilaku itu selama tiga tahun berlipat ganda. Ingat kamu pernah membuat saya membuka baju didepan teman laki laki mu, sekarang rasakan seperti apa. jika ada yang tertarik pada badanmu, saya akan mengijinkan untuk melakukannya, saya mau lihat apakah kamu bisa berontak. tapi awas kalau kamu membocorkan saya siapa, siap siap kamu akan menghilang dari keluargamu dan menjadi seorang pengemis yang tidak dapat dikenali lagi dengan lidah yang tidak utuh lagi. Camkan!"
Camkan! Terngiang perkataan Hendrik di telinga nya bagaikan bom yang sewaktu waktu akan meledak. Siapakah Hendrik itu? Mengapa dia sekarang sangat berkuasa? dia bilang akan membalas dendam? apakah dia juga akan membalas dendam pada kedua kakak saya? Oh tidak, kalau pada kak Elisa tidak mungkin, Hendrik begitu sayang kakak, apakah pernikahan ini juga Hendrik yang rencana kan? Saya harus membatalkan pesta pernikahan ini? Sayang Markus datang terlambat, pesta pernikahan sudah mulai, akta perkawinan sudah di tanda tangani dengan tambahan syarat, tidak boleh bercerai sampai kapanpun selain kematian untuk kedua pihak. Amanda tertawa terbahak bahak dengan senang nya, itu artinya dia akan selalu mendapat mantu kaya. Begitu juga Elisabet, sangat senang sekali, itu artinya Darren akan selalu miliknya. Markus merinding begitu mendengar perjanjian nikah itu. Dia berjalan menghampiri meja orang tua dan melihat Hendrik hanya
Alex Setio. Bagaimana keadaan Alex di tempat pembuangan? Hari ini, Hendrik akan meninjau tempat pembuangan sampah yang besar di kotanya, yang telah di miliki oleh perusahaan Hendro n company. Sekarang tempat pembuangan ini di jaga ketat untuk menghukum manusia manusia yang pernah menghina Hendrik, salah satu nya, Alex. "Dimana Alex, hari ini tepat kebebasannya, saya mau lihat berubah jadi apa, pecundang itu?"kata Hendrik. Tempat pembuangan ini , begitu luas sehingga jika di taruh di ujung dekat tembok terakhir, mereka mau ke pintu depan harus melewati gundukan sampah yang bau busuk yang memiliki aroma khas sampah. Manusia yang tinggal disini sehari saja, bajunya akan berbau khas sampah, dicuci susah bersih, karena itu , jika keluar dari sini, harus ganti baju dan disiram dengan desinfektan dan disemprot cairan sabun berkali kali lalu disemprot dengan air bersih. Di tengah gundukan sampah itu ada bangunan tinggi berkaca yang ked
Elisabet.Bel berbunyi, Elisabet membukakan pintu dengan memakai baju mewah dan dia ada di rumah sendiri.Darren tinggal di paviliun sendiri bersama istri dan tanpa pelayan, di samping rumah utama.Melihat itu, Hendrik dengan marah menyuruh Hans menelpon Darren dan Derrick untuk datang ke paviliun Darren dan Elisabet di tarik masuk oleh Hans kedalam."Biarkan pintu dibuka, saya ingin melihat mereka datang, panggilkan Bobby suruh ajak anak buahnya lima satpam laki laki dan tiga satpam wanita." perintah Hendrik marah.Darren dan Derrick keluar dari rumah utama dengan ketakutan dan melihat pintu terbuka lebar, mereka secepatnya masuk ke dalam rumah, mendapati Elisabet mamakai baju mewah, tanpa berkata di pukulnya Elisabet, tapi tangannya di pegang oleh Hendrik."Kalian semua hari ini , harus membayar atas kejadian ini." Kata Hendrik dengan kejam nya.Bobby datang dengan anak buahnya."Lucuti baju mewahnya berikut pakaian dalamnya
"Ha ha ha, siapa kamu? Beraga menelfon Tuan Hans, ngaca dong, pria seperti itu, memakai baju butut, beli baju saja , tidak bisa, bisa bisanya kenal Tuan Hans, ngaca dong, ngga punya kaca ya, sini saya beliin." Kata satpam didepan pintu ter bahak bahak."Hai, Hery, kamu tertawain siapa?" tanya pegawai dari dalam keluar kedepan pintu, Amelia , nama sih indah, perawakan boleh juga, wajah cantik tapi kelakuannya di jamin minus."Nih, ada pecundang mencari Tuan Hans." Kata Hery lagi."Hai, satpam , kamu baru disini ya, tidak kenal Bobby?" tanya Hendrik lagi.Tanpa menjawab, satpam itu langsung menampar hendrik, yang dibiarkan oleh Hendrik, malah diberi senyum sinis olehh hendrik."MMM, mangsa baru lagi," batin Hendrik dengan senangnya.Ternyata terlahir sebagai oerang miskin mendadak kaya dan berkuasa, enak ya. bisa balas dendam semaunya. Boleh juga nih, kehidupan seperti ini diteruskan, tanpa ada yang tahu saya kaya, ingin lihat saya berapa bany
'Elisa, kita sekeluarga mendapat undangan ulang tahun Tuan Stefanus Nicken, si pecundang tidak usah ikut saja, suruh dia bersih bersih rumah." kata Amanda."Ibu, jika Hendrik tidak ikut, saya tidak pergi, kalian pergi berdua aja, sama Elisabet." kata Elisa."Tidak bisa, dia justru perlu kamu untuk mengundang Tuan Hans, dia mau ajukan lagi kerja sama untuk anaknya, Samuel Nicken.Hendrik cuma tersenyum mendengar percakapan mereka di dapur, yang sedang memasak untuk mereka sekeluarga, sejak tidak ada Markus dan Elisabet, pembullyan terhadap Hendrik berkurang.Jadi mereka sekarang agak damai di rumah dan rumah pun tidak terlalu berantakan, sehingga pekerjaan Hendrik di rumah pun agak berkurang.Akhirnya disepakati mereka berangkat dengan Elisabet dan atas saran "Darren" ,tentu saja dengan persetujuan Tuan Besar Hendrik. Mereka pergi dengan mobil yang muat untuk mereka berenam, Tentu saja mobil mewah dari perusahaan Hendro N Company.Dan s
Baru melangkahkan kakinya melewati pintu, Hendrik sudah dihadang oleh anaknya Stefanus Nicken, Samuel Nicken. "Hai, pengemis dari timbunan sampah, untuk apa kamu ikut masuk? Sana keluar, " katanya sambil menendang Hendrik. Sambil tersenyum, Hendrik berkata:" saya diijinkan masuk oleh ibu." "Siapa ibumu?, Tidak pantas kamu memanggil saya ibu, cuma supir Darren saja, kamu . Sudah macam macam. Sudah saya bilang, kamu jangan masuk, tapi maksa " kata Amanda marah. "Jika Hendrik tidak boleh masuk, saya tidak masuk, hayo Hendrik, kita pulang." Ajak Elisa. " Jangan begitu , Elisa. Ya, udah, pecundang ini boleh masuk tapi hanya berdiri di samping pintu, dia tidak boleh duduk di kursi untuk ikut makan. Dia tidak sebanding mencicipi makanan mahal ini." Kata Samuel lagi. "Bagaimana dengan saya, saya boleh duduk di sebelah Elisa, malam ini, Elisa akan bercerai dengan Hendrik dan akan menikah dengan saya setelah ayah saya datang da
Elisa diam saja dan bersama dengan Hendrik mengikuti Wilson bersaudara naik ke mobil dan yang mengantar mereka ke hotel Hendrieta suite room. Mereka tinggal beberapa hari di hotel dan ber senang senang merasakan pelayanan hotel mewah. Elisa pernah bertanya pada hendrik kenapa Wilson bersaudara baik terhadap hendrik. Dijawab oleh Hendrik, lebih baik menurut kemauan Wilson bersaudara daripada ditampar oleh mereka. Setelah beberpa hari di hotel mewah, Elisa tidak betah dan meminta pulang ke rumah orang tuanya. Dengan membawa oleh oleh masakan matang , Hendrik indian Elisa pulang ke rumah orang tuanya. Selama Elisa dan Hendrik tidak ada di rumah , sarapan pagi, makan siang
"Kalian tahu pisau apa ini." tanya Hendrik dengan tertarik.Dia merasa pisau ini adalah pisau sihir dan ada hubungannya dengan dia dan mengapa pisau ini bisa ada di pasar seni.Apa maksudnya semua itu?"Wilson bersaudara mengambil dan melihatnya, tapi kemudian dikembalikan, mereka ridak menemukan keanehan pada pisau ini.Kemudian Mei Ling memegangnya dan berkata: Hendrik, saya akan mengajarkan kamu sesuatu, tapi sebagai Hendrik bukan sebagai Jendral, karena saya tidak boleh dan tidak bisa mengajari Jendral. Saya mengajari kamu tapi kamu tidak perlu mengangkat guru, karena aura jendral begitu besar, saya tidak akan sanggup menjadi guru kamu, baik sebagai Hendrik atau sebagai Jendral."Baiklah, ajarkan saja saya teorinya dan setelah itu, kalian tinggalkan tempat ini dengan pintu yang terjaga dan jangan sampai ada yang masuk, sebelum saya keluar.""Jika sampai malam , saya belum keluar, kasih kabar ke Elisa, katakan kalian Wilson bersaudara men