Serangan api dahsyat Zhèngyì Tian Jun meluncur dengan kecepatan kilat menuju Huànyǐng dan Jìng Jūnlán Wángyé yang masih berpelukan. Mo Yan dan Yāo Yu bergegas melindungi mereka. Namun, kondisi tubuh yang terluka parah membuat gerakan mereka terlambat.Dalam hitungan detik, gelombang api akan menelan keduanya tanpa ampun.Huànyǐng mendorong Jìng Jūnlán Wángyé menjauh dengan kekuatan penuh, membuat sang pangeran mahkota terpental ke belakang. Bersamaan dengan itu, dia mengibaskan Bing Yang Shān untuk menciptakan perisai es yang tebal.Dentuman keras menggelegar ketika api bertemu es. Uap panas mengepul memenuhi udara, menciptakan kabut tebal yang mengaburkan pandangan. Huànyǐng terpental mundur beberapa langkah, darah segar mengalir dari sudut bibirnya."Zhèngyì Tian Jun!" Huànyǐng berteriak dengan suara yang penuh amarah. "Kau sungguh keterlaluan!"Mata ungunya berkilauan tajam, kemarahan yang telah sedikit mereda kembali berkobar hebat. M
Bing Yang Shān berputar ganas di tangan Huànyǐng, mengeluarkan pusaran energi es dan api yang saling bertarung dalam harmoni yang mematikan. Setiap kibasan kipas legendaris itu menciptakan gelombang dahsyat yang membuat udara bergetar hebat.Zhèngyì Tian Jun mundur selangkah, kedua tangannya terangkat membentuk segel kompleks. Energi api murni mengalir dari tubuhnya, menciptakan perisai berlapis yang mampu menahan serangan bertubi-tubi dari Heibing Hùfú. Meski demikian, keringat dingin mulai mengucur di pelipisnya."Sungguh menakjubkan," gumamnya sambil menatap tajam pemuda yang terus mengamuk di hadapannya. "Kekuatan Heibing Hùfú di tanganmu bahkan lebih mengerikan daripada yang pernah kulihat."Di kejauhan, Kaisar Yǔhàn perlahan bangkit dari reruntuhan tiang yang menimpanya. Pakaian kebesarannya compang-camping, darah mengalir dari sudut bibirnya. Mata tuanya menyapu Lan Guang Litang yang kini tinggal puing-puing dan mayat bergelimpangan."Bìxià
"Kau tidak apa-apa?"Sosok yang baru saja menahan serangan bunga api dengan pedangnya bertanya sambil menatap khawatir ke arah Huànyǐng. Kilatan cahaya dari pedang masih berpendar di udara, menciptakan perisai energi yang melindungi mereka dari serangan mematikan Zhèngyì Tian Jun."Yāo Yu!" Huànyǐng berseru dengan suara penuh kelegaan ketika mengenali gadis bermata tajam yang berdiri di hadapannya.Gadis cantik berusia dua puluh tiga tahun itu tersenyum tipis, meski air mata masih menggenang di pelupuk matanya. Tanpa ragu, dia langsung memeluk Huànyǐng dengan erat dan terisak pelan di bahunya. Tubuhnya bergetar menahan tangis yang sudah lama ditahan."Di mana Qingyu Xiōng?" tanya Huànyǐng dengan suara lirih, masih memeluk sahabatnya yang sudah seperti kakak sendiri itu."Dia bersama Mo Qianbei berusaha menyelamatkan A Ming," sahut Yāo Yu dengan nada sendu, suaranya bergetar menahan emosi.Mata ungu Huànyǐng membulat kaget. "Ming
Energi api dan es terus bergantian menyelimuti Lan Tian Gōng dengan intensitas yang semakin mengerikan. Huànyǐng bergerak bagaikan badai yang tidak terkendali, Bing Yang Shān di tangannya menciptakan pusaran kekuatan yang menghancurkan segala yang menghalangi jalannya. Ribuan kultivator yang semula percaya diri kini mulai kewalahan dan dilanda kepanikan.Jeritan kesakitan bergema di seluruh aula megah yang kini berubah menjadi medan perang yang menakutkan. Kultivator demi kultivator tumbang, ada yang membeku dalam es tebal, ada yang terbakar hingga hangus. Serpihan batu dan marmer beterbangan seperti hujan meteor, menambah kengerian suasana pertempuran."Zhèngyì Lǎoshī! Jika begini terus, kami semua akan mati!" lapor salah seorang murid dengan suara bergetar ketakutan.Zhèngyì Tian Jun menatap pertarungan dahsyat di depannya dengan ekspresi yang sulit dibaca. Kultivator berpengalaman itu mengerutkan kening, merasakan aura yang terpancar dari tubuh Huà
Kaisar Yǔhàn tertegun menyaksikan kerusakan yang ditimbulkan serangan Huànyǐng. Pilar-pilar marmer yang kokoh retak seperti ranting kering, lantai giok putih hancur berkeping-keping, dan ratusan kultivator terpampang tidak berdaya di seluruh aula. Debu dan serpihan batu beterbangan di udara, menciptakan kabut tipis yang menyelimuti medan pertempuran."Bing Yang Shān memang hebat, tetapi tidak mungkin satu serangan saja sedestruktif ini," gumam sang kaisar dalam hati, merasakan kegelisahan yang semakin mencengkeram dadanya.Dia perlahan bangkit dari singgasananya, mata tajamnya menatap sosok Huànyǐng yang berdiri tegak di tengah kehancuran. Energi empat elemen mulai berkumpul di sekitar tubuh Kaisar Yǔhàn—api, air, tanah, dan udara berputar membentuk spiral kekuatan yang mengerikan."Jiàn Yi Huànyǐng!" serunya dengan suara yang bergemuruh. "Kau akan merasakan akibat dari keangkuhanmu!"Dengan gerakan yang eksplosif, Kaisar Yǔhàn meluncurkan pukulan
Malam yang dingin menyelimuti Lan Tian Gōng ketika sosok berambut perak melayang turun dari langit gelap. Salju yang jatuh perlahan menari di sekitar tubuh Huànyǐng, menciptakan pemandangan yang indah tetapi menyeramkan. Mata ungunya bersinar tajam dalam kegelapan, memancarkan auranya yang dingin dan mencekam.Para Bìxiāo Tiěwēi yang berjaga di gerbang utama langsung panik ketika melihat sosok yang mereka kenal sebagai Mofa Shi mendarat dengan anggun di pelataran istana. Mereka saling bertukar pandang gugup sebelum akhirnya salah seorang di antara mereka berani berteriak."Itu Mofa Shi! Tangkap dia!"Suara perintah itu bergema di seluruh kompleks istana, membuat para prajurit dan kultivator berlarian dari berbagai arah untuk mengepung Huànyǐng. Namun pemuda berambut perak itu sama sekali tidak bergerak. Dia hanya berdiri diam, matanya menatap lurus ke arah menara tertinggi Lan Tian Gōng.Di sana, di puncak menara yang menjulang