Share

Bab 3

Penulis: Anies
last update Terakhir Diperbarui: 2022-04-16 03:08:50

" Nomer dua Pangeran Armand seorang pangeran yang tenang, lembut namun supel dan suka membaca, wawasannya luas, sangat menyukai ilmu pengetahuan. Nomer tiga adalah Pangeran Owen, sifatnya ceria, sedikit kekanak-kanakan dan mudah bergaul, tidak sombong," lanjutnya.

" Lady Sonia sangat disayang oleh ketiga kakaknya. Memang sedikit manja dan suka menyulitkan kakak kakaknya," Dorothy menjelaskan secara detail.

" Dari ketiga Pangeran itu, yang menjadi masalah adalah Pangeran Hector. Dia membencimu," kata Dorothy meneruskan ceritanya.

" Apa...??!! " Seru Katy

" Kenapa dia membenciku, apa yang sudah aku lakukan, apakah aku pernah menyinggungnya, " Katy benar benar tidak menduga kalau Pangeran Hector membencinya.

Dorothy tidak berani melanjutkan ceritanya, takut ada yang mata mata pangeran Hector yang mendengar, bisa hilang kepalanya.

" Kita pulang, nanti malam aku harus menari, giliran pertama jadi aku harus menyiapkan diriku, jangan sampai mengecewakan tamu," Dorothy menyeret Katy pulang.

Sesampai digedung, hari sudah sore. Gedung ini mirip gedung opera tapi lebih kecil dan muat hanya 100 penonton. Dorothy bersiap siap untuk tampil malam ini, menghibur tamu dengan tariannya dipanggung.

Sejujurnya Katy tidak mengerti tarian apa yang disuguhkan disana.

Katy masih belum diperbolehkan menari dipanggung mungkin dua tiga hari lagi baru boleh tampil. Waktu dua hari cukup bagi Katy untuk melihat dan menjajaki dunia baru yang akan dijalaninya.

Tamu tamu mulai berdatangan, mereka semua laki laki tidak ada yang perempuan, dilihat dari penampilannya mereka adalah bangsawan, saudagar kaya raya dan anggota kerajaan.

Tempat duduknyapun diatur sesuai dengan strata sosial masyarakat, keluarga atau anggota kerajaan seperti Pangeran, Perdana menteri, Panglima dan lainnya mendapat tempat duduk baris depan sedangkan bangsawan dibarisan tengah dan yang terakhir untuk saudagar kaya.

Katy melihat mereka dari depan kamarnya yang berada dilantai dua. Dari atas dia bisa mengetahui seperti apa pengunjung yang datang, hanya sayang dia tidak mengenal satupun tamu disana mungkin pemilik tubuh asli yang bisa.

Hanya satu yang dia kenal pria yang diikuti oleh pengawal sekaligus orang kepercayaannya yang masuk dari pintu depan dan orang disana membungkuk memberi hormat.

Prince Hector, pria berperawakan tinggi dengan tampang maskulin, rambut hitam kecoklatan dan mata hitam gelap namun tatapannya seperti mata pemburu, tajam dan menggetarkan lawan. Pria ini jarang tersenyum, lebih banyak menarik salah satu sudut bibirnya saja. Setiap melangkah menunjukkan kearoganan dirinya.

Dia menuju kursi yang sudah disediakan diarea depan. Jarak antara kursi penonton dengan panggung kurang lebih 1 meter. Lampu disekitar sudah mulai dipadamkan, hanya sebuah lampu yang menyorot ketengah panggung.

Musik sudah mulai diputar. Dorothy naik keatas panggung dengan memakai kostum merah menjuntai namun mempunyai belahan panjang sampai pangkal paha. Dia memulai tarian dengan gerakan yang gemulai menyesuaikan dengan musik.

Saat dia mengangkat kakinya keatas, terlihat bagian pahanya yang jenjang putih mulus, membuat mata lelaki yang memandang menahan nafas. Katy yang melihat Dorothy menari dibuat kagum olehnya.

Tangan dan kakinya begitu lincah membuat gerakan tarian terlihat indah dan berakhir dengan tepuk tangan meriah dari penonton.

Pria yang dipanggil Prince Hector tetap diam tanpa memberi reaksi apapun. Dia hanya mereguk minuman yang disuguhkan oleh pelayan. Katy merasakan ada sesuatu yang ganjil dengan pria ini. Penonton yang lain begitu antusias melihat Dorothy menari tetapi pria ini hanya diam, sekali kali dia menyipitkan matanya kepanggung.

Penari kedua mulai tampil, bukan menari solo namun berpasangan sesama penari wanita. Lagi lagi tepuk tangan bergema. Katy masih tetap menikmati tarian yang disuguhkan dari atas.

Tak disangka matanya bertabrakan dengan mata Prince Hector yang sedang melihat keatas. Sejenak mereka bertatapan. Katy langsung membuang pandangan kearah lain. Sekilas senyum sinis menghias dibibir pria itu.

Katy tidak lagi menonton tarian selanjutnya, dia memilih masuk kedalam kamar. Lebih baik dia beristirahat, tubuhnya agak letih setelah seharian berjalan jalan dengan Dorothy tadi siang. Matanya mulai terasa berat dan dia tertidur tanpa berganti pakaian.

Tepat tengah malam Katy terbangun, sayup-sayup terdengar suara wanita merintih seperti kesakitan. Instingnya sebagai mata-mata mulai bekerja. Dia memiliki pendengaran yang tajam, sepertinya suara itu berasal dari lantai 3. Pelan dia membuka pintu kamar dan berjalan keluar.

Dia melongok kebawah, sudah sepi tapi masih ada beberapa pengunjung yang meneruskan obrolan sambil minum.

Kathy berjalan mengikuti asal suara. Dia melangkahkan kakinya kelantai 3. Disana berjejer kamar kamar yang lampunya masih menyala. Terdengar suara manja wanita dan pria dari deretan kamar-kamar dilantai 3.

Ada suara desahan yang makin lama makin jelas. Arah suara berasal dari kamar yang agak masuk kedalam. Katy berjalan mengendap endap supaya tidak ada yang tahu.

Ada satu kamar dipojok bangunan yang berbeda dari kamar lainnya. Tampak lebih besar dan bernuansa agak suram. Penerangan didalam dibuat redup. Perlahan Katy mendekat dan dengan berjinjit dia merapatkan telinganya dipintu kamar.

Terdengar rintihan dari wanita didalam kamar. Dengan penasaran Katy mencoba mengintip melalui lubang pintu. Kamar ini tidak terkunci. Katy bisa melihat kedalam kamar meskipun dengan luas pandangan terbatas.

Didalam kamar terlihat seorang wanita yang mengenakan baju tipis pendek menerawang hingga bisa dilihat dengan jelas lekuk tubuhnya. Tangannya terikat keatas dan seorang pria yang memegang cambuk kain melecut punggungnya. Cambuk seperti itu sebenarnya hanya mainan saja, tidak menyebabkan luka hanya sedikit rasa sakit.

Katy menutup mulut rapat-rapat melihat adegan tersebut lalu pria yang memegang cambuk ini mengelus tubuh wanita dengan tangannya, memberi rangsangan pada titik-titik dimana membuat tubuhnya menggelinjang dan menginginkan lebih jauh dari sekedar sentuhan.

Tiba-tiba mata pria itu melirik kearah pintu seolah dia tahu ada orang yang mengintip.

Rintihan kembali keluar dari bibir siwanita. Bibir pria itu menggigit daun telinga wanita sambil tangan pria naik keatas membebaskan tali yang mengikat tangannya.

Katy yang masih mengintip dari lubang pintu berpikir, siapa wanita dan pria yang ada didalam kamar tersebut. Saat dia penasaran ingin mengetahui sepasang manusia yang asyik bercinta, tiba-tiba sebuah bayangan hitam melesat seperti angin, berlari melompati anak tangga dengan kecepatan yang mengagumkan dan menghilang dibalik ceruk pilar panggung.

Kejadian yang cepat membuatnya kaget, hingga tubuhnya terdorong kepintu dan pintu itu terbuka. Katy jatuh dengan wajah tersuruk kelantai.

Tentu saja aksinya menghentikan adegan dua makhluk sedang bercinta dan wanita itu terpekik sambil tangannya menutupi dada sedangkan sang pria hanya melotot marah tanpa berusaha menutupi tubuhnya yang setengah telanjang.

Katy mendongak dengan mata membelalak ngeri kearah kedua pasangan tersebut dan pria itu adalah Hector yang memandang tajam kedirinya dengan kebencian terpancar dari matanya. Secepat kilat Katy bangun sambil minta maaf, lari terbirit birit kembali kekamar. Hampir saja kakinya tergelincir saat turun dari tangga kelantai 2.

Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi

Bab terbaru

  • Penari Kesayangan Putra Mahkota   Bab 124

    Bab 124Salah seorang dari mereka berdiri dan mendekati Katy saat menari. Pinggang Katy diraihnya," Bagaimana kalau kita menari barsama manis. Aku tidak tahan untuk membiarkan dirimu menari sendiri,"Seketika tubuh Katy merapat kedalam pelukan pria yang menarik pinggangnya. Pria ini tidak lebih muda usianya dari Hector. Matanya sedikit nakal dan seringai bibirnya menandakan bahwa dia sering menggoda dan berkencan dengan gadis-gadis Ruby Light.Pengalaman menjadi penghuni di Palais Royal mengajarkan jangan menolak tamu yang ingin ditemani meskipun rata-rata mereka menginginkan lebih dari sekedar teman minum atau hanya mengobrol. Kalau terpaksa menolak harus dengan cara sehalus mungkin yang tidak menimbulkan tamu tersinggung.Perbedaannya adalah di Ruby Light tamu yang datang kemari adalah punya kedekatan dengan raja atau orang dalam istana yang punya hubungan bisnis bukan tamu umum sehingga permintaan mereka tudak bisa ditolak.Katy meladeni pria yang ingin berdansa dengannya. Pria itu

  • Penari Kesayangan Putra Mahkota   Bab 123

    Pagi hari Katy bangun dalam keadaan seluruh tubuhnya pegal-pegal. Semalam dia menari dan menemani Raja Igor dengan tamu bisnisnya termasuk didalamnya ada Prince Hector yang menyamar sebagai pedagang bernama Costav.Berkali-kali Katy menuangkan minuman kepada para tamu dengan diikuti oleh gadis-gadis Madam Ruby. Para gadis bersikap manja terhadap tamu dan memang hal seperti itu biasa terjadi dirumah hiburan tujuannya untuk mendapatkan tip lebih.Sudah hampir 1 minggu Katy belum bisa mendapatkan info apapun mengenai pergerakan Raja Igor. Informasi itu benar-benar tidak mudah didapatkan dan sepertinya orang-orang dalam rumah hiburan juga tidak berani menceritakan apapun tentang Raja Igor beserta bawahannya.Menteri-menteri Raja Igor juga tidak mudah didekati. Kalau toh Katy menemani mereka saat minum tidak ada satupun yang membicarakan pekerjaan.Katy harus memutar otak bagaimana caranya agar dia bisa mendapatkan bocoran dalam istana.Timbul idenya untuk mendekati Madam Ruby. Dia adala

  • Penari Kesayangan Putra Mahkota   Bab 122

    Melihat tampilan Katy sekilas memang ada benarnya tapi itu belum membuktikan apa-apa. Banyak wanita cantik dan pilihan disini tapi bagi Raja Igor kalau belum melihatnya secara jelas bagaimana lekuk tubuhnya ditempat tidur bagi dirinya itu bohong.Mata Katy yang bening mengamati dengan cermat dari atas cadar yang menutupi sebagian wajahnya Katy bisa melihat wajah-wajah bengis haus wanita. Timbul rasa jijik namun ditahan. Perutnya seakan meledak melihat satu persatu pria-pria kaki tangan Raja Igor dihadapannya."Kemarilah Nona. Tuan-tuan yang mulia perkenalkan ini adalah Nona Gema. Dia anggota baru disini dan siap menghibur Tuan-tuan. Saya yakin Nona Gema akan membuat rumah hiburan ini lebih hidup dan meriah. Selain cantik dia juga pandai menari," Suara Madam Rubi begitu bersemangat dan renyah. Terbayang tip-tip besar yang akan diberikan oleh pejabat istana kepadanya.Tapi yang akan mencicipi lebih dulu tentu saja adalah Raja Igor. Dia adalah orang yang akan mencoba apakah pantas wanit

  • Penari Kesayangan Putra Mahkota   Bab 121

    Gadis itu menyembah kepada Raja Igor namun pria itu menggoyangkan sedikit kepala memberi tanda kepada pengawalnya untuk membawa gadis itu keluar.Pengawal menyeretnya dengan kasar dan lolongan gadis tersebut tidak berarti apa-apa dan seperti biasanya nasib mereka tidak diketahui kelanjutannya.Madam Rubi datang tergopoh-gopoh dan memohon ampun karena anak buahnya tidak mampu memuaskan Raja Igor padahal Raja adalah pemilik Ruby Light yang sebenarnya.Madam Rubi hanya sebagai orang yang ditunjuk Raja Igor untuk mengelola rumah hiburan sekaligus mencari gadis-gadis muda pengisi rumah hiburan Raja."Ampun Tuan, hamba tidak tahu kalau gadis itu mencoba melarikan diri. Dia memang masih baru tapi dia sangat penurut," Madam Rubi mencoba menjelaskan."Aku tidak perduli dia penurut atau tidak yang jelas dia mencoba untuk kabur dan tidak ada ampun bagi yang coba-coba kabur dari sini," Kata Raja Igor dengan suara dalam."Hamba mengerti Tuanku dan ini adalah kesalahan hamba karena tidak mendidik d

  • Penari Kesayangan Putra Mahkota   Bab 120

    Wajah Katy terlihat polos dan lugu seperti gadis yang belum pernah keluar dari desa. Rambutnya yang panjang dikuncir menjadi 2. Prince Hector benar-benar terpesona dengan penyamaran Katy yang jauh dari ekspektasinya. Siapa sangka bahwa dibalik keluguannya dia adalah seorang agent handal dikehidupan sebelumnya.Katy melirik Hector dengan ekor matanya. Dia agak geli dan timbul keisengannya untuk menggoda. Dia berjalan berjinjit dan melenggak lenggokan panggulnya menghampiri Hector yang masih terpana dan dengan genit Katy memasukkan sedikit ujung jari telunjuknya kedalam mulutnya yang setengah basah.Tobias dan Wade dengan cepat membalikkan tubuh mereka agar tidak melihat adegan yang menggoda hasrat pria. Akan halnya Hector dia menelan ludahnya dan kakinya bergerak maju tidak sabar diikuti dengan tangannya yang ingin meraih tubuh Katy.Katy melakukan gerakan berputar untuk menghindari tangan Hector sehingga dia hanya menangkap udara kosong. Mengetahui hal itu Hectorpun tidak mau kalah d

  • Penari Kesayangan Putra Mahkota   Bab 119

    Mulut Ned yang sudah sebagian membuka langsung menutup lagi. Jangan sampai dia mengusik macan tidur kalau tidak ingin kehilangan pekerjaan. Meskipun Ned asisten pribadi Katy tapi Prince Hector bisa setiap saat mencampuri urusan Palais Royal jika memang diperlukan."Salam Pangeran," Ned memberi hormat dengan membungkukan badannya setelah itu dengan cepat dia mengambil langkah seribu sebelum terjadi apa-apa dengan nasibnya.Dorothy mengangkat alisnya kearah Katy dan bergumam," Rupanya dia tidak tahan berpisah darimu setelah selesai berurusan dengan tunangannya. Gatal rasanya kalau dia tidak mengganggumu,"Katy berusaha menahan tawanya dengan cara mengatupkan bibirnya rapat-rapat tapi bahunya sedikit bergoyang dan gerakan ini rupanya ditangkap oleh Prince Hector dan dia memicingkan matanya."Salam Pangeran. Anda terlihat segar hari ini. Sepertinya perasaan Tuan dalam keadaan stabil," Dorothy menyapa Prince Hector dengan senyum yang teramat manis.Prince Hector menatap tajam kearah Doroth

Bab Lainnya
Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status