Share

Bab 5. Masa Hukuman

Dua minggu, adalah masa hukumannya. Jujur saja Wu Shi ingin protes tapi ia tak berdaya. Sekalipun tingkat kedua menara meliriknya, ini akan sama saja karena dirinya telah melanggar hukuman meski masih dicap sebagai murid baru di Perguruan ini.

"Ha, ya ampun. Apanya yang satu minggu, ini bahkan lebih dari 10 hari. Ini keterlaluan," ucapnya protes namun hanya didengar oleh Hao Yun saja.

"Sudahlah, mengeluh tidak akan ada yang berubah. Duduk saja sampa waktu hukuman selesai," sahut Hao Yun sembari melakukan sesuatu.

"Kau ini seperti tidak punya agenda lain saja. Tapi, apa yang kau lakukan sejak tadi?" tanya Wu Shi penasaran.

Hao Yun tampak seperti memukuli sesuatu dengan suatu benda di tangannya. Terlihat menumbuk dan mengaduk secara bergantian. Baunya sedikit menyengat, entah apa yang ia coba buat namun Wu Shi merasa bau ini pernah ia ketahui sebelumnya.

"Bau itu, mirip sekali dengan bau yang kucium di tubuh Wang Ji. Sebenarnya apa itu?"

"Oh, ini? Racun," jawab Hao Yun dengan mudah.

Sontak saja Wu Shi terkejut, ia terdiam sejenak sembari memikirkan sesuatu dalam benaknya.

"Racun, jangan-jangan kau membuat racun yang hampir membuatku cacat?"

"Apa maksudmu?" tanya Hao Yun tak mengerti.

"Racun ini, baunya mirip yang ada di Wang Ji. Meskipun aku tak tahu apakah bau racunnya memang begitu," jelas Wu Shi.

"Aku memang membuat racun yang ini akan membuat seseorang cacat. Hanya saja efeknya terlalu lambat. Sekitar beberapa tahun baru akan terasa dan orang itu takkan sadar mengalami keracunan," ungkap Hao Yun.

"Kau menjualnya atau untuk sendiri?"

"Baru-baru ini aku diminta membuat racun ini. Mungkin sekitar satu bulan atau beberapa minggu yang lalu. Kenapa?"

"Seseorang mencoba membutku cacat dengn racun ini. Bau racun yang khas ini mirip dengan apa yang kucium di sekitar tubuhnya. Wang Ji, dialah orangnya."

"Maaf, orang yang membeli racunku tidak memberitahukan identitasnya. Tapi aku hanya menjual, jangan salahkan aku."

"Tetap saja! Kau mungkin hanya menjualnya tapi kau tetaplah pembuat racun itu! Kau sinting ya?! Mau membuat cacat itu sama saja mengakhiri hidupku sebagai ahli bela diri taichi!" pekik Wu Shi, ia menarik kerah pakaian Hao Yun dengan marah.

"Aku mengerti. Tapi ini pekerjaanku di luar sebagai murid perguruan."

"Hao Yun, kau ini ...,"

"Tunggu sebentar! Kalau kau sudah diracuni dengan racun itu, lalu kenapa kau bisa bergerak saat ini?"

"Eh?"

Sudah lebih 3 minggu, sejak Wu Shi diracuni lalu dibuang ke laut oleh Wang Ji sampai terdampar. Seharusnya efek dari racun sudah mulai terasa lebih berat di tubuhnya, itulah yang seharusnya terjadi. Hao Yun bertanya lantaran Wu Shi terlihat baik-baik saja bahkan masih bisa bertarung.

"Itu ....kenapa kau menanyakan itu?"

"Itu racunku. Wajar aku tanya, dan bagaimana efeknya? Apa yang kau rasakan saat ini?" Hao Yun kembali bertanya.

Wu Shi melepaskan cengkramannya lalu berkata, "Saat aku sadar telah diracuni, tubuhku terasa merinding dan jari-jemariku sulit digerakkan."

"Lalu bagaimana bisa setelah beberapa hari kau baik-baik saja?"

"Aku tidak akan beritahu. Ayahku memang pedagang obat, tapi dia tidak tahu aku kena racun," ujar Wu Shi.

"Itu aneh, apakah racunnya tidak berfungsi? Seharusnya itu berfungsi. Paling tidak, setelah tiga mingguan kau akan sulit menggerakkan kedua kaki. Staminamu akan berkurang drastis."

Kenyataannya itulah yang terjadi di masa sebelumnya. Wu Shi tidak menjawab sebab dirinya bingung harus menjawab apa dan bagaimana, terlebih pembuat racun itu sekarang ada di hadapannya.

Tentu saja Wu Shi sangat marah, tapi orang yang berniat membuatnya cacat bukanlah Hao Yun melainkan Wang Ji.

"Tak kusangka bahwa kau lah yang membuat racun itu. Pekerjaanmu mengerikan sebagai murid ahli bela diri," cetus Wu Shi.

Srat!

Tiba-tiba saja Hao Yun menyayat lengan Wu Shi dengan pisau kecil.

"Hei, apa yang kau lakukan?!" pekik Wu Shi. Sebelumnya ia sudah tenang tapi sekarang tidak lagi.

"Kau bilang kau hanya merasakan efek itu, setelahnya tidak. Lalu jika dilihat saat ini kau terlihat baik-baik saja. Itu artinya kau tidak mempan pada racunku," ujar Hao Yun.

"Lalu apa maksudmu melukaiku?" tanyanya geram.

"Aku mengambil darahmu untuk kujadikan uji coba. Aku penasaran racun apa yang mempan untukmu," tuturnya selagi menyeringai.

"Ternyata benar, kau sinting!"

Hao Yun itu sangat misterius, itulah kesan pertama Wu Shi kepadanya. Karena itu juga, di masa sebelumnya Wu Shi tidak mencoba akrab dengan Hao Yun. Namun sekarang berbeda drastis, ia dengannya saling berbincang dan mengetahui fakta tentang asal racun tersebut.

Perlu diketahui saja, sifat asli Hao Yun tidaklah semisterius yang pernah Wu Shi ketahui. Sebab inilah sifat aslinya, di mana ia merasa girang ketika ada hal yang menarik. Orang yang suka mencoba hal baru, orang yang sadis dan tidak waras.

"Bisa-bisanya orang ini....,"

"Wu Shi, coba minum ini."

Dan betapa bodohnya Wu Shi yang langsung meminum apa yang dipinta Hao Yun itu. Tepat setelah ia menenggak suatu minuman itu, Wu Shi baru sadar apa yang barusan ia minum tadi.

"Huwekk! Busuk sekali! Dadaku terasa terbakar, jangan bilang ini—!" pekiknya, ia tak lagi melanjutkan kalimat karena rasa sakit di dalam tubuh.

"Ya, racun." Hao Yun menjawab santai sambil tersenyum. Orang ini memang tidak waras.

"Bisa-bisanya kau menggunakan racun pada teman sekamarmu. Hao Yun, berikan penawarnya!" teriak Wu Shi.

"Iya, aku tahu. Ini aku berikan padamu."

Sesaat sebelum Hao Yun memberikannya, Wu Shi tidak mengalami rasa sakit lagi. Hao Yun tahu betul kondisi seseorang yang diracuni dan tidak itu jelas berbeda. Namun akan tetapi, Wu Shi yang sedang diracuni justru terlihat seperti orang sehat.

"Sepertinya penawar itu tidak kau butuhkan," kata Hao Yun sembari membawa kembali penawarnya.

Wu Shi pun terdiam, ia tak bisa menjawab lantaran ia juga kebingungan dengan kondisi tubuh yang abnormal ini.

"Aku tidak merasa sakit lagi."

"Tubuhmu sepertinya kebal terhadap racun. Aku jadi semakin penasaran racun apa yang akan mempan untukmu."

"Memangnya kau menggunakan racun apa? Dadaku sempat terasa terbakar tadi," tanya Wu Shi penasaran.

"Ini racun dari hewan berkaki empat dan berbuntut tajam. Sengatnya akan membuatmu mati seketika. Aku sama sekali tidak mengolah racun dari hewan itu, sehingga efeknya akan sangat fatal."

Hao Yun menyodorkan sebuah tempat berisikan racun tersebut. Berwarna ungu gelap dan berbau sedikit tapi tidak menyebar.

"Ini racunnya. Jika aku tidak menggunakan sarung tangan, maka aku akan mati."

"Ah, aku kehabisan kata-kata. Kalau aku tidak kebal maka kau pasti akan dikurung," ucap Wu Shi pasrah terhadap keadaan.

Hao Yun melirik sinis padanya, melihat Wu Shi yang begitu dibodohi ia merasa memanfaatkannya aka menguntungkan. Setelah beberapa detik ia menatap beberapa tanaman yang bisa diracik menjadi racun di dalam genggamannya, Hao Yun memejamkan mata.

"Hei!" panggil Hao Yun dengan sedikit berteriak.

Wu Shi yang sibuk mengoceh sendiri itu akhirnya menoleh dan bertanya padanya.

"Ada apa?"

"Jangan pernah percaya siapa pun, termasuk aku," ungkap pria itu tiba-tiba. Ia mengurungkan niat jahatnya dalam sekejap saat melihat wajah konyol Wu Shi.

Mungkin Hao Yun berpikir, tidak menguntungkan jika mengusik orang yang tidak bisa apa-apa.

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status