Share

Dendam Lama

“Cepat keluar, Abimana!” salah satu dari belasan orang itu berteriak. Sepertinya itu adalah pemimpin pasukan. Rambutnya gondrong, tangannya membawa parang panjang, berkilauan diterpa sinar matahari. Tubuhnya gempal, tegap berdiri.

“Sepertinya dia terlalu pengecut, Kawan! Maka, mari kita masuk ke dalam dengan jalan pintas!” kata orang itu kepada kawan-kawannya, tapi dengan suara yang keras Danu mendengarnya.

“Sialan! Tetap saja manusia bangsat itu menjadi pengecut!” Salah satu dari mereka menimpali.

“Sekarang kita akhiri hidup manusia tua bangka itu!” salah satunya lagi menimpali.

Belasan orang itu segera merangsek maju dengan parang teracung. Danu berusaha menghadang mereka. Entah bahaya apa yang akan Danu terima. Bagi Danu pertempuran adalah sebuah hal yang sudah biasa.

“Hai, kau tidak usah mencampuri urusan kami,” kata sang pemimpin, matanya mendelik, marah dengan tingkah Danu.

“Apa hak kalian sehingga bebas berkeliaran di rumah ini?

Azka Taslimi

Hai, teman-teman! Bagaimana dengan kisah Danu, apakah menarik? Komen, dong! Jangan lupa Vote dan berikan bintang lima, yah, agar aku lebih semangat lagi nulisnya. Oke, terima kasih. Apakah menurut kalian ibu Diana bisa selamat dari parang anak buah Hussa?

| 1
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (2)
goodnovel comment avatar
Kartaputrawangsa
Jngn mahal2 koinnya
goodnovel comment avatar
Snack Video
Alurnya semakin menjadi jadi. aku suka dengan ceritanya
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status