Share

04. Melarikan Diri

"BERHENTI!!!"

Sebuah teriakan yang menggelagar menghentikan pukulan Liu Feng yang hanya berjarak seinci di atas kepala Shian Long. Bahkan Shian Long juga merasakan hawa yang kuat dari desiran angin yang timbul dari telapak tangan Liu Feng.

"Master Tang Fei!" kata Liu Feng sambil menghaturkan hormat dengan membungkukan tubuhnya.

"Apa yang kamu lakukan, Liu Feng!" seru Biksu Tang Fei yang berteriak dengan tenaga dalam yang tinggi untuk menghentikan pukulannya sehingga tangannya kaku tidak bisa bergerak tertotok sejenak oleh kekuatan suara dari Biksu Tang Fei.

"Aku ..." Liu Feng tidak sanggup berkata-kata karena kepergok hendak menghabisi Shian Long.

"Apa salah Shian Long sehingga kamu merasa perlu untuk menghabisi nyawanya begitu saja? Apa kamu sudah lupa dengan ajaran di Biara Shaolin?" tanya Biksu Tang Fei.

"Maafkan aku, Master! Shian Long telah mempermalukanku di hadapan Putri Mahkota! Aku hanya sedikit memberi pelajaran pada dirinya!" elak Liu Feng.

"Begini yang kamu namakan sedikit? Kamu harus melaporkan perbuatanmu kepada kepala Biara Shaolin untuk menerima hukuman. Apapun perbuatan Shian Long padamu yang menurutmu sangat mempermalukanmu, tetap saja kamu tidak boleh melakukan kekerasan semacam ini! Kamu ini calon Biksu Shaolin, bahkan mungkin juga suatu saat kelak kamu akan memimpin Biara Shaolin ... seharusnya kamu memiliki hati yang welas asih!" ujar Biksu Tang Fei.

"Baik, Master!" jawab Liu Feng, walaupun hatinya masih tidak puas untuk menghajar Shian Long.

Sepeninggal Liu Feng, Biksu Tang Fei memeriksa keadaan Shian Long. "Kamu tidak apa-apa?" tanyanya.

Shian Long hanya tersenyum kepada Biksu Tang Fei. "Tidak apa-apa, Master! Terima kasih sudah membawaku dari hutan ke dalam Biara Shaolin ini!" 

"Jangan hiraukan Liu Feng! Dia itu kesayangan kepala Biara Shaolin! Aku juga tidak yakin kalau dia akan mendapatkan hukuman dari kepala Biara karena kepala Biara memang kurang menyukai kehadiranmu di sini, Shian Long! Jangan khawatir ... aku masih yakin kalau suatu saat kamu akan menjadi pendekar sejati!"

Biksu Tang Fei tidak menyadari kalau ucapan dari Shian Long ini adalah salam perpisahan darinya.

Shian Long yang tidak tahan terus menerus disiksa oleh Liu Feng beserta komplotannya ini akhirnya memutuskan untuk kabur dari Biara Shaolin yang terletak di atas pegunungan Tay Shan ini.

Jalan masuk menuju Biara Shaolin terhadang oleh hutan lebat yang terkadang bisa hidup untuk menyesatkan siapapun yang berusaha masuk ke Biara Shaolin. Hutan yang disebut Hutan Kematian karena bisa menyeret seseorang ke dalam kematian. 

Shian Long juga tahu tentang hutan yang sulit untuk ditembus ini, tapi siksaan yang dialaminya lebih berat dari sekedar kengerian terhadap hutan yang hidup ini.

"Aku harus berani! Kata Biksu Tang, aku tidak boleh cengeng kalau ingin menjadi pendekar hebat. Beliau masih percaya kalau suatu hari aku akan menjadi pendekar hebat."

Sayangnya Shian Long tidak mudah lolos dari pantauan Liu Feng dan komplotannya.

Shian Long tertangkap basah hendak pergi dari Biara Shaolin oleh Liu Feng. Benar apa kata Biksu Tang Fei kalau Liu Feng tidak akan pernah dihukum oleh kepala Biara Shaolin.

"Mau pergi kemana kau, Gembel?" tanya Liu Feng yang menghadangnya bersama beberapa Samanera yang menjadi anak buahnya.

"Kenapa kau terus menerus mengangguku, Liu Feng?" tanya Shian Long yang sudah tidak memanggil Liu Feng dengan sebutan suheng atau kakak seperguruan.

"Aku belum puas menghajarmu, gembel bus*k! Bisa-bisanya Biksu Tang Fei membelamu yang hanya anak tidak jelas dari hutan belantara!" sahut Liu Feng.

"Aku sudah lelah dengan kelakuan kalian! Aku akan pergi dari sini, jadi tidak ada lagi gembel yang mengganggu hidup kalian!" seru Shian Long.

"Tidak semudah itu keluar dari Biara Shaolin! Kamu harus minta izin sama kepala biara! Aku akan menghajarmu dan menyerahkanmu kepada kepala biara, dengan alasan kamu hendak melarikan diri!" kata Liu Feng sambil tertawa licik.

"Cuih! Tidak tahu malu! Beraninya dengan orang yang tidak berdaya! Kalau berani, hadapi para pendekar!" tantang Shian Long.

Bugh!

Plak!

Baru saja Shian Long berucap, beberapa pukulan dan tendangan mendarat di tubuhnya tanpa henti.

"Dasar sampah! Kau tidak berhak bicara ... apalagi menantangku!" ucap Liu Feng.

"Suheng ... kita apakan sampah penghianat ini?" tanya Samanera yang bertubuh agak gemuk.

"Siapa yang penghianat? Aku hanya ingin pergi dari tempat terkutuk ini! Aku tidak dihargai sama sekali di sini, jadi lebih baik aku kembali saja ke hutan!"

Tatapan tajam mata Shian Long sempat membuat Samanera gemuk ini ketakutan.

"Aku akan membiarkanmu pergi kalau kamu bisa menahan tiga pukulanku! Kalau kamu tidak bisa menahannya maka kamu akan menjadi pembantuku! Bagaimana menurutmu?" tanya Liu Feng.

Shian Long masih diam mendengar tawaran Liu Feng. Tidak ada jalan keluar baginya selain menerima tantangan Liu Feng yang penuh kelicikan ini.

"Bagaimana aku bisa tahu kalau kamu akan menepati janjimu apabila aku berhasil menahan pukulanmu?" tanya Shian Long. Walaupun merasa kalau dia tidak akan berhasil, tapi memohon kepada Samanera kejam ini juga tidak ada gunanya.

"Kamu tidak akan pernah tahu apakah aku akan menepati janjiku atau tidak! Tapi, lebih baik mencoba bukan daripada kamu dikurung di ruang isolasi karena melanggar aturan Biara Shaolin?" ucap Liu Feng yang mengejutrkan Shian Long.

Tidak pernah diduga olehnya kalau ada hukuman isolasi di Biara Shaolin. Setahunya Biara Shaolin adalah tempat yang penuh welas asih, tapi sekarang reputasi biara ini dijatuhkan oleh muridnya sendiri.

"Kamu memang brengsek, Liu Feng! Apa kepala Biara Shaolin melindungimu sehingga kamu bebas dari hukuman dan bebas melakukan perbuatan terkutuk ini padaku?" tanya Shian Long penuh curiga.

"Cuih! Gembel tak tahu malu! Kalau bukan karena Biara Shaolin dan kebaikan hati kepala biara, kamu sudah jadi santapan binatang buas di Deadly Forest! Sekarang kamu malahan menjelek-jelekkan Biara Shaolin dan kepala biara! Jangan-jangan kamu ini bukan manusia, tapi makhluk jadi-jadian dari Hutan Kematian!" hina Liu Feng.

"Habisi saja makhluk jadi-jadian, suheng!" teriak Samanera bertubuh kecil.

"Kamu lihat? Aku masih berbaik hati untuk memberimu kesempatan pergi dari sini! Samanera lainnya menginginkanmu dihabisi dan lenyap dari Biara Shaolin untuk selama-lamanya! Tergantung keputusanmu sekarang, mau nekad menerobos kepungan kami atau menerima tiga pukulan dariku?" ucap Liu Feng.

Shian Long benar-benar tidak berkutik oleh ulah Liu Feng beserta komplotan Samanera-nya yang terus menerus menerornya. Mencoba menerobos kepungan mereka sama saja dengan cari mati karena dia tidak memiliki ilmu silat dan tenaga dalam sama sekali. Menerima tiga pukulan Liu Feng juga akan membuatnya tewas, karena menahan satu pukulan saja dia tidak akan mampu, apalagi tiga pukulan. Bagaimana Shian Long mengatasi situasi kristis yang sedang dihadapinya ini?

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status