Share

67. Bangkitnya Pusaka Kujang Emas

Limbur Kancana tiba-tiba saja menjewer telinga Lingga, melompat ke arah tanah lapang kembali. “Kau terlalu banyak mengkhayal, Lingga. Ini karena kau terus mengintip para gadis saat mereka mandi sampai matamu menjadi kotor.”

“Lepaskan, Paman.” Lingga berjinjit sembari meringis. “Aku tidak pernah lagi mengintip para gadis mandi. Lagi pula kenapa Paman justru terlihat kesal hanya karena aku bertanya?”

Limbur Kancana melepas jeweran. “Karena kau mengikuti aku dan Ganawirya tanpa izin. Apa kau tidak tahu kalau kami berdua sedang mengerjakan sesuatu yang sangat penting?”

“Bagaimana aku bisa tahu kalau Paman saja tidak pernah memberi tahuku.” Lingga cemberut, mengelus-elus telingannya yang terasa panas.

Ganawirya ikut melompat turun. “Raka, aku akan memulainya.”

Limbur Kancana mengangguk. “Mundurlah, Lingga.”

Lingga menurut meski masih dengan wajah jengkel. Pemuda i

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status