Home / Pendekar / Pendekar Naga Siluman / Kecurangan Galang

Share

Kecurangan Galang

Author: Wong Jowo
last update Last Updated: 2023-07-08 18:50:46

"Ayo Satya, segera bawa cangkul yang satunya," kata Pak Jamin seraya menunjuk sebuah cangkul di teras rumahnya.

Berdua mereka berboncengan naik sepeda onta kuno menuju daerah persawahan di pinggiran desa ini.

Lokasi persawahan milik Pak Jamin ini searah dengan bukit kapur kecil Klamping yang berada di bawah rel kereta api yang melintasi sungai di Desa Landoh ini.

Sesampai di sawah milik Pak Jamin, Satya segera mengayunkan cangkulnya dan mulai membetulkan galengan yang tampak rusak di sana sini karena ulah tikus dan juga yuyu (kepiting sawah / ketam) yang melubangi galengan-galengan sawah milik Pak Jamin, sedangkan Pak Jamin sendiri membersihkan rumput-rumput liar di sekitar sawahnya.

Dipandanginya anak muda yang rajin ini.

"Sungguh pemuda yang sederhana dan temen (bersungguh-sungguh)," batin pak Jamin.

Pak Jamin memang sangat menyukai pemuda ini, dia sering memberikan pekerjaan pada Satya dan Satya pun selalu merasa senang menerima pekerjaan dari Pak Jamin ini.

Apalagi Satya memang mempunyai fisik yang sangat kuat.

Satya selalu menganggap bahwa pekerjaan yang di lakukan adalah sebuah latihan kanuragan! Semua di lakukan dengan senang hati dan penuh tanggung jawab.

Tubuh yang kuat dan ulet, agak hitam kemerahan terbakar sinar matahari, mencangkul tanpa lelah.

Kekuatan inilah yang membuat Pak Jamin selalu kagum. Tanpa Istirahat pun sebenarnya Satya mampu mencangkul seharian penuh!

Mengayun cangkulnya tanpa mengeluh dan merasa lelah.

Akan tetapi Pak Jamin juga tidak terlalu memaksa dan memforsir kekuatan anak muda ini .

Jika sudah waktunya istirahat siang, pak Jamin selalu menyuruh sang pemuda untuk istirahat sejenak sambil menikmati bekal yang sudah di bawa sejak dari rumah, atau di antarkan oleh Nia putrinya, yang membawakan makan siang untuk mereka berdua.

Dan ketika matahari sudah mulai condong ke barat, Pak Jamin segera mengajak Satya untuk segera pulang.

Selalu saja ada yang bisa dibawa pulang dari sawah dan pategalan milik Pak Jamin ini.

Entah ketela pohon, uwi, ganyong, pisang atau sayur sayuran seperti kacang panjang, kecipir, atau koro yang memang di tanam di sela-sela tanaman utama atau juga kadang kala di pinggir-pinggir pategalan!

Dengan membawa dua bonggol ketela pohon di pundak Satya, mereka berboncengan naik sepeda onta milik Pak Jamin!

Sesampai di rumah Pak Jamin, Satya segera pamit setelah menerima upah beberapa puluh ribu rupiah dan juga satu bonggol ketela pohon untuk dibawanya pulang.

"Terimakasih pak, maturnuwun!" Ucap Satya sambil membungkukkan badan dan kemudian berbalik arah dan berjalan pergi meninggalkan Pak Jamin sendirian di halaman rumahnya.

"Sungguh anak muda yang temen, sederhana dan sangat kuat!" Batin Pak Jamin, yang kemudian masuk ke dalam rumah.

Malam ini Satya bisa belajar sambil makan ketela rebus bersama sang ibu.

"Pak Jamin sungguh baik kepadamu ya nak!" Kata sang ibu pada putranya yang sedang sibuk mengerjakan tugas-tugas sekolahnya.

"Iya Bu!" Jawab Satya sambil mengambil sepotong ketela rebus dan langsung melahap nya.

"Semoga saja hasil sawah baru dan tegalnya Pak Jamin bisa bagus Bu, jadi tenagaku masih dibutuhkan oleh Pak Jamin!" Lanjut Satya.

Ibu Satya mengangguk tanda mengamini perkataan putranya ini.

Dengan penerangan lampu yang seadanya tidak menyurutkan tekadnya untuk belajar, karena sebentar lagi akan menghadapi Ujian Nasional.

***

Pagi itu Satya sudah duduk di bangkunya sambil membuka-buka bukunya.

Karena rencananya pada jam pertama akan ada ulangan harian Matematika.

***

Sebenarnya Galang ini adalah teman sekelas dari Satya, tapi karena berbeda latar belakang, Galang tidak pernah berkumpul dengan Satya. Galang hanya berkumpul dengan teman-temannya dari kalangan anak orang kaya atau dengan anak-anak yang menuruti segala perintahnya.

Satya merasa dirinya adalah anak orang miskin sehingga berkumpulnya juga dengan anak-anak dari keluarga miskin dan sederhana.

Ketika guru pengampu pelajaran matematika memasuki ruang kelas, para siswa segera bersiap siap mengeluarkan kertas dan pulpen.

"Ayo, siapkan alat tulis kalian !" Seru Pak Haryono dari meja guru.

Ya, guru pengampu mata pelajaran matematika adalah Pak Haryono!

Beliau adalah seorang guru yang baik dan terkenal dekat dengan anak-anak namun cukup tergas dan di segani dikalangan para murid.

Soal segera di bagikan oleh Pak Haryono.

Setelah membaca sejenak soal-soal yang di bagikan oleh Pak Haryono, Satya merasa mampu untuk mengerjakannya.

Dengan cepat dia segera mengerjakan. Waktu ulangan pun sudah selesai, dan Pak Haryono memerintahkan semuanya untuk menyerahkan hasil pekerjaannya ke meja Pak Haryono.

Ketika Satya akan berdiri dari duduknya, tiba-tiba bahunya di tahan oleh seseorang.

Galang! Ya, yang menahan bahunya adalah Galang!

Kertas hasil pekerjaannya tiba-tiba di ambil paksa oleh Galang.

Satya sebenarnya akan memprotes kejadian ini, akan tetapi beberapa anak tampak menahan kedua lengan Satya.

Sedangkan Galang yang memegang kertas hasil pekerjaan Satya segera mengubah nama yang tertera di kertas pekerjaan Satya Wiguna.

Dalam sekejap nama Satya Wiguna berubah menjadi Galang Ramadhan dan kertas pekerjaan Galang berubah nama jadi Satya Wiguna.

Sungguh sebuah perbuatan curang yang di lakukan oleh Galang Ramadhan.

Satya Wiguna hanya memandang saja ke arah Galang.

Dia hanya membiarkan perilaku Galang ini.

dia tidak ingin bermasalah dengan pemuda anak orang kaya ini.

Siang itu suatu jam istirahat kedua Satya telah dipanggil oleh Pak Haryono untuk menghadap ke ruang guru.

Langkah kaki Satya pelan menyusuri lorong-lorong sekolah menuju ke ruang guru untuk menghadap Pak Haryono.

Dia bertanya-tanya dalam hatinya, ada apa gerangan?

Satya Wiguna kemudian melewati satu persatu ruang-ruang kelas ketika kemudian seseorang telah memanggilnya.

"Satya!" terdengar suara nyaring memanggilnya.

Ternyata ini adalah suara Ahmad puji Hartono sang sahabat.

"Mau ke mana kau Satya!?" Seru Tono dari dalam kelas.

"Aku dipanggil Pak Haryono Ton," jawab Satya singkat.

Kemudian Tono pun telah berlari kecil menghampiri Satya yang masih berdiri di depan kelasnya.

kemudian Tono pun telah mengikuti langkah-langkah Satya menuju ke ruangan guru yang terletak di depan pintu masuk komplek sekolahan ini dan berjarak tiga kelas lagi dari kelas Tono ini.

Ketika kemudian Satya telah hampir sampai di ruangan guru, tiba-tiba saja Bambang telah pula mendekati Satya dan juga Tono yang berjalan santai.

"Ada apa Ton? Satya?" Tanya Bambang.

"Oh, ini Satya dipanggil Pak Haryono," jawab Tono.

Dan sesampai di depan pintu, Satya pun segera melongok ke dalam ruang guru ini.

Ternyata di depan meja Pak Haryono telah ada seorang siswa yang sedang menghadap.

Dan begitu Pak Haryono mengetahui bahwa Satya telah berdiri di depan pintu ruang guru, Pak Haryono pun segera memanggil Satya.

"Ayo Satya! Sini masuk!" Suruh Pak Haryono begitu dilihatnya Satya telah berdiri di depan pintu ruang guru dengan ragu-ragu.

"Kalian tunggu di sini dulu, aku akan menghadap Pak Haryono sebentar," kata Satya kepada dua sahabatnya ini.

Satya pun kemudian telah melangkahkan kakinya menuju meja Pak Haryono.

Dan ketika Satya telah berada di dekat meja Pak Haryono, dia pun segera mengetahui bahwa pemuda yang telah lebih dulu menghadap pada Pak Haryono ini ternyata adalah Galang Ramadan.

"

Continue to read this book for free
Scan code to download App
Comments (1)
goodnovel comment avatar
Nastiti
trik jitu dari galang
VIEW ALL COMMENTS

Latest chapter

  • Pendekar Naga Siluman    cerita perlawanan

    Ki Mangun Surosentiko menarik nafas panjang. Pandangan nya menerawang jauh .. mengingat -ingat lagi masa lalu . Sebatang rokok yang berada di sudut bibir tuanya hampir sudah hampir habis. Dan tangan tangan tuanya yang masih nampak cekatan dengan terampil meracik dan melinting rokok. Dan sesaat kemudian rokok hasil lintingan Ki Mangun sudah menggantikan rokok yang tinggal pendek di ujung bibir tuanya. Setelah satu kali hisapan, kemudian Ki Mangun kembali melanjutkan ceritanya... "Untuk membakar semangat sepanjang perjalanan dari desa kemadu menuju desa Landoh, kami selalu menyanyikan lagu- lagu masa kecil! Lagu perjuangan yang membakar semangat! Bukan lagu- lagu perjuangan yang dikenal seperti sekarang ini! Lagu ini hanya di nyanyikan di kalangan kami sendiri... Ki Mangun berdiam sejenak.. Dan tiba -tiba terdengar suaranya yang serak dan berat.. .. "Ben aku kuru mergo aku kurang m

  • Pendekar Naga Siluman    Ki Mangun

    Sohaling Ilat, yang artinya gerakan lidah. Tidak boleh berbicara sembarangan dan berkata bohong, karena lidah lah sumber malapetaka jika tidak di gunakan secara benar.Selain itu ajaran Samin adalah ; Ono Iro Mergo Ingsun, Ono Ingsun mergo Iro yang artinya adalah Ada kamu karena aku dan ada aku karena Kamu yang mengandung pokok ajaran untuk saling tolong menolong dan welas asih antar umat manusia.Orang orang Samin menyebut dirinya Wong Sikep yang mempunyai arti orang yang suka damai.***Ketika malam agak larut, Ki Warso menawarkan Ratih dan dua kawannya untuk beristirahat di sebuah kamar sederhana di rumah Ki Warso.Sedangkan Satya, Galang, Tono dan Bamb melanjutkan njagong bersama Ki Warso dan orang orang di pendopo tersebut.Ketela pohon , Talas, pisang godok (rebus) yang masih hangat telah di keluarkan sang tuan rumah! demikian pula tembakau linting sendiri juga di sediakan.Ketika asik njagong ( nongkrong sambil ng

  • Pendekar Naga Siluman    Samin

    Satya segera menggamit lengan Galang dan memberi kode pada Bamb dan Tono untuk mengikuti langkahnya. Satya bergerak cepat dan menuju ke arah sebuah pohon jati yang paling besar yang berjarak kurang lebih seratusan langkah dari tempat nya sekarang ini. Tiba di balik pohon jati besar tersebut segera di dapatinya Ratih dan dua orang kawannya duduk berjongkok ketakutan. "Siapa itu!" Tegur Ratih begitu terdengar suara gemerasak ketika kaki- kaki menginjak daun- daun jati kering yang banyak terhampar di bawah pepohonan jati. "Kami Ratih!" Jawab Satya. "Satya!" Sahut Satya . "Oh, syukurlah kalian!" Seru Ratih gembira. Ratih tahu, Satya dan Galang serta Tono dan Bamb telah berusaha mati matian tanpa perduli keselamatan diri sendiri berusaha menyelamatkan dirinya. Kini, Ratih sadar, dia telah salah menilai Satya. Begitu Satya yang menggamit Galang muncul di depannya, Ratih

  • Pendekar Naga Siluman    pertolongan

    Detik berikutnya , Satya mulai menambah kekuatan wadag dan batinnya ..Pelan dan pasti, tenaga batin mulai membentengi tubuhnya !Kembali pertarungan berlangsung lebih berimbang, Jantur pun merasakan semakin kuatnya pertahanan dari Satya Wiguno .Beberapa kali gesekan kekuatan membuat Jantur menyadari bahwa ternyata lawannya ini benar- benar kuat seperti apa yang di katakan oleh Suro Gotho.Pertarungan antara Satya melawan Jantur, sedikit demi sedikit meningkat tatarannya!Dari yang tadinya hanya mengandalkan tenaga wadag, pelan tapi pasti mulai mengambah pada pengerahan aji Jaya Kawijayan.Dari yang tadinya hanya lingkup beberapa meter saja pengaruh pertarungan di antara keduanya, kini pertarungan menyebabkan perluasan Arena pertarungan!Dan mendesak Suro Gotho yang bertarung melawan Galang agak menjauh , demikian pula pertarungan antara dua anak buah Suro Gotho melawan Bamb dan Tono.Sementara itu tidak jauh d

  • Pendekar Naga Siluman    padepokan di tengah hutan

    Jika pada beberapa saat yang lalu, Galang menjadi bulan-bulanan dari Gotho dan kawan kawannya, kali ini dalam serangan pertama Gotho sudah merasakan bahwa Galang yang menjadi lawannya ini terasa sangat kuat tenaganya, gerakannya juga sangat cepat.Kali ini Gotho harus mengeluarkan segenap kemampuannya untuk mengatasi perlawanan Galang.Sementara dari Galang sendiri, dia mulai merasa bahwa kali ini dia mampu mengimbangi Gotho yang bertarung dengan kekuatan penuhnya .Gerakan Gotho penuh kekuatan dan membuat suasana pertarungan berubah keras dan mendengarkan .Galang yang merasa mampu mengimbangi Gotho pun bertarung dengan penuh semangat.Tak sia- sia dia berlatih di bawah tebing kelamping di desa Ladoh di bawah bimbingan orang-orang sakti dari dunia lain.Ketika pertarungan semakin seru dan mendebarkan, tiba-tiba saja suasana di arena seperti berubah.Ternyata Gotho telah mengerahkan tenaga batin nya untuk bisa segera men

  • Pendekar Naga Siluman    hutan angker

    Dengan cepat dua unit mobil sudah keluar dari lingkungan permandian kartini dan melaju dengan cepat ke arah kota Blora.Dan Galang dengan sigap juga memacu mobilnya kencang, menguber dua mobil di depan yang membawa Ratih dan dua orang kawannya.Kejar-kejaran terjadi di jalan raya yang menghubungkan kabupaten Rembang Dan kabupaten Blora.Beberapa saat Galang masih belum mampu mendekati dua mobil di depannya.Sementara itu di dalam mobil Suzuki Esteem warna hijau metalik.Ratih dan dua kawannya tampak sangat ketakutan ..Wajah judes dan galak yang biasa ditampilkan Kali ini terlihat takut dan gelisah.Dua orang pria tampak mengapit di kanan dan kiri Ratih dan seorang kawannya, sedangkan seorang di antaranya berada di depan, di sebelah pengemudi tapi dalan ke adaan yang sangat ketakutan, karena dari belakang ada sebuah pisau belati yang mengancamnya.Demikian pula dengan Ratih dan seorang kawannya yang harus berimp

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status