Share

33. Kekuatan Dendam

Seorang lelaki menatap lekat seorang tahanan. Beberapa kali ia tampak minum ketika kedua matanya mulai dihinggapi kantuk. Ia sudah bertekad untuk tetap terjaga malam ini. Ia tidak mau kelalaian akan membuatnya mengulangi kesalahan yang telah dilakukan. Demi simpati dari sang kaisar, lelaki itu tidak akan tidur malam ini.

“Kasim Qiang, wajahmu tampak pucat. Sepertinya kau memerlukan istirahat,” ucap seseorang dari dalam sel tahanan.

Kasim Qiang tersenyum. Lalu menjawab, “Tabib Wu, kau tidak perlu mencemaskan keadaanku. Alangkah baiknya kau pikirkan saja keselamatanmu. Aku cemas jika hal buruk terjadi padamu, tentu akan berpengaruh juga pada Kiasar Long.” Baginya perhatian dari Tabib Wu hanyalah pengalihan supaya dirinya lengah dari penjagaan. ‘Apa kau pikir bisa mengelabuiku?’

Tabib Wu membalasnya dengan senyum pula. Lalu ia mulai merebahkan badannya di lantai. “Kalau begitu aku akan tidur dulu Kasim Qiang. Aku sudah sangat ... hua ... mengantuk.”

“Ya,

Iro Magenta

VOTE, VOTE, VOTE

| 1
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status