LOGINShare
230 Mengalahkan Li Feng
Last Updated:
2024-06-04 14:23:13
Latest chapter
Pendekar Sembilan Matahari 1643 Brutal
"Wah, kamu Chen Long!"Pada saat ini, seorang Raja Abadi setengah langkah di Sekte Taixuan bertanya.Chen Long menatap kerumunan itu dan berkata dengan dingin, "Kalian babi dan anjing, berani sekali kalian berkomplot melawan saudara-saudariku. Berani sekali kalian? Siapa yang memberimu keberanian?""Jadi kamu mengakui bahwa kamu adalah Chen Long."Tiba-tiba, niat membunuh meraung dari kesepuluh Raja Abadi Setengah Langkah ini."Binatang buas, berani sekali kau membantai murid-murid Sekte Taixuan-ku di Alam Kuno Fengxian. Karena kau sudah di sini hari ini, kau tak perlu pergi!" kata seorang Raja Abadi setengah langkah yang bertubuh kekar dengan niat membunuh."Haha, begitu? Segerombolan sampah dari Sekte Taixuan-mu di Alam Kuno Fengxian pernah mengatakan hal seperti ini, tapi aku mengirim mereka semua ke neraka. Kau pun tak terkecuali hari ini.""Sombong sekali! Aku tidak akan memelintir kepala anjingmu!"Raja Abadi Setengah Langkah yang kekar ini tiba-tiba menjadi marah. Ia melangkah
Pendekar Sembilan Matahari 1642 Surga Spiritual Hantu
Kali ini, pembersihan kubu pemberontak berjalan sangat lancar. Beberapa pemberontak memiliki ruang rahasia tersembunyi yang sangat rapi, tetapi mereka tidak dapat lolos dari tangan veteran berpengalaman dan akhirnya dibasmi.Sekte Yuhua bertindak dengan kekuatan brutal dan menghancurkan basis pemberontak. Insiden ini menyebabkan kekacauan di Penjara Surgawi, dan banyak penjahat yang siap membuat masalah pun segera menghentikan aksi mereka.Kali ini, Cao Wujiang menghabisi benteng pemberontak dengan gembar-gembor besar, dan dia juga ingin memberi tahu para penjahat ini bahwa Tianyu masih merupakan kepala Sekte Yuhua, dan bukan giliran mereka untuk bersikap lancang.Sekte Yuhua tidak pernah menganggap serius para penjahat ini. Sekalipun para penjahat ini menjungkirbalikkan dunia, mereka tidak akan bisa keluar dari Penjara Surgawi. Jika mereka benar-benar membuat Sekte Yuhua marah, mereka bisa dihancurkan dalam hitungan menit.Dalam operasi untuk memusnahkan benteng pemberontak ini, Chen
Pendekar Sembilan Matahari 1641 Menyerang Balik Haolian
"Berikan nyawamu padaku, dasar bajingan kecil. Sekalipun kau sudah mencapai terobosan, kau masih belum cukup baik di hadapanku."Haolian Tu sangat marah. Ia tidak menyangka Chen Long bisa menggunakan kekuatannya untuk menembus penghalang alam dan mencapai tingkat kedelapan Alam Abadi. Ini hanyalah tamparan di wajahnya.Namun, ia tak bisa lagi mempedulikan begitu banyak hal, dan menyerang lagi. Pedang-pedang tak berujung menebas bagai badai dahsyat, membentuk badai besar dan berubah menjadi ledakan gas dahsyat, sekeras guntur.Kecepatannya luar biasa cepat, dan bilahnya menebas lebih cepat lagi. Dalam sekejap mata, ratusan ribu tebasan jatuh seperti tetesan air hujan, mencoba mencabik-cabik Chen Long.Jika sebelumnya, Chen Long pasti tidak akan berani menerima serangan seperti itu secara langsung, tetapi sekarang, dia menyerbu ke depan sekaligus, dengan cahaya keemasan bersinar di tubuhnya dan aura yang tak tertandingi, seperti dewa perang emas yang turun ke dunia.“Hancur, hancur, han
Pendekar Sembilan Matahari 1640 Sendai Delapan Kali Lipat
Setelah membunuh Rubah Hantu, semua kekayaan Rubah Hantu jatuh ke tangan Chen Long.Tubuhnya tak berhenti, melainkan langsung mencari sesuatu. Pikiran abadinya langsung tersapu, dan semua tempat di mana para murid Sekte Yuhua dipenjara terpatri dalam benaknya.Chen Long menerobos masuk ke dalam sel satu per satu, membunuh penjaga di dalam, dan menyelamatkan para pengikut Sekte Yuhua di dalam.Setelah beberapa waktu, dia telah mengurus sebagian besar pengikut Sekte Yuhua di sini.Tidak banyak orang di sini pada awalnya, atau lebih tepatnya, sangat sedikit yang dapat bertahan hidup dari penyiksaan kejam itu.Selain itu, Ling Fei juga menyelamatkan banyak orang, jadi pada dasarnya mereka banyak yang diselamatkan.***Ledakan!Pada saat ini, sebuah ledakan dahsyat terdengar, dan sebuah lubang besar langsung menghantam perut gunung yang tadinya padat. Cahaya bersinar masuk, dan sesosok tubuh terlihat jatuh tepat di bawahnya.Semua orang menoleh dan menyadari bahwa orang itu tidak lain adal
Pendekar Sembilan Matahari 1639 Membunuh Rubah Hantu
"Pemberontak, keluar dan mati!"Di luar, raungan Cao Wujiang terdengar.Chen Long dan Ling Fei saling berpandangan, keduanya merasa seperti mereka telah selamat dari musibah.Jika Cao Wujiang tidak melancarkan serangan tepat waktu, mereka mungkin benar-benar akan dikalahkan di sini hari ini."Maaf, saya tidak bisa menahan tekanan dan itulah mengapa saya terekspos.""Tidak apa-apa, semuanya sudah berakhir," Chen Long melambaikan tangannya. Wajar bagi Ling Fei untuk tidak mampu menahan tekanan dari Raja Abadi. Lagipula, tidak semua orang bisa seperti dia. "Sekarang serangan telah dilancarkan di luar. Semuanya tergantung pada kita. Jika mereka menyadari situasinya tidak ada harapan, mereka mungkin akan membunuh semua murid yang ditangkap. Kita harus menyelamatkan sebanyak mungkin sebelum itu terjadi.""Baiklah, mari kita bertindak cepat, waktunya hampir habis."Mereka berdua bergegas keluar dari istana, dan di sepanjang jalan, prajurit segala jenis bergegas masuk dan keluar.Meskipun mer
Pendekar Sembilan Matahari 1638 Langkah demi Langkah yang Mengejutkan
Semakin dalam mereka menyelam, semakin kuat pemberontak yang mereka hadapi.Mengikuti jejak Huang Wei di jalan setapak pegunungan, Chen Long langsung masuk. Melihat kedua orang itu, para pemberontak itu tampak acuh tak acuh, bahkan ada yang menunjukkan ekspresi senang.Bahkan di antara para pemberontak, persaingan di antara mereka sangat ketat."Kau di sini? Pemimpin sangat tidak senang hari ini. Sebaiknya kau jelaskan kenapa kau gagal."Chen Long dan Ling Fei tiba di sebuah istana di perut gunung. Seorang raja abadi setengah langkah yang kuat maju dan berbicara dengan tegas kepada keduanya.Keduanya mengangguk dengan sungguh-sungguh, tetapi sang master tidak terlalu mempedulikannya. Ia hanya berpikir bahwa mereka takut dihukum karena gagal dalam misi.Keduanya menarik napas dalam-dalam dan berjalan memasuki istana.Menurut ingatan Huang Wei, setelah keduanya memasuki istana, mereka bahkan tidak berani mengangkat kepala. Setelah melangkah masuk ke aula, mereka membungkuk dan berkata,
You may also like
Putra Titisan Dewa
nataliuzone12.9K viewsTHE HEIR OF DRAGON
Amelia Siauw68.1K viewsLANTING BRUGA
Pancur Lidi3.2M viewsPenakluk Dunia
Ye Shen435.5K viewsLegenda Dewa Nusantara: Perang Dua Benua
FAISAL FANANI1.9K viewsCermin Malapetaka
Fatikhatul Janah2.4K viewsMustika Naga Bumi
AL365.5K viewsSang Gula Kelapa di Langit Kahuripan
Tiara Triangelina1.4K views
