Mohon dukungannya dengan vote gems agar peringkat cerita ini bisa naik, kalau kalian menyukai ceritanya. Terima kasih.
Misteri Hutan Kui LinZhang Long langsung tertidur begitu selesai menyantap makanan yang dibawa oleh Naga Hitam. Walaupun makanannya sederhana, tapi Zhang Long tidak mengeluh sama sekali. Malahan dengan lahap bocah ini makan habis semua makanan yang dibawa Naga Hitam ini."Aku senang kamu sudah bisa makan banyak!" ujar naga Hitam."Aku harus makan banyak, Long Kui! Biar aku kuat dan bisa menjadi pendekar sakti seperti ayah!" sahut Zhang Long."Tidurlah Zhang Long .... beristirahatlah, kumpulkan tenaga untuk mempelajari semua ilmu bela diri ini!" ujar Naga Hitam."Baik ... Long Kui!" Zhang Long yang sedang tertidur lelap malahan menjawab perkataan Naga Hitam, menunjukkan kalau dirinya bisa mendengar Naga Hitam ini dalam tidurnya.Naga Hitam kemudian membawa Zhang Long menuju pondokan kecil di tengah hutan Kui Lin, yang menjadi tempat tinggal Zhang Long selama berada di Pegunungan Kui Lin.Pondokan ini dibangun sendiri oleh Zhang Jin yang memutuskan menetap lebih lama di Pegunungan Ku
Kehebatan Long Kui Naga Hitam alias Long Kui tidak menyangka kalau hutan yang sudah lama didiaminya ini ternyata mulai menjadi daerah kekuasaan hawa kegelapan."Hawa kegelapan Zhang Long sudah mulai beraksi! Aku tidak boleh membiarkannya! Aku tidak ingin kehilangan sahabat untuk kedua kalinya akibat hawa kegelapan ini!" ujar Naga Hitam dalam hati.Zhang Jin yang juga pernah berlatih di Pegunungan Kui Lin ini kewalahan saat dia mencoba menciptakan Jurus Tidak sempurna.Akibatnya muncul hawa kegelapan di dalam dirinya yang mencoba menguasainya.Sebagian hawa kegelapan ini mulai berusaha menguasai Pegunungan Kui Lin ini.Naga Hitam saat itu tidak berdaya untuk mencegahnya, sehingga Zhang Jin memutuskan pergi dari pegunungan Kui Lin ini.Sekarang kejadian yang sama terulang kembali. Hanya saja kali ini hawa kegelapan Zhang Long lebih kuat daripada hawa kegelapan Zhang Jin."Aku tidak boleh membiarkan kejadian dulu terulang kembali sekarang karena ketakutanku terhadap hawa kegelapan ini!
Pertarungan Pertama Zhang long terbangun dari tidurnya saat melihat Naga Hitam yang bertarung dengan Hawa Kegelapan yang terus berubah-rubah bentuk. "Rupanya Long Kui tidak sempat membawaku kembali ke pondokan," gumam Zhang Long. Hawa kegelapan yang berasal dari dalam diri Zhang Long ini sangat kuat dan berusaha membinasakan Naga Hitam yang dianggapnya sebagai penghalang hawa kegelapan ini untuk menguasai Zhang Long. Zhang Long yang masih kelelahan sangat mencemaskan Naga Hitam yang sudah lama tidak bertarung jarak dekat, tapi dia tidak bisa membantunya. "Kenapa aku harus membawa hawa kegelapan yang bisa menjadi sosok yang menakutkan bagi semua orang? Apa yang salah di dalam diriku ini?" gumam Zhang Long. Pertarungan Naga Hitam dan Hawa Kegelapan terus berlangsung. Hawa Kegelapan kembali menggunakan wujud Naga Hitam membuat Long Kui sedikit kesulitan menghadapinya. "Semburkan api panasmu ... Long Kui!" teriak Zhang Long memberi semangat. "Kamu sudah bangun, Zhang Long? Awas .
Jurus Tapak Sakti (2) Naga Hitam memang sangat pintar mencari makanan enak yang sangat dibutuhkan Zhang Long. Saat bangun tidur, makanan sudah tersedia di hadapannya, yang membuat bocah ini makan dengan lahapnya."Makan yang banyak, Zhang Long! hari ini kita tuntaskan Jurus Tapak Sakti yang belum kamu pelajari!" ujar naga Hitam."Asyik! Kita belajar jurus lagi ya Long Kui?" tanya Zhang Long."Benar Zhang Long! Biar kamu bisa membela diri kalau ada yang akan melukaimu!" ujar Naga Hitam."Aku sudah siap, Long Kui!" seru Zhang Long."Kamu hebat ... secepat itu sudah bisa mengembangkan Jurus Tapak Sakti ini!""Menurut kamu begitu?""Aku lihat pertarunganmu dengan hawa kegelapan, kamu bisa memilih jurus dengan benar untuk menghancurkannya!""Baiklah ... kita mulai dari jurus keenam 'Tapak Dewa Langit'!" kata Zhang Long."Jurus ini mengharuskanmu melompat setinggi mungkin, jadi memiliki gin-kang yang hebat sangat disarankan!" ujar Naga Hitam."Gin-kang?" tanya Zhang Long."Ilmu meringanka
Jurus Tapak Sakti (3)Zhang Long yang sedang mempelajari jurus Tapak Sakti mulai dibuat bingung dengan hebatnya jurus yang selama ini tidak diketahuinya. Semula Zhang Long mengira jurus ini biasa-biasa saja, karena ayhnya saat itu kalah dari gerombolan Harimau Hitam.“Long Kui ... apa jurus Tapak Sakti ayahku lebih hebat daripada jurus yang tadi aku keluarkan?” tanya Zhang Long penasaran.“Kenapa kamu menanyakan hal itu?” tanya Naga Hitam.“Aku rasa ayahku sengaja tidak mengeluarkan jurus Tapak Sakti secara maksimal saat nyawanya terancam oleh gerombolan Harimau Hitam!” ujar Zhang Long.“Mana mungkin ayahmu tidak mengeluarkan jurus yang maksimal untuk menyelamatkan dirinya dan ibumu? Pertanyaanmu sama sekali tidak masuk akal!”“Lupakan saja, Long Kui! Saatnya kita beralih ke jurus kedelapan,” ujar Zhang Long.“Tapak Seribu Bayangan!” seru Naga Hitam.Zhang Long membaca dengan serius dasar-dasar untuk mengeluarkan jurus tapak sakti ini. Naga Hitam sesekali membantunya, apabila Zhang Lo
Awal BaruHutan Kui Lin di Pegunungan Kui Lin tampak indah dipandang mata di pagi hari ini.Mentari yang menyinari pegunungan membuat suasana pegunungan terasa hangat setelah merasakan dingin sejak malam hari.Pegunungan Kui Lin masih menjadi tempat yang menakutkan bagi penduduk sekitar setelah beberapa tahun berlalu sejak penduduk sekitar melihat kilatan cahaya di hutan ini.Tidak ada seorangpun yang berani mendekati pegunungan ini, karena khawatir mereka akan lenyap begitu memasuki hutan di pegunungan Kui Lin ini.Namun tidak demikian dengan pemuda yang tampak bertubuh tegap dan berwajah tampan ini.Pemuda ini berjalan dengan santainya di sekitar pegunungan Kui Lin ini dengan perasaan gembira.Tidak tampak raut wajah ketakutan sedikitpun pada pemuda yang berumur sekitar 18 tahun ini ketika melintasi pegunungan Kui Lin."Long Kui ... keluarlah! Hari begitu cerah, tapi kamu bermalas-malasan saja!" teriak pemuda ini."Sebentar lagi, Zhang Long! Aku masih ingin menikmati tidurku sebenta
Kota Jinshen Kota Jinshen merupakan kota yang cukup maju dengan banyaknya penduduk kota yang membuka toko ataupun kedai makanan dan minuman. Mao Zhen masih menjabat sebagai walikota setelah belasan tahun berlalu, menunjukkan kalau kota Jinshen ini adalah milik keluarganya. Keluarga Mao sejaka dahulu selalu memimpin kota ini tanpa bisa dibantah oleh siapapun. Kota ini terletak tidak jauh dari Pegunungan Kui Lin sehingga Zhang Long tidak butuh waktu lama untuk memasuki kota ini. Kota Jinshen juga tidak begitu ketat penjagaannya di depn gerbang kota. Pendatang dari luar kota Jinshen hanya perlu menunjukkan kalau mereka memiliki koin emas atau perak untuk diijinkan masuk ke dalam kota ini, dengan tujuan bersenang-senang dan berbelanja segala keperluan yang dijual oleh kota ini. Zhang Long tanpa kesulitan memasuki Kota Jinshen, karena dia memiliki koin emas yang cukup yang diberikan oleh ayahnya. Bahkan Naga Hitam juga mempunyai tempat penyimpanan emas di Hutan Kui Lin yang tidak
Restoran Hao CheZhang Long tampak lahap menikmati makanannya di Restoran Hao Che."Benar kata penjaga gerbang tadi ... restoran ini sangat enak makanannya! Apa karena aku belum pernah menikmati masakan dari luar ya selain makanan yang dibawa Long Kui?" gumam Zhang Long yang tidak henti-hentinya melahap masakan ikan di hadapannya."Tuan Muda ingin tambah makanan?" tanya pelayan cantik tadi lagi, yang sepertinya dinstruksikan khusus untuk melayaninya."Memangnya ada makana apa lagi yang enak?" tanya Zhang Long."Tuan Muda suka apa selain ikan?" tanya pelayan cantik ini."Kalau masakan daging ada yang enak?" tanya Zhang Long yang masih saja lapar."Ada Tuan Muda ... apa Tuan Muda mau mencoba daging rusa panggang kami?" tanya pelayan cantik ini."Boleh ... bikin yang empuk ya!" ujar Zhang Long."Siap, Tuan Muda!"Zhang Long sangat menikmati pelayanan khusus yang diberikan Restoran Hao Che kepadanya. hanya gara-gara menyebut Menu Nomor 13, pelayanan yang diberikan kepadanya sangat istimew