Home / Pendekar / Pendekar Tanpa Wajah / 24 - Bertemu Penindas dan Pertarungan Hidup Mati

Share

24 - Bertemu Penindas dan Pertarungan Hidup Mati

Author: Gauche Diablo
last update Last Updated: 2024-02-20 12:14:36

‘Eh? Apa itu yang bersinar keemasan?’ Yao Chen menyipitkan matanya ke sebuah titik kecil di bagian atas langit-langit gua.

Seperti ada batu keemasan yang cahayanya temaram, tertanam di langit-langit gua.

Ketika mata Yao Chen terus menatap ke batu yang tertanam itu, mendadak saja batu keemasan tersebut lepas dari langit-langit dan melesat masuk ke tengah dahi Yao Chen.

“Argh!” Yao Chen terkejut bukan main dan memejamkan mata sebagai gerakan refleks ketika ada benda menerjang cepat ke wajahnya.

Saat membuka mata, dia tidak menemukan apa pun.

‘Ke mana batu emas tadi?’ Dia sampai meraba-raba dahinya. ‘Sepertinya tadi menerjang ke dahiku. Kupikir aku tamat karena tertembak batu di dahi.’

Tak menemukan batu tadi, maka Yao Chen memutuskan meneruskan kembali meditasinya. Dia harus rajin berkultivasi agar tingkatnya naik dan tak lagi menjadi bulan-bulanan murid sekte.

“Hm.” Yao Chen menyelesaikan kultivasi tenangnya dan membuka mata. ‘Sepertinya sudah berganti hari.’

Dia pun keluar gua dan mem
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter
Comments (1)
goodnovel comment avatar
Junaidiabsol
mantap bos qu ......
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

  • Pendekar Tanpa Wajah   25 - Tasbih di Ruang Dimensi Jiwa

    ‘Apakah benda aneh itu masuk ke tubuhku?’ Yao Chen heran, karena dia mengira batu keemasan menghilang ketika hendak menabrak dahinya, apalagi saat itu dia memejamkan mata saking refleksnya.Kini, tubuhnya seperti terbakar, auranya membumbung tinggi.“Argh!” Yao Chen menggeram keras ketika dia meninju ujung pedang yang terarah padanya.Trang!Pedang lawan patah menjadi dua!“Hah?” Empunya pedang sampai melongo tak percaya.Sementara, pedang selanjutnya maju ke Yao Chen.Krakk!Kembali, ada pedang yang patah seiring tinju Yao Chen bertabrakan dengan pedang tersebut.“Uwaaagh!” Empunya pedang terpental karena energi tinju Yao Chen memukul dadanya, membuat dia terbang belasan meter jauhnya.Saat ini, Yao Chen seakan dikuasai energi aneh, matanya memerah dengan darah nyaris mendidih menggelegak.“Jangan takut! Cincang dia sampai bagian terkecil!” Pengikut Yong terus meneriakkan kalimat penyemangat. “Hekkhh!”Baru saja pengikut Yong menyelesaikan ucapannya, tangan Yao Chen sudah mencekal le

    Last Updated : 2024-02-20
  • Pendekar Tanpa Wajah   26 - Tantangan Duel Hidup dan Mati

    ‘Aku sudah naik tingkat! Yes! Naik tingkat!’ Yao Chen gembira bukan main. Tangannya terkepal di udara ketika menyerukan kegembiraannya meski di dalam hati. Gembira dengan naiknya tingkat basis kultivasinya, Yao Chen bangkit dari duduknya dan berniat kembali ke sekte. Namun, dia tiba-tiba tersadar akan sesuatu. ‘Tunggu dulu! Lidahku … sepertinya lidahku ….’ Yao Chen antara yakin dan tak yakin. Dia segera menggerakkan lidahnya. ‘Sudah tumbuh?’ Tak ingin tertipu pikirannya, dia membuka topeng dan meraba di dalam mulutnya. “Lidahku! Lidahku sudah tumbuh penuh! Tumbuh penuh dan normal! Ha ha ha!” Yao Chen tertawa keras sampai matanya berair saking bahagianya. “Apakah ini berkat tasbih tadi? Hm, mungkin saja! Bukankah benda ajaib begitu memang memiliki banyak manfaat? Ha ha! Untung saja aku datang ke hutan dan menemukan gua ini!” Yao Chen merasakan buncahan kegembiraan di hatinya. Kemudian, dia berlari kembali ke sekte ketika sinar mentari sedang menukik tajam ke alam. “Kak Yao!” Su

    Last Updated : 2024-02-20
  • Pendekar Tanpa Wajah   27 - Dimulainya Pertarungan Sengit

    “Mana si pecundang itu? Apa dia terlalu pengecut untuk meladeniku?” tutur Yong sambil disambut murid-murid lainnya di Pelataran Luar. Di arena berbentuk lingkaran seluas lapangan bola, Yong sudah berdiri gagah dengan dagu terangkat tinggi dan dua lengan terlipat di depan dada. Sedangkan di bawah arena, sudah berkumpul puluhan ribu orang, siap menyaksikan hiburan. “Mana dia? Bocah itu! Jangan-jangan dia sedang meringkuk di kamar mandi dan tak berani keluar!” “Apakah tak ada yang bisa memanggil dia keluar? Aku sudah bosan menunggu lama di sini!” “Hei, jangan bilang dia sudah melarikan diri dari sekte!” Begitu banyak seruan merendahkan Yao Chen di bawah panggung arena. “Eh! Eh! Itu dia! Dia ternyata datang!” seru seseorang dari arah belakang. Segera saja semua orang menoleh ke arah yang ditunjuk, di sana memang ada Yao Chen didampingi Hu Meng dan Hu Gao di kanan dan kirinya. “Apa lihat-lihat?” Hu Meng berseru galak ke orang yang menatap dirinya. “Dasar gendut, kubuat kau jadi ba

    Last Updated : 2024-02-21
  • Pendekar Tanpa Wajah   28 - Hukuman Keji untuk Penindas

    “Bocah sialan! Aku cincang kau!” Yong membuang tombak patahnya dan mengambil goloknya. Dia berganti senjata. Karena Yao Chen sudah mulai kehabisan energi Qi, dia terpaksa mengeluarkan pedangnya. “Hah! Akhirnya kau membutuhkan senjatamu juga! Apakah kau sudah kewalahan setelah mematahkan tombakku?” Yong mengejek. Ejekan Yong memang tepat, dan Yao Chen sadar dia harus lekas menyudahi pertarungan atau dirinya bisa celaka. Maka, tak membuang waktu, menggunakan sisa-sisa tenaganya, Yao Chen menyerbu ke Yong. Pedang di tangannya mulai mengeluarkan cahaya samar. Golok Yong juga demikian, tapi cahayanya lebih terang. Dia meraung ke Yao Chen, “Kau akan kucincang kecil-kecil dan kuberikan ke anjing jalanan!” Hembusan angin energi dari golok dan pedang saling menyebar ketika kedua senjata beradu mengeluarkan suara nyaring. Yong dengan aura penindasan memberikan pukulan-pukulan kuatnya menggunakan goloknya, ingin mendominasi pertarungan. Tapi Yao Chen yang dilatih Ouyang Hetian, tentu tak

    Last Updated : 2024-02-21
  • Pendekar Tanpa Wajah   29 - Teknik Kultivasi Hukum Semesta

    Kekalahan Yong menjadi peringatan ke banyak Murid Luar untuk tidak mudah memprovokasi Yao Chen apabila tidak lebih kuat dari Yong. “Sepertinya hanya Murid Luar di peringkat 10 teratas yang bisa menangani bocah topeng itu.” Ada yang berpikir demikian. Banyak dari mereka yang mengangguk setuju mengenai itu. “Benar, apalagi Yong hanya di peringkat 14. Dia ternyata belum cukup tangguh untuk menghadapi si bocah aneh itu.” Yang lainnya memikirkan ini. Ketika banyak orang di Pelataran Luar berdiskusi mengenai Yao Chen dan kemenangannya di arena, Yao Chen justru menjalani hari dengan lebih damai beberapa hari ini. “Aku permisi dulu.” Yao Chen berujar sembari bersoja ke Hu Bersaudara ketika sore sudah mulai di ujung. Sebentar lagi langit akan berganti warna, Yao Chen ingin lekas kembali ke guanya di hutan. Tiba di gua, Yao Chen mengambil sikap bermeditasi untuk kultivasi. Dia menaruh sebagian kecil kesadarannya di luar sedangkan sisa besanya masuk ke dimensi jiwa. “Hm.” Yao Chen sudah b

    Last Updated : 2024-02-22
  • Pendekar Tanpa Wajah   30 - Memegang Dada Zhuge Ling

    “Hyakh! Ugh!” Zhuge Ling bertarung melawan ular besar bertanduk.Di dekatnya, Yao Chen masih bersembunyi di balik rimbunnya vegetasi. Dia tak mau serta-merta keluar dan ikut campur. Siapa tau Zhuge Ling tak ingin dibantu, karena gadis itu memiliki temperamen aneh.‘Hm, itu hewan roh level 1 tahap akhir. Mungkin setara dengan kultivator manusia tingkat 4 atau tingkat 5.’ Ini adalah dugaan Yao Chen. ‘Sepertinya Zhuge Ling sedikit kewalahan.’Sesuai penilaian Yao Chen, gadis yang bertarung di depan sana memang agak kewalahan menghadapi ular piton besar yang terus menyerangnya secara ganas.Bahkan, di kepala ular tersebut ada tanduk yang bisa menyemburkan cairan racun.Tsss ….Racun yang baru disemburkan melalui tanduk tadi, berhasil dihalau pedang Zhuge Ling.“Humph!” Zhuge Ling yang sudah mulai kelelahan masih menolak menyerah dan terus mengibaskan pedang ke ular roh.Dhuak!Ekor ular besar itu menyapu dan menghantam punggung Zhuge Ling ketika gadis itu lengah akibat lelah.‘Kenapa dia

    Last Updated : 2024-02-22
  • Pendekar Tanpa Wajah   31 - Yang Paling Indah adalah Zhuge Ling

    “Semua racunmu sudah keluar. Ini pil pemulih energi untukmu.” Yao Chen memasukkan sebutir pil ke mulut Zhuge Ling.Pil itu buatan Ouyang Hetian dan termasuk pil kelas 1 tingkat sempurna. Dalam waktu beberapa helaan napas saja, tentu Zhuge Ling berhasil mendapatkan tenaga baru. Tangannya bahkan sudah mulai bisa digerakkan.Sementara itu, Yao Chen berpaling dari Zhuge Ling yang masih bertelanjang dada. Pipi mereka sama-sama merona akibat malu satu sama lain.“Aku akan tunggu kau di luar—ourgh!” Yao Chen belum sempat menuntaskan kalimatnya ketika dia terpental akibat tendangan di punggungnya. “Zhuge Ling!”“Dasar penjahat! Aku harus mencabut semua bola matamu!” Zhuge Ling memasukkan energi Qi yang sudah berhasil dia kumpulkan ke tangan dan digunakan untuk memukulkan angin energi ke Yao Chen.Tentu saja Yao Chen sudah bersiap dan memblokir hempasan angin tinju dari Zhuge Ling.“Hei, Nona! Kenapa kau malah memukulku setelah aku menolongmu?” Yao Chen tak habis pikir dengan tindakan tak terd

    Last Updated : 2024-02-23
  • Pendekar Tanpa Wajah   32 - Masuk Divisi Alkimia

    “Kau masih bisa bicara soal itu?!” Hu Gao bersiap memukul adiknya. “Kau begitu tak tau malu, Meng!”Hu Meng lekas berlari menghindari sambil tertawa bandel.“Ha ha ha! Kak Gao, kau juga pasti setuju dengan penilaianku, ‘kan? Kau terlalu pemalu, Kak!” Hu Meng bagaikan ular mendatangi tongkat. Hu Gao makin merah padam. “Kak Yao, ikutlah aku ke kelas formasi!” Dia berseru sambil menghindari pukulan kakaknya.Yao Chen menggeleng dan memutuskan akan pergi ke area kelas yang ingin dia masuki. Maka, mereka berpisah arah.Ketika tiba di aula area Alkimia, banyak mata memandang ke arahnya. Mereka segera berbisik-bisik.“Bukankah dia yang mengalahkan Yong? Mau apa dia di Divisi Alkimia?” Salah satu senior di sana bergumam ke temannya sambil melirik tajam ke Yao Chen.“Mungkin hendak mencari pil obat.” Temannya berbisik untuk menjawab.Murid lainnya di sana juga mulai membicarakan Yao Chen dengan nada rendah karena di aula tersebut dilarang membuat keributan.Mengabaikan kasak-kusuk mengenai dir

    Last Updated : 2024-02-23

Latest chapter

  • Pendekar Tanpa Wajah   582 - Raja Iblis Cantik

    Asap darah belum sepenuhnya hilang ketika Mo Gu — Raja Iblis berkepala botak — akhirnya menyadari bahwa kakaknya, Raja Iblis Mo Yang, benar-benar telah dibakar habis oleh api mengerikan milik Yao Chen.“K-Kau ... KAU MEMBUNUH KAKAKKU!!!” raungnya, suara parau, gemetar antara amarah dan ketakutan.Wajahnya pucat, matanya liar menatap jasad hangus yang tak lagi menyerupai makhluk hidup.“Tidak! Ini belum waktunya! Aku harus pergi dari sini! Aku harus membalasnya suatu hari nanti!”Tanpa ragu, Mo Gu menghantam tanah dengan teknik iblis pelarian, membelah udara dan membuka celah dimensi.Namun suara dari belakang membuat darahnya membeku."Kamu pikir bisa seenaknya muncul dan kabur di hadapanku?"Langkah kaki bergema, disusul aura iblis menyelimuti tanah seperti malam menelan siang."Dasar anjing busuk!" bentak Yao Chen.Tubuhnya masih dalam Mode Asura Neraka, namun kini tampak goyah. Asap hitam mengepul dari punggungnya, darah mengalir deras dari hidung dan telinganya.Tubuh Tingkat 8-ny

  • Pendekar Tanpa Wajah   581 - Dua Raja Iblis

    “Bocah cari mati!” teriak salah salah satu Raja Iblis bernama Mo Yang. sambil dia membuat segel tangan dan memunculkan anak buahnya dari ruang hampa yang dia robek.Segera anak buah itu beterbangan ke arah Yao Chen dan Putri Suci.“Biarkan saya yang meladeni mereka, Putra Suci.” teguh Putri Suci sambil memunculkan pedang esnya. “Anda fokus saja pada raja iblisnya.”Maka, Putri Suci mulai membantai belasan demi belasan anak buah Raja Iblis yang menyerbu ke arahnya.Langit mendadak bergetar ketika dua Raja Iblis melesat turun seperti meteor gelap, menghantam tanah dan menciptakan kawah selebar dua puluh zhang. Angin menghantam deras ke segala arah, menyapu pepohonan, meretakkan bebatuan, dan menghentikan napas sejenak.“Humph!” Raja Iblis Mo Yang berjubah ungu kelam, membawa trisula hitam yang tampak seperti ditempa dari tulang naga iblis.Dia turun seperti dewa kematian, menyisakan jejak badai hitam dan awan berdarah.“Lihat bagaimana kami berurusan denganmu, bocah keras kepala!” Satun

  • Pendekar Tanpa Wajah   580 - Kejam Tapi Layak

    “Mu Hailan keparat!” geram Yao Chen.“Ha ha ha! Kenapa, bocah? Aku akan menangkapmu dan akan kuserahkan ke Kaisar Iblis Langit.” Kini terang sudah apa tujuan Mu Hailan menggiring Yao Chen ke tempat itu. “Aku yakin Kaisar Iblis Langit akan memberiku banyak kebaikan. Sedangkan Putri Suci, kita bisa menikmati waktu sebaik mungkin nantinya.”Wajah mesum menjijikkan Mu Hailan tidak ditahan-tahan ketika menatap Putri Suci.Yao Chen melangkah maju, suaranya pelan tapi tajam seperti pedang. “Berani kau menyentuh dia dan aku akan memastikan kau kehilangan semua keinginanmu — termasuk lidah dan nyawa.”Mu Hailan tertawa gila sebelum dia mengangkat tangannya, berseru ke delapan kawannya. “HANCURKAN MEREKA!”Para pembunuh darah langsung menyerang. Serangan udara dan teknik darah meluncur seperti badai merah. Formasi pengepungan mematikan pun menyala di bawah kaki mereka.Tapi Yao Chen tiba-tiba menghilang.SRAK!Dua dari delapan penyerang langsung terpental, tubuh mereka hangus terbakar.BRRZZT!!

  • Pendekar Tanpa Wajah   579 - Jejak Palsu dan Gairah Pendendam

    “Aku akan bicara! Aku akan bicara!” Mu Hailan menggigil.Dia sama sekali tidak menyangka seseorang yang masih berada di Tingkat 8 bisa menindasnya, bahkan mengaktifkan tubuh Asura yang mendominasi.Mu Hailan merupakan murid Sekt Istana Dewa yang kurang berkemampuan. Karena kerap mendapatkan penindasan dari teman dan seniornya, maka dia gelap mata dan mempelajari Teknik Kultivasi Sihir Darah yang cukup terlarang dan berbahaya.Itulah kenapa dia diusir dari Tanah Suci setelah ketahuan. Ini yang mengakibatkan kebenciannya terhadap Tanah Suci semakin berkali lipat.Saat dia mengetahui keruntuhan Tanah Suci, dia adalah orang yang tertawa paling awal.“Yang menyerang Tanah Suci ... memang Kaisar Iblis Langit! Tapi dia tidak sendirian!” serunya ketakutan. “Ada ... ada Tiga Raja Iblis lain bersamanya! Mereka mencari sesuatu — sesuatu yang hanya bisa dibuka oleh garis keturunan keluarga Gongsun.”Kini dia tidak bisa meremehkan Yao Chen. Meski kekuatannya telah ditingkatkan sampai di tahap yang

  • Pendekar Tanpa Wajah   578 - Reruntuhan Kota Hitam — Bayangan Sihir Darah

    “Di mana dia sekarang?”Yao Chen berdiri, api perlahan menyala di matanya.Bo Qian ragu-ragu. “Desas-desus terakhir ... dia terlihat di reruntuhan Kota Hitam — perbatasan gurun dan rawa kematian.”Yao Chen mengangguk. Langkahnya terasa lebih berat, tapi niatnya lebih kuat dari sebelumnya.“Aku akan ke sana,” ucapnya. “Aku akan menemukan kebenaran. Dan aku akan membuat Kaisar Iblis Langit berlutut ... di bawah pedangku!”Langit kota Oasis Besar mulai berubah jingga. Angin gurun kembali berdesir ... menyambut perjalanan baru yang jauh lebih berbahaya.“Anda yakin hendak ke sana?” tanya Putri Suci.Ada pijar cemas dalam matanya.Yao Chen mengangguk yakin. “Aku harus mendapatkan informasi sebanyak mungkin.”Malam mulai turun ketika Yao Chen dan Putri Suci tiba di tepi Kota Hitam — sebuah kota mati, penuh reruntuhan dan aura kematian yang begitu kental.Dinding runtuh, menara patah, dan batu-batu hitam berserakan seperti kuburan raksasa.“Berhati-hatilah, Putra Suci,” bisik Putri Suci, mer

  • Pendekar Tanpa Wajah   577 - Mencari Informasi di Kota Oasis Besar

    “Aku yakin mereka baik-baik saja, Putra Suci.” Suara lembut Putri Suci mengalun. “Mereka wanita kuat dan cerdas, takkan terjadi hal buruk pada mereka. Anda bisa tenang.”Yao Chen tau Putri Suci hanya sedang menghiburnya agar dia tenang. Dia mengangguk dan berharap dua istri lainnya benar-benar dalam situasi yang baik.Mentari gurun menyinari hamparan emas yang tiada berujung. Kafilah bergerak perlahan di tengah suhu yang menyengat, roda-roda kayu berderit, dan langkah unta roh membentuk irama lelah yang konsisten.Di atas sebuah kereta utama, Yao Chen duduk bersila dengan mata terpejam, namun aura yang keluar dari tubuhnya masih belum stabil.Di sampingnya, Putri Suci duduk dalam diam, sesekali melirik Yao Chen dengan rasa prihatin.‘Semenjak mendengar tentang kehancuran Tanah Suci Istana Dewa, Putra Suci berubah. Tatapannya semakin dalam, ucapannya lebih hemat, dan energi spiritual dalam tubuhnya... semakin ganas. Seolah setiap helaan nafasnya menyimpan ledakan kemarahan yang terbung

  • Pendekar Tanpa Wajah   576 - Dendam Baru

    “Pu-Putra Suci?” Salah satu dari rombongan caravan itu terkesiap. Matanya membelalak, seakan tak percaya dengan apa yang didengarnya. “Apakah kalian ... berasal dari sekte besar?”Suasana sekitar mendadak sunyi. Hanya desiran angin gurun yang terdengar, membawa debu dan serpihan pertempuran.Sementara itu, sisa-sisa gerombolan perampok gurun yang menyaksikan jatuhnya Jin Ying Shi Yao langsung ketakutan.Tanpa komando, mereka melarikan diri, seperti anjing liar yang baru kehilangan induknya.Yao Chen menarik napas berat. Dia tau, menyembunyikan identitas lebih lama hanya akan menimbulkan lebih banyak kecurigaan.Dengan suara parau namun tegas, dia berkata, “Aku Gongsun YiChen ... Putra Suci dari Tanah Suci Istana Dewa.” Tak lupa dia menangkupkan salam sojanya.“Wuaaahhh!”Seakan badai kecil meledak di antara kerumunan caravan.“Apa?!”“Tidak mungkin! Bukankah Tanah Suci Istana Dewa sudah—”“Tunggu, bukankah seluruh Tanah Suci itu dihancurkan beberapa bulan lalu?!”Bisik-bisik panik ber

  • Pendekar Tanpa Wajah   575 - Aku Belum Selesai!

    “Manusia sombong!” teriak Jin Ying Shi Yao.DUARRR!!Benturan kembali terjadi. Jin Ying Shi Yao menerjang seperti meteor, cakarnya membelah ruang, memancarkan gelombang energi hitam keunguan yang brutal.Yao Chen melompat menghindar, mengerahkan Teknik Langkah Hantu dan hukum ruang seoptimal mungkin, menciptakan jejak ilusi di belakangnya untuk mengecoh lawan.CRASSSHH!!Tanah tempat Yao Chen berdiri sebelumnya meledak, membentuk kawah besar. Batu-batu beterbangan, badai pasir kembali mengamuk liar.Jin Ying Shi Yao tak memberi jeda. Dia mengaum keras, lalu menghantamkan kedua cakarnya bersamaan, menciptakan dua gelombang energi berbentuk singa hitam raksasa yang melesat mengejar Yao Chen dari dua arah."Mengerikan!" gumam Yao Chen. Namun dia tak gentar.Dengan pedang merah di tangan, Yao Chen meluncur maju, tubuhnya dikelilingi api, petir, tanah, angin, dan air sekaligus.Dia berputar di udara, menciptakan pusaran lima elemen untuk menahan serangan itu.BRAKKK!Gelombang energi berta

  • Pendekar Tanpa Wajah   574 - Panglima Gurun Jin Ying Shi Yao

    “Ayo!” seru Yao Chen sambil mempersiapkan serangannya.Suasana berubah mencekam. Jin Ying Shi Yao, si Panglima Gurun, mengepakan sayap elang raksasanya, membuat badai pasir mengamuk di sekitar mereka.Tubuhnya yang kekar, kepala singanya yang ganas, dan mata kuning menyala itu benar-benar memancarkan aura buas.Yao Chen mengencangkan cengkeraman pada pedang merahnya, napasnya berat."Dia ... tingkat 14 awal!" desis Yao Chen dalam hati. "Bahkan lebih kuat dari banyak tetua sekte!"BUUUMM!Jin Ying Shi Yao menerjang, cakarnya mengoyak udara, mengarah ke dada Yao Chen. Kecepatan dan kekuatannya membuat tanah bergetar.CLANG!Yao Chen menangkis, namun terpental mundur sejauh belasan langkah. Tanah di sekitarnya retak, debu berhamburan."Anak kecil! Berani menghalangi Panglima Gurun?!" Jin Ying Shi Yao meraung. Suaranya bergemuruh seperti guruh di tengah badai.Yao Chen mengertakkan gigi. Darah dalam tubuhnya bergolak. Tanpa ragu, dia mengerahkan lima elemen sekaligus — Api, Air, Tanah, An

Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status