“Yao Chen … berikan aku … tolong kasihi aku ….” Suara Putri Ketujuh bergetar ketika menyampaikan ini. Sikap arogan dan tingginya runtuh digantikan sebuah kemanjaan yang dibalut nuansa putus asa, terlebih tatapan sayu memohon.Sebagai pria normal, Yao Chen tidak memungkiri ini sangat memikat pandangannya. Tubuh sempurna Putri Ketujuh yang mengungkunginya, wajah mendamba di atas tubuhnya, suara halus membuai pendengaran.Dalam cahaya senja yang semakin memudar, Yao Chen harus membuat keputusan antara kewajiban dan hasrat hatinya.“Bocah! Buatlah keputusan, bodoh!” Mendadak, suara Gao Long meraung di telinga Yao Chen. “Kalau kau memang menginginkannya, lekas lakukan sebelum terlambat! Kalau tak mau, juga lekaslah bersikap tegas dan dorong dia!”Gao Long benar. Yao Chen harus membuat keputusan secepatnya. Tak bisa begini atau ini akan tak ada artinya.Terlebih, dia masih menyimpan asa cinta kepada Sima Honglian. Meski gurunya tidak mengetahui perasaan indah yang terpendam di sanubarinya,
“Tuan Putri, Anda salah paham!” seru Yao Chen.Cahaya senja yang keemasan perlahan memudar, seolah menyingkap tabir ilusi yang menyelimuti Tuan Putri Ketujuh. Dalam sekejap, kabut hasrat libido di matanya lenyap, digantikan oleh kesadaran yang tajam dan ... kemarahan yang membara."Jangan banyak alasan!" desis Tuan Putri, matanya menyala penuh amarah. "Berani-beraninya kau mengambil kesempatan dariku, Yao Chen!"Betapa malunya dia berada dalam dekapan pria yang baru saja dia kenal. Meskipun pemuda itu menggetarkan hatinya, bukan berarti dia bisa dengan mudah disentuh dan memberikan diri begitu saja!“Tuan Putri, saya tidak mengambil kesempatan dari Anda!” Yao Chen masih berusaha menjelaskan.Dia memuta otak untuk memberikan jawaban yang masuk akal dan memuaskan.Dia yang masih terbaring di bawah Tuan Putri, seketika merasakan bahaya yang mengancam. “Tuan Putri, ini benar-benar tidak seperti yang Anda pikirkan! Saya—“Namun sebelum dia bisa menjelaskan, Tuan Putri sudah menyiapkan tang
Tuan Putri terdiam sambil melongo kaget, matanya yang tadi memancarkan kemarahan kini ada kebingungan di sana. "Apa maksudnya?""Buah emas yang Anda makan memiliki efek memabukkan yang menghilangkan kesadaran akal sehat Anda, Tuan Putri," jelas Yao Chen setelah merasa Hong Wen bisa diajak bicara baik-baik.Dia tak menyangka akan ada bantuan dari seekor rusa roh kecil."Pemuda itu justru berusaha menahan diri dan melindungi Anda dari berbuat tak pantas." Rusa kecil menambahkan.Yao Chen, masih waspada, mengangguk membenarkan. "Saya tidak akan pernah berani mengambil kesempatan dari Anda, Tuan Putri. Saya hanya berusaha mencegah Anda melakukan sesuatu yang akan Anda sesali."Perlahan, kemarahan di wajah Tuan Putri memudar, digantikan oleh rasa malu. Ia menurunkan tangannya, matanya menghindari tatapan Yao Chen."Te-ternyata begitu," ujar Hong Wen lirih, malu bukan kepalang. "Aku ... aku telah salah menuduhmu."Yao Chen mengangguk. "Tidak apa-apa, Tuan Putri. Yang penting Anda sudah kemb
“Hrghh!” Yao Chen memacu perahu terbangnya dalam kecepatan maksimal untuk menyambar tubuh Putri Ketujuh.Swoosshh!Pemuda itu gesit meraih pinggang Putri Ketujuh, tepat ketika mulut besar naga api mengatup dan teratai terbang itu pun tercaplok dan hancur. Pusaka tingkat tinggi itu kini hanya menjadi debu energi setelah diterkam naga api besar.“Argh!” Putri Ketujuh terkejut bukan main.Kemunculan naga api terlalu tiba-tiba dan tidak terdeteksi olehnya. Semuanya terjadi dalam hitungan detik yang singkat.‘Untung saja aku meledakkan energi Qi ke perahuku agar aku bisa memberikan Teknik Langkah Hantu ke perahuku juga.’ Yao Chen membatin penuh syukur.Itu tadi sangat tipis dari bencana. Jika kedatangan Yao Chen terlambat dua detik saja, maka Putri Ketujuh harus mengucapkan selamat tinggal pada dunia.Hewan roh seperti naga tidak bisa diremehkan. Naga merupakan puncak hirarki dari semua hewan di Planet Qi. Dia adalah raja sekaligus penguasa yang sangat territorial. Bunga api tentu saja pu
Mau tak mau, Putri Ketujuh yang melihat adegan jatuhnya Yao Chen pun menjerit, “Yao Chen!”Di hati Putri Ketujuh, terselip rasa bersalah karena telah mendorong Yao Chen sehingga menyebabkan perahu terbang pemuda itu menjadi oleng dan kehilangan kecepatannya.Adegan ketika perahu terbang dicaplok dengan gigi-gigi runcing si naga api besar membekas di otak Putri Ketujuh. Ternyata seperti itu kondisinya jika tadi dia tidak lekas diselamatkan Yao Chen.Sedangkan, tubuh Yao Chen terus meluncur ke bawah, ke arah danau magma. Ada banyak letupan magma yang siap menerima tubuh Yao Chen yang terus jatuh tanpa dia bisa melakukan apa-apa karena tak memiliki pijakan yang cukup.“Apa aku akan mati di sini?” Yao Chen bersiap.Dia tentu saja tak ingin mati.“Tasbih Semesta, bisakah kau membuatku tahan pada panasnya api apa pun?” tanyanya pada pusaka miliknya.Tasbih Semesta mendadak saja bergerak memutar dan mulai mendesing di dalam tubuh Yao Chen. Dari setiap maniknya, meluar aura emas pekat.Blupp!
“Anakmu?” Yao Chen sampai ternganga karena kagetnya.Dia tatap naga api besar di depannya. Memang mereka sama-sama memiliki kekuatan api yang tak bisa diremehkan.Tapi … jika menilik dari penampilan Gao Long saat ini dibandingkan naga api besar ….“Pfttt!” Yao Chen mati-matian menahan tawanya ketika membandingkan kedua naga tersebut.Gao Long tentu saja mendengar tawa tertahan Yao Chen. Dia melirik sambil mengerutkan kening dengan wajah cemberut.“Kau tak layak menjadi ayahku!” geram suara naga api besar terdengar, seolah-olah mereka bukan berada di dalam benda cair melainkan ruang udara bebas.Mendengar penyangkalan dari putranya, Gao Long meradang marah.“Lancang! Anak lancang!” pekik Gao Long.Sayang sekali, wujud mungil dan gendutnya saat ini tidak mendukung untuk menghardik si anak yang berpuluh kali lipat darinya.“Kau pikir kenapa ibu sampai memutuskan untuk mengakhiri hidupnya?!” raung si naga api besar.Raungan itu dibarengi semburan energi besar dari moncong yang dibuka leba
Mendadak saja Yao Chen mendapatkan pencerahan dari Tasbih Semesta.Maka, menggunakan cambuknya, dia bergerak menggunakan Teknik Langkah Hantu dan meraih Bunga Api Abadi sambil menghindari terjangan cakar si pterodactylus yang hendak menangkapnya.Sreettt!Cambuk digerakkan secepat kilat ke arah Bunga Api Abadi sembari kakinya bergerak cepat hingga membentuk pusaran udara kecil ketika tanah di bawah kakinya menyebar saat energi Qi-nya terus mengalir."Berhasil!" Yao Chen menyeru tertahan ketika cambuknya sudah membelit di pohon rendah tempat si bunga api tumbuh. Brrrrhhh!Segera, Yao Chen menggunakan bilah pedangnya untuk menghamburkan dan menyebarkan pasir beserta debu di permukaan tanah ke arah Bunga Api Abadi sambil menarik keluar bunga itu dari tempatnya.“Apa maksudmu, Yao Chen?!” pekik Putri Ketujuh saat melihat adegan Yao Chen merenggut Bunga Api Abadi yang dia incar sejak lama.Bunga Api Abadi yang sudah tertutupi tanah dan debu yang ditebarkan padanya oleh Yao Chen, tak bisa
“Kita lihat seberapa mampu Jurus Api Penghancurku menanganimu!” seru Yao Chen.Seketika, langit-langit gua di atas arena pertarungan bergetar. Sementara, magma di bawah sana mulai menggelegak hebat dan cairan panas itu melejit naik seiring tangan Yao Chen terangkat tinggi-tinggi.Si pterodactylus terkejut bukan main akan pergerakan magma yang seakan dikendalikan Yao Chen. Dia mati-matian mengumpulkan seluruh kekuatan anginnya untuk menepis magma yang hendak menyentuh tubuhnya hingga cukup kewalahan menghadapi serangan dahsyat Yao Chen.“Ingin lari ke mana, huh?!” ejek Yao Chen. Dia rela memompa energi Qi hingga ke titik maksimal demi mengalahkan hewan roh itu.Puluhan pilar magma menyembur dari danau, mengejar si pterodactylus yang terbang menghindari. Makhluk itu mengeluarkan raungan frustrasi, sayapnya mulai hangus terkena percikan magma.Si pterodactylus membalas dengan menciptakan angin puyuh yang menyebarkan tetesan magma ke segala arah. Yao Chen berputar, menciptakan perisai api
“Keinginanmu terlalu tinggi!” balas Yao Chen.Dia berdiri dengan napas berat, keringat dan darah bercampur di wajahnya. Tubuhnya sudah terluka dalam akibat pertempuran sebelumnya, dan kini harus menghadapi musuh dari tingkat yang jauh lebih tinggi.“Berani kau menghina Panglima Gu, bocah!” raung Raja Iblis Mo yang masih hidup. Tubuhnya diselimuti pusaran energi kegelapan yang siap diledakkan ke lawan.Raja Iblis cantik berjulukan Panglima Gu mengangkat tangannya, memberi isyarat agar Raja Iblis Mo diam.“Tentu saja keinginanku tinggi karena aku memiliki kemampuan.”Setelah mengucapkan itu, Panglima Gu menjulurkan kedua tangannya ke depan.Bagaikan ada daya hisap kuat, Yao Chen dan Putri Suci langsung tertarik ke arah tangan Panglima Gu.“Arkkhh!”Yao Chen dan Putri Suci tidak berdaya ketika leher mereka dicengkeram tangan Panglima Gu. Masing-masing jarinya lentik, berkuku panjang warna merah darah yang menindas.Mata Panglima Gu membelalak gila diiringi senyuman lebar. “Lihat, sudah k
Asap darah belum sepenuhnya hilang ketika Mo Gu — Raja Iblis berkepala botak — akhirnya menyadari bahwa kakaknya, Raja Iblis Mo Yang, benar-benar telah dibakar habis oleh api mengerikan milik Yao Chen.“K-Kau ... KAU MEMBUNUH KAKAKKU!!!” raungnya, suara parau, gemetar antara amarah dan ketakutan.Wajahnya pucat, matanya liar menatap jasad hangus yang tak lagi menyerupai makhluk hidup.“Tidak! Ini belum waktunya! Aku harus pergi dari sini! Aku harus membalasnya suatu hari nanti!”Tanpa ragu, Mo Gu menghantam tanah dengan teknik iblis pelarian, membelah udara dan membuka celah dimensi.Namun suara dari belakang membuat darahnya membeku."Kamu pikir bisa seenaknya muncul dan kabur di hadapanku?"Langkah kaki bergema, disusul aura iblis menyelimuti tanah seperti malam menelan siang."Dasar anjing busuk!" bentak Yao Chen.Tubuhnya masih dalam Mode Asura Neraka, namun kini tampak goyah. Asap hitam mengepul dari punggungnya, darah mengalir deras dari hidung dan telinganya.Tubuh Tingkat 8-ny
“Bocah cari mati!” teriak salah salah satu Raja Iblis bernama Mo Yang. sambil dia membuat segel tangan dan memunculkan anak buahnya dari ruang hampa yang dia robek.Segera anak buah itu beterbangan ke arah Yao Chen dan Putri Suci.“Biarkan saya yang meladeni mereka, Putra Suci.” teguh Putri Suci sambil memunculkan pedang esnya. “Anda fokus saja pada raja iblisnya.”Maka, Putri Suci mulai membantai belasan demi belasan anak buah Raja Iblis yang menyerbu ke arahnya.Langit mendadak bergetar ketika dua Raja Iblis melesat turun seperti meteor gelap, menghantam tanah dan menciptakan kawah selebar dua puluh zhang. Angin menghantam deras ke segala arah, menyapu pepohonan, meretakkan bebatuan, dan menghentikan napas sejenak.“Humph!” Raja Iblis Mo Yang berjubah ungu kelam, membawa trisula hitam yang tampak seperti ditempa dari tulang naga iblis.Dia turun seperti dewa kematian, menyisakan jejak badai hitam dan awan berdarah.“Lihat bagaimana kami berurusan denganmu, bocah keras kepala!” Satun
“Mu Hailan keparat!” geram Yao Chen.“Ha ha ha! Kenapa, bocah? Aku akan menangkapmu dan akan kuserahkan ke Kaisar Iblis Langit.” Kini terang sudah apa tujuan Mu Hailan menggiring Yao Chen ke tempat itu. “Aku yakin Kaisar Iblis Langit akan memberiku banyak kebaikan. Sedangkan Putri Suci, kita bisa menikmati waktu sebaik mungkin nantinya.”Wajah mesum menjijikkan Mu Hailan tidak ditahan-tahan ketika menatap Putri Suci.Yao Chen melangkah maju, suaranya pelan tapi tajam seperti pedang. “Berani kau menyentuh dia dan aku akan memastikan kau kehilangan semua keinginanmu — termasuk lidah dan nyawa.”Mu Hailan tertawa gila sebelum dia mengangkat tangannya, berseru ke delapan kawannya. “HANCURKAN MEREKA!”Para pembunuh darah langsung menyerang. Serangan udara dan teknik darah meluncur seperti badai merah. Formasi pengepungan mematikan pun menyala di bawah kaki mereka.Tapi Yao Chen tiba-tiba menghilang.SRAK!Dua dari delapan penyerang langsung terpental, tubuh mereka hangus terbakar.BRRZZT!!
“Aku akan bicara! Aku akan bicara!” Mu Hailan menggigil.Dia sama sekali tidak menyangka seseorang yang masih berada di Tingkat 8 bisa menindasnya, bahkan mengaktifkan tubuh Asura yang mendominasi.Mu Hailan merupakan murid Sekt Istana Dewa yang kurang berkemampuan. Karena kerap mendapatkan penindasan dari teman dan seniornya, maka dia gelap mata dan mempelajari Teknik Kultivasi Sihir Darah yang cukup terlarang dan berbahaya.Itulah kenapa dia diusir dari Tanah Suci setelah ketahuan. Ini yang mengakibatkan kebenciannya terhadap Tanah Suci semakin berkali lipat.Saat dia mengetahui keruntuhan Tanah Suci, dia adalah orang yang tertawa paling awal.“Yang menyerang Tanah Suci ... memang Kaisar Iblis Langit! Tapi dia tidak sendirian!” serunya ketakutan. “Ada ... ada Tiga Raja Iblis lain bersamanya! Mereka mencari sesuatu — sesuatu yang hanya bisa dibuka oleh garis keturunan keluarga Gongsun.”Kini dia tidak bisa meremehkan Yao Chen. Meski kekuatannya telah ditingkatkan sampai di tahap yang
“Di mana dia sekarang?”Yao Chen berdiri, api perlahan menyala di matanya.Bo Qian ragu-ragu. “Desas-desus terakhir ... dia terlihat di reruntuhan Kota Hitam — perbatasan gurun dan rawa kematian.”Yao Chen mengangguk. Langkahnya terasa lebih berat, tapi niatnya lebih kuat dari sebelumnya.“Aku akan ke sana,” ucapnya. “Aku akan menemukan kebenaran. Dan aku akan membuat Kaisar Iblis Langit berlutut ... di bawah pedangku!”Langit kota Oasis Besar mulai berubah jingga. Angin gurun kembali berdesir ... menyambut perjalanan baru yang jauh lebih berbahaya.“Anda yakin hendak ke sana?” tanya Putri Suci.Ada pijar cemas dalam matanya.Yao Chen mengangguk yakin. “Aku harus mendapatkan informasi sebanyak mungkin.”Malam mulai turun ketika Yao Chen dan Putri Suci tiba di tepi Kota Hitam — sebuah kota mati, penuh reruntuhan dan aura kematian yang begitu kental.Dinding runtuh, menara patah, dan batu-batu hitam berserakan seperti kuburan raksasa.“Berhati-hatilah, Putra Suci,” bisik Putri Suci, mer
“Aku yakin mereka baik-baik saja, Putra Suci.” Suara lembut Putri Suci mengalun. “Mereka wanita kuat dan cerdas, takkan terjadi hal buruk pada mereka. Anda bisa tenang.”Yao Chen tau Putri Suci hanya sedang menghiburnya agar dia tenang. Dia mengangguk dan berharap dua istri lainnya benar-benar dalam situasi yang baik.Mentari gurun menyinari hamparan emas yang tiada berujung. Kafilah bergerak perlahan di tengah suhu yang menyengat, roda-roda kayu berderit, dan langkah unta roh membentuk irama lelah yang konsisten.Di atas sebuah kereta utama, Yao Chen duduk bersila dengan mata terpejam, namun aura yang keluar dari tubuhnya masih belum stabil.Di sampingnya, Putri Suci duduk dalam diam, sesekali melirik Yao Chen dengan rasa prihatin.‘Semenjak mendengar tentang kehancuran Tanah Suci Istana Dewa, Putra Suci berubah. Tatapannya semakin dalam, ucapannya lebih hemat, dan energi spiritual dalam tubuhnya... semakin ganas. Seolah setiap helaan nafasnya menyimpan ledakan kemarahan yang terbung
“Pu-Putra Suci?” Salah satu dari rombongan caravan itu terkesiap. Matanya membelalak, seakan tak percaya dengan apa yang didengarnya. “Apakah kalian ... berasal dari sekte besar?”Suasana sekitar mendadak sunyi. Hanya desiran angin gurun yang terdengar, membawa debu dan serpihan pertempuran.Sementara itu, sisa-sisa gerombolan perampok gurun yang menyaksikan jatuhnya Jin Ying Shi Yao langsung ketakutan.Tanpa komando, mereka melarikan diri, seperti anjing liar yang baru kehilangan induknya.Yao Chen menarik napas berat. Dia tau, menyembunyikan identitas lebih lama hanya akan menimbulkan lebih banyak kecurigaan.Dengan suara parau namun tegas, dia berkata, “Aku Gongsun YiChen ... Putra Suci dari Tanah Suci Istana Dewa.” Tak lupa dia menangkupkan salam sojanya.“Wuaaahhh!”Seakan badai kecil meledak di antara kerumunan caravan.“Apa?!”“Tidak mungkin! Bukankah Tanah Suci Istana Dewa sudah—”“Tunggu, bukankah seluruh Tanah Suci itu dihancurkan beberapa bulan lalu?!”Bisik-bisik panik ber
“Manusia sombong!” teriak Jin Ying Shi Yao.DUARRR!!Benturan kembali terjadi. Jin Ying Shi Yao menerjang seperti meteor, cakarnya membelah ruang, memancarkan gelombang energi hitam keunguan yang brutal.Yao Chen melompat menghindar, mengerahkan Teknik Langkah Hantu dan hukum ruang seoptimal mungkin, menciptakan jejak ilusi di belakangnya untuk mengecoh lawan.CRASSSHH!!Tanah tempat Yao Chen berdiri sebelumnya meledak, membentuk kawah besar. Batu-batu beterbangan, badai pasir kembali mengamuk liar.Jin Ying Shi Yao tak memberi jeda. Dia mengaum keras, lalu menghantamkan kedua cakarnya bersamaan, menciptakan dua gelombang energi berbentuk singa hitam raksasa yang melesat mengejar Yao Chen dari dua arah."Mengerikan!" gumam Yao Chen. Namun dia tak gentar.Dengan pedang merah di tangan, Yao Chen meluncur maju, tubuhnya dikelilingi api, petir, tanah, angin, dan air sekaligus.Dia berputar di udara, menciptakan pusaran lima elemen untuk menahan serangan itu.BRAKKK!Gelombang energi berta