Home / Pendekar / Pendekar Tanpa Wajah / 87 - Menggunakan Senjata Pusaka

Share

87 - Menggunakan Senjata Pusaka

Author: Gauche Diablo
last update Last Updated: 2024-03-29 11:13:10

“Elemen es, huh?” Yao Chen segera memutar energi Qi dia dan membuat segel agar bisa memunculkan energi api yang bisa dia semburkan dari telapak tangannya saat diulurkan ke depan.

Wuusshhh!

Api yang kuat segera menelan pasak-pasak es tadi dan semuanya berhasil diubah menjadi uap, menyebabkan banyak orang berseru.

“Dia … apinya kuat sekali!”

“Ini mustahil, ‘kan? Kenapa dia masih di Tingkat 3 sudah bisa mengeluarkan elemen alam?”

“Tapi, bukankah dia katanya bergabung dengan Divisi Alkimia? Mungkin saja itu sekedar api alkimia dia!”

Banyak perdebatan di antara banyak penonton yang menyaksikan cara Yao Chen memblokir serangan es dari Su Tingnam.

“Bocah sialan!” Su Tingnam geram karena es dia berhasil dimusnahkan Yao Chen.

Yao Chen menghela napas rendah dari balik topengnya. Dia bersyukur bisa sukses melobi Gao Long sebelum ini.

“Bocah, kau yakin ingin terus menggunakan apiku?” Gao Long di dalam ruang dimensi jiwa bertanya ke Yao Chen.

Api yang dikeluarkan Yao Chen baru saja memang bukanlah
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter
Comments (1)
goodnovel comment avatar
amsuzieimanjuwita
mantap Thor lanjut lagi chapternya
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

  • Pendekar Tanpa Wajah   88 - Kedatangan Wakil Ketua Sekte, Tang Wulim

    “Ingin curang?!” Mata Sima Honglian menangkap gerakan cepat Su Tingnam dan matanya menyala diikuti langkah kilatnya ke arena.Dia kibaskan satu tangan untuk meniadakan formasi penghalang dan satu tangan lainnya memusnahkan puluhan pasak es yang sudah berjarak 1 meter dari Yao Chen.Tepat ketika pasak-pasak es itu dimusnahkan Sima Honglian, derak keras datang dari istana es.Krekk! Kraakk! Blaarrr!“Astaga! Istana esnya hancur!” seru penonton sambil terperangah.“Luar biasa sekali kekuatan fisik dan energi Qi bocah topeng itu!” Ada yang berkomentar demikian.Sedangkan wajah Su Tingnam, mendadak menjadi merah padam.“Pu—Pusakaku! Pusakaku hancur!” teriak Su Tingnam dengan mata membara oleh amarah.Serpihan-serpihan es mulai beterbangan menyebar di arena dan kemudian menguap jadi udara.“Senjata pusaka seperti itu berakhir hancur.” Sima Honglian tak bisa berkata-kata saat menyaksikan tindakan Yao Chen.Tapi dia tak bisa berlama-lama termangu di tempatnya dan lekas melesat untuk menangkap

    Last Updated : 2024-03-29
  • Pendekar Tanpa Wajah   89 - Menginap di Hunian Sima Honglian

    “Biarkan dia istirahat dulu.” Sima Honglian berkata sambil meninggalkan Yao Chen yang baru dia berikan energi Qi agar pulih luka-luka dalamnya sembari merebahkan Yao Chen di kasur.Selain itu, dia juga memberikan pil penyembuh kelas 4 level tinggi, sebuah pil yang harganya bisa mencekik orang biasa. Meski begitu, Sima Honglian menjejalkan begitu saja ke mulut Yao Chen tanpa hatinya berdarah.“Semoga saja Keluarga Su tidak terus mendesak lagi.” Ximen Hugeng bicara sambil berjalan keluar kamar bersama Sima Honglian. “Kalau bukan Wakil Ketua Sekte Tang yang bicara, mungkin mereka belum mau pergi.”Sima Honglian tersenyum kecil dan menutup pintu kamar.“Biarkan Yao Chen di puncakku dulu. Aku akan merawatnya.” Sima Honglian membuat keputusan.Ximen Hugeng mengangguk saja. Statusnya sebagai guru ada di bawah Sima Honglian yang merupakan Master Guru di sekte.Selain itu, seorang berstatus Master Guru seperti Sima Honglian berhak memilih hunian sendiri di salah satu puncak pegunungan teritori

    Last Updated : 2024-03-30
  • Pendekar Tanpa Wajah   90 - Berduaan Bersama Master Cantik

    “A—Apa? Menunjukkan wajahku ke Master?” Yao Chen sampai menarik ke belakang kepalanya, menjauh beberapa sentimeter dari wajah Sima Honglian.Ada keterkejutan dari sikap yang ditampakkan Yao Chen. Hal ini menimbulkan tawa Sima Honglian.“Ha ha ha!” Wanita cantik itu malah memegangi perutnya sambil tertawa terbahak-bahak sampai matanya berubah menjadi bulan sabit.Sekarang Yao Chen berubah bingung. Kenapa wanita memang begitu sulit dimengerti alam pikirnya?“Ha ha ha! Eksepresi matamu sangat lucu. Aku yakin kalau topengmu dibuka dan melihat wajahmu, pasti lebih lucu, ha ha ha!” Sima Honglian belum berhenti tertawa.Kini Yao Chen merasa dia seperti sedang diolok-olok. Matanya menatap datar ke Sima Honglian yang berusaha menghentikan tawanya.“Maaf, maafkan aku, ha ha … aku benar-benar minta maaf, aku hanya bercanda. Ehem!” Sima Honglian berdehem sembari hentikan tawanya. “Itu karena kau … kau begitu lucu dan menggemaskan.”Yao Chen termangu. Baru ini dia disebut lucu dan menggemaskan. Se

    Last Updated : 2024-03-31
  • Pendekar Tanpa Wajah   91 - Serangan Api Phoenix

    “Master Sima! Ada apa denganmu?!” Yao Chen bertanya panik sambil memegangi Sima Honglian yang masih belum terlihat baik-baik saja.Sedangkan Sima Honglian masih melotot seraya terlihat kesulitan bernapas. Peluh mulai keluar membasahi kepala dan tubuhnya.“Yao … Chen … pergi ….” Sima Honglian berjuang mengatakan itu dengan ucapan tersendat.Perlahan-lahan ada hawa sangat panas keluar dari dalam tubuh Sima Honglian. Andaikan Yao Chen hanyalah remaja biasa di Tingkat 3 yang tidak mendapatkan manfaat dari Tasbih Semesta, mungkin dia bisa terbakar oleh hawa panas tersebut.“Tidak, Master!” Yao Chen menggeleng. Dia ingin bertahan untuk menjaga Sima Honglian yang mendapatkan kondisi aneh dadakan demikian.Sementara itu, Sima Honglian menatap putus asa ke Yao Chen sambil mulutnya terus menyerukan erangan lirih menahan sakit.“Bocah.” Gao Long bersuara. “Dia mengalami kondisi serangan api menahunnya.”Mendengar itu, Yao Chen lekas berbicara pada Gao Long menggunakan bahasa roh, “Apa maksudnya,

    Last Updated : 2024-04-01
  • Pendekar Tanpa Wajah   92 - Berpelukan dalam Kondisi Polos

    “Ga—Gao Long! Pertanyaan macam apa itu?! Jangan bercanda!” seru Yao Chen dengan bahasa roh dia ke Gao Long yang tertawa keras di ruang dimensi jiwanya. “Lebih baik lekas beri tau aku bagaimana cara menolong Master Sima!”Melihat kepanikan Yao Chen, sebenarnya Gao Long masih ingin menggoda lebih lanjut pemuda itu, tapi Tasbih Semesta sudah mencambuknya dengan petir. Apakah ini artinya Tasbih Semesta ingin Gao Long lekas memberikan caranya?Yao Chen bisa mendengar seruan melolong Gao Long yang baru saja kena cambukan petir Tasbih Semesta, “Rasakan itu karena menertawaiku!”“Ughh! Bocah sia—bau!” Gao Long harus pandai memilih kata-kata jika bicara ke Yao Chen atau cambukan petir akan datang lagi padanya.Kini giliran Yao Chen yang terkekeh jumawa.“Tsk! Setelah kau lepas semua pakaiannya, kau juga harus lepas pakaianmu, lalu peluk dia dan bungkus dengan apimu!” Gao Long memberikan

    Last Updated : 2024-04-01
  • Pendekar Tanpa Wajah   93 - Tiada Jarak Bagi Kedua Bibir

    ‘Tidak! Jangan dibuka!’ Yao Chen berseru di hatinya dengan wajah cemas.Namun, sayang sekali tangan lentik Sima Honglian sudah terlanjur terulur menyentuh topeng Yao Chen.“Tak apa kalau aku ingin mengetahui wajah penolongku ini, bukan?” Suara merdu merayu Sima Honglian seakan menyihir Yao Chen, membuat pemuda itu termangu diam tak melakukan apa pun.Dengan sedikit energi Qi yang dikerahkan, akhirnya Sima Honglian berhasil melepas topeng itu.‘Oh! Guru pernah mengatakan bahwa topeng khusus itu bisa dibuka orang yang kemampuan menempanya di atas Guru. Sedangkan Master Sima sudah mencapai level Pencipta Senjata!’ Yao Chen teringat akan ini.Yao Chen pasrah. Kalau memang setelah ini Sima Honglian menjerit karena ngeri melihat wajahnya, biarlah dia telan saja rasa malu itu.Gerakan Sima Honglian menyingkirkan topeng emas dari wajah Yao Chen seakan mengalami perlambatan. Seolah ini sebuah slow motion seperti di

    Last Updated : 2024-04-02
  • Pendekar Tanpa Wajah   94 - Gairah yang Menggelegak. Apakah Boleh?

    ‘Astaga! Belalai girangku sungguh bisa berdiri menegang?!’ Antara bahagia dan terharu, Yao Chen menyeru di batin.Selama ini memang tongkat maskulin masa depan dia sudah mulai tumbuh berkat pengobatan Ouyang Hetian, tapi selama ini hanya tumbuh saja dan terkulai tanpa ada tanda-tanda bernyawa seperti normalnya milik pria.Yao Chen masih berkutat dengan pikiran takjubnya, ‘Bahkan ketika melihat dada Zhuge Ling yang kuakui indah pun itu tak menunjukkan reaksi apa pun, hanya sekedar mengagumi saja.’Namun, kali ini ….“Ma—Master … Master Sima ….” Usai takjub, kini Yao Chen diserbu oleh rasa bimbang. Dia tak tau harus melakukan apa setelah situasi sudah seperti ini.Apakah sebuah dosa terlarang apabila dia melangkah lebih jauh dalam kondisi begini?Apakah dia akan dibunuh Sima Honglian jika dia memaksakan tongkat maskulin dia diarahkan ke tempat yang diinginkan?Atau dia harus memupus semuanya?‘Ta—Tapi ini sudah terlanjur berdiri! Pastinya susah untuk diredakan! Lagipula, haruskah adik b

    Last Updated : 2024-04-03
  • Pendekar Tanpa Wajah   95 - Penghuni Rumah Nomor 9

    ‘Menjadi murid langsung Master Sima?’ Yao Chen mengulang itu di benaknya. Tawaran luar biasa untuknya! Bahkan ketika dia masih menjadi Murid Luar!“Bagaimana, Yao Chen?” Sima Honglian bertanya lagi.“Mau! Tentu saja mau, Master!” Yao Chen kehilangan ketenangannya dan menjawab secara antusias. Namun, dia langsung tersadar bahwa dia terlalu bersemangat. “Oh! Em … itu … maafkan aku, Master. Ya, aku … aku bersedia.” Dia lekas memperbaiki caranya bicara.Hal itu malah menimbulkan tawa Sima Honglian. Wanita itu tertawa lepas tanpa ditahan dan menepuk-nepuk pundak Yao Chen.“Ha ha ha! Sungguh kamu adalah pria yang menarik dan penuh dengan vitalitas, Yao Chen! Ha ha ha!” Sima Honglian tidak pernah bersikap munafik di depan Yao Chen, berekspresi apa adanya tanpa tipu daya.Mendengar Sima Honglian menyebut mengenai vitalitas, menjadikan pikiran Yao Chen kembali ke saat intim mereka di dalam gua. Wajahnya tertunduk malu secara otomatis.Sima Honglian menyudahi tawanya dan menatap Yao Chen, seaka

    Last Updated : 2024-04-04

Latest chapter

  • Pendekar Tanpa Wajah   582 - Raja Iblis Cantik

    Asap darah belum sepenuhnya hilang ketika Mo Gu — Raja Iblis berkepala botak — akhirnya menyadari bahwa kakaknya, Raja Iblis Mo Yang, benar-benar telah dibakar habis oleh api mengerikan milik Yao Chen.“K-Kau ... KAU MEMBUNUH KAKAKKU!!!” raungnya, suara parau, gemetar antara amarah dan ketakutan.Wajahnya pucat, matanya liar menatap jasad hangus yang tak lagi menyerupai makhluk hidup.“Tidak! Ini belum waktunya! Aku harus pergi dari sini! Aku harus membalasnya suatu hari nanti!”Tanpa ragu, Mo Gu menghantam tanah dengan teknik iblis pelarian, membelah udara dan membuka celah dimensi.Namun suara dari belakang membuat darahnya membeku."Kamu pikir bisa seenaknya muncul dan kabur di hadapanku?"Langkah kaki bergema, disusul aura iblis menyelimuti tanah seperti malam menelan siang."Dasar anjing busuk!" bentak Yao Chen.Tubuhnya masih dalam Mode Asura Neraka, namun kini tampak goyah. Asap hitam mengepul dari punggungnya, darah mengalir deras dari hidung dan telinganya.Tubuh Tingkat 8-ny

  • Pendekar Tanpa Wajah   581 - Dua Raja Iblis

    “Bocah cari mati!” teriak salah salah satu Raja Iblis bernama Mo Yang. sambil dia membuat segel tangan dan memunculkan anak buahnya dari ruang hampa yang dia robek.Segera anak buah itu beterbangan ke arah Yao Chen dan Putri Suci.“Biarkan saya yang meladeni mereka, Putra Suci.” teguh Putri Suci sambil memunculkan pedang esnya. “Anda fokus saja pada raja iblisnya.”Maka, Putri Suci mulai membantai belasan demi belasan anak buah Raja Iblis yang menyerbu ke arahnya.Langit mendadak bergetar ketika dua Raja Iblis melesat turun seperti meteor gelap, menghantam tanah dan menciptakan kawah selebar dua puluh zhang. Angin menghantam deras ke segala arah, menyapu pepohonan, meretakkan bebatuan, dan menghentikan napas sejenak.“Humph!” Raja Iblis Mo Yang berjubah ungu kelam, membawa trisula hitam yang tampak seperti ditempa dari tulang naga iblis.Dia turun seperti dewa kematian, menyisakan jejak badai hitam dan awan berdarah.“Lihat bagaimana kami berurusan denganmu, bocah keras kepala!” Satun

  • Pendekar Tanpa Wajah   580 - Kejam Tapi Layak

    “Mu Hailan keparat!” geram Yao Chen.“Ha ha ha! Kenapa, bocah? Aku akan menangkapmu dan akan kuserahkan ke Kaisar Iblis Langit.” Kini terang sudah apa tujuan Mu Hailan menggiring Yao Chen ke tempat itu. “Aku yakin Kaisar Iblis Langit akan memberiku banyak kebaikan. Sedangkan Putri Suci, kita bisa menikmati waktu sebaik mungkin nantinya.”Wajah mesum menjijikkan Mu Hailan tidak ditahan-tahan ketika menatap Putri Suci.Yao Chen melangkah maju, suaranya pelan tapi tajam seperti pedang. “Berani kau menyentuh dia dan aku akan memastikan kau kehilangan semua keinginanmu — termasuk lidah dan nyawa.”Mu Hailan tertawa gila sebelum dia mengangkat tangannya, berseru ke delapan kawannya. “HANCURKAN MEREKA!”Para pembunuh darah langsung menyerang. Serangan udara dan teknik darah meluncur seperti badai merah. Formasi pengepungan mematikan pun menyala di bawah kaki mereka.Tapi Yao Chen tiba-tiba menghilang.SRAK!Dua dari delapan penyerang langsung terpental, tubuh mereka hangus terbakar.BRRZZT!!

  • Pendekar Tanpa Wajah   579 - Jejak Palsu dan Gairah Pendendam

    “Aku akan bicara! Aku akan bicara!” Mu Hailan menggigil.Dia sama sekali tidak menyangka seseorang yang masih berada di Tingkat 8 bisa menindasnya, bahkan mengaktifkan tubuh Asura yang mendominasi.Mu Hailan merupakan murid Sekt Istana Dewa yang kurang berkemampuan. Karena kerap mendapatkan penindasan dari teman dan seniornya, maka dia gelap mata dan mempelajari Teknik Kultivasi Sihir Darah yang cukup terlarang dan berbahaya.Itulah kenapa dia diusir dari Tanah Suci setelah ketahuan. Ini yang mengakibatkan kebenciannya terhadap Tanah Suci semakin berkali lipat.Saat dia mengetahui keruntuhan Tanah Suci, dia adalah orang yang tertawa paling awal.“Yang menyerang Tanah Suci ... memang Kaisar Iblis Langit! Tapi dia tidak sendirian!” serunya ketakutan. “Ada ... ada Tiga Raja Iblis lain bersamanya! Mereka mencari sesuatu — sesuatu yang hanya bisa dibuka oleh garis keturunan keluarga Gongsun.”Kini dia tidak bisa meremehkan Yao Chen. Meski kekuatannya telah ditingkatkan sampai di tahap yang

  • Pendekar Tanpa Wajah   578 - Reruntuhan Kota Hitam — Bayangan Sihir Darah

    “Di mana dia sekarang?”Yao Chen berdiri, api perlahan menyala di matanya.Bo Qian ragu-ragu. “Desas-desus terakhir ... dia terlihat di reruntuhan Kota Hitam — perbatasan gurun dan rawa kematian.”Yao Chen mengangguk. Langkahnya terasa lebih berat, tapi niatnya lebih kuat dari sebelumnya.“Aku akan ke sana,” ucapnya. “Aku akan menemukan kebenaran. Dan aku akan membuat Kaisar Iblis Langit berlutut ... di bawah pedangku!”Langit kota Oasis Besar mulai berubah jingga. Angin gurun kembali berdesir ... menyambut perjalanan baru yang jauh lebih berbahaya.“Anda yakin hendak ke sana?” tanya Putri Suci.Ada pijar cemas dalam matanya.Yao Chen mengangguk yakin. “Aku harus mendapatkan informasi sebanyak mungkin.”Malam mulai turun ketika Yao Chen dan Putri Suci tiba di tepi Kota Hitam — sebuah kota mati, penuh reruntuhan dan aura kematian yang begitu kental.Dinding runtuh, menara patah, dan batu-batu hitam berserakan seperti kuburan raksasa.“Berhati-hatilah, Putra Suci,” bisik Putri Suci, mer

  • Pendekar Tanpa Wajah   577 - Mencari Informasi di Kota Oasis Besar

    “Aku yakin mereka baik-baik saja, Putra Suci.” Suara lembut Putri Suci mengalun. “Mereka wanita kuat dan cerdas, takkan terjadi hal buruk pada mereka. Anda bisa tenang.”Yao Chen tau Putri Suci hanya sedang menghiburnya agar dia tenang. Dia mengangguk dan berharap dua istri lainnya benar-benar dalam situasi yang baik.Mentari gurun menyinari hamparan emas yang tiada berujung. Kafilah bergerak perlahan di tengah suhu yang menyengat, roda-roda kayu berderit, dan langkah unta roh membentuk irama lelah yang konsisten.Di atas sebuah kereta utama, Yao Chen duduk bersila dengan mata terpejam, namun aura yang keluar dari tubuhnya masih belum stabil.Di sampingnya, Putri Suci duduk dalam diam, sesekali melirik Yao Chen dengan rasa prihatin.‘Semenjak mendengar tentang kehancuran Tanah Suci Istana Dewa, Putra Suci berubah. Tatapannya semakin dalam, ucapannya lebih hemat, dan energi spiritual dalam tubuhnya... semakin ganas. Seolah setiap helaan nafasnya menyimpan ledakan kemarahan yang terbung

  • Pendekar Tanpa Wajah   576 - Dendam Baru

    “Pu-Putra Suci?” Salah satu dari rombongan caravan itu terkesiap. Matanya membelalak, seakan tak percaya dengan apa yang didengarnya. “Apakah kalian ... berasal dari sekte besar?”Suasana sekitar mendadak sunyi. Hanya desiran angin gurun yang terdengar, membawa debu dan serpihan pertempuran.Sementara itu, sisa-sisa gerombolan perampok gurun yang menyaksikan jatuhnya Jin Ying Shi Yao langsung ketakutan.Tanpa komando, mereka melarikan diri, seperti anjing liar yang baru kehilangan induknya.Yao Chen menarik napas berat. Dia tau, menyembunyikan identitas lebih lama hanya akan menimbulkan lebih banyak kecurigaan.Dengan suara parau namun tegas, dia berkata, “Aku Gongsun YiChen ... Putra Suci dari Tanah Suci Istana Dewa.” Tak lupa dia menangkupkan salam sojanya.“Wuaaahhh!”Seakan badai kecil meledak di antara kerumunan caravan.“Apa?!”“Tidak mungkin! Bukankah Tanah Suci Istana Dewa sudah—”“Tunggu, bukankah seluruh Tanah Suci itu dihancurkan beberapa bulan lalu?!”Bisik-bisik panik ber

  • Pendekar Tanpa Wajah   575 - Aku Belum Selesai!

    “Manusia sombong!” teriak Jin Ying Shi Yao.DUARRR!!Benturan kembali terjadi. Jin Ying Shi Yao menerjang seperti meteor, cakarnya membelah ruang, memancarkan gelombang energi hitam keunguan yang brutal.Yao Chen melompat menghindar, mengerahkan Teknik Langkah Hantu dan hukum ruang seoptimal mungkin, menciptakan jejak ilusi di belakangnya untuk mengecoh lawan.CRASSSHH!!Tanah tempat Yao Chen berdiri sebelumnya meledak, membentuk kawah besar. Batu-batu beterbangan, badai pasir kembali mengamuk liar.Jin Ying Shi Yao tak memberi jeda. Dia mengaum keras, lalu menghantamkan kedua cakarnya bersamaan, menciptakan dua gelombang energi berbentuk singa hitam raksasa yang melesat mengejar Yao Chen dari dua arah."Mengerikan!" gumam Yao Chen. Namun dia tak gentar.Dengan pedang merah di tangan, Yao Chen meluncur maju, tubuhnya dikelilingi api, petir, tanah, angin, dan air sekaligus.Dia berputar di udara, menciptakan pusaran lima elemen untuk menahan serangan itu.BRAKKK!Gelombang energi berta

  • Pendekar Tanpa Wajah   574 - Panglima Gurun Jin Ying Shi Yao

    “Ayo!” seru Yao Chen sambil mempersiapkan serangannya.Suasana berubah mencekam. Jin Ying Shi Yao, si Panglima Gurun, mengepakan sayap elang raksasanya, membuat badai pasir mengamuk di sekitar mereka.Tubuhnya yang kekar, kepala singanya yang ganas, dan mata kuning menyala itu benar-benar memancarkan aura buas.Yao Chen mengencangkan cengkeraman pada pedang merahnya, napasnya berat."Dia ... tingkat 14 awal!" desis Yao Chen dalam hati. "Bahkan lebih kuat dari banyak tetua sekte!"BUUUMM!Jin Ying Shi Yao menerjang, cakarnya mengoyak udara, mengarah ke dada Yao Chen. Kecepatan dan kekuatannya membuat tanah bergetar.CLANG!Yao Chen menangkis, namun terpental mundur sejauh belasan langkah. Tanah di sekitarnya retak, debu berhamburan."Anak kecil! Berani menghalangi Panglima Gurun?!" Jin Ying Shi Yao meraung. Suaranya bergemuruh seperti guruh di tengah badai.Yao Chen mengertakkan gigi. Darah dalam tubuhnya bergolak. Tanpa ragu, dia mengerahkan lima elemen sekaligus — Api, Air, Tanah, An

Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status