Share

Sebuah Perasaan

Ki Arya Saloka menjelaskan pada Ningrum jika saat ini Surya Yudha masih istirahat. Cukup banyak darah yang keluar dari lukanya dan itu membuat Surya Yudha lebih lemah.

"Kalau begitu saya ingin menemuinya."

Ki Arya Saloka membiarkan Ningrum menemui cucunya.

Di pondok tamu, Surya Yudha berbaring di atas ranjang. Tubuh bagian atasnya dibebat dengan kain putih. Saat mendengar langkah tergesa mendekati ruangannya, Surya Yudha berusaha untuk bangun.

Ketika pintu digeser, tampak seorang gadis dengan ekspresi wajah yang menunjukkan jika dia sedang marah dari balik pintu. "Apa yang kau lakukan?"

Ningrum berjalan dengan langkah cepat dan memaksa Surya Yudha untuk kembali berbaring.

"Arh ... apa yang kau lakukan?" ucap Surya Yudha dengan kening berkerut. Tangannya mengelus dadanya yang terasa perih.

Ningrum yang melihat Surya Yudha kesakitan kembali merasa bersalah. "Apa aku menyakitimu?"

"Hm ... sedikit,"

Ningrum memonyongkan bibirnya, "bohong! Kau pasti kesakitan!"

"Apa kau pikir dirimu m
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status