Share

BAB 20

Dzuriya terdiam mendengarnya, apalagi tiba-tiba Ryan memandangnya begitu dalam. Seluruh tubuhnya menegang tanpa disadari.

Ia merasakan sesuatu yang familiar setelah menatap Ryan cukup lama. Namun entah kenapa, Dzurriya malah merasa tidak nyaman. Ia seperti ingin pergi jauh secepatnya.

“Maksudku, di sini.” Ryan tiba-tiba melanjutkan sambil nyengir dan menunjuk dadanya sebelah kiri. “Santailah sedikit, Kak!” 

Meskipun begitu, Dzurriya tidak sedikit pun merasa lega. Ia hanya balas tersenyum sebagai bentuk sopan, dan supaya Ryan tidak membahasnya lebih jauh.

Dzurriya bersyukur karena sepertinya Ryan orang yang cukup peka. Lelaki itu mulai membahas hal lain. Pembawaannya yang santai dan lucu, tanpa sengaja Dzurriya menjadi akrab dengannya. Ia pun

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status