"Dasar tidak tahu diri! Pria gila! Beraninya merobek pakaianku!" teriak Nayra emosi. Namun percuma emosinya tidak berpengaruh oleh laki-laki yang mulai kehilangan kesadaran itu. Obat yang telah meracuni pikirannya.
Nayra berusaha memberontak namun pria itu masih saja keasikan menikmati Nayra. "Saya berjanji, apapun yang anda minta saya akan memenuhinya. Jadi, bantulah saya malam ini Nona!" ucap pria tampan itu dengan napasnya yang berat.
Nayra semakin ingin memberontak, tapi sentuhan tangan pria yang menindihnya membuatnya terbuai. Ini adalah yang pertama bagi Nayra. Dia bahkan tidak tahu caranya melakukan kiss dengan baik, kepolosannya membuatnya suci tidak pernah tersentuh oleh para pria.
Namun, malam ini berbeda. Dia tidak suci lagi, bekas merah yang ditinggalkan pria asing yang menindihnya membuatnya ternodai. Sekeras apapun Nayra melawan namun tenaga kuat dari pria tampan ini membuatnya kalah.
"Dasar pria yang tidak tahu malu! Pria sampah! Menyingkir sekarang dari atas tubuhku! Dasar pria tidak sopan, beraninya menyentuh seorang wanita polos sepertiku!" bentak Nayra dengan tangan berusaha mendorong kuat pria tampan yang menindihnya.
Pria asing itu sama sekali tidak peduli, yang ia tahu malam ini dia harus menyantap Nayra untuk menghilangkan efek obat yang ia minum.
Tanpa peduli lagi dengan perlawanan Nayra, pria tampan itu semakin menikmati Nayra dengan penuh gairah.
Dia mulai mencecap leher Nayra sampai berbekas, dia juga menikmati bagian dada Nayra sehingga membuat Nayra mengeluarkan suara yang membangun hasrat.
"To-tolong lepaskan sa-saya!" ucap Nayra dengan napasnya yang tidak beraturan.
Dengan buasnya, pria tampan itu membuka jasnya dengan cepat dan kembali menikmati Nayra, dia bahkan mencecap bibir Nayra dengan penuh kelembutan.
Sentuhan bibirnya terasa lembut di bibir Nayra. Bibir tipis dengan warna pink natural yang dimiliki pria tampan itu sukses membuat Nayra semakin terjatuh lebih dalam lagi.
"No-nona, maaf jika saya lancang! Tapi, kali ini anda harus memberikan diri anda sepenuhnya. Suatu saat saya akan mencari anda untuk membayar kebaikan anda!" ucap pria tampan itu dengan nada kecil seolah susah mengatur napasnya.
Kesadaran pria itu mulai menghilang, akal sehatnya telah dikontrol oleh bagian bawahnya. Dengan cepat dia membuka pakaiannya.
Melihat dada bidang dan perut berotot pria tampan itu membuat Nayra sedikit ketakutan. Perut bak roti sobek itu terlihat berlebihan untuk mata gadis perawan sepertinya. Ini pertama kalinya Nayra melihat sesuatu yang indah tapi menyakitkan.
Sekeras apapun Nayra meronta tetap saja tenaga pria tampan itu sangat kuat sehingga membuat tenaga kecil Nayra menjadi kalah.
Tanpa pikir panjang, pria tampan itu membuka ikat pinggangnya dan mulai memasuki lorong milik Nayra. Yah, dengan nafsu yang membara membuat Pria tampan itu kehilangan akal sehat yang ia tahu adalah dia harus menyantap Nayra untuk memuaskan diri.
Kini Pria tampan itu telah capai klimaks dan mulai menjatuhkan dirinya menimpa Nayra. Yah, ternyata pria itu tertidur lelap setelah berusaha keras.
Nayra hanya terdiam tidak bisa bergerak akibat berat badan pria yang menindihnya membuatnya sesak. Ia berusaha menyingkirkan tubuh pria itu, tapi ternyata dia sama sekali tidak kuat.
"Aist, apa aku akan mati dibawah tubuh pria ini? Oh, kenapa sih hidupku sial banget? Udah di jebak sama keluarga sendiri, disuruh nikah secara terpaksa dan ... pria yang aku tidak tahu asal usulnya ini malah menodaiku! Kenapa ujian yang aku terima seberat ini?" teriak Nayra kesal kepada dirinya sendiri.
Air mata Nayra terjatuh tanpa henti, suara tangisannya terdengar keras namun pria diatas tubuhnya masih saja tertidur lelap. Nayra berusaha keras menyingkirkan tubuh pria tampan itu tapi tenaga kecilnya tidak cukup kuat.
Nayra sempat putus asa, tapi dia tidak membiarkan dirinya terjebak terus dalam mobil itu. Dia harus segera keluar.
Selang beberapa menit mencoba sekuat tenaga menyingkirkan tubuh pria yang menindihnya, akhirnya tersingkir juga. Nayra mulai bangun dari baringnya, dia tidak mengenakan pakaian apapun begitupun pria tampan itu. Saat Nayra terduduk dengan tangan menutupi dada dan bagian bawahnya dengan tangan, Nayra melihat baik-baik wajah dari pria yang merebut keperawanannya.
"Hei, otak udang! Kamu harus bertanggung jawab, kalau saja aku menemukanmu lain kali maka aku akan melaporkanmu ke polisi atas kasus pemerkosaan!" ucap Nayra kesal menunjuk-nunjuk pria tampan itu.
Nayra mulai mencari sesuatu yang harus menutupi tubuhnya karna dia ingin pergi dari mobil itu, hingga dia melihat kemeja putih pria tampan itu tanpa pikir panjang Nayra memakainya dan menutupi bagian bawah pria itu dengan dressnya yang telah robek tadi.
"Semoga kita bertemu lagi. Dasar pria tidak tahu malu!" umpat Nayra langsung keluar dari mobil itu.
Nayra kini berjalan dengan langkah putus asa, kemeja yang ia pakai terlalu pendek tapi masih untung bisa menutupi pahanya meski hanya setengah. Nayra berencana untuk pergi ke rumah sahabatnya Kiara karna dia tidak ingin orang tua angkatnya melihat dirinya yang menyedihkan seperti ini.
"Semua ini gara-gara pria asing itu. Dasar pria tidak tahu malu!" umpat Nayra kesal.
....
Kini Nayra telah sampai di depan rumah sahabatnya, tapi dia ragu untuk menekan bel rumah. Nayra berdiri selama 5 menit hingga akhirnya memutuskan untuk menekan bel.
Kiara yang tengah asik memilih baju langsung dikejutkan saat bel rumahnya berbunyi.
"Itu pasti Nayra!" gumam Kiara langsung berjalan membuka pintu.
Saat pintu terbuka, Kiara terkejut saat melihat pakaian Nayra yang terlalu seksi dan berantakan. "Nay, kamu kenapa?" tanya Kiara cemas.
Nayra mulai menangis dan merengek memeluk Kiara, "Ra, a-aku diperkosa!" ucap Nayra dengan tangis yang tak berhenti.
Kiara terkejut dan langsung membawa masuk Nayra agar Nayra bisa menenangkan diri. Kiara memilih untu membawa Nayra ke dalam kamarnya karna dia tidak ingin orang tuanya tahu tentang masalah yang menimpa Nayra.
Tiba di dalam kamar, Nayra mulai duduk di sofa dengan segelas air putih di tangannya. Dia meminum air itu tanpa berhenti menangis.
Sedangkan Kiara menatap Nayra dengan wajah yang sedih. Bagaimana tidak, bekas merah di sekujur tubuh Nayra membuatnya berpikir kalau yang memperkosa Nayra adalah om-om buaya darat yang sudah lama kesepian dan butuh belaian kasih sayang.
"Nay, kamu sabar yah! Jangan sampai memperkosamu adalah om-om gendut hidung belang yang telah lama kesepian, sehingga dia melampiaskan hasratnya dengan memberi bekas-bekas merah yang ada di tubuhmu ini! Nay, kamu yang sabar yah. Kalau kamu mau, kita bisa melaporkan ini ke kantor polisi! " ucap Kiara dengan air mata yang mulai mengalir karna merasa kasihan kepada temannya.
Nayra menggeleng, "Aku berusaha menolak, tapi tenaga kecilku tidak sebanding dengan tenaganya yang kuat!" jawab Nayra semakin meninggikan suara tangisnya.
BERSAMBUNG ....
Hai dear, jika kalian suka novel Nona yang ini beri komennya yah. Siapa tahu komen kalian bisa membuat Nona semakin bersemangat untuk nulis. Luv you ....
Mendengar perkataan Nayra membuat Rachel sedikit kesal. Padahal Rachel tidak pernah berniat bermusuhan dengan Nayra tapi mendengar perkataan Nayra membuat Rachel sakit hati."Aku tidak tahu, kenapa Rain bisa dengan mudahnya setuju untuk menikah denganmu. Yang aku tahu ... di dalam hati Rain masih terukir jelas namaku!" ucap Rachel emosi dengan air mata yang mengalir."Aku adalah Rafaela kecil bagi Rain, selama ini aku mengubah namaku menjadi Rachel hanya karna suatu penyesalan yang tidak bisa aku lupakan!" Lanjut Rachel dengan nada merendah."Aku sama sekali tidak peduli tentang siapa kamu sebenarnya atau bagaimana hubungan kau dan Rain di masa lalu. Yang jelas, orang yang akan dia nikahi adalah aku dan mungkin saja cepat atau lambat dia akan mencintaiku!" jawab Nayra tegas."Heh, benarkah! Kau harus tahu bahwa aku akan merebut kembali barang milikku!" tegas Rachel kesal.Rachel langsung keluar dari ruangan rias itu da
Nayra melihat dengan saksama wajah dari perias bernama Rachel itu. Terlihat sangat jelas ada kesedihan diwajahnya."Apa kalian saling mengenal?" tanya Nayra memberanikan diri untuk bertanya."Hah? Ohh ... itu ... tentu saja aku mengenal Rain. Maksudku Tuan Rain, dia sering dibicarakan berbagai berita di stasiun Tv. Semua orang tentu saja mengenalnya!" jawab Rachel gugup dan mengubah ekspresinya yang tadinya sedih menjadi tertawa canggung.Nayra merasa aneh dari cara Rachel berbicara. Dia berpikir pasti Rachel dan Rainhard saling mengenal."Begitu yah? Kupikir kalian saling mengenal atau berteman," balas Nayra tersenyum pura-pura tidak curiga.Rachel mempercantik Nayra seolah ini adalah hari pernikahan Nayra. Adapun Nayra masih mengawasi gerak gerik Rachel yang masih bersikap aneh.Sedangkan di ruang rias pria, seorang wanita cantik memakaikan jas kepada Rainhard. Wanita cantik itu tengah puas menikmati pemandang
Nayra melihat dengan saksama wajah dari perias bernama Rachel itu. Terlihat sangat jelas ada kesedihan diwajahnya."Apa kalian saling mengenal?" tanya Nayra memberanikan diri untuk bertanya."Hah? Ohh ... itu ... tentu saja aku mengenal Rain. Maksudku Tuan Rain, dia sering dibicarakan berbagai berita di stasiun Tv. Semua orang tentu saja mengenalnya!" jawab Rachel gugup dan mengubah ekspresinya yang tadinya sedih menjadi tertawa canggung.Nayra merasa aneh dari cara Rachel berbicara. Dia berpikir pasti Rachel dan Rainhard saling mengenal."Begitu yah? Kupikir kalian saling mengenal atau berteman," balas Nayra tersenyum pura-pura tidak curiga.Rachel mempercantik Nayra seolah ini adalah hari pernikahan Nayra. Adapun Nayra masih mengawasi gerak gerik Rachel yang masih bersikap aneh.Sedangkan di ruang rias pria, seorang wanita cantik memakaikan jas kepada Rainhard. Wanita cantik itu tengah puas menikmati pemandang
Pagi hari pukul 16.00Sore hari telah datang, angin lembut menyapu kulit putih Nayra. Riasan cantik yang ada di wajah Nayra membuat siapapun bisa menebak kalau Nayra sedang jatuh cinta. Nayra yang memakai dress selutut dengan warna pink lembut membuat postur tubuhnya tampak sempurna.Terlihat sangat jelas di wajah Nayra bahwa wanita itu sangat bahagia atas pertemuan kali ini. Sesekali Nayra menoleh melihat Rain yang dari tadi menggenggam tangannya dengan erat.Pria itu terlihat tampan dengan jas hitam. Yah setelan jas hitam adalah kesukaan dari Rainhard karna itu mencerminkan seseorang yang pekerja keras.Posisi mereka saat ini adalah pantai karna kemarin Rainhard tidak sempat mengabulkan permintaan Nayra untuk ke pantai."Rain, pakaianmu sungguh tidak cocok dengan suasana pantai," gumam Nayra tersenyum merasa lucu."Lagi pula kita tidak akan lama. Aku hanya ingin kau menikmati pantai meski hanya sebentar. Lain
"Aku ingin menikmatinya. Sedikit saja!" ucap Rainhard meyakinkan Nayra."A-aku ... tadi aku muntah!" jawab Nayra mendorong Rainhard perlahan."Memangnya kenapa? Apa kau pikir aku jijik?" tanya Rainhard dengan nada rendah."Aku yang merasa kurang nyaman!" tegas Nayra tersenyum dan mengecup pipi Rainhard.Saat Nayra ingin membuka jas Rainhard yang dia pakai, Rainhard langsung menghentikannya."Pakailah! Kau akan mengingatku jika melihat itu," ucap Rainhard tersenyum.Nayra keluar dari mobil Rainhard dengan suasana hati yang senang. Dia senang karna perlahan sikap Rainhard terhadapnya berubah menjadi lembut."Sampai ketemu besok sore!" ucap Rainhard tersenyum kemudian meninggalkan rumah Nayra.Adapun Nayra menatap mobil Rainhard yang perlahan menjauh dari pandangannya.Nayra masuk ke dalam rumahnya dengan senyum bahagia di wajahnya. Hingga tepat di ruang tamu, Cleo datang menyapanya
Perlahan Nayra memasukkan tangannya ke saku celana Rainhard. Dia begitu gugup sehingga melakukannya secara perlahan. Adapun Rainhard tengah asyik menikmati kegugupan Nayra."Kenapa pipimu memerah?" tanya Rainhard mengejek Nayra."A-apa maksudmu? Si-siapa yang tersipu!" Dengan cepat Nayra mengeluarkan tangannya tanpa mengambil ponsel Rainhard."Aku tidak pernah mengatakan kalau kau tersipu. Aku hanya bertanya kenapa pipimu memerah!" ucap Rainhard menahan tawa."Mengaku saja kalau kamu sengaja mempermainkanku!" ucap Nayra kesal.Rainhard hanya bisa menahan tawa karna kekesalan Nayra membuatnnya menjadi senang. Dia memilih untuk mengangkat telpon dari ayahnya karna Nayra kesal dan tidak ingin mengangkatnnya.'Halo, Yah!' Rainhard mengawali panggilan.'Rain, Ayah ingin bilang ... besok kamu dan Nayra harus mencoba pakaian pernikahan di Toko Rachel. Ayah sudah melakukan yang terbaik demi mengurus p