Share

Mata Ungu Gelap Seperti Batu Ametis

'Membuang muka saat melihatku menatapnya dan malah menatapku kembali. Dia mencoba bermain tarik ulur denganku!' batin Rainhard dengan wajah tersenyum penuh arti kepada Nayra. 

"Menarik!" gumam Rainhard dengan senyum sinis di wajahnya. 

Rainhard menoleh melihat ke arah Grissham dan menatapnya dengan penuh arti. 

"Heh, jadi inilah alasanmu menjebakku kemari? Hanya karna ingin membantumu menjalankan sandiwara munafikmu itu?" tanya Rainhard tersenyum sinis menatap Grissham dengan tatapan tidak suka. 

"Rain, sampai kapan kau akan membenci ayah? Dengar! Bisakah kamu jangan membahas ini di  depan tamu kita?" tanya Grissham lirih. 

"Kalau begitu katakan apa motifmu yang sebenarnya, menipuku untuk menemuimu ke sini?" tanya Rainhard kesal. 

"Duduklah!" pinta Grissham mempersilahkan Rainhard untuk duduk. 

Rainhard mencoba untuk tenang dan duduk di sofa dengan kaki berada di atas meja. Yah, ketidak sopanan Rainhard membuat Kyung-Mi menatapnya dengan tatapan tidak suka namun Grissham dan Kwang-sun hanya bisa mengabaikan perlakuan tidak sopan dari Rainhard. 

Sedangkan Adam hanya sesekali melirik kaki Rainhard yang ada di atas meja tanpa bisa menegur sikap kasar calon menantumya itu. Adapun Nayra hanya bisa diam dan menunduk karna sangat gugup. 

'Oh God, kenapa aku harus berada di situasi secanggung ini?' tanya Nayra dalam hati kesal sekaligus cemas karna dari tadi Rainhard memandanginya. 

"Tuan Adam, perkenalkan dia adalah putra kedua saya yang bernama Rainhard. Maaf atas ketidak sopanannya!" ucap Grissham memperkenalan Rainhard. 

"Tidak apa-apa. Anak muda memang kebanyakan seperti itu, mereka memiliki dunianya masing-masing!" jawab Adam tersenyum canggung.

"Saya telah mendengar banyak tentangnya di TV dan juga sering melihat beberapa berita tentangnya!" Lanjut Adam lagi-lagi tersenyum canggung. 

"Benar, Tuan. Aku punya duniaku sendiri, jadi kamu tidak perlu repot-repot untuk mengurusnya!" balas Rainhard tersenyum sinis. 

Kasar, yah Rainhard cukup kasar untuk wanita berhati lembut seperti Nayra. Tapi, kekasaran Rainhard membuat Nayra merasa untung karna Nayra tidak usah repot-repot untuk mempermalukan Adam. 

Seketika Adam tersenyum canggung dan angkat bicara, "Hmm, kita bisa membiarkan mereka saling mengenal satu sama lain terlebih dahulu. Nayra, ajaklah Rain untuk jalan-jalan!" pinta Adam diam-diam melotot ke arah Nayra pertanda agar Nayra segera melaksanakan perintahnya. 

Nayra hanya mengernyitkan alis karna tidak suka dengan perlakuan ayah angkatnya itu, 'Sial! Dia malah memintaku mengajak pria bertopeng ini. Bagaimana caraku mengajaknya?' batin Nayra kesal sendiri. 

'Ini kebalik! Seharusnya seorang prialah yang mengajak wanita untuk jalan-jalan tapi kenapa malah aku yang disuruh mengajaknya jalan!' Lagi-lagi Nayra merasa sangat kesal. 

Rainhard menunggu agar Nayra yang memgajaknya keluar namun Grissham malah amgkat bicara membuat Rainhard kurang senang dan itu membuat mood Rainhard menjadi jelek. 

"Nayra tidak tahu apa-apa mengenai jalan di rumah ini. Biarkan Rain yang mengajaknya jalan-jalan!" ucap Grissham tersenyum melihat Rainhard. 

Nayra menghela napas, 'Syukurlah, aku tidak perlu memikirkan ucapan apa yang akan aku katakan yang penting bukan aku yang memulai pembicaraan!' batinnya.

Rainhard berdiri dari duduknya dan menatap Grissham dengan tajam, "Aku ke sini untuk meminta penjelasan, tidak lebih dari itu!" tegas Rainhard dingin. 

"Ayo!" ajak Rainhard tanpa melihat ke arah Nayra. 

"Hah?" Nayra hanya terdiam mematung hingga Rainhard jembali angkat bicara, "Kenapa diam saja? Mau kugendong?" tanya Rainhard melihat ke arah Nayra. 

"Ya? Ah, maksudku aku ...."

Belum sempat Nayra melanjutkan perkataannya, Rainhard malah memgernyitkan alis dan mempertajam tatapannya terhadap Nayra. 

Dengan cepat Nayra berdiri dari duduknya. Gugup sekaligus canggung menyertainya. Hingga Rainhard memegang pergelangan tangannya untuk mengajaknya jalan-jalan. 

Tanpa berkata apapun Rainhard menarik tangan Nayra membuat Nayra semakin gugup atas perlakuan pria yang bahkan tidak akrab dengannya itu. 

Dari tadi Nayra hanya menunduk karna sangat tegang dengan rasa canggung itu. 'Langkahnya cepat sekali, kakiku bahkan kesusaham mengejar,' batin Nayra dalam hati. 

'Tangannya juga sangat dingin seperti es batu!' Lanjut Nayra. 

Hingga mendadak langkah Rainhard berhenti dan langsung melepaskan tangan Nayra. Yah,  benar posisi mereka sekarang telah berada di sebuah ruangan yang cukup besar namun agak jauh dari ruang tamu. 

"Katakan berapa?" tanya Rainhard melihat Nayra dengan ekspresi datar.

"Hah?" Nayra hanya terheran dengan pertanyaan Rainhard yang tidak bisa dipahami. 

"Bukankah kau bersikeras kemari hanya untuk uang?" tanya Rainhard dingin. 

"Apa?" Nayra mengernyitkan alis.

"Apa ini? Apa kau pura-pura bersandiwara sama kayak mereka semua? Benar juga sih, di rumah ini tidak ada yang waras sama sekali!" ucap Rainhard tersenyum merasa lucu.  

"Hah?" Nayra mengernyitkan alis karna Pria bertopeng yang ada di hadapannya asal nuduh seenaknya. 

"Biasa aja kali, nggak usah melotot!" gumam Rainhard. 

Nayra semakin kesal sendiri, pria yang ada di hadapannya sungguh membuatnya sangat kesal hingga Nayra memberanikan diri untuk angkat bicara. 

"Mentang-mentang kamu adalah putra dari Grissham Aldrick pemilik perusahaan Diamond Group Property malah seenaknya berbicara!" ucap Nayra kesal. 

"Yah, memangnya kenapa kalau aku anak dari pemilik perusahaan terkenal? Hanya dengan menepuk tangan sekali, jika aku menginginkannya aku bisa loh menghancurkan hidupmu!" jawab Rainhard mendekatkan wajahnya ke wajah Nayra dengan senyum sinis.

Nayra memalingkan wajahnya saat wajah Rainhard berada 10 cm dari wajahnya. Dia sangat gugup, sekilas hidung mancung Rainhard membuat Nayra menjadi iri. Mata berwarna ungu gelap seperti batu ametis itu menghiasi indahnya area mata. Alis tebal namun terlihat rapi melengkapi matanya agar terlihat semakin menawan. Nayra tidak bisa menyangkal fakta bahwa struktur wajah Rainhard adalah kriteria pria sempurna. Yah, meski topeng menghiasi sebelah wajah Rainhard namun Nayra bisa melihat di sebelah yang tidak tertutupi topeng bahwa, pria itu sangat tampan.

"Dilihat dari dekat, ternyata kamu cantik juga!" bisik Rainhard sehingga napasnya terasa sangat jelas di area pipi Nayra. 

Rasa tegang Nayra membuatnya melirik sedikit melihat bibir Rainhard yang mengucapkan kata-kata. Namun, Nayra juga manusia yang bisa saja mengagumi keindahan saat melihat bibir pink berbentuk sempurna yang dimiliki oleh Rainhard. 

'Bibirnya mengalahkan bibirku!' batin Nayra menelan ludah karna tergoda dengan godaan dari bibir sempurna dari Rainhard. 

'Aku bahkan tidak percaya kalau wajahnya rusak. Jika melihat baik-baik wajahnya yang tidak tertutupi topeng, terlihat sangat sempurna tapi aku bahkan tidak bisa membayangkan jika dia membuka topengnya pemandangan apa di balik topeng itu!' Lanjut Nayra membatin. 

"Jika ingin menatapku, tidak usah malu-malu!" ucap Rainhard mengangkat dagu Nayra dengan jari telunjuknya. 

Nayra kemudian tersadar, dengan cepat dia mendorong Rainhard agar menjauh darinya. 

"Tidak sopan!" ucap Nayra kesal. 

Rainhard tersenyum penuh arti, "Namamu Nayra bukan? Aku mendengar pria tua yang mungkin adalah ayahmu itu memanggilmu tadi. Oh iya, apa kau wanita yang dikirim oleh ayahku agar bisa menikahimu? Jika iya, maka aku berhak dong, melakukan apapun yang aku mau terhadapmu!" Rainhard lagi-lagi menyentuh dagu Nayra dengan senyum penuh arti di wajahnya. 

BERSAMBUNG ....

Hai dear, makasih yah masih setia menunggu up terbaru dari Novel ini. Sebentar lagi judul novel ini akan diganti yah. Yang tadinya "Married with Mr. Rain" menjadi "Pengantin CEO bertopeng" nah menurut kalian bagusan yang mana nih? 

Oh iya, bagi kalian yang belum follow IG Nona tolong di follow yah, 

IG_nonaaquarius15

Jangan lupa juga Subscribe Chanel Youtube Nona dengan nama "Nona Aquarius".

See you in the next Chapter .... 

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status