Home / Romansa / Pengantin Dadakan Sang Mafia / Bab 49. Permintaan Maaf Tuan Dawson

Share

Bab 49. Permintaan Maaf Tuan Dawson

Author: Lafiza
last update Huling Na-update: 2025-07-27 20:35:00

Adam hanya bisa mengangguk sebagai tanggapan dari pertanyaan Anna. Gerakan kepalanya terasa berat, seolah ada beban tak terlihat yang menekannya. Itu jawaban jujur. Dia memang ingin sekali menembak mati si HEX ini. Bahkan dalam tidur tadi malam, Adam sampai bermimpi bermimpi tentang seseorang dengan nama akun itu. Dia terlihat mengerikan dengan wajah rusak dan mata menakutkan.

“Kakek tenang saja, aku pasti akan menemukan si HEX ini dan mengalahkannya suatu hari. Kau bisa pegang janjiku ini.” Anna berkata penuh keyakinan sambil mengangkat kepalan tangannya ke udara. Matanya berbinar-binar dengan semangat yang membara. Dia tidak menyadari jika hanya dia yang berbicara di meja makan, sementara yang lain hanya diam mendengarkan dengan perasaan tidak nyaman.

Mulut Viona sangat gatal ingin berdebat dengan nyonya Harrison muda ini. Jari-jarinya menggenggam garpu dengan erat hingga buku-buku tangannya memutih. Tapi ayahnya telah memperingatkan untuk tidak mengganggu gadis menyebalkan ini. Seb
Patuloy na basahin ang aklat na ito nang libre
I-scan ang code upang i-download ang App
Locked Chapter

Pinakabagong kabanata

  • Pengantin Dadakan Sang Mafia   Bab 56. Tutup Mulutmu Rapat-rapat

    Adam hampir saja melempar ponselnya ke dinding. Untunglah dia segera tersadar dan hanya menekan tombol mengakhiri sambungan dengan keras. Jantungnya serasa berhenti berdetak untuk beberapa saat sebelum kemudian berpacu kencang.Gadis ini, bagaimana dia bisa menyelinap dengan tiba-tiba seperti hantu? Adam bahkan tidak mendengar suara langkah kaki atau pintu yang terbuka. Seakan-akan Anna muncul dari udara kosong.Wajah Adam langsung pucat pasi. Darahnya seolah mengalir mundur ke jantung. Meski dia mencoba terlihat tenang, tetap saja tangan yang memegang ponsel gemetar tidak karuan. Keringat dingin mulai membasahi dahinya, membuat rambutnya yang sudah menipis terasa lengket."Apanya yang ketahuan? Aku tidak mengerti apa yang kau katakan." Adam mencoba berkelit sambil berusaha menenangkan detak jantungnya yang berbunyi lebih keras dari biasanya. Suaranya terdengar sedikit serak.Jangan pernah mengakui apa pun. Apa lagi pada gadis ini. Dalam beberapa detik, seisi kediaman akan segera meng

  • Pengantin Dadakan Sang Mafia   Bab 55. Sebuah Pembicaraan Satu Arah

    Hingga kelas terakhir, Anna tidak banyak bicara. Dia mengabaikan Lidya yang menyatakan keprihatinannya atas tuntutan hukum yang diajukan Dorothy. Bahkan ketika Lidya mencoba menyentuh lengannya dengan lembut sambil berkata, “Anna, jangan terlalu dipikirkan. Semuanya akan baik-baik saja,” Anna hanya menatap kosong ke arah papan tulis yang sudah dibersihkan.Dia juga tidak merespon saat Silvia mengatakan sesuatu. “Kau ingin makan di kantin dulu sebelum pulang?” tanya Silvia sambil mengemas buku-bukunya. Anna seolah tidak mendengar, tangannya sibuk memasukkan pensil ke dalam kotak pensil.Jadi, saat mereka pulang lebih cepat, suasana di dalam mobil lebih hening dari biasanya. Silvia sesekali melirik Anna melalui kaca spion. Anna lebih sering terlihat melamun dan menatap ke luar jendela. Kepalanya bersandar pada kaca, matanya mengikuti deretan pohon yang berlalu. Dia sepertinya sedang menghitung jumlah kendaraan yang berhasil mereka lewati.“Satu, dua, tiga,” gumam Anna pelan, hampir tida

  • Pengantin Dadakan Sang Mafia   Bab 54. Pria yang Menghilang

    Gudang di pinggiran kota itu sunyi selain suara forklift dan denting logam yang bergema di antara dinding-dinding beton. Truk kontainer besar telah mundur ke area bongkar muat, mesinnya masih mengeluarkan asap tipis. Para pekerja berseragam konstruksi sibuk mengangkat karung-karung semen ke dalam palet kayu, keringat membasahi kening mereka dikarenakan udara siang sangat panas.Di sisi utara gudang, beberapa karung ditandai samar dengan garis merah pucat—puluhan jumlahnya. Tak seorang pun dari luar akan menyadari bahwa isi di dalamnya bukanlah semen, melainkan senjata api yang dibungkus rapi dalam plastik kedap udara.Dari atas platform besi, Felix Harrington memandang semuanya dalam diam. Tangannya bertumpu pada pagar besi yang sudah berkarat. Setelan gelapnya tampak kontras di tengah debu dan bau semen yang menyengat. Matanya mengikuti setiap gerakan para pekerja dengan perhatian yang tajam.Erick, tangan kanannya, berjalan mendekat sambil mematikan panggilan telepon. Langkahnya pel

  • Pengantin Dadakan Sang Mafia   Bab 53. Pengacara dari Firma Kecil

    Kening Silvia mengernyit dalam-dalam. Joshua Ross? Nama itu sama sekali tidak familiar di telinganya. Dia sudah mengingat-ingat semua pengacara terkenal yang pernah didengarnya, tapi tidak ada yang bernama Joshua Ross.Dengan raut wajah sedih, Silvia menggelengkan kepalanya pelan. “Tidak kenal.”“Oh.” Anna tidak terlalu peduli dengan reaksi Silvia. Dia mengedikkan bahu dengan santai. “Pengacara bukan artis yang namanya selalu jadi berita, kan? Mungkin ada juga satu dua yang terkenal, tapi tidak harus semua pengacara terkenal.”“Mungkin kau bisa mencarinya di mesin pencari,” Silvia menyarankan dengan nada hati-hati. Dia masih tidak percaya tuan Harrington akan membiarkan nyonya muda ini menghadapi keluarga Langford yang kuat sendirian. Mungkin Joshua Ross adalah seorang pengacara master yang baru keluar dari persembunyiannya.Anna langsung setuju dengan usulan itu. “Kau benar!” Dia menoleh ke sekeliling dan menemukan sebuah bangku taman yang ditempatkan di bawah pohon rindang. “Ayo dud

  • Pengantin Dadakan Sang Mafia   Bab 52. Sebuah Pemberitahuan

    Wajah Anna langsung menjadi masam. Dia memutar tubuhnya ke arah jendela, menolak menatap Felix lagi. Tidak ada yang ingin didiskusikan lebih lanjut tentang kamera pengawas atau ranjang sialan itu. Masa bodoh dengan semua ucapan Felix. Dia bisa tidur di mana saja jika perlu. Bahkan walk in closet-nya yang mewah itu lebih luas dari seluruh kamar tidur Anna di apartemen kecilnya dulu.Felix mengamati ekspresi Anna melalui kaca spion. Rahangnya mengeras melihat sikap keras kepala gadis itu, tapi dia memutuskan untuk tidak melanjutkan perdebatan. Suasana di dalam mobil menjadi canggung, hanya terdengar deru mesin yang halus.Saat itu sebuah notifikasi masuk ke ponsel Anna. Bunyi ‘ting’ kecil itu membuat Anna langsung mengambil ponselnya dari tas. Dia membuka kunci layar dengan gerakan cepat dan mencari sumber notifikasi. Matanya menyipit membaca pesan yang masuk.Ternyata dari Kantor Bantuan Hukum Middleton, sebuah pemberitahuan resmi tentang nama pengacara yang akan mendampingi Anna di pe

  • Pengantin Dadakan Sang Mafia   Bab 51. Perkara Ranjang

    “Jadi, apa kau yang memindahkanku ke tempat tidur?” Anna bertanya hati-hati. Perutnya terasa mual membayangkan dirinya berada dalam pelukan pria ini. Bagaimana rasanya menyentuh otot-otot di balik kemeja putih yang selalu rapi itu?Anna menggigit bibir bawahnya, berusaha mengenyahkan pikiran-pikiran itu. Wajahnya memerah sendiri tanpa bisa dicegah. Dia tidak pernah memiliki pemikiran seperti ini sebelumnya pada pria mana pun. Bahkan pada Thomas, pria muda paling tampan di kampusnya yang selalu dikelilingi gadis-gadis. Anna hanya sekedar menyukainya sebagai teman. Dia tidak pernah merasa sekonyol ini.Ekspresi Anna yang terlihat malu sendiri tertangkap juga oleh sudut mata Felix. Pria itu menoleh sekilas dari layar laptopnya. Ada perasaan jijik yang melintas di matanya ketika membayangkan dirinya berada dalam fantasi liar Anna. Apalagi saat melihat Anna tersenyum-senyum sendiri sambil memandang kosong ke luar jendela mobil, Felix ingin sekali melempar gadis ini ke luar mobil yang sedan

Higit pang Kabanata
Galugarin at basahin ang magagandang nobela
Libreng basahin ang magagandang nobela sa GoodNovel app. I-download ang mga librong gusto mo at basahin kahit saan at anumang oras.
Libreng basahin ang mga aklat sa app
I-scan ang code para mabasa sa App
DMCA.com Protection Status