Home / Romansa / Pengantin Dadakan Sang Mafia / Bab 71. Kau Tidak Boleh Mempermalukanku.

Share

Bab 71. Kau Tidak Boleh Mempermalukanku.

Author: Lafiza
last update Last Updated: 2025-08-13 16:42:42

“Jangan katakan kalau kau juga akan pergi.” Anna masih tidak percaya dengan pendengarannya. Bagaimana dia akan menjelaskan hubungan mereka pada Thomas jika dia datang bersama Felix? Pikirannya berputar mencari alasan yang masuk akal.

“Kau pikir aku akan membiarkan nyonya Harrington pergi sendirian menemui seorang pria di sebuah pesta?” Felix menatap tajam isterinya.

“Apa?” Anna merasa wajahnya memerah seketika. Darahnya naik ke pipi dengan cepat. “Tuan Harrington, kau berlebihan. Ini tidak seperti yang kau pikirkan. Kami hanya berteman—“

“Aku tidak perlu penjelasanmu.” Felix memotong kalimat Anna dengan nada dingin. “Ini bukan soal cemburu. Ini soal harga diri.” Dia berbalik dan berjalan cepat menuju walk in closet untuk berganti pakaian.

Anna menangkupkan kedua telapak tangan ke pipinya yang masih terasa panas. Dia tidak mengira akan seperti ini—pergi ke pesta terbuka dengan pria paling berpengaruh di Lumora. Jantungnya berdebar keras, entah karena gugup atau karena sesuatu yang lain
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter
Comments (1)
goodnovel comment avatar
Razee
Kak aku suka banget ceritanya.. ayo update yang banyak.. huhuhu
VIEW ALL COMMENTS

Latest chapter

  • Pengantin Dadakan Sang Mafia   Bab 72. Anak Kucing yang Imut

    “Berikan dia gaun yang tertutup.” Felix langsung memberi instruksi dengan suara tegas. Ada kilatan kesal di mata gelapnya yang tajam. Anna mencoba memprovokasinya lagi.“Sayang—“ Anna merengek manja dengan nada dibuat-buat. Matanya yang besar menatap Felix dengan tatapan memelas. Dia terlihat seperti anak kucing yang imut sedang meminta sesuatu pada tuannya.Felix menaikkan sebelah alis melihat akting buruk istrinya. Gadis itu benar-benar tidak tahu malu.“Sebaiknya cepat. Atau aku yang akan memakaikannya sendiri.” Felix berkata dengan nada tidak peduli sambil bangkit dari duduknya. “Aku beri waktu dua puluh menit.” Tanpa menoleh lagi, dia melangkah keluar ruangan dengan langkah tegas.Pintu tertutup dengan bunyi klik yang halus, meninggalkan Anna dengan para stylist yang tiba-tiba menjadi panik.Natalie dan yang lainnya langsung merasa gugup. Keringat dingin mulai mengucur di kening mereka. Hanya dua puluh menit waktu yang diberikan untuk menyulap gadis nakal ini menjadi wanita mempe

  • Pengantin Dadakan Sang Mafia   Bab 71. Kau Tidak Boleh Mempermalukanku.

    “Jangan katakan kalau kau juga akan pergi.” Anna masih tidak percaya dengan pendengarannya. Bagaimana dia akan menjelaskan hubungan mereka pada Thomas jika dia datang bersama Felix? Pikirannya berputar mencari alasan yang masuk akal.“Kau pikir aku akan membiarkan nyonya Harrington pergi sendirian menemui seorang pria di sebuah pesta?” Felix menatap tajam isterinya.“Apa?” Anna merasa wajahnya memerah seketika. Darahnya naik ke pipi dengan cepat. “Tuan Harrington, kau berlebihan. Ini tidak seperti yang kau pikirkan. Kami hanya berteman—““Aku tidak perlu penjelasanmu.” Felix memotong kalimat Anna dengan nada dingin. “Ini bukan soal cemburu. Ini soal harga diri.” Dia berbalik dan berjalan cepat menuju walk in closet untuk berganti pakaian.Anna menangkupkan kedua telapak tangan ke pipinya yang masih terasa panas. Dia tidak mengira akan seperti ini—pergi ke pesta terbuka dengan pria paling berpengaruh di Lumora. Jantungnya berdebar keras, entah karena gugup atau karena sesuatu yang lain

  • Pengantin Dadakan Sang Mafia   Bab 70. Pekerjaan dengan Gaji Bagus

    Sore hari Thomas menelepon, menanyakan kemungkinan Anna akan datang atau tidak ke pesta nanti malam. Saat itu Anna sedang berguling-guling di tempat tidur sambil menatap langit-langit kamar dengan bosan. Felix belum pulang dari kantor.“Aku tidak bisa.” Anna memberitahu dengan sedih sambil menghela napas panjang. “Ada sesuatu yang harus kulakukan.”Thomas pikir ini mengenai pekerjaannya yang tidak bisa ditinggalkan. Dia tahu Anna adalah gadis yang bertanggung jawab terhadap pekerjaannya.“Biarkan aku menjemputmu di tempat kerja. Aku akan memintakan izin untukmu.” Thomas memberi usul ini karena dia pernah beberapa kali pergi ke tempat Anna bekerja dulu dan mengenal pemilik kafenya dengan baik. “Selly pasti akan memberikan izin jika aku yang meminta.”“Oh, tidak. Bukan itu.” Anna sedikit bimbang untuk memberitahu sambil menggigit bibir bawahnya. “Sebenarnya, aku sudah berhenti bekerja di sana.”“Kau bekerja di tempat lain? Pekerjaan baru? Di mana?” Beruntun pertanyaan Thomas padanya den

  • Pengantin Dadakan Sang Mafia   Bab 69. Tuhan Akan Selalu Berada di Pihak yang Benar

    Sebelum kelas terakhir yang dimulai setelah makan siang, Anna dan Silvia pergi ke kantin universitas yang ramai. Dorothy muncul dari arah berlawanan dengan langkah yang terlihat tergesa-gesa, diikuti oleh dua temannya yang setia. Seperti memiliki janji temu, keduanya meletakkan makan siang di meja yang sama nyaris bersamaan. Dorothy yang diikuti dua temannya melotot pada Anna dengan tatapan penuh kebencian yang tak disembunyikan.Anna mengangkat bahu dengan acuh tak acuh. Rupanya, mereka memang ditakdirkan bertemu setiap hari."Jangan kau kira setelah mendapatkan pengacara Stewart, aku akan mundur. Bermimpilah." Dorothy mencengkeram tas tangannya erat-erat sambil berbicara dengan suara yang bergetar menahan amarah. Dia membenci hari ketika dia hampir melihat kehancuran Anna, tiba-tiba pengacara yang dia miliki mengundurkan diri dari persidangan hanya karena lawan mereka adalah seorang master di bidang hukum."Dan enyah dari sini. Meja ini milik kami." Teman Dorothy yang memakai dre

  • Pengantin Dadakan Sang Mafia   Bab 68. Aku Mengkhawatirkan Penglihatanmu yang Buruk

    “Masalah apa? Tidak akan ada masalah. Apa kau tidak dengar kalau Felix akan mengurus semuanya?” Adam mengingatkan Anna sambil mengangkat cangkir kopinya.“Apa maksudmu dengan mengurus semuanya?” Anna bertanya pada Felix dengan nada was-was. Matanya memandang suaminya dengan cemas. “Kau tidak akan menembak seseorang kan?”Bukti dan saksi sudah lengkap. Apakah pengacara Stewart bisa membuat keajaiban? Atau Felix memang berencana menggunakan cara yang lebih drastis?“Kalau perlu.” Adam yang menjawab dengan santai. “Jangan terlalu dipikirkan.”Anna hampir tersedak jus jeruknya. “Oh, baiklah. Aku harap tidak perlu ada yang mati. Mereka cuma orang-orang bodoh yang kebetulan memiliki banyak uang.” Anna berkata khawatir sambil mengelap mulutnya dengan serbet. Dia mencoba mengalihkan pembicaraan. “Kakek, kapan kita pergi ke taman hiburan lagi?”Adam langsung merasakan sakit kepala yang familiar. Sejujurnya, dia tidak pernah ingin kembali ke tempat itu. Berbeda dengan Anna yang seperti ikan men

  • Pengantin Dadakan Sang Mafia   Bab 67. Seseorang Menyebut Isterimu Jalang kecil

    Adam mengernyit melihat pemandangan itu. Dia melirik pada Felix yang menikmati sarapannya dengan tenang, seolah tidak peduli dengan tingkah laku istrinya.“Aku sudah memberinya kartu hitam di hari pertama dia tiba. Jangan menatapku seperti itu.” Felix memperingatkan tanpa mengangkat kepala dari piringnya. Suaranya datar namun mengandung ancaman.“Kakek, jangan menyalahkan suamiku. Dialah yang kemudian mengirim pengacara Stewart untukku. Pengacara dari keluarga gadis manja itu langsung kabur setelah melihatnya.” Anna tertawa geli mengingat ekspresi ketakutan Joseph Collins. Tawanya yang renyah memenuhi ruang makan.Di satu sisi, Garret dan seorang pelayan yang bersiap untuk membantu para majikan dengan sarapannya, diam-diam menyimak pembicaraan dengan topik terbaru itu.Felix yang sedang memotong telurnya berhenti sejenak. Pisaunya terhenti di udara. Matanya melirik Anna sebentar sebelum kembali fokus pada makanannya, tapi telinganya jelas mendengarkan percakapan ini dengan seksama.Se

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status