ホーム / Romansa / Pengantin Dadakan Sang Mafia / Bab 82. Mungkin Aku Mengalami Gegar Otak

共有

Bab 82. Mungkin Aku Mengalami Gegar Otak

作者: Lafiza
last update 最終更新日: 2025-08-19 20:42:16

Felix membawa pulang Anna yang berantakan. Rambut gadis itu acak-acakan dan pakaiannya kotor. Sepanjang perjalanan, di dalam mobil, sikap Anna langsung berubah drastis. Dia duduk jauh-jauh dari Felix di ujung kursi, tubuhnya menempel pada pintu mobil dan tidak berani melihat pada pria itu.

Selain tiba-tiba merasa malu karena teringat tingkah laku konyolnya tadi, sejujurnya, kepalanya sakit. Dia sempat terkena pukulan di sisi kepala kanannya ketika berkelahi dengan para petugas keamanan itu.

“Baru sadar dan merasa malu?” Felix menyindir sambil melirik Anna dari sudut matanya. Dia sempat mengira, Anna akan terus mengganggunya hingga perjalanan pulang seperti biasa. Nyatanya dia hanya diam.

Anna menundukkan kepala, tidak berani menatap Felix. “Kepalaku kena pukul. Sakit sekali. Kurasa yang barusan karena aku mengalami gegar otak.” Anna mengeluh sekaligus membuat alasan.

Apa-apaan tadi? Bagaimana dia bisa meraba pria ini dengan seenaknya? Bahkan sampai menyentuh otot-otot di dadanya. Mes
この本を無料で読み続ける
コードをスキャンしてアプリをダウンロード
ロックされたチャプター
コメント (4)
goodnovel comment avatar
Culuu Culkeng
semangat author ...
goodnovel comment avatar
Culuu Culkeng
ceritanya bagus ... suka alur ceritanya , gak berat , gak terburu2 tapi ada komedinya wkwkwkwk
goodnovel comment avatar
Culuu Culkeng
kapan up ya kak??
すべてのコメントを表示

最新チャプター

  • Pengantin Dadakan Sang Mafia   Bab 88. Mengadu

    Anna tiba-tiba teringat malam ketika mereka pergi ke taman hiburan. Dia merasa sangat bodoh karena berpikir bisa mengelabui Felix. Tapi dia tidak ingin memikirkannya saat ini.“Jadi, bagaimana Helena ini? Apa kau sudah menyelidikinya? Aku merasa dia mencoba memanfaatkan kakek.” Anna mendekatkan dirinya pada Felix dan merendahkan suaranya, seperti takut didengar orang.“Bukankah semua wanita sama saja? Mereka yang mendekati keluarga Harrington hanya ingin mengambil manfaat.” Felix melanjutkan langkahnya yang pergi ke kamar tidur.Anna buru-buru mengikuti di belakang pria itu.“Wu wu wu, sebentar. Jangan katakan semua wanita. Aku tidak termasuk di antaranya. Sebaliknya, kaulah yang mengambil keuntungan.” Anna segera protes. “Aku terpaksa menikah denganmu hanya demi menenangkan kakek. Jangan bilang tidak. Aku tidak bodoh.”“Kalau begitu, kau tidak pandai menghitung.” Felix mempercepat langkahnya. “Kau mendapat status sebagai nyonya Harrington dan semua fasilitas. Sementara aku, aku tida

  • Pengantin Dadakan Sang Mafia   Bab 87. Negosiasi

    Adam menatap Anna dengan pandangan putus asa. Gadis itu berdiri di depannya dengan ekspresi yang menunjukkan bahwa dia tidak akan mundur dari keinginannya. Lengan Anna terlipat di dada, dagu terangkat dengan penuh tekad. Pria tua itu menghela napas panjang, otaknya bekerja keras mencari jalan keluar dari dilema ini.Keheningan mengisi ruangan selama beberapa saat. Adam memijit pelipisnya yang mulai terasa sakit. Dia sudah terlalu tua untuk menghadapi pertengkaran seperti ini, apalagi dengan menantu yang keras kepala.“Baiklah,” Adam akhirnya berkata dengan nada menyerah. Pundaknya merosot, tanda bahwa dia telah kalah dalam pertarungan ini. “Apa yang kau inginkan?”Anna menaikkan alis, tidak mengerti dengan pertanyaan kakek mertuanya. Ekspresinya berubah bingung. “Maksudmu?”“Sesuatu yang kau inginkan selain pergi denganku. Sebutkan saja.” Adam berjalan menuju meja nakas di samping tempat tidurnya dengan langkah berat. Dia membuka laci dan mengeluarkan sebuah kartu berwarna emas. Kartu

  • Pengantin Dadakan Sang Mafia   Bab 86. Aku Akan Mengadu Pada Felix

    Dia berbalik dari cermin dengan ekspresi terkejut, lupa kalau cucu menantunya sangat pintar dalam hal menebak. Adam bahkan curiga jika Anna memiliki kemampuan supranatural untuk membaca situasi.“Eh... aku...” Adam tergagap, tangannya baru saja selesai merapikan dasi sutra biru tuanya. “Aku ada pertemuan bisnis.”Anna berdiri di ambang pintu dengan lengan terlipat. Matanya menyipit penuh kecurigaan, kemudian melangkah lebih dekat ke arah pria iru “Pertemuan bisnis apa? Bukankah kakek tidak mengurusi bisnis lagi? Lagi pula pertemuan bisnis apa yang membutuhkan cologne mahal dan jas terbaik?”Adam dapat mencium aroma parfum yang baru saja dia semprotkan. Dia diam-diam mengutuk dirinya sendiri karena berlebihan dalam bersiap-siap. “Ini hanya bisnis untuk mengisi waktu luang.” Adam memutar otaknya dengan cepat, memperkirakan pertanyaan Anna selanjutnya sambil berharap gadis itu tidak menggali lebih dalam.“Hm....” Anna yang sudah berjalan mendekati Adam, mulai memutari pria tua itu. Dia

  • Pengantin Dadakan Sang Mafia   Bab 85. Nasib Dorothy Langford

    Keluarga Langford dalam kepanikan total. Suasana rumah besar mereka yang biasanya tenang kini dipenuhi ketegangan yang mencekik. Dorothy disalahkan sepenuhnya karena tidak hati-hati dalam bertindak. Sejujurnya, itu telah jadi kebiasaan orang-orang seperti mereka yang membuat penilaian dari penampilan. Mereka terlalu sombong untuk menyelidiki lebih dalam sebelum bertindak.“Plak!”Ini adalah tamparan ketiga yang diterima Dorothy di wajahnya. Gadis yang sudah babak belur dipukuli Anna itu kini harus menanggung hukuman dari ayahnya sendiri. Tangan besar tuan Langford tidak mengenal belas kasihan saat ini.Sudut bibirnya telah meneteskan darah, pipinya bengkak dan penampilannya tidak lagi menyerupai gadis kesayangan keluarga Langford. Wajah cantik yang pernah menjadi kebanggaannya kini hancur. Airmatanya sudah tidak terhitung lagi mengalir deras di pipinya. Dia hanya bisa mengeluarkan erangan kesakitan dan suara tangis yang tidak dipedulikan siapa pun yang mendengar.“Ayah, kumohon henti

  • Pengantin Dadakan Sang Mafia   Bab 84. Aku Sama Sekali Tidak Puas

    “Tidak ada yang menindasku. Akulah yang menindas gadis itu. Dia gadis Langford yang menuntutku di pengadilan. Dia tidak pernah jera, masih saja bermulut kotor. Setelah bertemu ibunya, aku jadi tahu dari mana dia mewarisi sifat itu. Telingaku sakit setiap mereka menggerakkan lidah. Jadi, aku memukuli gadis itu. Karena nyonya Langford mencoba menghalangi, aku melemparnya ke tanah.” Anna sangat bersemangat menceritakan kejadian di pesta, tangannya bergerak-gerak menirukan adegan pertarungan. “Kakek, harusnya kau melihatnya. Kau akan tahu siapa yang membully dan yang dibully.”Adam mendengarkan dengan tercengang. Mulutnya terbuka sedikit, tidak percaya dengan apa yang baru saja didengarnya. Sepanjang sejarah keluarga Harrington yang tua, tak satu pun dari nyonya Harrington yang akan bertarung di sebuah pesta. Lagi pula tidak pernah ada yang berani mengejek mereka. Para wanita keluarga Harrington selalu diperlakukan dengan hormat dan mulia di mana pun mereka berada.Pasti orang-orang itu t

  • Pengantin Dadakan Sang Mafia   Bab 83. Semuanya Terlihat Baik

    Tiba di rumah sakit, Anna menjalani pemeriksaan menyeluruh. Ruang pemeriksaan yang steril itu dipenuhi suara mesin-mesin medis yang berdengung halus. Dokter berusia sekitar lima puluhan itu memeriksa kepala Anna dengan cermat."Bagaimana rasanya sekarang, Nona?" tanya dokter setelah selesai melakukan pemeriksaan."Masih sangat sakit," jawab Anna sambil meringis. "Seperti ada yang bergerak di dalam kepala saya."Selain memar di kepala, tidak ada luka yang lain. Hasil pemeriksaan CT scan juga negatif. Layar monitor menampilkan gambaran otak Anna yang tampak normal tanpa ada tanda-tanda pembengkakan atau pendarahan internal."Semuanya terlihat baik," kata dokter sambil menunjuk gambar di layar. "Tidak ada indikasi kerusakan serius."Tapi Anna berkeras untuk mengulangi pemeriksaan di kepalanya. Wajahnya menunjukkan ketidakpercayaan yang jelas. "Tidak mungkin. Saya merasa ada yang tidak beres.""Baiklah, kita ulangi sekali lagi untuk memastikan," dokter itu menghela napas panjang.Tetap sa

続きを読む
無料で面白い小説を探して読んでみましょう
GoodNovel アプリで人気小説に無料で!お好きな本をダウンロードして、いつでもどこでも読みましょう!
アプリで無料で本を読む
コードをスキャンしてアプリで読む
DMCA.com Protection Status