Share

Setor Mahar

Sebentar aja lampu mati. Hmm mengganggu agenda pribadiku saja bersama Can. Sudah bisa ditebak setelahnya Can jadi malu sendiri. Lirik kiri, kanan, lalu berusaha untuk kabur. Oh tidak bisa semudah itu tentunya. Aku menarik jilbab Can refleks. Ternyata dia tidak memakai jepitan sama sekali. Sampai kain segi empat ini akhirnya aku pegang.

“Iiih, apa, sih nyebelin deh jadi orang.” Bersamaan dengan jilbabnya lepas, terurai semua rambut hitamnya.

Perubahan yang cukup signifikan. Dari tempatku berdiri saja sudah jelas sekali kalau Cantika yang dulu tomboi benar-benar melakukan perawatan. Terlihat rambutnya mudah diatur dan halus. Bukan seperti sarang burung walet terakhir kali aku jumpa dengan dia.

“Balikin, nggak?” Dia memasang kuda-kuda ingin taekwondo. Dia pikir aku musuhnya.

“Bisa minta tolong nggak, Can.” Aku bicara baik-baik dengannya. Untuk menyudahi drama ini.

“Bisa,” jawabnya dengan mata berkedip cepat. Dipikirnya aku akan kasihan. Cepat sekali mood gadis berlesung pipi ini be
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status