Home / Romansa / Pengantin Pengganti Bos Mafia / 7. Penawaran yang Menarik.

Share

7. Penawaran yang Menarik.

Author: Ashh_
last update Last Updated: 2025-04-09 13:01:53

Di sinilah mereka sekarang, di sebuah taman yang ada di belakang rumah kecil dan cukup jauh dari rumah utama.

“Sekarang jelaskan, apa yang kau mau?”

“Tentu saja, saya juga tidak bisa lama-lama,” kata pelayan laki-laki tersebut.

“Saya tahu, Anda ingin segera pergi dari sini,`kan? Saya bisa membantu Anda.”

Lynette berdeham kecil. “Benarkah? Lalu, apa yang harus aku lakukan?”

Di dalam pikirannya, hanya ingin pergi dari mansion terkutuk ini. Tawaran tersebut seolah memberikan dia kesempatan untuk pergi.

Kejadian yang tidak begitu mengenakkan dan tidak mungkin dia lupakan begitu saja.

Pelayan laki-laki itu tersenyum tipis. Kemudian menunjuk ke arah gerbang depan yang jauh dari tempat mereka.

“Sebelum kita pergi melewati gerbang kebebasan itu, Anda harus melakukan suatu hal yang akan menjadi kunci utama misi ini.”

“Aku? Apa yang harus aku lakukan?”

Lynette tidak bisa berdiam diri di sini. Bagaimana pun caranya, dia harus segera keluar dan bertemu dengan ayahnya.

“Namaku Taylor Frecne, aku pelayan kepercayaan Tuan Issac. Nama Anda Lynette bukan, Nyonya Issac?”

Nyonya Issac, panggilan yang menggelitik telinga Lynette. Terasa asing dan mengerikan baginya.

"Ya, itu namaku.”

Menatap Lynette dengan pandangan menilai, Taylor lagi-lagi tersenyum. “Aku tahu, kenapa Tuan Isaac dengan mudah menerimamu di rumah ini.”

“Apa maksudmu? Bisakah kau langsung pada intinya?”

“Tenang, Nyonya! Apa Anda takut, jika Tuan Issac memergoki kita?”

Pertanyaan dari Taylor, langsung membuat bulu kudu Lynette berdiri. Belum sempat dia melupakan kejadian pagi tadi, tapi seseorang mengingatkannya kembali.

“Tuan Issac tidak akan kembali ke Mansion tepat pukul 10 malam. Dia selalu teratur dalam melakukan semua hal, termasuk pada apa yang dia inginkan. Sempurna, menggoda dan memuaskan. Itu 3 hal yang Anda miliki dan cocok dengan seleranya.”

“Kau tidak mencoba untuk mempermainkan aku `kan?”

“Tidak, Nyonya. Karena saya juga mempunyai tujuan yang sama dengan Anda.”

“Nyonya, yang harus Anda lakukan hanyalah mendapatkan hati Tuan Issac, genggam erat dalam telapak tangan Anda. Buat dia tidak bisa melakukan hal lain, selain memuja Anda. Setelah itu, saya yang akan melanjutkan melakukan bagian dari misi ini,” tambah Taylor dengan wajah yang sangat serius.

Mata kuning cerah itu seolah membius Lynette dengan kalimat ringan yang penuh intimidasi. Sebelum Lynette mengatakan apa yang akan menjadi jawabannya, tiba-tiba saja terdengar suara tembakan yang sangat keras.

Keduanya lantas berdiri dari posisi jongkok di bawah tebing taman, melihat ke sekeliling taman dan jalanan menuju gerbang utama telah penuh dengan para penjaga yang bersimbah darah.

Tembakan demi tembakan terus meluncur, para penjaga yang berhamburan dari rumah utama dan dari berbagai sudut membalas tak kalah brutal serangan yang entah dari mana itu.

“Lewat sini, Nyonya!”

Tangan Lynette ditarik kasar, berlari ke gang kecil samping tebing, menjauhi area penembakan. Mereka berlari dengan cepat, hingga berhenti di sebuah lorong panjang yang sangat gelap.

Sebelum Lynette masuk, dia sempat melihat salah satu penjaga berlari ke arahnya dan tiba-tiba saja tembakan datang dari arah belakang.

Darah keluar dari mulut membasahi pakaian Lynette.

“Selamat malam,” bisik Lucian tepat di telinga kanan Lynette.

Tangan Lucian melingkari pinggang kecil Lynette dan menariknya dalam rengkuhannya. Mengecup leher putih dengan ke nih gairah.

Malam ini pukul 10 malam, Lynette memakai baju tipis yang menerawang dengan bibir yang terpoles lipstick merah, sesuai dengan apa yang diperintahkan Lucius.

“Aku senang sekali, kau menuruti apa yang aku inginkan.”

Lynette menahan napasnya, ketika tangan Lucian meraba area perut kemudian turun meraih tungkainya dan menggendong ke atas ranjang.

Lynette tidak paham dengan perkataan pelayan laki-laki tadi tentang misi mereka. Dia terlalu naif dan dengan begitu mudah menyerahkan rasa takutnya pada Lucian.

Baju Lynette disingkirkan oleh tangan sang suami yang begitu lihai. Lucian tidak bisa menahan diri untuk tidak bersiul dengan dirinya yang mendapatkan pemandangan sangat indah dan begitu erotis.

"Apa kau ketakutan?"

"Tidak."

"Tergambar di wajahmu dengan begitu jelas, mengapa kau harus berbohong, heum?"

Lynette menggigit bibir bawahnya, ketika Lucian mulai memasuki dirinya dengan cukup kasar. Membuatnya terengah-engah dan secara tidak sadar, dia hampir berteriak dan kehabisan tenaga dipermainan yang baru saja Lucian mulai.

Melihat Lynette yang hampir pingsan, Lucian segera menyelesaikannya dan duduk di pinggir ranjang dengan mengamati punggung polos sang istri.

Kemudian terpikir olehnya dan sebuah pertanyaan dia berikan.

"Bagaimana rasanya melihat orang mati tepat di depan matamu?"

Continue to read this book for free
Scan code to download App

Latest chapter

  • Pengantin Pengganti Bos Mafia   63. Situasi yang Bertolak Belakang.

    Semuanya berjalan lancar, Telah mengetuk pintu kamar Tiara yang sebenarnya juga merupakan kamarnya, dengan pelan. Sang istri keluar dengan wajah malas, Rekash langsung mengatakan apa yang diinginkan oleh tuannya."Tuan Issac bilang, dia ingin plaster penurun panas. Aku tidak bisa menemukannya."Melewati Rekash, Tiara melenggang pergi ke dapur. Membungkukkan badan sebentar pada Lucian dan mengambilkan apa yang diinginkan tuannya.Plaster penurun panas itu ada di dalam sebuah kotak P3k yang tersimpan di dalam laci atas dapur. Lucian melirik pada Rekash yang tidak menyangka kotak itu ada di dalam sana, pria itu juga melirik balik Lucian dengan mengangkat dua jarinya."Ini," ucap Tiara sembari menyodorkan plaster penurun panas milik orang dewasa pada Lucian."Sebenarnya, tadi saya ingin mengabari Anda tentang kondisi nyonya Issac, tapi Anda sudah terlebih dahulu kemari.""Ya, semuanya mendadak." Lucian menjawab dengan nada kecil, sekali lagi dia melirik pada Rekash yang terlihat menghinda

  • Pengantin Pengganti Bos Mafia   62. Kesalahpahaman.

    Tiara keluar dari kamar Lynette, menutup pintu dengan pelan kemudian berjalan ke arah dapur. Duduk di sana dengan pikiran yang menaruh curiga dengan gelagat Lynette yang tidak seperti biasanya. "Apa aku melewatkan sesuatu? Seperti ada yang mengganggu Lynette, badannya panas, dan kemungkinan demam juga. Wajahnya pucat dan keringat deras, aku cukup yakin dia ada yang tengah dipikirkan olehnya."Tiara meminum kopi miliknya dengan kerutan khawatir. "Apa aku juga harus membicarakan hal ini dengan tuan Issac? Aku takut, jika ini ada berdampak serius. Dia tentu saja belum pernah melakukan olahraga berat seperti yang aku berikan, itu sebabnya tubuh Lynette belum sepenuhnya menerima? Aku tidak tahu harus bagaimana."Kebingungan melanda Tiara, wanita itu tidak pernah bimbang dengan berbagai keputusan yang dia ambil dalam bisnis dan persenjataan, tapi hanya tentang hal sekecil ini di bahkan meragukan intuisinya. Tiara menyelesaikan makanannya dan membersihkan dapur. Dalam ketenangan malam, sua

  • Pengantin Pengganti Bos Mafia   61. Surat Balasan.

    "Ini Taylor Frence, saya menulis surat ini setelah mendapatkan lokasi di mana Anda di buang oleh tuan Issac. Saya menyayangkan hal tersebut, karena kita tidak bisa secara langsung membicarakan dan mendiskusikan sesuatu yang harus kita lakukan. Pada surat ini, saya ingin bertanya, apakab Anda masih berminat untuk keluar dari keluarga Issac dan pergi sejauh mungkin dari tuan Issac. Jika Anda masih menginginkannya, Anda harus membalas surat saya ini dan menempatkannya di tempat Anda menemukan surat ini.Salam hormat, Taylor France."Surat itu tidak terlalu panjang, tapi sangat detail dan merujuk langsung pada tujuannya. Lynette bisa merasakan jika kedua tangannya bergetar samar, rasa takut menghantuinya setelah membaca dengan oleh kehati-hatian dan penuh konsentrasi surat ini. Meninggalkan Lucian dan pergi sejauh mungkin dari dunia hitam yang sama sekali tidak dia ketahui, itu adalah tujuannya atas semua kerja kerasnya. "Aku pikir, setelah aku meninggalkan mansion, Taylor tidak akan

  • Pengantin Pengganti Bos Mafia   60. Surat Mencurigakan.

    "Jaga posisi stancemu, buka lebar kedua kakimu sama dengan lebar bahu. Pegang busurmu dengan kokoh, jaga anak panah tetap lurus.""Kali ini kita akan fokus latihan blank bale shooting, tujuan latihan ini adalah memperbaiki teknikmu, bulan hanya untuk tepat sasaran." Tiara menunjuk pada bale jerami besar yang beberapa langkah di hadapan mereka. Bale jerami itu ada di bawah pohon beringin besar yang biasanya digunakan Lynette untuk duduk beristirahat. Sekarang di sana terdapat satu bale untuk latihannya. Angin pagi berhembus lembut, membawa rasa dingin yang menusuk hampir meremukkan tulang-tulang rapuh Lynette. Hari ini dia memakai jaket biru beraksen garis putih dengan celana biru yang senada juga. Pagi tadi, Lynette bangun dengan perasaan yang sangat bahagia. Sebab, saat dia membuka lemari dia menemukan banyak sekali baju-baju baru yang kata Tiara dia boleh memakai semuanya. Lynette nanti akan berterima kasih pada Tiara karena menyediakan banyak baju untuknya. "Posisimu sangat bag

  • Pengantin Pengganti Bos Mafia   59. Kamar Belajar.

    Lynette hanya bisa berdiri dengan kaku di ujung pintu, matanya melirik ke kanan dan kiri sesuai dengan pergerakan Tiara. Ide yang tiba-tiba diajukan oleh Tiara membuat Lynette tidak mengerti. "Kak, belajar di kamar juga tidak masalah.""Tidak masalah olehmu, tapi tidak dengan aku. Jika kau terus-menerus merasa ngantuk saat belajar, itu akan jadi masalah untukku."Lynette menundukkan kepala merasa tidak enak, salahkan saja kantuk yang mudah sekali menyerangnya. Ketiduran adalah sesuatu yang tidak bisa dia prediksi dan dia sendiri tidak menyadarinya, tentu saja itu hanya alasan Lynette yang tersimpan di hati. Sebuah kamar kecil yang ada tepat di samping kamar Lynette sebelumnya adalah sebuah gudang kecil yang penuh dengan barang bekas. Seperti tumpukan baju-baju di dalam kardus, buku-buku usang yang sobek dan rusak, dan beberapa perabotan rumah tangga. "Kakak, aku akan membantu.""Tidak perlu, kau kembali saja ke dalam dan selesaikan tugas yang aku berikan tadi.""Oke, aku pergi du

  • Pengantin Pengganti Bos Mafia   58. Sebuah Perubahan.

    Kelenggangan terjadi antara Tiara dan Rekash. Kedua memiliki ekspresi yang berbeda. Tiara dengan wajah kebingungan menatap sang suami yang tidak tampak seperti biasanya, aneh. Sedangkan Rekash malah sibuk dengan kegugupan yang hampir membuat dia menyerah, tapi dia tidak boleh berhenti begitu saja. Jika dia gagal, konsekuensi akan dia dapatkan. Di dalam mobil, ada Lucian yang duduk di kursi belakang dengan memandang dua pasangan suami istri itu dengan penasaran. Rekash yang tidak kunjung melakukan apa yang dia suruh tadi membuat Lucian geram dan merasa tidak sabar. Beralih pada Rekash, pria itu sekali lagi melirik istrinya yang sudah mulai geram. "Aku bersumpah akan memukul pantatmu, jika kau tidak segera mengatakan apa maksudmu.""Tidak!" Rekash bersumpah dia tidak sengaja meninggikan suaranya. "Aku hanya ingin mengatakan sesuatu, sebentar.""Ya, baiklah, apa?" Tiara mencoba bersabar. "Apa kau .... ""Kenapa? Aku? Aku apa?" Rekash tanpa sadar melirik kembali pada mobil yang te

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status