Share

BAB 51 SEBUAH STRATEGI

last update Last Updated: 2025-08-01 16:00:27

Mata Camille berkaca-kaca, ujung alisnya bertaut erat, bibirnya bergetar menahan isak yang nyaris keluar. "Kau ingin lihat ibu hancur? Apa kau ingin kita kembali ke rumah kumuh seperti dulu?"

Ia melepas cengkeramannya pada baju Lucien, lalu mendorongnya perlahan, seolah tak sanggup lagi memegang. "Ayah kandungmu tak bertanggung jawab. Dia menelantarkan kita begitu saja. Lalu kau? Apa kau lebih memilih wanita itu di banding ibu dan adikmu?"

Lucien membeku di tempatnya. Ia hanya menunduk dalam, jari-jarinya meremas celananya dengan kuat, menahan gejolak dalam dirinya.

Vladimir kembali mencondongkan tubuh, lebih dekat dengan Lucien, sorot matanya tajam dan menghitung.

"Lucien... Aku beri kau kesempatan sekali lagi. Gagalkan proyek Elena. Dan jika itu berhasil, akan kuwariskan saham Vorontsov Group untuk kalian," pintanya, sebuah tawaran yang tak bisa ditolak.

Belum sempat Lucien menjawab, suara langkah sepatu tiba-tiba terdengar, memecah kehenin

Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter

Latest chapter

  • Pengantin Pengganti Milioner Mandul   BAB 67 PRIA AROGAN BERHATI DEWA

    Elena turun dari saung, membiarkan para timnya menyelesaikan proses penelitian. Kakinya yang masih telanjang tanpa sengaja menginjak rumput berembun, ia berjalan ke depan gunung, menyaksikan air terjun yang jatuh dengan begitu indah, seolah mencerminkan perasaannya yang meluap.Elena mengangkat sedikit wajahnya dengan mata terpejam. Kedua tangannya terentang, menghirup aroma salju yang dibawa angin dari ujung gunung."Ibu... Bersabarlah. Aku akan mengembalikan semua milik Ibu pada tempatnya," gumamnya.Ia membuka matanya perlahan. Bibirnya tersenyum tipis saat melihat bayangan Ibunya sedang tersenyum di hadapannya. Kehadiran sosok itu begitu nyata, seolah sedang mengawasi dan merestui setiap gerak Elena di dunia ini."Aku merindukanmu Ibu..." bisiknya. Bibirnya bergetar menahan isak yang hampir pecah.Lalu tiba-tiba, suara riuh anak-anak terdengar dari kejauhan. Ia segera berjalan pelan menuju sumber suara yang berasal dari padang rumput di tepi su

  • Pengantin Pengganti Milioner Mandul   BAB 66 ARNICA MONTANA

    "Meix..." teriak Elena dari kejauhan. Ia berlari menyusul Meix yang berjalan cepat, menjauh."Meix, kenapa kau pergi?" Elena menarik lengan Meix. Keningnya berkerut samar. Matanya terpaku, seolah mencari jawaban yang tak kunjung terucap dari bibir sensual suaminya.Meix menarik tangannya, lalu memasukkan kembali ke kantong celananya. Matanya melengos ke arah lain, menghindari tatapan Elena."Emm... Aku... Aku mau mengambil ponselku. Itu ketinggalan. Kau duluan saja," dustanya, lalu berjalan cepat kembali ke rumah tua.Elena menatap punggung Meix yang semakin menjauh. Guratan kecewa terlihat di wajahnya saat pria itu menolak—ia gagal membanggakan Meix sebagai suami tampannya pada penduduk desa. Alisnya sedikit mengerut, bibirnya terbuka sejenak lalu menutup kembali."Padahal... aku ingin mengenalkanmu pada mereka..." sesalnya.Tak berselang, Jack datang menyusul, menghampiri Elena yang tampak muram. "Nona... Tuan Meix tidak

  • Pengantin Pengganti Milioner Mandul   BAB 65 DITIKAM RASA BERSALAH

    Di sebuah saung yang terletak di tepi sungai, Elena dan tim mengumpulkan seluruh warga desa Bergdorf untuk memulai sebuah penelitian.Suara deburan air terjun yang turun dari gunung, menjadi latar pemandangan yang indah hari itu. Seindah suasana hati Elena, saat mendapat kesempatan bertemu lagi dengan para warga desa Bergdorf yang dicintainya."Selamat siang... Nyonya dan Tuan..." teriak Elena menyapa semua warga."Selamat siang, Nona Elena..." jawab seluruh warga serempak.Wajah Elena berseri, matanya berbinar saat mulai menyampaikan tujuannya mengumpulkan seluruh warga di saung itu."Senang sekali... Akhirnya aku bisa bertemu dengan kalian lagi. Bagaimana kabar kalian?""Kami tidak baik, Nona. Sejak Nona tiba-tiba pergi, tidak ada yang membantu kami dalam menangani masalah di ladang," jawab Nyonya Helga."Benar. Pertanian kami selalu gagal. Kami bahkan kehabisan gandum untuk membuat roti," sahut Nyonya lainnya.Elena me

  • Pengantin Pengganti Milioner Mandul   BAB 64 BEGINI RASANYA JATUH CINTA

    "Sebelum kembali ke Bellavia, boleh aku mengunjungi pemakaman Ibu dan Nenek," tanya Elena. Bibirnya bergetar, suaranya lirih penuh permohonan.Meix memiringkan kepalanya sedikit, keningnya berkerut, seolah mencoba memahami ucapan Elena. "Kenapa kita akan kembali ke Bellavia? Bukankah penelitian belum dikerjakan?"Pandangan Elena tertunduk, tak sanggup menatap Meix. Matanya berkaca-kaca, jemarinya menggenggam ujung bajunya sendiri. "Apa aku bisa mengerjakan itu sendiri? Timku saja masih terbaring di rumah sakit. Mereka tidak mungkin pulih dengan cepat."Ia menghela napas panjang, lalu tersenyum miris. Senyum yang layu, tak pernah mencapai matanya yang berkaca-kaca. "Aku harus ikhlaskan semuanya, Meix. Mungkin aku harus mengakui kekalahan pada Ayah."Meix seketika bangkit. Ia duduk tegak menatap Elena dalam, merasakan hantaman kata-kata Elena seperti tinju di dadanya. Setelah semua yang ia lakukan untuk melindunginya, Elena justru ingin menyerah. Tangannya

  • Pengantin Pengganti Milioner Mandul   BAB 63 PESTA AIR MATA

    "Nona Elena... Nona Elena..."Suara teriakan anak-anak tiba-tiba terdengar di depan rumah, memanggil namanya.Elena membuka matanya perlahan, lalu beranjak duduk dengan mata yang masih terpejam. "Sejak kapan di mansion Dalton ada anak kecil?" gumamnya, setengah sadar."Nona Elena... Apa kau di dalam?" teriak mereka kembali memanggil namanya.Elena spontan membuka matanya dengan lebar. Ia menguceknya beberapa kali, menyapu sekeliling dengan mata yang masih rabun."Ini... Bukan di Dalton Estate," ujarnya terperangah. "Argh... Aku di rumah Nenek. Aku di desa Bergdorf!" teriaknya histeris.Ia segera turun dari ranjang dengan terburu-buru, menyebabkan derit kayu yang semakin nyaring dan membuat ranjang reyot itu bergoyang hebat.Meix yang masih pulas di samping Elena terperanjat, matanya terbuka lebar secara tiba-tiba. Jantungnya berdebar kencang, ia merasa seperti berada di tengah gempa. "Aahhh... Apa ini? Kenapa ranjangnya bergoyan

  • Pengantin Pengganti Milioner Mandul   BAB 62 MEMECAHKAN TEKA-TEKI

    Meix menarik selimut, menutupi bahu Elena yang mungil. Ia menunduk, mengecup keningnya yang hangat, lalu mengelus rambutnya lembut."Tidurlah yang tenang, sayang... Aku berjanji akan membantumu mengungkap semuanya," bisiknya, lirih.Detik berikutnya, ia melangkah keluar kamar, menutup pintu tanpa suara, seolah takut mengganggu ketenangan tidur Elena.Di teras, ia menemukan Jack yang sedang duduk di tangga kayu sembari memandang langit Bergdorf di kegelapan malam. "Jack..." panggilnya lirih.Jack segera berdiri, kepalanya tertunduk memberi hormat. "Tuan..." sahutnya.Meix menghela napas panjang. Ia menjatuhkan diri di tangga, bahunya merosot seolah menanggung beban yang tak terlihat."Bagaimana Nona Elena, Tuan?" tanya Jack, suaranya pelan.Meix menatap kosong ke arah deburan air terjun yang mengalir di kegelapan. Pikirannya berputar. Keningnya berkerut dalam, membentuk garis tajam di antara alisnya. "Dia sudah istirahat, Jack."

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status