Share

Bab 8. Kesedihan Aira

Anwar menatap Aira dengan tatapan tajam yang membuat gadis cantik itu gugup. Ada ketegangan di antara mereka ketika Anwar akhirnya bertanya dengan suara tegas, memecah keheningan yang ada di antara mereka berdua.

"Untuk apa kamu kembali ke rumah, Aira?" tanya Anwar dengan nada serius.

Aira memandang ayahnya dengan mata yang penuh harapan. Suaranya gemetar ketika ia mulai berbicara, mencoba memohon dengan nada yang penuh emosi. "Papa, Aira tidak ingin tinggal bersama Steven. Aira tidak ingin hidup di kontrakan yang sempit dan tidak layak. Aira ingin tinggal bersama Papa saja," ucapnya sambil terisak.

Anwar menggelengkan kepala dan menatap Aira dengan tajam. "Tidak bisa," jawabnya tegas, sambil mempertahankan sikap angkuhnya.

"Tapi, Pa!"

Anwar tetap pada pendiriannya. "Tidak ada alasan Aira. Kamu sudah menikah dengan Steven, kamu harus tinggal bersamanya!" jelasnya dengan suara yang tak terbantahkan.

Aira merasa bingung dengan hidupnya yang tak menentu setelah pernikahannya dengan Steven
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status