Share

Bab 16

"Jangan! Kalau aku nggak kerja di sana lagi, terus gimana aku bisa lihat pa--"

Ucapan Hilya yang menggantung itu membuat Zayyan penasaran. Zayyan mengerutkan alisnya, karena Hilya tak kunjung lanjut berbicara. Istrinya itu sekarang justru kembali melahap makanannya.

"Lihat apa, Hil? Apa yang bisa kamu lihat, kalau kamu kerja di tempat fotokopi?"

"Ooh itu, maksudnya aku nggak bisa lihat Fera lagi. Dia teman kerjaku." Hilya merutuk dirinya sendiri dalam hati, karena sudah berani berbohong. Terlebih pada Zayyan yang kini berstatus sebagai suaminya.

"Ya nanti setelah tokonya jadi, kamu bisa ajak Fera kerja di toko fotokopi kamu." Zayyan masih belum menyerah.

Membuatkan Hilya sebuah usaha bukanlah hal yang sulit bagi Zayyan, apalagi hanya usaha fotokopi. Bahkan jika Hilya minta dibangunkan perusahaan, Zayyan yakin, uang tabungannya sudah sangat-sangat cukup.

Hilya sendiri memilih tak membalas ucapan Zayyan. Pikirannya terus tertuju tentang bagaimana agar ia bisa bebas menjalani kehidu
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status