Share

BAB. 122

Tampak nafas pria itu benar-benar tersenggal. Kentara sekali ia sangat kelelahan agaknya.

"Ada apa? Minum dulu!" sosor Dikta seiring memberikan segelas air minum.

Mengambil dan meneguk airnya dengan rasa tamak. Agaknya ia sangat kelelahan. Baik Sierra maupun Dikta masih menunggu apa yang ingin dikatakan olehnya itu.

"Ada apa?"

Hosh! Hosh!

"Anu, Pak. Itu kantor—"

Mata Dikta membulat sempurna mendengarkan hal itu. Kini tatapannya mulai menatap lekat untuk membenarkan rasa jujurnya itu.

Sehingga batin Dikta dili seperti sudah dikejar seseorang. Memperhatikan keadaan kamar di manan Sierra berada. Dikta berusaha mencerna kembali 11

"Pak gawat kantor kena sidik oleh pihak terkait dan investor!" sosornya terburu-buru.

"Jangan bercanda! Ini tidak lucu!" sanggah Dikta geram.

Menelan salivanya kuat-kuat. Sierra hanya bisa menatapnya datar. Karena hal ini sering terjadi. Sierra hanya busa menonton kejadian klasik ini. Ia yakin Dikta pasti terkejut akan apa yang terjadi.

Walaupun Sierr
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status