Pengantin Pengganti untuk Presdir Lumpuh

Pengantin Pengganti untuk Presdir Lumpuh

Oleh:  Han Hyo Joo   On going
Bahasa: Bahasa_indonesia
goodnovel18goodnovel
9
10 Peringkat
124Bab
14.5KDibaca
Baca
Tambahkan

Share:  

Lapor
Ringkasan
Katalog
Tinggalkan ulasan Anda di APP

Melissa memang selalu berkorban demi sang kakak. Namun, dia tidak rela bila harus menggantikan sang kakak untuk menikahi Erlangga--anak majikan dari orang tuanya. Sayang, Melissa tidak punya pilihan. Kakaknya hilang begitu saja tanpa kabar dan Erlangga mengancam akan memenjarkan orang tua Melissa bila dia tidak mau menikahinya. Lantas, bagaimana nasib Melissa? Apakah dia bisa bertahan dalam pernikahan sebagai seorang 'pengganti' yang akan pergi saat sang kakak kembali nanti?

Lihat lebih banyak
Pengantin Pengganti untuk Presdir Lumpuh Novel Online Unduh PDF Gratis Untuk Pembaca

Bab terbaru

Buku bagus disaat bersamaan

To Readers

Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.

Komen
user avatar
Simon Petrus Halom
lah kenapa cerita nya jadi gk nyambung gini sihh
2023-08-15 23:50:09
0
user avatar
Ven
ini gmn sih ceritanya ga jelas banget, apa ini crita hasil novel terjemahan, gmn critanya ganti judu jd menyimpan brondong? ga jelas banget
2023-08-15 16:22:09
0
user avatar
yusi wandhini
kog aneh ceritanya ga slese , banyak banget typonya
2023-08-15 08:16:34
0
user avatar
Shania
koq ceritanya setengah
2023-07-09 10:57:47
0
user avatar
jane jiss
best story
2023-05-21 15:25:13
0
user avatar
Eris Sepriyana
klu blh tau sampai brp bab, knpa harus menunggu 1hr 1 bab membacany,,, pengen cepet selesai & tau gimana akhirny nanti...
2023-04-18 03:40:04
0
user avatar
Debby Maindoka Pan
asyiiik bacanya .
2023-03-30 15:21:40
0
user avatar
TestMazidah Test
bila ye up bab baru? harini tak ada lagi..
2023-03-03 20:24:54
0
default avatar
Eikin Asikin
Makin dibaca makin pusing
2023-08-16 03:26:12
0
user avatar
Marina Kartika Ina
bangsat, cape baca aja, gak jelas critany
2023-08-15 22:23:31
0
124 Bab
BAB.1 Awal Malapetaka
“Melissa! Ikut ibu sekarang!” Perintah sang Ibu sontak menghentikan percakapan Melissa dengan sang kekasih. Terlebih, Melissa menemukan sang ibu berdiri di ambang pintu menatap dengan pandangan yang sulit untuk diartikan.Meski tidak mengerti situasi yang terjadi, gegas Melissa berjalan mengikuti ibunya–meninggalkan kekasihnya seorang diri di ruang resepsi pernikahan. Ada sesuatu yang tak beres!Ibunya sangat menantikan pernikahan kakak kembar Melissa–anak kesayangannya–yang akan menikah dengan ahli waris keluarga kaya di Ibu Kota. Tapi, mengapa wajahnya sekarang begitu muram?“Ibu, ada apa?” tanya Melissa begitu keduanya tiba di ruang rias pengantin. “Kakakmu kabur.”“Apa?!” teriak Melissa terkejut. Dia berharap Ibunya sedang mengerjainya. Namun, begitu diperhatikannya ruang rias yang baru dia masuki, Melissa sadar bahwa sang kakak memang tidak ada di sana. “Dia benar-benar mempermalukan keluarga kita,” ucap Ibu Melissa dengan emosi. “Lalu apakah keluarga Erlangga tahu?” tany
Baca selengkapnya
BAB.2 Pengorbanan
Erlangga menatap pintu gedung yang masih tertutup rapat dengan tenang. Dia sedang menerka-nerka apakah Melissa akan datang dan menikah dengannya, atau gadis itu melakukan hal yang sama seperti kakaknya? Tapi, beberapa menit sebelum acara dimulai, ibunya sudah memberitahu bahwa Melissa sedang mengenakan gaun pengantin impian Marissa–gadis yang ia cintai sejak masa kecil. Ketika pintu terbuka lebar dan mempelai wanita berjalan beriringan bersama dengan ayahnya, Erlangga merasakan sakit hati yang luar biasa. Meski Melissa terlihat mirip dengan Marrisa dan orang lain mungkin tidak akan tahu siapa yang kini sedang berjalan ke arahnya, tapi Erlangga bisa membedakannya. ‘Seharusnya, yang berjalan sekarang menuju ke arahku adalah Marissa,’ batin Erlangga perih. Perlahan, langkah Melissa dan ayahnya semakin mendekati altar. Melissa terlihat mengangkat kepalanya dan menatap Erlangga melalui celah kerudung yang ia kenakan. Air mata perempuan itu menggenang di pelupuk mata. Sedih sek
Baca selengkapnya
BAB.3 Bersama Erlangga
Ucapan Erlangga membuat Melissa tercekat.“Ka–kalian mengasingkannya?” tanya Melissa–ada hampa dalam suaranya.“Itu harus dilakukan,” balas Erlangga tak acuh.“Kalian semua keterlaluan,” ucap Melissa memaki Erlangga dan semua orang yang bersekongkol untuk mengasingkan Rio.Melissa lantas melirik sopir mobil. “Paman, bolehkah aku pinjam ponselmu?” mohon perempuan itu sambil menengadahkan tangannya pada pria paruh baya itu.“Baik, nona…” ucap pria itu lalu merogoh ponselnya dan memberikannya pada Melissa.Melissa lantas menekan sederet angka yang sudah dia hafal di luar kepala dan menempelkan ponsel ke telinga.Namun sayang, telepon tak kunjung tersambung. Melissa terlihat mulai frustasi dengan semuanya. Dia ingin sekali berteriak dan memarahi orang-orang di sekelilingnya, tapi dia tahu itu perbuatan bodoh.Melissa akhirnya mematikan ponselnya lalu memilih untuk menenangkan dirinya sambil memikirkan penjelasan apa yang akan dia berikan pada Rio nanti. Dia menyandarkan kepalanya samb
Baca selengkapnya
BAB.4 Pengganti
Ucapan Hanna sontak membuat Melissa melongo. ‘Kamar Erlangga?’ Namun, Melissa tidak bisa berbuat apa-apa karena semua bertingkah seperti biasa.“Ah ayo! Mari beristirahat!” ucap Aira mengalihkan kebingungan Melissa.Semua orang tampaknya setuju dengan ucapan Hanna. Setelah drama pernikahan hari ini, mereka semua butuh istirahat yang panjang. Tapi, Melissa tak langsung beristirahat. Ia meminta izin pada Erlangga untuk pergi ke paviliun belakang –rumah keluarga Melissa– untuk mengambil beberapa barang di kamarnya. Lagi pula, dia masih terkejut dengan status kepindahannya ke kamar Erlangga. Akan jadi apa dia bila hanya berduaan saja dengan Erlangga?“Ya, Tuhan!” lirih Melissa yang sudah berganti pakaian menjadi baju rumahan. Gaun pernikahan milik Marrisa sudah dia lipat dengan rapi. Rasanya seperti mimpi ketika ia menatap gaun indah tersebut. Benarkah dia sudah menikah dengan calon suami kakaknya sendiri?Melissa pun berdiam lama di dalam kamarnya tanpa melakukan apa pun. Dia ha
Baca selengkapnya
BAB.5 Malam Pertama
Ucapan Melissa terpotong saat merasakan pipi kirinya begitu panas akibat terkena tamparan keras sang Ibu. Bahkan, sebulir air mata langsung menetes dari mata kirinya.“Melissa….” ucap Ibu Melissa dengan suara parau, seolah ia sendiri terkejut dengan apa yang baru saja ia lakukan.“Mengapa Ibu begitu tidak adil padaku? Bukankah aku juga anak ibu? Marrisa pergi dan meninggalkan banyak masalah, tapi aku yang harus membereskan semua ini. Lalu sekarang aku dituduh akan mengambil posisinya. Bisakah Ibu memikirkan perasaanku?” ucap Melissa dengan suara bergetar.“Melissa–”“–Kita memang berhutang banyak pada keluarga Erlangga dan hanya pembantu untuk keluarga Erlangga. Namun, kita bukan budak yang harus berkorban sampai akhir hayat. Kenapa kita tidak kabur saja?” potong Melissa, hingga sang Ibu tak bisa melanjutkan perkataannya.“Atau ibu kecewa karena putri yang Ibu agung-agungkan tak bisa bersanding dengan Erlangga? Tapi, Ibu harus ingat Marrisa yang memilih untuk melakukan semua ini. Apak
Baca selengkapnya
BAB.6 Percakapan Pagi
Aroma kopi yang khas membuat Melissa terbangun dari tidurnya. Gadis itu masih memeluk bantalnya. Ia bahkan menarik selimut hingga menutupi kepalanya. Dia ingin menutup matanya lagi, tetapi tidak bisa. Padahal, lelah rasanya mengingat kemarin ia baru saja memulai sebuah lembaran baru dalam hidupnya. Melissa akhirnya menurunkan selimutnya begitu tersadar bahwa sekarang bukan si lajang Melissa lagi. Dia sekarang memiliki seorang suami.“Ehmm…”Melissa menolehkan kepalanya dan menatap Erlangga yang sedang duduk sambil membaca sebuah koran sambil menyesap secangkir kopi. Oh itu penyebabnya dia mencium aroma kopi yang pekat tadi!“Kenapa? Baru sadar kau sudah menikah?” tanya Erlangga dengan suara tenang.Melissa terkesiap. Meski membenarkan ucapan Erlangga, dia tidak membalas ucapan pria itu. Dia justru bangun lalu duduk dan bersandar pada dashboard ranjang.“Kau masih tidak mau menceraikanku?” tanya Melissa dengan suara seraknya.Erlangga memperhatikan suara Melissa. Bukan tentang kal
Baca selengkapnya
BAB. 7 Pengkhianatan
“Sayang!!!” Melissa segera bangkit dari tempat tidur. Gadis itu segera berlari dan memeluk Rio dengan erat–seolah sudah bertahun-tahun tak bertemu dengan pria itu dan mencari kekuatan di sana. “Whoaa! Ada apa denganmu, Melissa?” tanya Rio yang kewalahan berusaha menopang tubuhnya karena pelukan tiba-tiba Melissa. Diraihnya tubuh Melissa lalu ia mengusap kepala gadis itu dengan sayang. “Ke mana, kamu kemarin?” tanya Melissa masih di dalam pelukan Rio. Tring! Baru saja Melissa ingin membicarakan hubungan mereka, tapi sebuah nada panggilan menyita perhatiannya. Perempuan itu lantas merogoh tasnya untuk mengambil kembali ponselnya. “Halo?” “Lisa, kamu di mana? Apa kamu sudah melihat blog kepenulisan?” “Belum, kenapa?” Melissa mengerutkan keningnya tidak mengerti kenapa temannya yang ada di seberang sana terdengar panik dan cemas. Bahkan, ada sedikit amarahdalam nada bicaranya. “Ck! Lihatlah sekarang! Dan nikmatilah kebodohanmu itu! Sudah kuucapkan berulang kali jangan pernah
Baca selengkapnya
BAB.8 Rahasia Rio
Rumah Keluarga Erlangga [09:00 AM]Erlangga sedang berada di ruangan kerjanya dan memeriksa berkas-berkas perusahaan. Ayahnya sudah berangkat ke perusahaan sejak satu jam yang lalu dan sang ibu sedang berada di salah satu butik milik keluarga. Mia sudah berangkat kuliah entah sejak pukul berapa dan Melissa sejak subuh tak terlihat di mana-mana, gadis itu tampaknya sudah berangkat kerja. Dia hanya meninggalkan sebuah notes kecil di atas buku yang semalam Erlangga baca. Isinya mengatakan bahwa ia akan kembali nanti sore. Entahlah, seakan ada yang disembunyikannya. Kemarin, Melissa juga tidak menjawab dengan pasti mengapa ingin bertemu mendadak.Tok Tok Tok!Suara ketukan pintu menghentikan aktivitas Erlangga. Pria itu langsung menutup berkas yang sedang ia periksa. “Masuk,” ucapnya singkat.“Permisi, Tuan Erlangga, Tuan Rio ingin berbicara dengan anda,” ucap seorang pelayan pada Erlangga.“Ya, suruh dia masuk.”Pintu terbuka dan menampakkan Rio yang berjalan masuk ke dalam ruangan E
Baca selengkapnya
Bab.9 Selingkuh?
Rumah Keluarga Erlangga [Malam hari]Melissa datang ketika makan malam sedang berlangsung. Dia melihat ayah dan ibu Erlangga serta Mia adik Erlangga di meja makan. Tak luput, Erlangga yang juga duduk bergabung dengan keluarganya. Melissa baru sadar bahwa Erlangga memiliki wajah yang sangat pucat.“Selamat malam semuanya. Maaf aku terlambat pulang, kafe sangat ramai hari ini,” ucap Melissa berbasa-basi. Ia melirik jam dinding, masih jam setengah tujuh malam.“Ayo sini makan malam dulu, Melissa. Kau pasti lelah berolahraga,” ucap Hanna.Melissa tersenyum lalu duduk bergabung dengan keluarga Erlangga. Dia merasa asing di tengah-tengah keluarga Erlangga tapi kemudian dia merasa nyaman saat ayah dan ibu Erlangga mengajaknya berbicara.“Kau mau makan yang mana? Ibu ambilkan,” ucapkan Hanna dengan lembut. Melissa semakin merasa tak enak. Marissa memang bodoh karena sudah meninggalkan keluarga ini.“Aku ingin ikan. Oh iya, aku membawakan beberapa kue dari kafe tempatku bekerja. Ini baru
Baca selengkapnya
Bab. 10 Erlangga seperti itu ....
“Apa?” pekik Melissa.Namun, Erlangga hanya diam–meninggalkan Melissa yang berdiri membeku di depan kamar mereka. Luar biasa! Gadis itu bertanya bagaimana Erlangga tahu dia menemui Rio? Setelah Rio pergi menemuinya, Erlangga memerintahkan seseorang mengawasi pria itu dan dia mengetahui Rio bertemu istrinya.BLAMMM!Ketika akhirnya bisa mengendalikan diri, Melissa ikut masuk kemudian menutup pintu. Dia berlari kecil mengejar Erlangga yang sedang berjalan menuju ranjang.“Kau menguntitku?” tanya Melissa kesal.“Tidak menguntit sebenarnya. Tadinya, aku pergi ke kafe tempat kerjamu. Aku ingin tahu di mana tempat istriku bekerja, tapi ternyata bosmu bilang kau tidak masuk. Aku hanya menduga kau pergi menemui Rio, tapi kau justru mengatakan semuanya,” ucap Erlangga dengan senyum seringai. Dia memang tersenyum, tetapi itu dilakukan untuk menyembunyikan kekecewaannya. Siang hari saat jam istirahat, ia sangat ingin mengajak istrinya makan siang. Namun, ia kecewa karena istrinya tidak masuk
Baca selengkapnya
DMCA.com Protection Status