Share

Bab 31

Author: Nadira Dewy
last update Last Updated: 2025-07-28 21:01:28

Pagi itu, cahaya matahari menyusup masuk dari celah tirai jendela kamar, menimpa sebagian wajah Javier yang masih terlelap di sana. Udara pagi yang sejuk dan aroma lembut dari seprai membuat suasana kamar terasa begitu hangat.

Namun, kedamaian itu seketika buyar ketika Javier membuka matanya perlahan dan menyadari sesuatu yang tidak terduga, walaupun mulai menjadi kebiasaannya.

Tubuhnya benar-benar sedang memeluk Jenn erat dari belakang.

Kakinya menyilang ke pinggir ranjang, sangat dekat dengan tepi, hingga satu gerakan saja pasti bisa membuat Jenn terjatuh dari ranjang. Tapi yang membuatnya benar-benar gugup adalah kenyataan bahwa wajahnya begitu dekat dengan rambut Jenn, dan dadanya menempel pada punggung gadis itu. Perasaan yang tidak bisa diabaikan adalah... nyaman sekali.

Javier menelan ludah. ‘Apa-apaan ini… kenapa bisa seperti ini lagi?

Pikiran logisnya mencoba menjelaskan bahwa mungkin saat tidu
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter

Latest chapter

  • Pengantin Pengganti untuk Sang Majikan   Bab 43

    Pagi itu, setelah Javier bersiap dia langsung pergi ke kantor, meninggalkan Jenn di kamar begitu saja. Jenn sendiri merasa begitu kesal, tapi ingin melampiaskan amarah juga percuma karena orangnya tidak ada lagi di rumah. Tubuhnya remuk redam, kakinya gemetar saat berdiri. “Gila... penyiksaan macam apa ini? Apa makhluk bernama pria itu memang seperti ini? Setiap kali kesal langsung saja menyetubuhi wanita?” Jenn tertatih saat menuju ke kamar mandi. Padahal dia sudah mandi, tapi harus mandi lagi gara-gara Javier. Hari ini, Jenn benar-benar akan terus berada di dalam kamar untuk istirahat. Makan juga akan dia minta dengan pelayan rumah. “Harus memulihkan tenaga,” gumam Jenn. Benar saja, seharian Jenn benar-benar berada di dalam kamar. Makan siang pun menjelang sore. Ia meminta pelayan rumah untuk mengantarkan padanya. Beberapa jam kemudian. Malam itu suasana rumah terasa tenang… hingga suara mobil Javier terdengar memasuki halaman. Anaya yang sudah menunggu

  • Pengantin Pengganti untuk Sang Majikan   Bab 42

    “Kak Jenn!” teriak Anaya yang tidak sengaja mendengar pembicaraan mereka barusan. “Jadi... jadi kalian berdua bersekongkol untuk menyingkirkan ku?!” Nyonya besar hanya membuang napas, tidak peduli dengan Anaya. Jenn agak terkejut, tapi dia juga tidak banyak bereaksi karena begitu mengatakan itu, Anaya langsung berlari. Entah pergi ke mana, Jenn juga tidak ingin terlalu peduli. Lihatlah... kartu yang berisi uang masih tergeletak di meja, siapa yang tidak mau ambil? Jenn bersiap mengulurkan tangan, tapi belum juga tergapai, Anaya sudah kembali datang. Kali ini membawa Javier. Terpaksa Jenn menarik tangannya, berat hati sekali. “Lihat, kak. Kartu itu masih di meja!” tunjuk Anaya pada kartu itu. Jenn pun menghela napas menahan kesal. Padahal sedikit lagi dia bisa menambah uangnya. “Mereka benar-benar ingin bekerja sama untuk menyingkirkan ku dari rumah ini!”

  • Pengantin Pengganti untuk Sang Majikan   Bab 41

    Anaya masuk ke kamarnya dengan langkah yang terasa berat. Begitu pintu tertutup, dia bersandar di baliknya dan menarik napas panjang. Dadanya terasa sesak, pikirannya penuh sesak oleh suara yang masih terngiang, suara Javier dari dalam kamar bersama Jenn menggema di kepalanya. Dia tidak butuh imajinasi untuk tahu apa yang sedang terjadi di balik dinding itu. Dan itu membuat darahnya seolah mendidih dan tubuhnya gemetar. Anaya menatap bayangan dirinya di cermin. Ia mencoba tersenyum... senyum sinis yang langsung memudar karena matanya mulai merah dan berkaca-kaca. “Aku pikir... aku yang paling dia sayangi,” gumamnya lirih, lalu menunduk menatap tangannya yang mengepal. “Ternyata, Kak Javier juga bisa membaik kasih sayang dengan perempuan lain?” Ia duduk di tepi ranjang, mengingat-ingat semua kenangan manis antara dirinya dan Javier sejak mereka bertemu dulu. Betapa perhatian pria itu padanya. Hadiah-hadiah yang diberikan. Ucapan lembut, pelukan hangat, bahkan sikap prot

  • Pengantin Pengganti untuk Sang Majikan   Bab 40

    Anaya terkejut tetapi tetap diam saat melihat Javier membawa Jenn pergi. Pria itu nampak tidak sabaran membawa Jenn menaiki anak tangga, mengarah ke kamar mereka. Ada perasaan tidak bisa dijelaskan melalui kata-kata yang kini dirasakan oleh Anaya.Nyonya besar diam-diam tersenyum miring. Dia cukup menikmati apa yang dia lihat barusan. Walaupun memang benar dia masih tidak akan pernah mungkin menyetujui hubungan Jenn dan juga Javier, tapi penting sekali menyingkirkan Anaya untuk saat ini. Sesampainya di kamar, Javier menghempaskan tubuh Jenn dengan kasar. Hampir saja Jenn jatuh, untuk dia berpegangan pada sisi tempat tidur. Javier langsung mengunci pintu kamar. Setelah itu berjalan mendekati Jenn yang hanya berdiri diam dengan ekspresi yang tidak terbaca. Grep!Javier mencengkram lengan Jenn kuat. “Akhh...” pekik Jenn, suaranya kecil. Dengan tatapan matanya yang marah, Javier pun berkata, “Berani

  • Pengantin Pengganti untuk Sang Majikan   Bab 39

    Javier baru saja melangkah masuk ke rumah saat Anaya langsung menyambut kedatangannya dengan begitu antusias. Ia mengenakan dress berwarna baby blue, lembut dan manis, sangat sesuai dengan selera Javier yang dikenal menyukai warna-warna tenang dan feminin. Gadis itu lalu memutar tubuhnya perlahan di depan pria itu sambil tersenyum manja. “Kak Javier…” Anaya berkata dengan nada lembut, “Bagaimana dengan baju baruku hari ini? Aku pilih ini karena aku yakin Kakak suka warna yang seperti ini.” Javier tersenyum samar, sedikit lelah namun tetap ramah. “Bagus. Warna itu cocok sekali untukmu. Kau terlihat sangat manis.” Anaya tertawa kecil, tersipu malu seperti biasanya. Ia kemudian mendekat dan berkata, “Hari ini aku dan Kak Jenn belanja pakaian bersama. Tapi sepertinya Kak Jenn agak keras kepala, Kak. Dia justru memilih baju-baju yang warnanya aneh, merah, hitam, kuning cerah. Pokoknya war

  • Pengantin Pengganti untuk Sang Majikan   Bab 38

    Jenn tersenyum. “Ah, begitulah... sebenarnya, ada beberapa perhiasan lain pemberian Tuan Javier, tapi aku bingung ingin pakai kapan waktunya.” Anaya memaksakan senyumnya. Jenn jelas bisa melihat Anaya nampak kecewa. Tapi dia juga akan terus memancing emosi gadis itu. “Baiklah, Kak Jenn. Aku ganti baju sebentar, tunggu ya...” ujar Anaya. Jenn menganggukkan kepalanya. Dia tersenyum puas. Lebih baik menggunakan cara murahan untuk bisa meninggalkan rumah itu lebih cepat. Satu tahun? Cuma orang gila saja yang mau menghabiskan waktu selama itu untuk disiksa batin dan fisiknya. “Tuan Javier, sepertinya kau pasti akan mulai mencari cara untuk bisa memenuhi keinginan Anaya yang makin menjadi-jadi,” gumam Jenn. Nyonya besar melihat itu dari kejauhan. Dia menghela napas. “Sudah ku bilang, kau memang bukan wanita rendahan yang mau direndahkan. Jadi, kau pasti aka

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status