Share

Bab 66

Author: Nadira Dewy
last update Last Updated: 2025-08-15 21:00:28

“Kak Jenn,” panggil Anaya. “Kau juga tahu benar bagaimana Kak Javier mencintaiku, kan?”

Mendengar itu, Jenn langsung tersenyum. Mulutnya gatal ingin menjawab, dia sudah bersiap untuk bicara dengan matanya yang berbinar.

Semua orang yang ada di sana menatap dengan tatapan menyelidik, menunggu Jenn memberikan jawaban yang dianggap sebagai sebuah penentu.

“Tentu saja—” Jenn terkejut melihat tatapan mata Javier yang sangat aneh. Bukan hanya itu, tapi senyuman yang seolah mengancam dengan maksud mendalam membuat Jenn takut. “T–tentu saja... itu tidak mungkin.”

Anaya terperangah mendengar jawaban dari Jenn. Sementara yang lain merasa lega karena apa yang Anaya katakan mendapatkan bantahan dari Jenn.

Javier sendiri merasa agak tenang. Walaupun memang benar selama ini dia memendam perasaan untuk Anaya, sayangnya untuk menikahi Anaya adalah sesuatu yang tidak mungkin, dan itulah alasannya kenapa Javier juga tidak ingin menikah dengan
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter

Latest chapter

  • Pengantin Pengganti untuk Sang Majikan   Bab 111

    Jenn menarik napas dalam-dalam, menghembuskan. Kembali ia menatap seluruh anggota keluarganya yang berdiri di hadapannya, terus menatap ke arahnya seperti hewan buas yang siap untuk memangsa. Tidak ada rasa takut yang muncul di hatinya. Ia hanya tahu kalau yang harus dilakukannya saat ini adalah menghindar saat diinjak, dan jika bisa dialah yang harus menjadi orang yang menginjak. “Kenapa kau diam saja?!” suara keras tak kenal takut itu berasal dari Antonio, kakak laki-lakinya Jenn. “Cepat bukakan gerbang! Kami belum makan. Kau mau membuat keluarga mu hilang kesabaran?!” Mendengar itu, Jenn pun tidak bisa lagi menahan dirinya. “Pft...!” Semua anggota keluarga menatap Jenn yang hampir kelepasan tertawa itu dengan tatapan marah sekaligus terkejut. “Apa yang sedang kau tertawakan?!” protes Anastasia dan juga ibunya secara bersamaan. “Anak ini, Dia sudah benar-benar menjadi gila!” ucap Antonio yang juga tidak dapat lagi menahan rasa marahnya. Sementara itu, Ayahnya juga hany

  • Pengantin Pengganti untuk Sang Majikan   Bab 110

    Saat Javier pulang ke rumah, Jenn menceritakan apa yang dia dengar tadi, Atara Nyonya besar dan Karina. Tidak ada niat mengadu, hanya saja rasa penasaran yang sangat besar dia rasakan itu mendorongnya. “Kenapa Nenek dan Ibumu seperti kucing dan anjing? Mereka selalu menatap satu sama lain dengan keinginan saling menyerang?” Javier pun menghela napas. Dia sendiri tahu kalau Ibunya hari ini datang dari Rose. Perdebatan dan pertengkaran di antara mereka berdua adalah hal yang sudah sangat biasa. “Sudahlah, kau tidak usah memikirkan hal itu. Apapun yang mereka lakukan, biar saja menjadi urusan mereka,” jawab Javier yang sudah cukup muak dengan drama kedua orang itu. Jenn pun menganggukkan kepalanya. “Begitu ya? Hem... padahal mereka berdua itu kan Nenek dan Ibumu.” Javier memaksakan senyumnya. Ada rasa lelah yang begitu besar terlihat di wajahnya, membuat Jenn merasa tidak enak hati terlalu banyak bertanya.

  • Pengantin Pengganti untuk Sang Majikan   Bab 109

    Karina melangkah masuk ke ruang tengah dengan aura yang nampak angkuh, namun ketika pintu menutup rapat di belakangnya, hanya tersisa ia dan Nyonya Besar saja. Udara seakan mengeras, ketegangan lama yang tidak pernah reda langsung menguasai ruangan itu. Nyonya Besar duduk tegak di kursinya, sorot matanya tajam menusuk. “Ternyata kau memang masih berani menginjakkan kaki ke rumah ini, Karina?” suaranya dingin, penuh rasa muak yang menahun. Karina terdiam sejenak, lalu tersenyum tipis dengan nada meremehkan. “Aku datang bukan untuk minta restu dari anda lagi, kenapa saya tidak berani datang? Lagi pula, aku dagang juga karena pesan anda, bukan? Lago pula rumah ini adalah rumah dari anak kandung ku, tentu saja bukan masalah jika aku datang ke tempat ini. Aku tetap ibunya, apa pun yang sudah pernah terjadi.” Nyonya Besar mendengus kasar, lalu melemparkan sebuah map ke meja kaca di antara mereka. Lembaran kertas berhamburan, itu adalah neraca transaksi, bu

  • Pengantin Pengganti untuk Sang Majikan   Bab 108

    Jenn baru saja menyesap cappuccino-nya ketika suara hak tinggi menghentak cepat di lantai kafe mendekat ke arah mereka. Javier mendongak, wajahnya berubah datar begitu melihat siapa yang datang menghampirinya. “Selamat pagi, Tuan Javier,” sapa Cecilia dengan senyum manis yang dibuat-buat. Nada suaranya seolah-olah ia sekadar asisten pribadi yang kebetulan bertemu atasannya. “Saya tidak menyangka bertemu Anda dan Nona Jenn di sini.” Javier hanya mengangguk singkat, dingin. “Pagi juga.” Ia kembali menunduk ke arah Jenn, berusaha melanjutkan sarapan tanpa menaruh perhatian lebih. Sementara itu, Jenn sendiri nampak tak terlalu ingin peduli. Penampilan Cecilia yang rapih tapi modis, berbanding terbalik dengannya, sama sekali tidak membuatnya iri. Tapi Cecilia tidak berhenti di situ. Dengan santai, ia menarik kursi di meja mereka. “Boleh saya duduk bersama anda berdua sebentar? Kebetulan saya juga belum sara

  • Pengantin Pengganti untuk Sang Majikan   Bab 107

    “Akan aku keluarkan di luar... akhhh... seperti kemarin. Tenang saja, sayang...” jawab Javier yang beberapa kali tersendat oleh napasnya yang memburu. Beberapa saat kemudian, masih di dalam kamar yang remang itu, kehangatan tubuh mereka masih terasa meski udara malam cukup dingin. Jenn berbaring dengan kepala di atas lengan Javier, selimut tebal menutupi tubuh polos mereka berdua. Sesekali Jenn mengedipkan mata, mencoba mengusir rasa kantuk yang masih menempel, tapi pikirannya justru melayang pada satu nama yang mengganggunya. “Javier…” suara Jenn pelan, seolah ragu apakah pertanyaannya akan menyulut amarah pria yang moodnya itu kadang tidak bisa di tebak. “Hm?” Javier menoleh sedikit, menatap wajah Jenn yang kini mendongak padanya. “Bagaimana sebenarnya hubunganmu dengan Tuan Victor itu? Aku hanya… penasaran saja,” ucap Jenn akhirnya, matanya menatap langit-langit kamar agar tidak terlalu terbebani dengan tatapan Javi

  • Pengantin Pengganti untuk Sang Majikan   Bab 106

    Pertanyaan Jenn membuat Javier terdiam sesaat. Dia menghela napas, paham benar apa yang dipikirkan Jenn selama ini saat melihat inisial ‘A’ di dadanya. Tidak terlihat marah, Javier justru tersenyum dan meledek, “Apa kau sedang cemburu?” Seketika itu Jenn tercengang. Matanya memutar dengan ekspresi yang jengah. “Kau bilang apa barusan...? Aku cemburu? Hah! Yang benar saja.” Javier tersenyum. Entahlah... rasanya, apapun yang Jenn lakukan belakangan ini selalu sukses membuat hatinya makin merasakan kejelasan rasa cinta itu. Walaupun perasaan ini asing, tapi Javier mulai menerima dengan bahagia atas perasaan yang tumbuh subur di hati dan perasaannya. “Jenn,” katanya lembut. Ia pun meraih tangan Jenn, membiarkan jari jari gadis itu menyentuh permukaan kulit yang diberikan tato. “Apa permukaannya halus dan rata?” Saat menyentuh tato itu, dahi Jenn mengkerut. “Ini... apa ini bekas luka? Atau, memang seperti ini setelah menggunakan tat

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status