Share

Bab 16. Sakit Tak Berdarah

“Kenapa?” tanya Haidar, pura-pura polos.

“Sakit tahu!” Andin mengerucutkan bibirnya sambil memukul lengan Haidar.

Haidar tertawa melihat Andin mengerucutkan bibirnya. “Kamu jelek banget, mata sembab, pipi merah, bibir monyong,” kata Haidar yang membuat Andin menangkupkan kedua telapak tangannya di pipi.

“Tadi katanya cantik,” kata Andin sambil mengerucutkan bibir seperti siput.

“Tadi ada debu di mataku, yang menghalangi pandangan. Tadi kamu terlihat sangat cantik, tapi kenapa sekarang menjadi jelek sekali,” tukas Haidar, lalu ia pergi melenggang begitu saja meninggalkan sang istri.

“Om, tungguin!” teriak Andin sambil berlari menyusul suaminya.

“Aww …!” Andin menghentikan langkahnya. Ia duduk di pasir pantai untuk melihat apa yang telah melukai kakinya.

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (1)
goodnovel comment avatar
Syarif Robert
bagus ceritanya
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status