Share

Bab 5

Penulis: Fortunata
last update Terakhir Diperbarui: 2023-01-05 17:30:34

Pagi ini, Anna, Alex dan Robert sudah bersiap untuk berangkat menuju kerajaan naga laut. Seperti yang sudah Alex sampaikan, begitu tiba, mereka akan langsung merias diri dan bersumpah setia di hadapan Dewi Exi. Berdasarkan penjelasan Alex, Dewi Exi adalah Dewi yang memberkati dan menjaga bangsa naga laut.

Begitu sampai, Anna takjub dengan pemandangan yang ada di hadapannya. Persis seperti istana fantasi yang tergambar dalam cerita fiksi. Rumah luas dengan interior klasik, banyak ruang serta banyak pelayan yang menyambut kedatangan mereka. Kastil ini masih di darat, pinggir pantai lebih tepatnya. Sebelumnya, Anna berpikir bahwa kerajaan naga laut ini akan berada jauh di dalam laut. Anna yang heran pusing iseng bertanya pada Alex.

"Karena tempat tinggalmu di darat, apa itu berarti kau tak bisa bernafas dalam air?" bisik Anna.

"Pertanyaan macam apa itu, tentu aku bisa."

“Selamat datang Yang Mulia…” ucap para dayang dan pelayan serempak, membuat Anna tak lagi melanjutkan pecakapannya dengan Alex.

“Tolong bawa calon istriku untuk bersiap-siap,” perintah Alex.

“Segera kami laksanakan Yang Mulia…”

Setelah menjawab titah Alex, para pelayan langsung berpencar entah kemana.

“Perkenalkan, saya Julie nona, saya ditugaskan Yang Mulia Alex untuk menjadi dayang pribadi nona,” ujar seorang dayang membungkuk dengan hormat pada Anna.

“Senang bertemu denganmu, Julie,” jawab Anna sambil tersenyum.

Mendapatkan senyum dari orang yang akan ia layani, tentu saja membuat Julie tambah bersemangat.

“Mari ikuti saya nona, kita harus segera bersiap-siap.”

Anna sekali lagi kembali menebar senyum dan mengikuti langkah kaki Julie.

Sesampainya di suatu kamar, para dayang sudah berada di posisinya masing-masing. Depan meja rias, sebelah baju pengantin serta depan kamar mandi. Julie membantu Anna melepas pakaian dan membawa Anna untuk masuk dalam bak besar. Julie dan beberapa dayang lain memandikan Anna. Produk seperti sampo dan sabun yang digunakan sangat wangi, aroma stroberi, sesuai kesukaan Anna. Anna juga mendapatkan pelayanan lulur dan pijat.

Selesai tahap mandi, Anna mengenakan gaun pengantinnya. Gaun putih polos, ringan dan pas badan. Anna sangat menyukai gaun ini, ia belum ingin duduk untuk berias. Anna masih girang sekali mengenakan gaun pengantinnya.

“Nona puas dengan gaunnya?” tanya Julie.

“Yaaa, tentu saja. Aku sangaaattt menyukai ini.”

Anna masih belum berhenti mengagumi gaun yang sedang ia pakai. Ia berkaca dan masih berputar-putar seperti anak kecil.

“Syukurlah, berarti Yang Mulia berhasil,” celetuk Amrita, salah satu dayang yang membantu Anna memakai gaun pengantinnya.

“Yang Mulia? Maksudmu Alex?”

Amrita mengangguk cepat.

“Betul nona. Saat persiapan pernikahan, Yang Mulia Alex benar-benar memperhatikan semuanya dari awal sampai akhir dimulai dari gaun pengantin, baju nona sehari-hari, serta keperluan perawatan diri nona. Semua dipilih sendiri oleh Yang Mulia,” jelas Julie dengan mata berbinar-binar.

“Benarkah?” tanya Anna memastikan.

Anna masih tak percaya Alex melakukan itu. Benarkah Alex yang membalas w******p nya paling cepat dalam tiga hari itu melakukannya?

“Tentu saja nona, Yang Mulia sudah lama sekali menunggu saat ini tiba. Yang Mulia berwajah datar itu, yang kami ketahui hanya akan tersenyum lebar karena dua hal. Pertama adalah ketika persiapan pernikahan dan kedua adalah saat akan pergi bertemu nona. Saat akan ke rumah nona, Yang Mulia akan berkali-kali bertanya pada kami apakah ia terlihat tampan dengan pakaian yang sedang ia kenakan,” jawab Julie dengan semangat menceritakan perilaku Alex di masa lalu.

Anna masih tidak percaya dengan apa yang baru saja ia dengar. Ia senang sekali mendengar cerita para dayang. Anna pun tak sabar ingin bertemu Alex dan akhirnya duduk dengan tenang untuk dirias. Gadis itu tak sabar menanyakan kebenaran.

“Waaahhhh, nona sangat cantik,” puji Amrita. Tak hanya Amrita, para dayang lain silih berganti memuji Anna.

“Sudah…sudah… Ayo kita segera pergi ke tempat pemberkatan,” kata Anna pada para dayangnya dengan wajah merah padam. Ia malu mendapat pujian bertubi-tubi.

Tempat pemberkatan pernikahan Anna dan Alex adalah sebuah goa kecil di tepi laut. Disana, sudah hadir Robert dan warga kerajaan. Anna gugup sekali. Para rakyat menyambutnya dengan sukacita dan mengucapkan selamat sepanjang perjalanan menuju goa.

Anna sudah berpikir bahwa goa yang ia tuju akan minim penerangan. Sebaliknya, goa tempat dia akan mengikat janji dengan Alex sangat terang, Anna sendiri tak mengerti dari mana sumber cahaya goa itu. Ia dapat melihat Alex dengan pakaian panglima perang berwarna putih, khas pemeran utama dalam komik kerajaan modern.

Di sepanjang jalan mendampingi Anna menuju goa, Julie menjelaskan bahwa pakaian pernikahan raja naga adalah pakaian yang diwariskan secara turun menurun. Akan tetapi, Anna tidak melihat tanda lusuh di baju itu. Baju putih itu benar-benar seperti baru dan pas sekali dengan tubuh Alex, pria itu sangat gagah.

'Bertahanlah jantungku, jangan sampai suara debaranmu terdengar jelas' – batin Anna.

Tata cara pemberkatan mirip dengan pemberkatan pernikahan di Gereja. Disini, Anna dan Alex diberkati oleh seseorang yang dianggap titisan Dewa di depan patung seorang wanita. Patung ini dipercaya sebagai wujud manusia dari Dewi Exi.

Seseorang yang diberkati Dewa bisa pria atau wanita. Selama orang ini hidup, belum akan muncul penerusnya. Dibuktikan dengan cawan suci yang tersimpan di kuil. Apabila cawan suci menyala ketika disentuh, orang inilah yang merupakan titisan Dewa.

Pemberkatan pernikahan ini juga selalu bersamaan dengan penobatan ratu. Berdasarkan penjelasan Julie, apabila raja menikah saat menjadi pangeran, maka penobatan raja dan ratu akan dilakukan bersamaan di hari yang sudah ditentukan. Akan tetapi, ketika menikah dalam posisi sudah menjadi raja, penobatan raja akan dilaksanakan lebih dulu dan penobatan ratu akan dilakukan langsung di hari pemberkatan penikahan. Seperti yang saat ini sedang dijalankan oleh Anna. Acara penobatan ini selalu menjadi momen paling mendebarkan bagi wanita yang menikah dengan raja. Anna hanya diberi pengarahan singkat bahwa ia kan diberikan jubah dan mahkota oleh Felix, seorang yang dipercaya sebagai titisan Dewa pada masa ini.

“……. Dengan ini, saya, mewakili rakyat, nobatkan engkau, nona Joanna Anastasia Marine, istri dari raja kami, Alexander von Pieterburg sebagai ratu kerajaan ini. Semoga berkat para Dewa selalu menyertai engkau dan setiap langkah yang kau ambil untuk kesejahteraan bangsa ini.”

Bersamaan dengan selesainya penuturan Felix, Anna menunduk dan mahkota sudah disematkan di atas kepalanya.

“Hidup ratu Joanna..hidup ratu Joanna..”

Para rakyat senang sekali menyaksikan penobatan ratu mereka. Berita raja Alexander yang mencintai seorang gadis sejak lama sudah menyebar di kalangan rakyat. Para rakyat penasaran dengan sosok sang gadis, akhirnya dapat melihat sosok itu secara langsung.

"Wahhh, ratu kita cantik sekali."

"Ratu kita benar-benar cantik, pantas saja Yang Mulia tergila-gila padanya."

Mendengar bisikan-bisikan keras dari tempat rakyat berkumpul, membuat Anna tersipu malu. Berbanding terbalik dengan Anna, Alex justru tak menunjukkan reaksi apapun.

Salah satu ukuran martabat bangsa naga laut adalah kesetiaan terhadap pasangannya. Oleh karena itu, tak hanya rakyat, raja mereka pun sangat berhati-hati dalam memilih pasangan. Siapapun yang terpilih, semuanya akan mendukung dengan gembira.

Selanjutnya, mempelai pria dipersilahkan mencium mempelai wanita. Anna tidak berharap banyak untuk ini setelah melihat reaksi Alex. Ia sangat tenang karena berpikir bahwa Alex hanya akan menempelkan bibir ke bibirnya sebentar untuk formalitas seperti yang Alex lakukan di Gereja. Akan tetapi, Alex memasukkan lidahnya ke dalam mulut Anna. Ia melumat bibir Anna dengan lembut.

Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi

Bab terbaru

  • Pengantin sang Raja Naga   Epilog

    "Kau yakin hanya ingin mampir ke sini di waktu istirahat kita yang sudah susah payah kita dapatkan?" tanya Alex pada istrinya saat tiba di rumah mereka, di dunia manusia."Selamat datang Yang Mulia Raja dan Ratu," ucap Robert menyambut mereka dari pintu portal."Hai, Robert! Bagaimana kabarmu?" ucap Anna menyapa Robert."Saya sangat baik, Yang Mulia."Robert kemudian mengulurkan tangannya untuk mengambil mantel yang Anna dan Alex kenakan. Di dunia mereka sedang musim dingin."Ya, aku yakin," jawab Anna mantap pada Alex.Robert kemudian mengarahkan mereka ke ruang makan karena Anna sudah membuat daftar makanan apa saja yang ingin dia makan."Kau tak ingin coba mendaki gunung? Kau pernah bilang ingin mencobanya sesekali," jawab Alex. Pria itu sedang berusaha membuat istrinya senang. Entah mengapa beberapa hari ini raut wajah istrinya kurang baik.Ada sesuatu yang membuat Anna kesal, dan ia belum siap mengatakan itu pada suaminya.

  • Pengantin sang Raja Naga   Bab 122

    Warning 18+Di bab ini akan ada adegan yang menampilkan kekerasan sehingga mungkin tidak nyaman untuk sebagian pembaca.***Anna mencium dahi sang suami dan langsung menyerang Steven lagi."Alirkan sihir ke dua tangan dan kakimu. Itu akan sangat membantu, mengingat kau tak mahir bela diri."Itu adalah pesan Harry pada Anna sebelum Anna menuju dunia manusia."Wowww, kemajuanmu sangat pesat! Kau memang sangat menarik!" ucap Steven memuji Anna.Anna merasa mual mendengar pujian Steven, "Aaahhh, kenapa aku harus mual dan merinding di saat bersamaan begini."Jujur saja Anna kesal karena harus mengingat siksaan demi siksaan yang dilakukan pria itu padanya."Fokus Anna, fokus. Kau akan punya waktu menangis dan berteriak saat semua ini selesai.""Fokus...""Fokus..."Anna terus mengulangi kalimat yang sama seperti merapal mantra. Ia punterus m

  • Pengantin sang Raja Naga   Bab 121

    "Keluar kalian! Jemputlah ajal kalian sekaranggggg!" teriak Steven.Booooooommmmmmmmm!!!Pria itu lagi-lagi menyerang tenda medis secara brutal. Tenda ini tidak akan bisa lagi beroperasi."Sial!!" umpat Alex sembari memijat dahinya pelan."Kurang ajar sekali dia!" ucap Sean geram.Boooommmm!!Booooommmmmm!!Boooooommm!!Brent mengintip dari sisi tenda yang lain, "Sepertinya dia menjalankan rencananya seperti terakhir kali kita melawannya.""Lagi-lagi dia memecah pasukan?" tanya Alex memastikan dugaannya.Brent mengangguk, "Sepertinya begitu, lokasinya sangat jauh dari sini. Mereka pasti sudah menghabisi manusia sekitar sini.""Paman, kuharap kau bisa mengevakuasi tenaga medis dan para pasian," ucap Sean pada Noah.Noah pun menolah pada Alex dan Brent, "Kalian bertiga yakin bisa menghadapinya?""Kita tidak punya pilihan sekarang bukan, Grand Duke?" ucap Brent

  • Pengantin sang Raja Naga   Bab 120

    Dewi Exi memandangi adiknya yang sudah berlinang air mata, "Jangan sedih.""Sebaiknya kau pergi sekarang, waktu kita sedikit. Kau hanya perlu berjalan lurus ke depan," ucap Dewi Exi lagi. Ia tak bisa menahan Anna lebih lama. Jika dia melakukannya, Anna tidak akan bisa mencapai tujuannya.Anna kemudian menarik nafas panjang dan menghembuskannya perlahan. Wajah Dewi Exi masih terlihat tidak rela melepas kepergian Anna."Kau bisa menemuiku kapan saja saat semua ini selesai, bukan?" tanya Anna.Wajah sedih itu berubah ceria. Senyum Dewi Exi mengembang."Tentu saja! Kita bisa bertemu lagi di laut ini. Aku akan memberitahumu lewat mimpi."Anna tersenyum, "Kalau begitu sampai jumpa... kakak."Dewi Exi hanya melambaikan tangan. Anna sendiri kemudian berjalan lurus terus ke depan dan berhasil keluar dari ruangan serba putih."Haaaaahhhhhhh..."Anna membuka matanya dan sudah kembali lagi ke laut. Ia mendapati dirinya terbaring di

  • Pengantin sang Raja Naga   Bab 119

    Anna yang asal bertanya itu membuat Dewi Exi tertawa. Wanita itu hanya berpikir apa yang salah dari pertanyaannya, bukankah kakak dan adik memiliki DNA yang sama?"Maaf... maaf... Hahahaha.""Aku hanya merasa pertanyaamu lucu saja, benar-benar on point," lanjut Dewi Exi masih dengan tawanya.Anna pun mengerucutkan bibirnya."Kau pun juga seorang Dewi, tapi itu dulu, sebelum kau terlahir kembali," ucap Dewi Exi."Dan mengapa aku jadi terlahir kembali? Apakah kau suatu saat akan terlahir kembali?"Dewi Exi tertawa sangat kencang hingga matanya berair."Suatu saat pun aku akan bisa mati dan terlahir kembali. Dulu, kau adalah Dewi yang menciptakan bangsa ular laut. Kau punya kemampuan meramal. Maka dari itulah bangsa ular memiliki firasat yang bagus. Di saat kau mati, di saat itu pula kemampuan bangsa ular meredup. Dan meski tak bisa kembali sepenuhnya, kemampuan bangsa ular sedikit kembali saat kau terlahir," jelas Dewi Exi.

  • Pengantin sang Raja Naga   Bab 118

    Setelah melihat situasi tak menguntungkan itu dari batu perekam, Noah dan Sean langsung berlari melewati portal menuju arena pertarungan para raja."Halo, pangeran. Sudah lama kita tidak bertemu," ucap Steven menyapa Noah basa-basi.Tanpa berbicara satu patah kata pun, Noah langsung menyerang Steven dengan sihirnya. Noah rasanya tidak sudi berbicara dengan orang yang telah menyakiti putrinya. Melihat jelasnya wajah pria itu hanya mempertebal kebencian Noah."Wow! Wow! Tunggu dulu! Tunggu dulu!" ucap Steven sambil menangkis serangan Noah. Pria itu bahkan menangkis dengan santai, seolah serangan Noah tak ada apa-apanya.Mereka kini seperti ayah yang mengajari anaknya bermain, dengan posisi Noah sebagai anak. Grand Duke Hillary terlihat seperti pemula."Buruk sekali," batin Noah.Noah kini menyerang Steven dengan tangan kanan, sementara tangan kirinya memberi aba-aba untuk Sean mengamankan sekitar satu atau dua orang.Sean membawa ayahny

Bab Lainnya
Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status