author-banner
Fortunata
Fortunata
Author

Novels by Fortunata

Istri 24 Bulan Tuan Muda

Istri 24 Bulan Tuan Muda

Lalita memergoki sang tunangan berselingkuh dengan adik tirinya. Sayangnya, tidak ada seorang pun mempercayai gadis itu, kecuali... Brian. Teman masa kecilnya itu mendadak datang dan menawarkan bantuan untuk membalas dendam--dengan 1 syarat: menjadi istrinya selama 24 bulan. Akankah Lalita menerima penawaran Brian?
Read
Chapter: Bab 114 : Butterfly Era
Sepulang kerja, David tidak langsung belok ke unit apartemennya.Ia mondar-mandir di lobi, terlihat gelisah. Sesekali menatap pintu masuk, lalu melihat ke arah lift.Tangannya masuk ke saku, lalu keluar lagi. Nafasnya berat.Ada sesuatu yang jelas mengganggu pikirannya.Beberapa menit kemudian, beberapa orang terlihat masuk dari pintu lobi.Lalita dan Brian baru tiba.Melihat David berdiri di tengah lobi seperti orang bingung, Lalita menyapanya."Kamu kenapa? Kok kelihatan gelisah banget?"David kaget. Wajahnya langsung tegang saat melihat mereka berdua bersama."I... Iya... aku lagi nunggu kalian," jawabnya gugup. "Ehem... hmmm..."Lalita dan Brian saling melirik."Emangnya ada apa? Cari kita?" tanya Lalita.David melangkah lebih dekat ke arah mereka. Ia menatap Brian sebentar, lalu menoleh ke Lalita."Aku mau ajak Lalita nonton film," ucap David pada Brian.Hening.Mata Brian dan Lalita membelalak bersamaan.Brian menegang. "Lo gila, ya? Ngajak istri orang nonton film?"David tetap
Last Updated: 2025-08-15
Chapter: Bab 113 : Kena Kau (2)
Wita memang memiliki kebiasaan mabuk yang buruk.Dan seperti biasa, ketika alkohol sudah masuk ke tubuhnya, Wita berubah menjadi seperti anak kecil yang pemarah—keras, kasar, dan tak peduli siapa yang jadi sasaran."Ya, aku memang bodoh. Dan kau akan segera bercerai dengan orang bodoh ini," ucap Hadi, rahangnya mengeras. Suaranya gemetar, dan giginya bergemeletuk menahan emosi.Ia menatap Wita yang sudah teler setengah mati. Tubuh perempuan itu limbung di tempat tidur.Kepalanya terus berputar-putar sedari tadi.Hadi tahu, marah sekarang hanya akan seperti menjerit di ruang hampa—semuanya akan menguap, lenyap tanpa arti."Hadi bodoooohhh..."Suara Wita melengking, nyaring seperti suara anak kecil mengejek di tengah keramaian pasar."Bodooohhh..." ia mengulang, tertawa."Si bodoh yang dengan senang hati terus jadi donatur akuuu... Teruslah kerja yang rajin yaaa agar hidupku nyaman..." katanya sambil tergelak, matanya sudah menatap entah kemana dan air liur hampir menetes dari sudut bib
Last Updated: 2025-08-15
Chapter: Bab 112 : Kena Kau
"Denger suara ketawa mama kamu yang bahagia banget itu, mana mungkin papa tegang," jawab Hadi datar, suaranya terdengar hambar, bahkan sorot matanya gelap."Bener dong aku, kamu cantik. Lebih cantik dari istriku, dan lebih hot juga," ucap Fuad menggoda Wita.Benar-benar definisi pria hidung belang."Berarti aku memang lebih enak daripada istri kamu, kan?" tanya Wita sok imut.Lalita benar-benar merasa jijik mendengarnya. Mereka seperti pinang dibelah dua, benar-benar serasi."Jelas dong, sayang... Bibir kamu juga manis banget. Mana sini coba bibirnya..."Lalita mengatupkan rahangnya.Ia tak sanggup membayangkan lebih jauh apa yang sedang terjadi di balik sekat kayu restoran itu. Suara mereka... tawa mereka... sangatlah mesra, terlalu nyaring untuk diabaikan.Pasangan itu seperti anak remaja dimabuk cinta—lupa waktu, lupa malu.Saat suara tawa mereka mulai menjauh, Lalita menarik napas panjang, mencoba menenangkan gemuruh di dadanya. Ia akhirnya angkat suara, tajam dan tegas:“Papa har
Last Updated: 2025-08-14
Chapter: Bab 111
Diana masih diam.Ia tak berniat menjawab Brian. Diana terus mengemasi pakaian dan barang-barang lainnya dengan gerakan cepat dan keras, seolah setiap lipatan kain adalah pelampiasan amarahnya.Ia berdiri sambil menarik koper besarnya, rodanya berdecit kasar menyapu lantai marmer apartemen.Sebelum benar-benar keluar, Diana berhenti di ambang pintu. Ia menoleh, menatap Brian tajam, lalu menunjuk wajah pria itu dengan telunjuk kanan."Kita bubar... kalau kamu gak cerain dia hari ini juga," ucapnya dingin.Pintu pun menutup keras di belakangnya, meninggalkan aroma parfum mahal dan ketegangan yang menggantung di udara.***Malam harinya, Lalita kembali ke apartemen Brian."Rasanya aku udah lama gak ke sini," katanya ringan, menatap sekeliling."Kamu memang udah lama gak ke sini," jawab Brian tanpa menoleh.Lalita tersenyum dan langsung masuk ke kamarnya.Namun, langkahnya terhenti seketika. Kamarnya berantakan
Last Updated: 2025-08-14
Chapter: Bab 110 : Situasi Aldo (2)
Citra masih tersenyum, meski matanya mencerminkan sebaliknya."Iya... nanti aku bayarin, kalau memang bisa pakai jaminan ya...""Terus... pengacaranya dari firma hukum yang gede aja ya, sayang..." pinta Aldo, suaranya manja seperti anak kecil minta dibelikan mainan mahal."Firma hukum mana maksud kamu?""Firma Hukum Darmawan aja, kalau bisa," jawab Aldo enteng, seolah meminta hal yang sangat sederhana.Citra tersenyum kecut."Kok gitu senyumnya? Kamu gak mau? Kalo gak mau ya gak usah sekalian!" sentak Aldo, wajahnya langsung berubah cemberut."Bukan gitu, sayang..." jawab Citra, berusaha tetap tenang. "Firma Hukum Darmawan itu punya papanya sahabat Lita. Takutnya... dia pakai itu juga. Kalau dia yang pakai, kita gak akan bisa pakai jasa mereka.""Coba tanya dulu dong ke mereka!" rajuk Aldo, berusaha menekan Citra."Aku maunya mereka. Firma itu selalu menangin kasus-kasus besar, sayang. Emangnya kamu gak mau aku cepet beb
Last Updated: 2025-08-13
Chapter: Bab 109 : Situasi Aldo
Kamar hotel itu sunyi, hanya ditemani suara samar dari lalu lintas kota yang tersaring tirai tebal.Lampu gantung memancarkan cahaya hangat keemasan, menciptakan bayangan lembut di dinding."Sebaiknya kamu tetap ketemu sama si Aldo itu," ucap Fuad, nada suaranya tenang dan tegas. Ia duduk bersandar di sofa empuk, tangannya menggenggam gelas kopi yang sudah mulai dingin."Kenapa harus ketemu dia lagi sih, Om? Aku gak suka ke penjara, pasti serem deh di sana," gerutu Citra, memeluk bantal sofa seolah mencari perlindungan.Wajahnya merengut, alisnya bertaut, suara gadis itu menyatakan keberatan yang sangat jelas.Di samping mereka, Wita hanya menghela napas, duduk rapi namun gelisah."Kamu belum bisa buang dia sekarang. Gimana kalau sampai dia hilang rasa sama kamu? Kamu harus buat dia percaya sama kamu sampai akhir," ujar Fuad lagi, matanya tajam menatap Citra."Ya kalau dia hilang rasa dan gak percaya sama aku juga kenapa memangnya, Om
Last Updated: 2025-08-13
Kulamar Kau Dengan Sedotan

Kulamar Kau Dengan Sedotan

Rendy, si cinta monyet kembali hadir di hidup Rena. Atas desakan sang ibu, Rena setuju untuk menikah dengan Rendy selama satu tahun saja. Namun, rasa ingin menyerah Rena sangat besar dikarenakan sosok-sosok yang rela melakukan hal-hal jahat agar mereka berpisah. Akankah mereka berdua melanjutkan pernikahan mereka?
Read
Chapter: Bab 22
"Bodoh sih sejujurnya, kan gue udah bilang putusin ajaaa cowok kayak gitu. Cowok yang gak mau coba untuk deep talk tuh buat apa sih dipertahanin? Aaaaarrrggghhhh!! Sebel!!!!!"Rena hanya bisa mengumpat dalam hati. Dia tidak tega harus berkata seperti itu pada Mitha yang sedang sedih dan sakit."Sabar Rena saabbaaarrrrrr," batin Rena."Enggak mit, enggak bodoh kok. Jangan nangis lagi ya, Mit. Lo harus fokus buat sembuh dulu ya..."Rena hanya bisa mengucap hal itu berulang-ulang bak mantra sihir hingga tiba di apartemen Mitha.Mitha hanya menangis sesegukan di sepanjang jalan. Terlihat wanita yang pucat pasi itu menahan diri agar tidak berteriak histeris."Ren, kamu gendong aja ya. Kasihan kalo dibangunin," ucap Rena pada Rendy usai pria itu memarkirkan mobil di parkiran apartemen Mitha."Kamu gak cemburu?" tanya Rendy.Anehnya, Rena merasa senang dengan pertanyaan Rendy barusan. Perutnya serasa dipenuhi kupu-kupu, dadan
Last Updated: 2025-03-26
Chapter: Bab 21
"Malam dok," jawab Rena dan Mitha bersamaan."Saya demam," jawab Mitha lemah.Rasa dingin Mitha sudah sedikit berkurang kali ini."Sudah berapa hari demamnya mbak?" tanya dokter Yasmine."Dari kemarin malam mbak. Saya jam empat pagi tadi juga udah sempat ke klinik dan minum obat dari dokternya. Cuma memang demamnya belum turun-turun," jelas Mitha."Kalau saya boleh tahu, mbak nya diberi obat apa saja ya oleh dokter klinik?""Saya dikasih obat demam, obat radang tenggorokan, antibiotik sama vitamin dok. Untuk nama obatnya saya gak inget dan gak bawa juga," kata Mitha.Mitha menyesali mengapa tidak sempat memotret obat yang ia dapat dari klinik."Tadi dia buru-buru saya bawa ke sini karena udah terbaring di lantai pas saya sampai di apartemennya dok, makanya gak kepikiran buat bawa obatnya juga," jelas Rena pada dokter Yasmine."Baik kalau begitu. Maaf sebelumnya, dengan mbak siapa?""Saya Rena, teman saya ini Mitha, dok..."Dokter Yasmine pun tersenyum dan memegang kening Mitha."Cukup
Last Updated: 2024-04-12
Chapter: Bab 20
"Pfffftttt... ppfffffttt..."Rena benar-benar berusaha menahan tawanya."Tadi katanya gak akan ketawaaaaaa??" tanya Mitha cemberut.Meski begitu, Mitha tidak marah pada Rena."Iya... okee... maaf.. maaf.. aku gak akan ketawa lagi..."Rena berusaha berhenti tertawa secepat mungkin. Jujur saja, perut gadis itu sampai sakit menahan tawa."Ehhmmm... eehhheemmm..."Rena berdehem untuk membantu dirinya sendiri agar tak tersenyum. Gadis itu dengan cepat meraih botolnya agar bisa minum sehingga fokusnya dapat segera teralihkan."Okeee, tanya ke chatGPT," ucap Rena berusaha kembali serius pada topik pembicaraan mereka."Terus apa kata chatGPT?" tanya Rena usai meletakkan botolnya kembali ke meja.Mitha memajukan bibirnya. Meski terlihat tak senang, Mitha tetap ingin bercerita tentang kebodohan yang telah lama ia pendam ini."Menurut chatGPT, hal itu dikarenakan dalam hati aku merasa enggak dianggap sebagai bagian dari hidup pacarku. Umumnya, undangan pernikahan adalah ajang perkenalan pasangan
Last Updated: 2023-11-03
Chapter: Bab 19
"Dia adalah contoh nyata dari istilah 'kalau udah cinta, tai ayam pun rasa coklat'. Gak usah terlalu dipikirin," jawab Mitha dengan mimik wajah jutek andalannya."Pfffttttt, bisa-bisanya lo Mit..." sahut Olivia.Olivia sendiri tidak pernah terpikir lagi dengan istilah jadul itu hingga Mitha menyuarakannya."Hahahaa...""Hahaha, tapi bener juga sih ya.""Emang dia segitunya banget..."Seluruh anggota tim jadi menertawakan celotehan Mitha sebelumnya. "Halo???" ucap seseorang memecah gosip sore Rena and friends.Semua orang langsung menoleh ke arah sumber suara."Jamal... Jamal... Bisa-bisanya dateng sekarang, lagi seru nih kittaaaa..." ucap Olivia sedikit merajuk pada Jamal."Bikin kaget aja..." gumam Mitha."Hehe... Maaf ya, maaf banget. Bentar doang kok. Mau kasih undangan nikah buat kalian satu divisi," jawab Jamal malu-malu.Jamal pun meletakkan undangan fisik berbentuk amplop berwarna merah ke meja yang paling dekat dengannya."Waaahhh... Selamat Jamaallll, akhirnyaaaa...""Widihh
Last Updated: 2023-10-22
Chapter: Bab 18
"Aku gak janji ya mbak, kan ada beberapa orang yang lewat tadi pas aku lagi ngomong sama debt collector. Apalagi mbak tahu perlakuan Silvi itu parah banget ke aku. Jadi jangan berharap banyak, aku gak sebaik itu mbak," jawab Rena datar."Kenapa harus capek-capek rahasiain, biarin aja dia malu. Kalo emang bukan dia, biarin aja entar dia klarifikasi sendiri. Ngapain aku harus pusing pikirin dampak yang bakal dia dapet," gerutu Rena dalam hati.Rena langsung berdiri bersiap untuk keluar ruangan."Terus uangnya gak apa mbak gak usah dibalikin, anggap aja aku nyumbang. Buang sial. Aku pamit balik ke meja mbak," pamit Rena pada Hanna.Hanna tak bisa berkata apa-apa untuk menahan Rena. Wanita itu coba memposisikan dirinya di kaki Rena."Jika aku Rena, sepertinya aku akan langsung membuat pengumuman ke seluruh kantor agar dia malu," gumam Hanna.***"Si gatel lewat tuh...""Kapan sih dia resign, kesel banget harus lihat dia lewat..."Meski celaan ini sudah menjadi santapan sehari-hari, tetap
Last Updated: 2023-09-26
Chapter: Bab 17
"Halo... Pak... Saya bukan Silvi, ini siapa ya? Boleh jelasin dulu kenapa bapak cari Silvi?" tanya Rena berusaha menekan emosinya."MANA SILVI? SURUH DIA BAYAR HUTANG! MAU CUMA DAPET DUIT AJA, BAYAR GAK SANGGUP. KALAU GAK SANGGUP BAYAR JANGAN PINJEM!""Pak... Maaf ya, anda bisa kan bicara santai saja. Silvi siapa yang anda cari?""SILVIA ANDARINA LAH! SIAPA LAGI? BUDEG YA LO?!""Apa-apaan pria ini? Kurang ajar sekali!" maki Rena dalam hati.Rena yang diam sebentar itu menatap Mitha dan Rendy berjalan santai melewati dirinya."Kamu kenapaaa?" tanya Mitha dengan suara pelan."Gak apa, lanjut aja lanjut..." jawab Rena yang tak kalah pelan."Beneran kamu gak apa?" tanya Rendy.Terlihat sekali pria itu mengkhawatirkan Rena."Gak apa, lanjut aja kalian kalau mau pergi," jawab Rena lagi."Pak, Silvia Andarina sedang tidak ada di kantor. Sebaiknya anda langsung menghubungi ponsel Silvi saja, yang anda hubungi sekar
Last Updated: 2023-09-14
Pengantin sang Raja Naga

Pengantin sang Raja Naga

Joana tidak menyangka bahwa orang tua yang selama ini dia kenal, bukanlah orang tua kandungnya. Ketika dia mengetahui itu, semua sudah sangat terlambat baginya untuk melarikan diri. Joanna pun terpaksa menikah dengan Chandra, pengusaha tua kaya raya dari negeri tetangga. Anehnya, saat malam pernikahannya, justru Alex--sang anak--yang masuk ke kamarnya dan mengajak Joanna pergi kabur. Seketika Joanna dibawa ke Kerajaan Naga Laut dan dinyatakan sebagai ratu di sana. Sebenarnya, apa yang terjadi? Mengapa dirinya dijadikan Ratu di sana. Lalu, siapakah Alex dan Chandra sebenarnya? Bukankah dia sudah menikah dengan Chandra?! For seeing an update from author : IG : @fortunata_story
Read
Chapter: Epilog
"Kau yakin hanya ingin mampir ke sini di waktu istirahat kita yang sudah susah payah kita dapatkan?" tanya Alex pada istrinya saat tiba di rumah mereka, di dunia manusia."Selamat datang Yang Mulia Raja dan Ratu," ucap Robert menyambut mereka dari pintu portal."Hai, Robert! Bagaimana kabarmu?" ucap Anna menyapa Robert."Saya sangat baik, Yang Mulia."Robert kemudian mengulurkan tangannya untuk mengambil mantel yang Anna dan Alex kenakan. Di dunia mereka sedang musim dingin."Ya, aku yakin," jawab Anna mantap pada Alex.Robert kemudian mengarahkan mereka ke ruang makan karena Anna sudah membuat daftar makanan apa saja yang ingin dia makan."Kau tak ingin coba mendaki gunung? Kau pernah bilang ingin mencobanya sesekali," jawab Alex. Pria itu sedang berusaha membuat istrinya senang. Entah mengapa beberapa hari ini raut wajah istrinya kurang baik.Ada sesuatu yang membuat Anna kesal, dan ia belum siap mengatakan itu pada suaminya.
Last Updated: 2025-05-13
Chapter: Bab 122
Warning 18+Di bab ini akan ada adegan yang menampilkan kekerasan sehingga mungkin tidak nyaman untuk sebagian pembaca.***Anna mencium dahi sang suami dan langsung menyerang Steven lagi."Alirkan sihir ke dua tangan dan kakimu. Itu akan sangat membantu, mengingat kau tak mahir bela diri."Itu adalah pesan Harry pada Anna sebelum Anna menuju dunia manusia."Wowww, kemajuanmu sangat pesat! Kau memang sangat menarik!" ucap Steven memuji Anna.Anna merasa mual mendengar pujian Steven, "Aaahhh, kenapa aku harus mual dan merinding di saat bersamaan begini."Jujur saja Anna kesal karena harus mengingat siksaan demi siksaan yang dilakukan pria itu padanya."Fokus Anna, fokus. Kau akan punya waktu menangis dan berteriak saat semua ini selesai.""Fokus...""Fokus..."Anna terus mengulangi kalimat yang sama seperti merapal mantra. Ia punterus m
Last Updated: 2025-05-13
Chapter: Bab 121
"Keluar kalian! Jemputlah ajal kalian sekaranggggg!" teriak Steven.Booooooommmmmmmmm!!!Pria itu lagi-lagi menyerang tenda medis secara brutal. Tenda ini tidak akan bisa lagi beroperasi."Sial!!" umpat Alex sembari memijat dahinya pelan."Kurang ajar sekali dia!" ucap Sean geram.Boooommmm!!Booooommmmmm!!Boooooommm!!Brent mengintip dari sisi tenda yang lain, "Sepertinya dia menjalankan rencananya seperti terakhir kali kita melawannya.""Lagi-lagi dia memecah pasukan?" tanya Alex memastikan dugaannya.Brent mengangguk, "Sepertinya begitu, lokasinya sangat jauh dari sini. Mereka pasti sudah menghabisi manusia sekitar sini.""Paman, kuharap kau bisa mengevakuasi tenaga medis dan para pasian," ucap Sean pada Noah.Noah pun menolah pada Alex dan Brent, "Kalian bertiga yakin bisa menghadapinya?""Kita tidak punya pilihan sekarang bukan, Grand Duke?" ucap Brent
Last Updated: 2025-05-13
Chapter: Bab 120
Dewi Exi memandangi adiknya yang sudah berlinang air mata, "Jangan sedih.""Sebaiknya kau pergi sekarang, waktu kita sedikit. Kau hanya perlu berjalan lurus ke depan," ucap Dewi Exi lagi. Ia tak bisa menahan Anna lebih lama. Jika dia melakukannya, Anna tidak akan bisa mencapai tujuannya.Anna kemudian menarik nafas panjang dan menghembuskannya perlahan. Wajah Dewi Exi masih terlihat tidak rela melepas kepergian Anna."Kau bisa menemuiku kapan saja saat semua ini selesai, bukan?" tanya Anna.Wajah sedih itu berubah ceria. Senyum Dewi Exi mengembang."Tentu saja! Kita bisa bertemu lagi di laut ini. Aku akan memberitahumu lewat mimpi."Anna tersenyum, "Kalau begitu sampai jumpa... kakak."Dewi Exi hanya melambaikan tangan. Anna sendiri kemudian berjalan lurus terus ke depan dan berhasil keluar dari ruangan serba putih."Haaaaahhhhhhh..."Anna membuka matanya dan sudah kembali lagi ke laut. Ia mendapati dirinya terbaring di
Last Updated: 2025-05-12
Chapter: Bab 119
Anna yang asal bertanya itu membuat Dewi Exi tertawa. Wanita itu hanya berpikir apa yang salah dari pertanyaannya, bukankah kakak dan adik memiliki DNA yang sama?"Maaf... maaf... Hahahaha.""Aku hanya merasa pertanyaamu lucu saja, benar-benar on point," lanjut Dewi Exi masih dengan tawanya.Anna pun mengerucutkan bibirnya."Kau pun juga seorang Dewi, tapi itu dulu, sebelum kau terlahir kembali," ucap Dewi Exi."Dan mengapa aku jadi terlahir kembali? Apakah kau suatu saat akan terlahir kembali?"Dewi Exi tertawa sangat kencang hingga matanya berair."Suatu saat pun aku akan bisa mati dan terlahir kembali. Dulu, kau adalah Dewi yang menciptakan bangsa ular laut. Kau punya kemampuan meramal. Maka dari itulah bangsa ular memiliki firasat yang bagus. Di saat kau mati, di saat itu pula kemampuan bangsa ular meredup. Dan meski tak bisa kembali sepenuhnya, kemampuan bangsa ular sedikit kembali saat kau terlahir," jelas Dewi Exi.
Last Updated: 2025-05-12
Chapter: Bab 118
Setelah melihat situasi tak menguntungkan itu dari batu perekam, Noah dan Sean langsung berlari melewati portal menuju arena pertarungan para raja."Halo, pangeran. Sudah lama kita tidak bertemu," ucap Steven menyapa Noah basa-basi.Tanpa berbicara satu patah kata pun, Noah langsung menyerang Steven dengan sihirnya. Noah rasanya tidak sudi berbicara dengan orang yang telah menyakiti putrinya. Melihat jelasnya wajah pria itu hanya mempertebal kebencian Noah."Wow! Wow! Tunggu dulu! Tunggu dulu!" ucap Steven sambil menangkis serangan Noah. Pria itu bahkan menangkis dengan santai, seolah serangan Noah tak ada apa-apanya.Mereka kini seperti ayah yang mengajari anaknya bermain, dengan posisi Noah sebagai anak. Grand Duke Hillary terlihat seperti pemula."Buruk sekali," batin Noah.Noah kini menyerang Steven dengan tangan kanan, sementara tangan kirinya memberi aba-aba untuk Sean mengamankan sekitar satu atau dua orang.Sean membawa ayahny
Last Updated: 2025-05-11
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status