author-banner
Fortunata
Fortunata
Author

Novels by Fortunata

Istri 24 Bulan Tuan Muda

Istri 24 Bulan Tuan Muda

Lalita memergoki sang tunangan berselingkuh dengan adik tirinya. Sayangnya, tidak ada seorang pun mempercayai gadis itu, kecuali... Brian. Teman masa kecilnya itu mendadak datang dan menawarkan bantuan untuk membalas dendam--dengan 1 syarat: menjadi istrinya selama 24 bulan. Akankah Lalita menerima penawaran Brian?
Read
Chapter: Bab 52
"Panggilan sayang apaan, Lalita juga manggil gue gitu," sahut Brian asal. Ia tak ingin Ivan tahu bahwa Diana adalah mantan pacarnya.Lalita yang ditembak seperti itu mengerjapkan mata. Apa yang harus ia katakan? Lalita sudah sejak lama tidak memanggil Brian dengan sebutan "Yan.""Aaahhh iyaaa... haha…" jawab Lalita seadanya.Kekhawatiran pun membanjiri pikiran Lalita. Sepertinya jawaban tadi kurang meyakinkan."Kayaknya masih Brian... Brian aja lo manggil dia..." ucap Ivan menyipitkan mata."Kan kalo berdua baru manggilnya gitu... Kayak gak pernah mesra aje lo kalo berdua sama istri," ucap Lalita berkilah.Ivan hanya bisa mengangguk dengan pose wajah sok keren."Cakep tapi temen kalian, pasti suaminya ganteng dan tajir. Biasanya cewek cakep kan jadi incaran," celetuk Ivan lagi.Lalita mulai berpikir apa jangan-jangan Ivan ini cenayang. Mengapa tebakan pria ini benar?"Gak ada, dia udah cerai," ucap Brian."
Last Updated: 2025-06-25
Chapter: Bab 51
Semuanya menoleh pada Fina.Fina menjadi salah tingkah dan malu. Lalita yang duduk di sebelahnya menatap Fina intens. Matanya berkaca-kaca sebelum kemudian memeluk Lalita.“Gue… berasa jadi cewek pick me…” ucap Fina.Lalita dan Olivia terkekeh geli.“Dari yang aku lihat sih kak Fina gak pick me ya. Misal besok-besok masih diulangin sih aku jitak aja kakak,” ancam Olivia setengah bercanda.Bibir Fina mengerucut, “Iyaa… iya… enggak… Tadi cuma kelepasan.”"Lagian juga kenapa kalau memang belum pernah ke Bali? Sekarang kan lo udah di Bali. Dan ke depannya lo bisa ke sini lagi," ucap Lalita sembari mengelus pundak Fina.Kali ini, Olivia juga ikut memeluk Fina."Kak Lita bener, aku bisa sering ke sini ke depannya."Ivan dan Brian hanya bisa menatap mereka bertiga dalam hening. Terutama Brian, dia bingung harus bagaimana. Diaaa, kurang relate
Last Updated: 2025-06-23
Chapter: Bab 50 : Dia dan telepon (3)
[ No... Dia dirawat mama papaku pas aku di sini. Aku cuma pulang setahun dua kali. ][ Aahh... Okee... ][ Kalo boleh jujur sih aku merasa bersalah sama anakku. Tapi kurasa ini keputusan terbaik yang aku ambil. Sekarang kondisiku jauh membaik dan siap untuk rawat anakku lagi. ]Brian hanya berdehem. Ia bingung harus memberikan respon seperti apa.[ Udaahhh lah kalo gitu, aku gak mau ganggu lama-lama. Thanks udah dengerin ceritaku, Yan. Salam ya buat Lalita. Bye, Yan... ]Brian ragu bisa menceritakan hal ini pada Lalita. Terutama, Yan...Diana selalu memanggilnya begitu. Yan adalah panggilan Brian di rumah. Saat kecil, Lalita dan beberapa teman lain juga dulu memanggilnya begitu.Lalita baru berhenti memanggilnya Yan saat Brian memintanya berhenti. Saat itu, Brian sudah berpacaran dengan Diana.Hanya Diana dan keluarga inti yang ia izinkan memanggilnya Yan
Last Updated: 2025-06-22
Chapter: Bab 49 : Dia dan telepon (2)
Brian yang kesal itu lantas menutup kamarnya. Hanya saja, lagi-lagi Citra mencegahnya.Kesal dengan perdebatan tak berujung ini, Brian masuk ke kamar dan menelepon resepsionis. Menjelaskan kamar Citra terdapat kecoak dan meminta staf segera datang untuk memeriksa.Brian membiarkan Citra tetap di depan kamar dengan pintu terbuka. Ia bahkan berbaring di tempat tidur.[ Aku baru sadar telepon kita masih nyambung. Kupikir kamu udah matiin telepon tadi. ] ucap Brian begitu sadar panggilan WA nya masih tersambung dengan Lalita.[ Iya, gak aku matiin. Soalnya seru! ][ Seru apaan woy? Ngeselin sih iya. Bikin merinding. Aku sampe gak bisa tutup pintu kamar karena dia terus halangin pintu pake kakinya. ][ Hahaha, wajar kan tapi cewek takut kecoak. Gak ada salahnya kan minta tolong kalo itu mah, meskipun itu jadi bahan modus dikit-dikit. ]Brian menghela nafas kasar.
Last Updated: 2025-06-21
Chapter: Bab 48 : Dia dan telepon
Brian kemudian mengernyitakn dahi."Masih sama kok, kenapa Di?""Aku... boleh telepon?" tanya Diana ragu."Untuk apa?"Bagi Brian, haram hukumnya untuk punya kontak dengan mantan. Apalagi jika wanita itu adalah Diana Wilson. Dia tidak ingin fotonya terpampang dengan besar dan menjadi topik utama di berbagai media.ANAK BUNGSU KONGLOMERAT WIGUNA BERSELINGKUH DENGAN WANITA BERSUAMI, KABARNYA WANITA ITU ADALAH MANTAN PACAR.Membayangkan narasi-narasi yang akan muncul itu cukup membuat Brian bergidik ngeri. Memang ayahnya masuk berita sesekali, istri dan anak-anaknya sengaja tidak pernah tersorot untuk menjaga privasi.Hanya saja, jika terjadi skandal, siapa yang tahu apa yang akan terjadi di masa depan bukan?"Ngobrol...?" ucap Diana tersipu."Oke Brian, tenang. Dia memang imut banget sekarang, tapi tetep gak boleh!" ucap Brian memarahi dirinya sendiri dalam hati.Brian kemudian tersenyum, "Kayaknya
Last Updated: 2025-06-21
Chapter: Bab 47 : Ada Dia
"Cuma asal tebak pak..." jawab Moris asal."Benarkah?""Yuppp, saya juga kangen pacar saya sih. Nanti dia marah kalo belum sleepcall.""Telepon sampe ketiduran gitu maksudnya?""Iyaa, memangnya pak Brian gak pernah kayak gitu sama pacar bapak?""Enggak..."Hah? Jujur saja Moris terkejut mendengar hal itu. Brian bahkan baru berumur 28 tahun, belum tuaa."Jadi sehari-hari, bapak gak telepon pacar bapak gitu?""Enggak, cuma chat. Saya bukan orang yang senggang..."Moris jadi kasihan pada Lalita yang mendapat suami seperti Brian.Brian beranjak dari kursi dan diikuti oleh Moris dari belakang. Mereka berdua merasa cafe ini tambah ramai dari sejak mereka datang tadi.Kemudian,Brian melangkah dengan cepat untuk kembali ke hotel. Moris sendiri hanya berjalan santai.Moris tak berhenti terkekeh melihat Brian yang begitu gelisah. Hanya saja, tanpa disangka, Brian menghentikan langkahnya. Matanya
Last Updated: 2025-06-19
Pengantin sang Raja Naga

Pengantin sang Raja Naga

Joana tidak menyangka bahwa orang tua yang selama ini dia kenal, bukanlah orang tua kandungnya. Ketika dia mengetahui itu, semua sudah sangat terlambat baginya untuk melarikan diri. Joanna pun terpaksa menikah dengan Chandra, pengusaha tua kaya raya dari negeri tetangga. Anehnya, saat malam pernikahannya, justru Alex--sang anak--yang masuk ke kamarnya dan mengajak Joanna pergi kabur. Seketika Joanna dibawa ke Kerajaan Naga Laut dan dinyatakan sebagai ratu di sana. Sebenarnya, apa yang terjadi? Mengapa dirinya dijadikan Ratu di sana. Lalu, siapakah Alex dan Chandra sebenarnya? Bukankah dia sudah menikah dengan Chandra?! For seeing an update from author : IG : @fortunata_story
Read
Chapter: Epilog
"Kau yakin hanya ingin mampir ke sini di waktu istirahat kita yang sudah susah payah kita dapatkan?" tanya Alex pada istrinya saat tiba di rumah mereka, di dunia manusia."Selamat datang Yang Mulia Raja dan Ratu," ucap Robert menyambut mereka dari pintu portal."Hai, Robert! Bagaimana kabarmu?" ucap Anna menyapa Robert."Saya sangat baik, Yang Mulia."Robert kemudian mengulurkan tangannya untuk mengambil mantel yang Anna dan Alex kenakan. Di dunia mereka sedang musim dingin."Ya, aku yakin," jawab Anna mantap pada Alex.Robert kemudian mengarahkan mereka ke ruang makan karena Anna sudah membuat daftar makanan apa saja yang ingin dia makan."Kau tak ingin coba mendaki gunung? Kau pernah bilang ingin mencobanya sesekali," jawab Alex. Pria itu sedang berusaha membuat istrinya senang. Entah mengapa beberapa hari ini raut wajah istrinya kurang baik.Ada sesuatu yang membuat Anna kesal, dan ia belum siap mengatakan itu pada suaminya.
Last Updated: 2025-05-13
Chapter: Bab 122
Warning 18+Di bab ini akan ada adegan yang menampilkan kekerasan sehingga mungkin tidak nyaman untuk sebagian pembaca.***Anna mencium dahi sang suami dan langsung menyerang Steven lagi."Alirkan sihir ke dua tangan dan kakimu. Itu akan sangat membantu, mengingat kau tak mahir bela diri."Itu adalah pesan Harry pada Anna sebelum Anna menuju dunia manusia."Wowww, kemajuanmu sangat pesat! Kau memang sangat menarik!" ucap Steven memuji Anna.Anna merasa mual mendengar pujian Steven, "Aaahhh, kenapa aku harus mual dan merinding di saat bersamaan begini."Jujur saja Anna kesal karena harus mengingat siksaan demi siksaan yang dilakukan pria itu padanya."Fokus Anna, fokus. Kau akan punya waktu menangis dan berteriak saat semua ini selesai.""Fokus...""Fokus..."Anna terus mengulangi kalimat yang sama seperti merapal mantra. Ia punterus m
Last Updated: 2025-05-13
Chapter: Bab 121
"Keluar kalian! Jemputlah ajal kalian sekaranggggg!" teriak Steven.Booooooommmmmmmmm!!!Pria itu lagi-lagi menyerang tenda medis secara brutal. Tenda ini tidak akan bisa lagi beroperasi."Sial!!" umpat Alex sembari memijat dahinya pelan."Kurang ajar sekali dia!" ucap Sean geram.Boooommmm!!Booooommmmmm!!Boooooommm!!Brent mengintip dari sisi tenda yang lain, "Sepertinya dia menjalankan rencananya seperti terakhir kali kita melawannya.""Lagi-lagi dia memecah pasukan?" tanya Alex memastikan dugaannya.Brent mengangguk, "Sepertinya begitu, lokasinya sangat jauh dari sini. Mereka pasti sudah menghabisi manusia sekitar sini.""Paman, kuharap kau bisa mengevakuasi tenaga medis dan para pasian," ucap Sean pada Noah.Noah pun menolah pada Alex dan Brent, "Kalian bertiga yakin bisa menghadapinya?""Kita tidak punya pilihan sekarang bukan, Grand Duke?" ucap Brent
Last Updated: 2025-05-13
Chapter: Bab 120
Dewi Exi memandangi adiknya yang sudah berlinang air mata, "Jangan sedih.""Sebaiknya kau pergi sekarang, waktu kita sedikit. Kau hanya perlu berjalan lurus ke depan," ucap Dewi Exi lagi. Ia tak bisa menahan Anna lebih lama. Jika dia melakukannya, Anna tidak akan bisa mencapai tujuannya.Anna kemudian menarik nafas panjang dan menghembuskannya perlahan. Wajah Dewi Exi masih terlihat tidak rela melepas kepergian Anna."Kau bisa menemuiku kapan saja saat semua ini selesai, bukan?" tanya Anna.Wajah sedih itu berubah ceria. Senyum Dewi Exi mengembang."Tentu saja! Kita bisa bertemu lagi di laut ini. Aku akan memberitahumu lewat mimpi."Anna tersenyum, "Kalau begitu sampai jumpa... kakak."Dewi Exi hanya melambaikan tangan. Anna sendiri kemudian berjalan lurus terus ke depan dan berhasil keluar dari ruangan serba putih."Haaaaahhhhhhh..."Anna membuka matanya dan sudah kembali lagi ke laut. Ia mendapati dirinya terbaring di
Last Updated: 2025-05-12
Chapter: Bab 119
Anna yang asal bertanya itu membuat Dewi Exi tertawa. Wanita itu hanya berpikir apa yang salah dari pertanyaannya, bukankah kakak dan adik memiliki DNA yang sama?"Maaf... maaf... Hahahaha.""Aku hanya merasa pertanyaamu lucu saja, benar-benar on point," lanjut Dewi Exi masih dengan tawanya.Anna pun mengerucutkan bibirnya."Kau pun juga seorang Dewi, tapi itu dulu, sebelum kau terlahir kembali," ucap Dewi Exi."Dan mengapa aku jadi terlahir kembali? Apakah kau suatu saat akan terlahir kembali?"Dewi Exi tertawa sangat kencang hingga matanya berair."Suatu saat pun aku akan bisa mati dan terlahir kembali. Dulu, kau adalah Dewi yang menciptakan bangsa ular laut. Kau punya kemampuan meramal. Maka dari itulah bangsa ular memiliki firasat yang bagus. Di saat kau mati, di saat itu pula kemampuan bangsa ular meredup. Dan meski tak bisa kembali sepenuhnya, kemampuan bangsa ular sedikit kembali saat kau terlahir," jelas Dewi Exi.
Last Updated: 2025-05-12
Chapter: Bab 118
Setelah melihat situasi tak menguntungkan itu dari batu perekam, Noah dan Sean langsung berlari melewati portal menuju arena pertarungan para raja."Halo, pangeran. Sudah lama kita tidak bertemu," ucap Steven menyapa Noah basa-basi.Tanpa berbicara satu patah kata pun, Noah langsung menyerang Steven dengan sihirnya. Noah rasanya tidak sudi berbicara dengan orang yang telah menyakiti putrinya. Melihat jelasnya wajah pria itu hanya mempertebal kebencian Noah."Wow! Wow! Tunggu dulu! Tunggu dulu!" ucap Steven sambil menangkis serangan Noah. Pria itu bahkan menangkis dengan santai, seolah serangan Noah tak ada apa-apanya.Mereka kini seperti ayah yang mengajari anaknya bermain, dengan posisi Noah sebagai anak. Grand Duke Hillary terlihat seperti pemula."Buruk sekali," batin Noah.Noah kini menyerang Steven dengan tangan kanan, sementara tangan kirinya memberi aba-aba untuk Sean mengamankan sekitar satu atau dua orang.Sean membawa ayahny
Last Updated: 2025-05-11
Kulamar Kau Dengan Sedotan

Kulamar Kau Dengan Sedotan

Rendy, si cinta monyet kembali hadir di hidup Rena. Atas desakan sang ibu, Rena setuju untuk menikah dengan Rendy selama satu tahun saja. Namun, rasa ingin menyerah Rena sangat besar dikarenakan sosok-sosok yang rela melakukan hal-hal jahat agar mereka berpisah. Akankah mereka berdua melanjutkan pernikahan mereka?
Read
Chapter: Bab 22
"Bodoh sih sejujurnya, kan gue udah bilang putusin ajaaa cowok kayak gitu. Cowok yang gak mau coba untuk deep talk tuh buat apa sih dipertahanin? Aaaaarrrggghhhh!! Sebel!!!!!"Rena hanya bisa mengumpat dalam hati. Dia tidak tega harus berkata seperti itu pada Mitha yang sedang sedih dan sakit."Sabar Rena saabbaaarrrrrr," batin Rena."Enggak mit, enggak bodoh kok. Jangan nangis lagi ya, Mit. Lo harus fokus buat sembuh dulu ya..."Rena hanya bisa mengucap hal itu berulang-ulang bak mantra sihir hingga tiba di apartemen Mitha.Mitha hanya menangis sesegukan di sepanjang jalan. Terlihat wanita yang pucat pasi itu menahan diri agar tidak berteriak histeris."Ren, kamu gendong aja ya. Kasihan kalo dibangunin," ucap Rena pada Rendy usai pria itu memarkirkan mobil di parkiran apartemen Mitha."Kamu gak cemburu?" tanya Rendy.Anehnya, Rena merasa senang dengan pertanyaan Rendy barusan. Perutnya serasa dipenuhi kupu-kupu, dadan
Last Updated: 2025-03-26
Chapter: Bab 21
"Malam dok," jawab Rena dan Mitha bersamaan."Saya demam," jawab Mitha lemah.Rasa dingin Mitha sudah sedikit berkurang kali ini."Sudah berapa hari demamnya mbak?" tanya dokter Yasmine."Dari kemarin malam mbak. Saya jam empat pagi tadi juga udah sempat ke klinik dan minum obat dari dokternya. Cuma memang demamnya belum turun-turun," jelas Mitha."Kalau saya boleh tahu, mbak nya diberi obat apa saja ya oleh dokter klinik?""Saya dikasih obat demam, obat radang tenggorokan, antibiotik sama vitamin dok. Untuk nama obatnya saya gak inget dan gak bawa juga," kata Mitha.Mitha menyesali mengapa tidak sempat memotret obat yang ia dapat dari klinik."Tadi dia buru-buru saya bawa ke sini karena udah terbaring di lantai pas saya sampai di apartemennya dok, makanya gak kepikiran buat bawa obatnya juga," jelas Rena pada dokter Yasmine."Baik kalau begitu. Maaf sebelumnya, dengan mbak siapa?""Saya Rena, teman saya ini Mitha, dok..."Dokter Yasmine pun tersenyum dan memegang kening Mitha."Cukup
Last Updated: 2024-04-12
Chapter: Bab 20
"Pfffftttt... ppfffffttt..."Rena benar-benar berusaha menahan tawanya."Tadi katanya gak akan ketawaaaaaa??" tanya Mitha cemberut.Meski begitu, Mitha tidak marah pada Rena."Iya... okee... maaf.. maaf.. aku gak akan ketawa lagi..."Rena berusaha berhenti tertawa secepat mungkin. Jujur saja, perut gadis itu sampai sakit menahan tawa."Ehhmmm... eehhheemmm..."Rena berdehem untuk membantu dirinya sendiri agar tak tersenyum. Gadis itu dengan cepat meraih botolnya agar bisa minum sehingga fokusnya dapat segera teralihkan."Okeee, tanya ke chatGPT," ucap Rena berusaha kembali serius pada topik pembicaraan mereka."Terus apa kata chatGPT?" tanya Rena usai meletakkan botolnya kembali ke meja.Mitha memajukan bibirnya. Meski terlihat tak senang, Mitha tetap ingin bercerita tentang kebodohan yang telah lama ia pendam ini."Menurut chatGPT, hal itu dikarenakan dalam hati aku merasa enggak dianggap sebagai bagian dari hidup pacarku. Umumnya, undangan pernikahan adalah ajang perkenalan pasangan
Last Updated: 2023-11-03
Chapter: Bab 19
"Dia adalah contoh nyata dari istilah 'kalau udah cinta, tai ayam pun rasa coklat'. Gak usah terlalu dipikirin," jawab Mitha dengan mimik wajah jutek andalannya."Pfffttttt, bisa-bisanya lo Mit..." sahut Olivia.Olivia sendiri tidak pernah terpikir lagi dengan istilah jadul itu hingga Mitha menyuarakannya."Hahahaa...""Hahaha, tapi bener juga sih ya.""Emang dia segitunya banget..."Seluruh anggota tim jadi menertawakan celotehan Mitha sebelumnya. "Halo???" ucap seseorang memecah gosip sore Rena and friends.Semua orang langsung menoleh ke arah sumber suara."Jamal... Jamal... Bisa-bisanya dateng sekarang, lagi seru nih kittaaaa..." ucap Olivia sedikit merajuk pada Jamal."Bikin kaget aja..." gumam Mitha."Hehe... Maaf ya, maaf banget. Bentar doang kok. Mau kasih undangan nikah buat kalian satu divisi," jawab Jamal malu-malu.Jamal pun meletakkan undangan fisik berbentuk amplop berwarna merah ke meja yang paling dekat dengannya."Waaahhh... Selamat Jamaallll, akhirnyaaaa...""Widihh
Last Updated: 2023-10-22
Chapter: Bab 18
"Aku gak janji ya mbak, kan ada beberapa orang yang lewat tadi pas aku lagi ngomong sama debt collector. Apalagi mbak tahu perlakuan Silvi itu parah banget ke aku. Jadi jangan berharap banyak, aku gak sebaik itu mbak," jawab Rena datar."Kenapa harus capek-capek rahasiain, biarin aja dia malu. Kalo emang bukan dia, biarin aja entar dia klarifikasi sendiri. Ngapain aku harus pusing pikirin dampak yang bakal dia dapet," gerutu Rena dalam hati.Rena langsung berdiri bersiap untuk keluar ruangan."Terus uangnya gak apa mbak gak usah dibalikin, anggap aja aku nyumbang. Buang sial. Aku pamit balik ke meja mbak," pamit Rena pada Hanna.Hanna tak bisa berkata apa-apa untuk menahan Rena. Wanita itu coba memposisikan dirinya di kaki Rena."Jika aku Rena, sepertinya aku akan langsung membuat pengumuman ke seluruh kantor agar dia malu," gumam Hanna.***"Si gatel lewat tuh...""Kapan sih dia resign, kesel banget harus lihat dia lewat..."Meski celaan ini sudah menjadi santapan sehari-hari, tetap
Last Updated: 2023-09-26
Chapter: Bab 17
"Halo... Pak... Saya bukan Silvi, ini siapa ya? Boleh jelasin dulu kenapa bapak cari Silvi?" tanya Rena berusaha menekan emosinya."MANA SILVI? SURUH DIA BAYAR HUTANG! MAU CUMA DAPET DUIT AJA, BAYAR GAK SANGGUP. KALAU GAK SANGGUP BAYAR JANGAN PINJEM!""Pak... Maaf ya, anda bisa kan bicara santai saja. Silvi siapa yang anda cari?""SILVIA ANDARINA LAH! SIAPA LAGI? BUDEG YA LO?!""Apa-apaan pria ini? Kurang ajar sekali!" maki Rena dalam hati.Rena yang diam sebentar itu menatap Mitha dan Rendy berjalan santai melewati dirinya."Kamu kenapaaa?" tanya Mitha dengan suara pelan."Gak apa, lanjut aja lanjut..." jawab Rena yang tak kalah pelan."Beneran kamu gak apa?" tanya Rendy.Terlihat sekali pria itu mengkhawatirkan Rena."Gak apa, lanjut aja kalian kalau mau pergi," jawab Rena lagi."Pak, Silvia Andarina sedang tidak ada di kantor. Sebaiknya anda langsung menghubungi ponsel Silvi saja, yang anda hubungi sekar
Last Updated: 2023-09-14
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status