Share

Doktrin Dari Naomi

Author: Aldra_12
last update Last Updated: 2025-06-19 12:17:25

Saat sore hari di rumah Ethan. Emma sedang menemani Ellen belajar, meskipun Ellen berulang kali memintanya pergi.

“Apa Non Ellen butuh bantuan?” tanya Emma.

Ellen menatap malas pada Emma, lalu membalas, “Kamu tidak tahu apa-apa, tidak usah bantu-bantu.”

“Ya, siapa tahu Nona kesulitan,” balas Emma lagi.

“Kamu berisik, aku tidak suka. Apa kamu tidak bisa diam saja? Kamu mengganggu konsentrasiku!” amuk Ellen.

Emma terkejut emosi Ellen memuncak, dia akhirnya memilih diam karena tak ingin ada masalah.

Ternyata Ethan mengamati saat Ellen terus memarahi Emma. Dia berdiri di ambang pintu kamar Ellen tanpa diketahui oleh Emma dan Ellen.

Saat melihat Emma hanya diam dan mengamati Ellen, akhirnya Ethan masuk kamar menghampiri Ellen.

“Selamat sore, Tuan.” Emma langsung berdiri dan menundukkan kepala ketika melihat Ethan.

Ethan mengamati Emma, setiap kali berhadapan dengannya, Ethan selalu melihat Emma panik dan seperti ketakutan.

“Keluarlah jika mau mandi atau melakukan hal lain, biar Ellen bersa
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter
Comments (1)
goodnovel comment avatar
Adeena
coba saja Nomnom nyogok Emma ga bakal mempan...Emma butuh kerjaan bukan uang yg sekali habis...
VIEW ALL COMMENTS

Latest chapter

  • Pengasuh Kesayangan Presdir Arogan   Akhir

    Duduk di kursi belakang mobil ditemani Emma, Ethan hanya duduk diam sepanjang perjalanan mereka meninggalkan rumah.Emma menoleh pada Ethan yang hanya diam, menunggu sopir membawa mereka tiba di tujuan.“Apa kamu menyesali apa yang terjadi?” tanya Emma setelah hampir setengah perjalanan mereka lewati.“Tidak.”Jawaban singkat Ethan membuat Emma menatap cukup lama wajah suaminya sebelum kembali menatap ke depan lalu mengembuskan napas pelan.“Kita juga tidak tahu kalau akan seperti ini. Seperti katamu, jika Naomi lebih bisa mengontrol dirinya, tidak akan terjadi kejadian seperti ini. Dia yang memulainya.”Ethan akhirnya menoleh Emma, lalu dia berkata, “Aku tak menyesalkan apa pun, hanya saja bagaimana caraku menjawab nantinya saat Ellen bertanya di mana Naomi atau saat dia ingin bertemu dengannya?”Emma terdiam sejenak, lalu dia meraih telapak tangan Ethan dengan erat. “Kalau begitu, kita usahakan agar dia tak kekurangan kasih sayang sedikit pun, setelahnya dia takkan pernah bertanya ka

  • Pengasuh Kesayangan Presdir Arogan   Karma

    Sesaat sebelumnya.Naomi begitu emosi sampai memarahi pengacaranya sebelum pergi. Dia melangkah menuju area parkir sambil menghubungi Kelvin, tapi sayangnya pria itu tak menjawab panggilannya, bahkan menolak panggilan yang membuatnya begitu emosi.“Sialan!” umpat Naomi tak terkendali.Naomi berhenti di dekat mobilnya yang terparkir. Saat itu tatapannya tertuju pada Ethan yang berjalan sambil menggendong Emma menuju mobil Ethan.Amarah Naomi tak terbendung lagi. Dia begitu geram dan emosi karena Ethan mendapatkan segala-galanya sedangkan dia kehilangan semuanya.“Apa kamu pikir bisa bahagia begitu saja? Lihat saja, apa yang akan aku lakukan pada kalian.”Naomi segera masuk ke dalam mobil. Dia menyalakan mesin mobilnya lalu menyeringai lebar.Memasukkan persneling kemudian mulai memacu mobilnya ke arah Ethan dan Emma berada. Naomi melihat Ethan yang berdiri bersama Emma di samping mobil. Melihat senyum Emma, Naomi begitu muak hingga dia dengan nekat menginjak pedal gas dalam-dalam, mela

  • Pengasuh Kesayangan Presdir Arogan   Hampir Saja

    Ethan langsung bernapas lega, bahkan matanya kini memanas karena menahan air mata yang sudah membendung luar biasa.Ethan menoleh pada Emma, tatapannya tak bisa menyembunyikan kebahagiaan yang luar biasa.Ellen bukan anak kandungnya, tapi dia yang sudah menggendongnya, memberinya susu, sampai menidurkannya setiap malam. Dia menyayangi Ellen seperti menyayangi dirinya sendiri, kini semua terbayar lunas. Dia benar-benar bisa mendapatkan Ellen untuknya.Di pangkuan Emma, Ellen bingung dengan yang Hakim ucapkan lalu ibunya ucapkan. Dia mendongak menatap Emma dan melihat mata Emma berair.“Mama Emma nangis?” tanya Ellen, “terus kenapa Mama Naomi marah-marah?”Emma menggeleng. Dia memeluk erat Ellen lalu menciuminya karena ketakutan akan kehilangan Ellen tak terbukti.“Tidak apa-apa, Ellen. Mama Emma sedang sangat bahagia,” katanya.Ethan segera melangkah meninggalkan mejanya untuk menghampiri Emma dan Ellen.Sedangkan Naomi, dia begitu emosi karena hak asuh Ellen malah diberikan pada Ethan

  • Pengasuh Kesayangan Presdir Arogan   Keputusan Final

    Emma dan Ethan berada di ruang tunggu sampai persidangan kembali di lanjutkan.Di ruangan itu, Ethan terus memeluk erat Ellen dan tidak mau melepas walau hanya sesaat.“Papa, kenapa Nenek Hakim tadi tanya Ellen lebih sayang siapa? Memangnya kenapa kita di sini?” tanya Ellen dengan polosnya.Ethan tak mampu menjawab pertanyaan Ellen. Dia semakin memeluk sambil menyembunyikan wajah sedihnya agar tidak terlihat Ellen.Emma diam memandang Ethan, lalu dia mencoba bicara pada Ellen. “Tidak apa-apa. Nenek Hakim hanya mau tahu, jika disuruh memilih, Ellen mau memilih siapa.”Ellen diam mencerna maksud ucapan Emma, lalu membalas, “Tentu saja aku mau sama Papa dan Mama Emma.”Mendengar ucapan Ellen, Ethan semakin menitikkan air mata yang buru-buru disekanya.Emma tak bisa berbuat apa-apa, sekarang dia membayangkan bagaimana jadinya jika hak asuh jatuh ke tangan Naomi lalu Ellen tak bisa menerimanya. Ellen pasti akan sangat bingung.Setengah jam berlalu. Persidangan akan kembali dimulai dan seka

  • Pengasuh Kesayangan Presdir Arogan   Sidang Ricuh

    Emma mondar-mandir di kamarnya. Sesekali dia memandang ke luar jendela, menunggu Ethan pulang karena suaminya pergi tanpa pamit.Bahkan saat Emma mencoba menghubungi, Ethan sama sekali tak membalas panggilannya.“Pergi ke mana dia?” Emma meremas jemarinya, wajahnya begitu panik dan cemas.Tak lama kemudian, Emma melihat sebuah cahaya bergerak menembus kaca jendela kamar. Dia segera melongok ke bawah dan melihat mobil Ethan baru saja berhenti di dekat garasi.Memilih tetap menunggu di kamar, Emma berdiri di dekat pintu dengan waswas, apa penyebab suaminya pergi tak memberitahunya.Beberapa detik berlalu, pintu kamar terbuka dan tatapan Emma langsung tertuju pada Ethan. Seketika Emma melontarkan pertanyaan.“Kamu dari mana? Kenapa pergi tak memberiku kabar?”Melihat kecemasan di mata Emma, Ethan menutup pintu dengan rapat lalu melangkah menghampiri Emma. Begitu sampai di depan istrinya itu, Ethan berkata, “Aku baru saja menemui Naomi. Aku benar-benar tidak bisa diam saja melihat apa yan

  • Pengasuh Kesayangan Presdir Arogan   Bendera Perang

    Ethan masih memeluk erat Emma. Dia benar-benar tak menyangka akan hampir kehilangan Emma jika saja istrinya tak mau terbuka soal adu domba yang Naomi gaungkan, mungkin hubungan Ethan dan Emma akan berakhir.Dia sangat bersyukur karena Emma memiliki banyak kesabaran dan tak suka membuat keputusan gegabah.“Terima kasih kamu lebih memercayaiku, Emma. Aku benar-benar tidak akan tahu bagaimana jadinya kalau kamu terhasut dengan informasi itu. Jika kamu masih tidak yakin kalau aku bukan pelakunya, kamu bisa tanya Samuel atau pengacaraku.”Emma melepas pelukan lalu menatap pada Ethan yang tampak begitu sedih.“Jika memang kamu memberikan uang kompensasi untuk keluargaku, kenapa Bibi tidak pernah cerita? Dan kenapa dia tidak ingat kamu saat kalian bertemu?” tanya Emma dengan tatapan penasaran.“Bukan aku yang datang langsung menemui keluargamu. Aku meminta tolong pengacara tapi tetap menggunakan tandatanganku, aku memberikan kompensasi cukup banyak, karena itu aku sempat terkejut saat menget

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status